tag:blogger.com,1999:blog-12907598931855749202024-03-08T11:26:20.174-08:00think about allesra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.comBlogger61125tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-50645093965859761362021-01-29T02:55:00.004-08:002021-01-31T23:27:36.719-08:00Kelas Online Guru Sekolah Minggu Januari 2021 oleh Sabda Ministry<div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span><span><span style="background-color: white; color: #274e13; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Dalam blog kali ini aku mau bagiin kesan aku saat mengikuti Kelas Online Guru Sekolah Minggu oleh Sabda Ministry Learning Centre.</span></span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span><span><span style="background-color: white; color: #274e13; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white;"><span style="color: #274e13;"><span style="font-family: helvetica;"><span><span><span style="letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Jadi aku dapat info dari teman aku sesama Guru Sekolah Minggu (GSM) kalau </span></span></span></span><span style="font-family: helvetica; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Sabda Ministry Learning Centre lagi mau adain semacam pelatihan buat Guru Sekolah Minggu gitu secara online tanggal 21-27 Januari 2021. Awalnya mikir kayaknya sama aja deh sama pelatihan/training GSM yang udah sering aku ikutin selama 7 tahun jadi GSM ini. Tapi gak ada salahnya ikut lagi soalnya Gratis. hehehe dan kok lama ya waktunya berhari-hari jadi penasaran metodenya kayak apa dan via online jadi kayaknya bisa bagi waktu deh dengan kerjaan kantor yang saat pandemi ini masih selang seling wfh or wfo.</span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; color: #274e13; font-family: helvetica; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; color: #274e13; font-family: helvetica; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Baru daftar isi formulir eh udah langsung disuruh ngerjain tugas dan dikumpulin. Wah kok berat ya kayak kuliah lagi. Ah tapi dicicil gakpapa deh namanya juga perjuangan seorang Guru harus upgrade diri donk ya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; color: #274e13; font-family: helvetica; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Ternyata di modulnya pada saat ngerjain tugas tuh dalem banget pembahasannya. Ada beberapa hal yang aku baru tau dan diingetin lagi mengenai pelayanan Sekolah Minggu. But, berhubung aku gak sempet selesai ngerjain sebelum hari pertama materi, akhirnya dicicil sambil waktu pelatihan gitu. Malem2 deh ngerjainnya abis ngerjain kerjaan kantor kan ya.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="background-color: white; color: #274e13; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="background-color: white; color: #274e13; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Terus hari pertama ikutan materi via zoom meeting. Baiklah kesanku seperti pelatihan lainnya namun kok kayaknya waktu penyampaian materinya singkat ya. Oh ternyata, banyakan diskusi guys via whatsapp. Jadi tuh setiap hari kita dikasih 2 topik yang didiskusikan terkait pelayanan Sekolah Minggu. Dan hampir semua (puluhan peserta) aktif. Kebayang donk ramenya. Udah gitu gak cuma reply topik dari moderator tapi kita bisa juga menimpali atau bertanya hal yang berkaitan sesuai topik diskusi. Bener2 berbagi pengalaman banget deh. Apalagi diskusi ini diikutin oleh GSM yang berbeda gereja, interdominasi gitu. Jadi latar belakangnya beda dan saling menyemangati gitu dalam pelayanan. Kirain kendala yang kuhadapin baik pelayanan secara offline dulu maupun waktu online karena pandemi ini, aku doank yang ngerasa, ternyata enggak. hehe jadi semakin semangat deh pelayanannya. Pada nawarin solusi doank. Jadi bukan bahas masalah, tapi solusi. Nah ini nih circle yang dicari.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="background-color: white; color: #274e13; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="background-color: white; color: #274e13; letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Oh iya, ini emang training paling ketat deh, paling minta komitmen. Udah lebih lebih kayak relationship.Hahaha namanya juga relationship sama Tuhan. Ya gak? :)
