Minggu, 29 Maret 2009

masih bingung!!

setelah gw selesai bikin blog,, gw gak tau mau d apain ni blog..

banyak sih yg pengen gw tulis,, tapi males bgt ngerancang kata" yg pas bwt d tulis, berbagai macam tema or judul dah ada d pikiran gw..

sebenar'a sih, gw gak tau ni blog bwt apa, yg gw tau gw bisa nulis n' tulisan gw d liat orang..
cara penggunaan fitur"a za gw blom tau secara jelas..
(ada yg mau bantu kasih tau gw??)

yah, yg pasti gw mau nulis ungkapan apa yg ada di pikiran gw,, jadi gak semua objektif,,
ini subjekktif dari diri gw..
coz gw mau latih otak pikiran gw biar dah terbiasa saat gw nanti benar" terjun ke dunia jurnalistik,, (mau jadi reporter n' pembaca berita yg dah gw idam"kan dari gw smp.. smoga terkabul..) gw sangat berharap..
<(^_^)>

Rabu, 11 Maret 2009

“Hati-hati”

Esra Stephani ;)

Hati-hati dengan pikiran Anda..
Sebab itu akan menjadi ucapan Anda!!

Hati-hati dengan ucapan Anda..
Sebab itu akan menjadi perbuatan Anda!!

Hati-hati dengan perbuatan Anda..
Sebab itu akan menjadi kebiasaan Anda!!

Hati-hati dengan kebiasaan Anda..
Sebab itu akan menjadi karakter Anda!!

Hati-hati dengan karakter Anda..
Sebab itu akan menjadi Masa Depan Anda!!

Jejak Kaki

Esra Stephani ; )

Cinta
yang bagaikan jejak kaki
di atas pasir
tidak pasti akan berbalas

Punggung itu,
seperti menghalangi perasaanku
selalu berjalan,
melangkah sendirian
setiap aku mendekat.

Seperti halnya pasir di tepi pantai
yang terhempas kembali ke pantai,
yang tertinggal
hanyalah jejak kai

Perasaanku padamu
seperti halnya tepi laut
yang hanya bisa tenang,

tanpa suara.,

hanya tulisan
yang menghilang..

Kebaikan

Esra Stephani ;)


Kita baik pada orang lain, orang lain baik pada kita..
Itu biasa..

Kita tidak baik pada orang lain, orang lain balas tidak baik..
Itu karma..

Orang baik pada kita, kita balas baik..
Itu balas budi..

Orang tidak baik pada kita, kita balas tidak baik..
Itu dendam..

Kita baik pada orang lain, orang lain tidak baik pada kita..
Itu nasib..

Orang lain baik pada kita, kita balas tidak baik..
Itu tidak tahu diri..

Kita tidak baik pada orang lain, orang lain baik pada kita..
Itu anugerah..

Orang tidak baik pada kita, kita balas dengan baik..
Itu kasih..



Kasih meneropong dengan teleskop
bukan dengan mikroskop

Tertib Berlalu Lintas di Indonesia Masih Sulit Diterapkan

Tertib Berlalu Lintas di Indonesia Masih Sulit Diterapkan


Esra Stephani ;)