Jadi ada tuh 1 hari aku bener2 sibuk banget lupa baca2 WA group, ternyata dijapri donk supaya aktif sama deadline pengumpulan tugas juga. Soalnya kalo gak aktif, bakal dikeluarin dari group. Duh, gak mau deh. Soalnya seru banget guys pembahasannya. Bahkan di gerejaku gak seaktif ini kalo diskusi. Kayaknya bener2 GSM militan deh ini semua.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; color: #274e13; font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; color: #274e13; font-family: helvetica;">Terakhir, ada pertemuan penutupan via zoom, bahas tentang kesan dan pesan. Kemudian diminta isi form evaluasi dan buat blog gini. Wah aku yang males nulis ini, akhirnya nulis juga setelah sekian lama. Padahal dibilang minimal 1 paragraf, kok aku lumayan panjang ya. Hehe</span></div><div style="text-align: left;"><span style="background-color: white; color: #274e13; font-family: helvetica;"><span><span style="letter-spacing: 0.3px; white-space: pre-wrap;">Dari semua itu, aku bersyukur banget bisa jadi Guru Sekolah Minggu yang </span></span>membagikan Kasih Tuhan kepada anak2 sekolah minggu. Semoga tetap setia sampai akhir ya.<br /><br />Nb. Kalau ada yang mau diskusi seputar pelayanan Sekolah Minggu atau terkait materi/modul yang dibagikan, boleh japri aku ya. God bless</span></div>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-90448101982613263772020-05-24T09:11:00.005-07:002020-05-24T09:14:09.128-07:00Menurutmu agama itu apa?<span style="background-color: white;"><br />
</span><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Malam ini saya teringat dengan
pertanyaan kawan saya yang cukup sederhana namun menggelitik pikiran saya. Dia
bertanya : “Musa itu agamanya apa?” Entah bagaimana saya menjawab spontan : “Gak
tau, mungkin gak ada, belum ada agama gak sih pada zaman itu?” Ya, itu yang
saya pikirkan. Mungkin jika anda seorang muslim, bisa saja menjawab Musa
beragama Islam. Sedangkan yang kristiani, menjawab Musa beragama Kristen,
begitu juga dengan Katholik. Hal ini bisa saja terjadi mengingat baik Alkitab
dan Al-quran menyebut nama Musa dan cerita hidupnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Hal kedua yang menarik adalah
orang-orang yang katanya beragama (memilih salah satu agama yang diakui di
Indonesia untuk dicantumkan di Kartu Tanda Penduduknya), seringkali tergiring dengan
pandangan fanatik untuk memuja, membela atau menyatakan agama yang dianutnyalah
yang paling benar dan jika berhadapan dengan penganut dari agama lain seakan
mendeskriditkan orang yang bersebrangan keyakinan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Mungkin terdengar aneh atau cetek,
tapi menurut saya, agama hanyalah alat, wadah, cara dimana dirimu memuja
Tuhanmu, sebagaimana Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefiniskannya agama
adalah “<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">ajaran, sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya</span>.”
Agama sendiri dalam Bahasa Sansekerta gabungan dari suku kata <b>A</b> yang artinya tidak dan <b>gama</b> yang artinya kacau balau, sehingga
Agama berarti tidak kacau balau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);">Ya, agama menurut
saya hanyalah alat, wadah, cara kita memuja Tuhan yang kita yakini yang mungkin
kita dapatkan dari keturunan (semenjak lahir) atau setelah kita lebih
mengenalNya lagi ketika dewasa. Ya, cuma kita masing-masing sendiri yang tau,
apakah agama hanya sebuah formalitas pilihan identitas di KTP atau memang kita
yakini sungguh-sungguh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;">Mirisnya, entah
disadari atau tidak, di zaman sekarang ini (saya menulis pertengahan tahun
2020), banyak manusia sepandangan saya membuat agama hanya formalitas di KTP,
entah karena malas menjalankan tata cara ibadah menurut agamanya atau karena
keyakinannya tidak diakui sebagai salah satu agama di negaranya (contoh
Indonesia) dengan hanya pengakuan sebatas aliran kepercayaan atau bahkan
sebenarnya mengakui adanya Tuhan (bukan atheis/agnostik), namun tidak beragama.