Di zaman yang modern ini, teknologi adalah hal yang penting sekali. Dengan teknologi yang semakin maju, terciptalah transportasi yang beragam, contohnya saja sepeda motor. Sekarang sepeda motor sudah tidak lagi menjadi barang yang terlalu mewah untuk kalangan menengah ke bawah. Rata-rata di setiap rumah memilikinya. Entah itu didapat karena mencicil setiap bulannya atau membeli sepeda motor yang bekas, tapi maih layak digunakan. Meningkatnya jumlah sepeda motor di Indonesia yang sangat drastis ini bisa menimbulkan kemacetan dan kecelakaan serta polusi.
Kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi sebenarnya tidak hanya timbul karena meningkatnya jumlah kendaraan di Indonesia, melainkan juga karena perilaku pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor.mereka sudah biasa melanggar tata tetib lalu lintas yag seharusnya dipatuhi. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman akan perlunya tertib berlalu lintas dan juga keadaan lingkungan sekitar yang mendukungnya.
Salah satu contoh yang sudah sering kita lihat di kehidupan sehari-hari yang tidak tertib berlalu lintas adalah penggunaan sepeda motor oleh anak-anak di bawah 17 tahun. Mengapa hal ini bias terjadi? Padahal hanya yang sudah mempunyai SIM (Surat Izin Mengemudi)lah yang boleh mengendarainya. Melihat hal ini, ternyata orangtua para anak tidak terlalu pusing karenanya. Mereka sendiri berkelit bahwa hal itu penting dan perlu karena sekolah anak mereka jauh dari rumah, sehingga untuk mempercepat sampainya di sekolah perlu menggunakan kendaraan yang lebih cepat, yaitu sepeda motor. Pendapat lain adalah anak-anak perlu/boleh saja menggunakan motor karena untuk membantu orangtua membelikan sesuatu dan sebagainya.
Sebenarnya ini adalah sebagian dari kesalahan orangtua karena membiarkan anaknya. Biasanya anak mereka saat mengendarai motor tidak menggunakan helm dan tak jarang saat berkumpul dengan teman-temannya adu kebut-kebutan. Inilah yang menyebabkan kecelakaan sering terjadi khususnya di Jakarta. Padahal, mereka kurang sekali dalam pemahaman berlalu lintas yang baik dan benar.
Namun, tidak hanya anak-anak yang melanggar tata tertib berlalu lintas, melainkan orang dewasa pun sering melanggarnya. Contohnya saja saat lampu lalu lintas berwarna merah, tidak hanya pengguna motor, tapi juga mobil, mereka sering tidak berhenti sebelum tanda zebra cross, malah melewatinya. Kalau begini, dimana lagi tempat bagi pejalan kaki untuk menyeberang? Tentu tidak ada, bukan? Lalu, sebelum lampu hijau benar-benar menyala, mereka sudah tancap gas saja. Mereka seakan-akan terburu-buru mencapai tujuan, sehingga orang disekitarnya menjai korban. Apalagi jika di perempatan jalan hal ini terjadi. Kejadian ini sudah tak terelakkan lagi.
Contoh lain adalah sejumlah kendaraan yang berhenti di palang rambu stop. Apakah mereka tidak mengetahui arti tanda rambu itu? Tapi, menurut saya tidak. Namun, mengapa mereka tetap melakukannya? Padahal ini juga menyebabkan kemacetan. Kemudian, saat mereka hendak ditilang, ada saja bantuan untuk lolos dari kasus tersebut. Ini bisa tejadi karena si pemilik kendaraan benegosiasi dengan polisi dengan cara memberikan sejumlah uang suap. Apakah ini benar tugas polisi? Hal ini selalu terjadi berulang-ulang dimanapun, kapanpun. Dan pada siapapun. Tak ada yang menyalahkan perbuatan ini. Bahkan ditilang untuk kasus tidak menggunkan helm pun penyelesaiannya seperti itu. Padahal jika terjadi kecelakaan, pengendara motor bisa meninggal karenanya.
Inilah yang menyebabkan tertib berlalu lintas di Indonesia masih sulit untuk diterapkan. Tidak hanya pengguna jalan yang salah, melainkan polisi yang bertugas pun seakan mendukung pelanggaran ini untuk mendapatkan “uang tambahan”. Hal ini sebaiknya perlu diperhatikan lebih lanjut oleh Bapak Menteri Transportasi dan Perhubungan dan Kepolisian sekitar, karena jika tidak, mau berapa korban jiwa lagi yang direlakan untuk kecelakaan yang seharusnya bisa dicegah? Dan sebaiknya orangtua pun harus memperhatikan dan mengawasi anaknya. Serta pengguna jalan pun diharapkan lebih sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan.

***Thanx for your attention ^_^