Ini saya baru tahu dari kawan saya yang berasal dari Medan dan dikuatkan oleh
cerita mama saya di Jakarta, kalau pernah ada kejadian, penganut aliran
kepercayaan terpaksa memilih untuk menuliskan salah satu agama yang diakui di
Indonesia, meskipun mereka tidak menganutnya (hanya formalitas), bahkan
diejek-ejek karena meyakini hal yang berbeda (intoleransi) dan mendapat
diskriminasi pelayanan publik oleh negara. Sebenarnya ini salah satu yang
menggelitik pikiran saya semasa duduk di bangku sekolah</span><span>, kenapa
di Indonesia hanya ada 6 agama yang diakui dan apa perbedaannya dengan aliran
kepercayaan. Mungkin teman-teman bisa membaca di artikel lain yang sudah banyak
membahas/menulis tentang hal ini.<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"><o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);">Kemudian saya
berpikir kembali, sebenarnya agama itu apa sih buat orang-orang lain sampai sering
kali media memberitakan seakan-akan terjadi perang agama (agak berlebihan
mungkin). Penganut agama yang satu menghina penganut agama lain karena tidak
sejalan keyakinannya. Bahkan sesama penganut agama yang sama pun bisa saling
mengejek lantaran dinilai cara beragamanyalah yang paling benar, sedangkan
orang lain tidak. Sehingga seolah-olah perbedaan keyakinan tersebut menjadi
jurang pemisah toleransi sampai-sampai keluar kata-kata kotor, salah satu hewan
di kebun binatang atau kata-kata lain yang tidak sepantasnya keluar dari mulut
atau ketikan orang yang beragama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);">Di sini saya bukan
berusaha <i>judging</i> (menghakimi), saya
hanya berpendapat dan kebebasan berpendapat itu dilindungi di Indonesia dalam Undang-Undang
Dasar (UUD 1945) bukan. Saya cuma sedang merasa muak dan akhirnya mengutarakan
lewat tulisan ini, karena seakan berapa tahun belakangan yang saya baru sadari
agama dipakai untuk menjatuhkan orang lain yang berbeda pandangan politik
(definisi politik dalam arti sempit).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);">Di Indonesia saya
rasa, pembicaraan topik mengenai agama masuk dalam ranah privasi, sensitive,
yang kalau bisa tidak usah dibahas di ranah publik atau dengan orang-orang
berbeda keyakinan. Beruntungnya saya dilahirkan di Indonesia, khususnya di
Jakarta dan sempat merantau ke Medan, saya sempat kenalan dengan orang-orang
yang berbeda keyakinan dengan saya (ikut serta mengikuti perayaan hari
besarnya), atau bahkan berbeda suku dan bisa dibilang saya hidup dalam
lingkungan majemuk, jadi toleransi antar umat beragama itu penting. Penting
untuk saling menghargai keyakinan agamanya masing-masing karena agama masuk
dalam ranah pilihan. Memilih untuk menganut salah satu agama atau tidak
beragama atau memilih hanya untuk pencantuman di dokumen negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: rgb(255, 255, 255);">Kalau ditanya mengapa
saya memilih agama saya yang sekarang saya anut dan yakinkah saya? Jawabannya saat
ini ya. Saya memilih agama yang saya anut sekarang ini karena sepemahaman saya
sejak kecil dan semakin hari semakin saya perdalami, agama yang saya anut
sekarang adalah agama (tata cara, pedoman, komunitas) yang membawa saya lebih
dekat dengan Tuhan (mengenalkan saya cara menuju surga) menurut yang saya
percayai. Meski bukan sekali dua kali saya diajak untuk pindah agama oleh teman
saya sangkin suka ikut-ikutan perayaannya atau karena mereka kaget menganggap saya
ternyata paham sedikit-sedikit tentang agama yang mereka anut. Saya balas
senyum aja deh. Kalau kamu, pilih yang mana? Aku atau dia? hahaha<o:p></o:p></span></div>
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-72457073373874247982020-05-24T09:07:00.002-07:002020-05-24T09:07:47.998-07:00Menulis KembaliSetelah 8 tahun berlalu, nampaknya saya mencoba memberanikan diri untuk mencurahkan pandangan atau apa yang ada di otak saya. Lebih tepatnya kembali mencari tempat curhat yang bisa menampung ribuan kata yang asal aja disusun, mungkin sama sekali tidak sistematis atau dengan tata letak bahasa yang tepat yang bisa dilihat apakah induktif or deduktif.hahaha<br />
Mau menulis, tapi mengabaikan ilmu-ilmu jurnalistik or kaidah-kaidah penulisan yang sudah dipelajari bertahun-tahun sebelumnya.<br />
<br />
Menulis kembali ini hanyalah langkah awal, langkah pertama keluar dari zona yang selama ini hanya menerima pembelajaran akan hidup, akan ilmu pengetahuan atau sekedar mengamati lingkungan sekitar. Ya sesederhana itu. Jangan terlalu berharap lebih pada kualitas penulisan saya karena sebelumnya pun postingan di blogspot ini hanyalah postingan mengenai isi tugas-tugas yang pernah saya kerjakan semasa saya menjalani pendidikan sarjana hukum. Sudah, jangan tanya bagaimana dengan tugas semasa saya menjalani magister kenotariatan. Sungguh, menempuh pendidikan pasca sarjana sambil bekerja itu sesuatu yang menyita waktu, pikiran, tenaga dan finansial. Gak sempat saya mendokumentasikan itu semua.<br />
<br />
Pada intinya menulis kembali ini hanyalah salah satu media saya "curhat" selain media sosial lainnya yang kebanyakan hanya memposting foto-foto keseharian atau pencapaian saya.<br />
Inilah saya yang lebai, yang melankolis dan mencoba berekspresi.<br />
Semoga tulisan-tulisan saya selanjutnya berfaedah.hihihi<br />
<br />esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-13288901151798676752012-11-17T21:15:00.001-08:002023-02-15T18:55:04.263-08:00Kepentingan Hak Seseorang dalam Peralihan Sertifikat Hak Atas Tanah dalam PP No. 24 Tahun 1997 <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">DISUSUN OLEH:</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">MARUPA HASUDUNGAN SIANTURI (090200106)<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ESRA STEPHANI (090200140)<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">NETTY KAROLIN HUTABARAT (090200146)<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">SHERLY NOVITASARI (090200153)<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">JOICE SIMATUPANG (090200404)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-language: IN; mso-no-proof: yes;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
style='width:180.75pt;height:180pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="logo FH-USU"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">FAKULTAS HUKUM<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">UNIVERSITAS SUMATERA UTARA<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 7.0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2012<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> </o:p><b style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">I.1 Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Peralihan hak
atas tanah yang dilakukan dengan cara jual beli, tukar menukar, hibah,
pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali
pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan
akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang. Dengan demikian berarti setiap
peralihan hak milik atas tanah, yang dilakukan dalam bentuk jual beli, tukar
menukar atau hibah harus dibuat di hadapan PPAT.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Jual beli,
tukar menukar atau hibah ini dalam konsepsi hukum adat adalah suatu perbuatan
hukum yang bersifat terang dan tunai. Dengan terang dimaksudkan bahwa perbuatan
hukum tersebut harus dibuat di hadapan pejabat yang berwenang yang menyaksikan
dilaksanakan atau dibuatnya perbuatan hukum tersebut. Sedangkan dengan tunai
diartikan bahwa dengan selesainya perbuatan hukum dihadapan PPAT berarti pula
selesainya tindakan hukum yang dilakukan dengan segala akibat hukumnya. Ini
berarti perbuatan hukum tersebut tidak dapat dibatalkan kembali, kecuali
terdapat cacat cela secara substansi mengenai hak atas tanah (hak milik) yang
dialihkan tersebut, atau cacat mengenai kecakapan dan kewenangan bertindak
atas bidang tanah tersebut.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dengan
demikian berarti, agar peralihan hak atas tanah, dan khususnya hak milik atas
tanah tersebut dapat terselenggara secara benar, maka seorang PPAT yang akan
membuat peralihan hak atas tanah harus memastikan kebenaran mengenai hak atas
tanah (hak milik) tersebut, dan mengenai kecakapan dan kewenangan bertindak
dari mereka yang akan mengalihkan dan menerima pengalihan hak atas tanah
tersebut. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">PERMASALAHAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana
cara peralihan sertifikat hak atas tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana
menjamin kepentingan hak seseorang dalam peralihan sertifikat hak atas tanah
menurut PP No. 24 Tahun 1997?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">III.1 Cara Peralihan sertifikat hak
atas tanah Menurut PP No. 24 Tahun 1997.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pendaftaran Peralihan Hak atau Balik Nama Sertipikat Hak atas Tanah: </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peralihan hak atas tanah harus dilakukan melalui akta
yang dibuat oleh dan di hadapan pejabat yang berwenang, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT): untuk jual beli,
tukar menukar, hibah, pemasukan ke dalam perusahaan (inbrenk), dan pembagian
hak bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Notaris: untuk peleburan atau penggabungan harta
perusahaan (merger) yang tidak didahului dengan likuidasi perusahaan yang
bergabung atau melebur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Notaris, Pengadilan, Balai Harta Peninggalan, atau
Kapala Desa dan Camat: untuk pemindahan hak karena waris, tergantung kepada
kedudukan hukum dari para ahli waris.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Developer dan disahkan oleh Pemda: untuk pemisahan Hak
Milik atas Satuan Rumah Susun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">e)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pejabat Lelang: untuk tanah yang dilelang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">f)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf: untuk tanah yang
diwakafkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran balik nama:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">surat permohonan balik nama,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">surat kuasa apabila pengurusannya dikuasakan,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">akta tentang perbuatan hukum pemindahan hak tersebut,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">bukti identitas pihak yang mengalihkan hak,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">e)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">bukti identitas penerima hak,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">f)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">sertipikat hak atas tanah,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">g)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">ijin pemindahan hak apabila dipersyaratkan,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">h)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">bukti pelunasan BPHTB berdasarkan UU No.20/2000,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">i)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">bukti pelunasan PPh berdasarkan PP No.48/1994 jo.
No.27/1996. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pencatatan
peralihan hak dalam Buku Tanah, Sertipikat, dan Daftar lainnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">nama pemegang hak lama dicoret,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">nama atau nama pemegang hak yang baru dituliskan pada
halaman dan kolom yang disediakan,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">sebagai pengesahan peralihan hak maka perubahan
tersebut diparaf dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang serta dibubuhi
stempel atau cap dinas.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Peralihan Hak Atas
Tanah karena Jual Beli Tanah</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Peralihan
atau pemindahan hak adalah suatu perbuatan hukum yang bertujuan memindahkan hak
dari suatu pihak ke pihak lain. Berbeda dengan dialihkannya suatu hak, maka
dengan dialihkannya suatu hak menunjukkan adanya suatu perbuatan hukum yang
disengaja dilakukan oleh satu pihak dengan maksud memindahkan hak miliknya kepada
orang lain. Dengan demikian pemindahannya hak milik tersebut diketahui atau
diinginkan oleh pihak yang melakukan perjanjian peralihan hak atas tanah.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Secara
umum terjadinya peralihan hak atas tanah itu dapat disebabkan oleh berbagai
perbuatan hukum antara lain:<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Jual beli<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Tukar menukar<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Hibah<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pemasukan dalam perusahaan<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pembagian hak bersama<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pemberian hak guna bangunan/hak pakai atas tanah
hak milik<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pemberian hak tanggungan<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l1 level2 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pemberian kuasa pembebanan hak tanggungan</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Sebelum
melakukan peralihan hak atas tanah, antara kedua pihak terlebih dahulu
melakukan perjanjian atau kesepakatan mengenai bidang tanah yang akan dialihkan
haknya tersebut. Tetapi jika diteliti lebih lanjut, maka jual beli yang
dilakukan menurut Hukum Adat bukanlah suatu “perjanjian” sebagaimana yang
dimaksud dalam rumusan KUHPerdata, melainkan suatu perbuatan hukum yang
dimaksudkan untuk menyerahkan tanah yang bersangkutan oleh penjual kepada
pembeli, dan bersamaan dengan itu penjual menyerahkan harganya kepada pembeli.
Jadi antara pembayaran harga dan penyerahan haknya dilakukan secara bersamaan,
dan sejak saat itu pula hak atas tanah yang bersangkutan telah berpindah. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Berbeda
halnya dengan sistem Hukum Barat, dimana hak milik atas tanahnya tidak dapat
langsung berpindah kepada sipembeli selama penyerahan yuridisnya belum
dilakukan, karena antara perjanjian jual beli dengan penyerahan yuridisnya
(balik nama) dipisahkan secara tegas, jadi misalnya suatu penyetoran sejumlah
uang dibank untuk si penjual belum berarti tanah yang dijual itu otomatis
menjadi milik sipembeli. Tetapi si pembeli masih harus melakukan suatu
perbuatan hukum lagi yaitu balik nama untuk dikukuhkan sebagai pemilik tanah
yang baru. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Ada
dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam jual beli tanah, yaitu mengenai
subyek dan obyek jual beli tanah. Mengenai subyek jual beli tanah adalah para
pihak yang bertindak sebagai penjual dan pembeli. Yang perlu diperhatikan dalam
hal ini adalah calon penjual harus berhak menjual yaitu pemegang sah dari hak
atas tanah tersebut, baik itu milik perorangan atau keluarga. <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Sedangkan
mengenai obyek jual beli tanah adalah hak atas tanah yang akan dijual. Didalam
jual beli tanah, tujuan membeli hak atas tanah adalah supaya dapat secara sah
menguasai dan mempergunakan tanah, tetapi secara hukum yang dibeli atau dijual
bukan tanahnya tetapi hak atas tanahnya. Dalam subyek jual beli tanah, ada 4
syarat mengenai sahnya suatu pejanjian jual beli hak atas tanah, yaitu:<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->syarat sepakat yang mengikat dirinya<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Dalam
syarat ini berarti kedua pihak sama-sama sepakat untuk mengadakan suatu
perjanjian jual beli yang mutlak dibuatkan sustu perjanjian tertulis berupa
akta yang harus dibuat dan dihadapan Pejabat khusus yaitu PPAT</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->syarat cakap<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Untuk
mengadakan suatu perjanjian perbuatan hukum dalam hal ini perjanjian jual beli
hak atas tanah, maka yang berhak adalah para pihak yang sudah memenuhi syarat
dewasa menurut hukum, sehat pikiran dan tidak berada dibawah pengampuan.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->syarat hal tertentu<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Apa
yang diperjanjikan harus dicantumkan dengan jelas dalam akta jual beli, baik
itu mengenai luas tanah, letaknya, sertipikat, hak yang melekat demi
mengelakkan kemulut hukum dan hak-hak serta kewajiban kedua pihak harus terulan
dengan jelas.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->syarat sebab yang hal<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Didalam
pengadaan suatu perjanjian, isi dan tujuan dalam perjanjian itu harus jelas dan
berdasarkan atas keinginan kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian. Dengan
adanya perpindahan hak milik atas tanah, maka pemilik yang baru akan
mendapatkan tanah hak miliknya dan wajib mendaftarkannya pada Kantor Pertanahan
setempat, yang sebelumnya dibuat dahulu aktanya dihadapan PPAT.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Didalam
Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 menyebutkan :<br />
“Bahwa peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah melalui jual beli,
tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan, dan perbuatan hukum
pemindahan hak lainnya (kecuali lelang) hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan
dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut perundang-undangan
yang berlaku”.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pemindahan Hak dan Penolakan Pendaftaran peralihan
Hak<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Didalam
peralihan pemindahan hak adanya pemindahan hak dan penolakan pendaftaran
peralihan hak, yaitu :</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
1. Pemindahan Hak</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level2 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Peralihan hak atas
tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar,
hibah, pemasukan dalm perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya,
kecuali pemindahan hak melalui lelang, hanya dapat didaftarkan, jika dibuktikan
dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level2 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Dalam keadaan
tertentu sebagaimana yang ditentukan oleh Menteri, Kepala Kantor pertanahan
dapat mendaftarkan pemindahan hak atas bidang tanah hak milik, yang diantara
perorangan warga negara Indonesia yang dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh
PPAT, tetapi yang menurut Kepala Kantor Pertanahan tersebut kadar kebenarannya
dianggap cukup untuk mendaftar pemindahan hak yang bersangkutan. (Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Pasal 37) </div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l2 level3 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Penolakan
Pendaftaran Peralihan Hak<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
Dalam
Pasal 45 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, diadakan ketentuan yang
mewajibkan Kepala Kantor Pertanahan menolak melakukan pendaftaran peralihan atau
pembebanan hak yang dimohon. Penolakan itu harus dilakukan secara tertulis,
yang disampaikan kepada yang berkepentingan, dengan menyebut alasan-alasannya,
disertai pengembalian berkas permohonannya, dengan tembusan kepada PPAT atau
Kepala Kantor Lelang yang bersangkutan. Kepala Kantor Pertanahan wajib menolak
melakukan pendaftaran peralihan atau pembebanan hak, jika salah satu syarat
dibawah ini tidak dipenuhi :<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 93.3pt; mso-list: l7 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->sertipikat atau
surat keterangan tentang keadaan hak atas tanah tidak sesuai lagi dengan
daftar-daftar yang ada pada Kantor Pertanahan ;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 93.3pt; mso-list: l7 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->perbuatan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) tidak dibuktikan dengan akta PPAT
atau kutipan risalah lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, kecuali dalam
keadaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2);<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 93.3pt; mso-list: l7 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->dokumen yang
diperlukan untuk pendaftaran peralihan atau pembebanan hak yang bersangkutan
tidak lengkap;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 93.3pt; mso-list: l7 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->tidak dipenuhi
syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang undangan yang bersangkutan;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 93.3pt; mso-list: l7 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->tanah yang
bersangkutan merupakan obyek sengketa di Pengadilan;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 93.3pt; mso-list: l7 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->perbuatan hukum
yang dibuktikan dengan akta PPAT batal atau dibatalkan oleh putusan Pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;atau<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 93.3pt; mso-list: l7 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->perbuatan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dibatalkan oleh para pihak sebelum
didaftar oleh Kantor Pertanahan.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--> Dasar Hukum</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 57.3pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->d)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->setiap
peralihan hak milik atas tanah, yang dilakukan dalam bentuk jual beli, tukar
menukar atau hibah harus dibuat di hadapan PPAT.<br />
Dasar-dasar hukum Pendaftaran peralihan hak yaitu:</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1. Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5
Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria<br />
Yang terdapat pada pasal :</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
a. Pasal 19 ayat (1), (2), (3) dan (4)</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1) Ayat (1) yang berbunyi “Untuk menjamin
kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah
Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan
Pemerintah”.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2) Ayat (2) yang berbunyi “Pendaftaran
tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi :<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->pengukuran,
perpetaan dan pembukuan tanah<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pendaftaran hak –
hak atas tanah dan peralihan hak – hak tersebut<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->Pemberian surat – surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
3) Ayat (3) yang berbunyi “Pendaftaran tanah
diselenggarakan dengan mengingat keadaan negara dan masyarakat, keperluan lalu
lintas sosial – ekonomi serta kemungkinan penyelenggaranya, menurut
pertimbangan Menteri Agraria”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
4) Ayat (4) yang berbunyi “Dalam peraturan
pemerintah diatur biaya – biaya yang bersangkutan dengan pendaftaran termasuk
dalam ayat (1) diatas, dengan ketentuan bahwa rakyat yang tidak mampu
disebabkan dari pembayaran biaya – biaya tersebut”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
b. Pasal 20 ayat (1) dan (2)<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1) Ayat (1) yang berbunyi “Hak milik adalah
turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai atas orang tanah dengan
mengingat ketentuan dalam Pasal 6 (semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial
)”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2) Ayat (2) yang berbunyi “ Hak milik dapat
beralih dan dialihkan kepada pihak lain”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l2 level2 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 26 ayat (1)
yang berbunyi “ Jual–beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat,
pemberian menurut adat dan peraturan–peraturan lain yang dimaksudkan untuk
memindahkan hak milik serta pengawasannya diatur dengan peraturan pemerintah”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2. Kitab Undang – undang Hukum Perdata
(KUHPer)</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Yang terdapat pada buku ke III bab kelima
tentang jual beli, pada pasal:<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 1457 yang
berbunyi “ jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu
mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dengan pihak yang lain
untuk membayar harga yang telah dijanjikan”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 1458 yang
berbunyi “Jual beli itu dianggap telah terjadi antara keduabelah pihak,
seketika setelahnya orang–orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan tersebut
dan harganya, meskipun kebendaan itu belum diserahkan, maupun harganya belum
dibayar”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 1459 yang
berbunyi “ Hak milik atas barang yang dijual tidaklah berpindah kepada
sipembeli, selama penyerahannya belum dilakukan menurut Pasal 612, 613 dan 616”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; mso-list: l10 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Yang terdapat pada pasal ;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 1 ayat (1) yang
berbunyi “Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengelolaan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik
dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang – bidang tanah
dan satuan – satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi
bidang – bidang tanah yang sudah ada haknya dan milik atas satuan rumah susun
serta hak – hak tertentu yang membebaninya”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 7 ayat (1) yang
berbunyi “PPAT sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 6 ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 26 ayat (2)
yang berbunyi “Dalam pelaksanaan pendaftaran tanah, kepala Kantor Pertanahan
dibantu oleh PPAT dan jabatan lain yang ditugaskan untuk pelaksanaan
kegiatan–kegiatan tertentu menurut Peraturan Pemerintah ini dan Peraturan
Perundang – undangan yang bersangkutan”.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 23 ayat (2)
yang berbunyi “Asli akta PPAT yang memuat pemberian hak tersebut oleh pemegang
hak milik kepada penerima hak yang bersangkutan apabila mengenai hak guna
bangunan dan hak pakai atas tanah hak milik”<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 37 ayat (1)
dan (2)<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l15 level2 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Ayat (1) yang
berbunyi “Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun
melalui jabatan, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perubahan
hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang, hanya
dapat didaftarkan, jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang
berwenang menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku”.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l15 level2 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Ayat (2) yang
berbunyi “Dalam keadaan tertentu sebagaimana yang ditentukan oleh Menteri,
Kepala Kantor Pertanahan dapat mendaftar pemindahan hak atas bidang tanah hak
milik, yang diantara perorangan warga negara Indonesia yang dibuktikan dengan
akta yang tidak dibuat oleh PPAT, tetapi yang menurut Kepala Kantor Pertanahan
tersebut kadar kebenarannya dianggap cukup untuk mendaftar pemindahan hak yang
bersangkutan”.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l15 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Pasal 39 ayat (1)<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
Yang berbunyi “
PPAT wajib menolak membuat akta, jika :<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l5 level2 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->mengenai bidang
tanah yang sudah terdaftar atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, kepadanya
tidak disampaikan sertipikat asli yang bersangkutan atau sertipikat yang
diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l5 level2 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->mengenai bidang
tanah yang belum terdaftar, kepadanya tidak disampaikan:<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 99.25pt; mso-list: l4 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->surat bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat (1) atau surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan yang menyatakan, bahwa
yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 ayat(2); <o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 99.25pt; mso-list: l4 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span><!--[endif]-->surat keterangan yang menyatakan, bahwa bidang
tanah yang bersangkutan belum bersertipikat dari Kantor Pertanahan atau untuk
tanah yang terletak didaerah yang jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan, dari
pemegang hak yang bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
3. salah satu atau
para pihak yang akan melakukan perbuatan hukum yang bersangkutan atau salah
satu saksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 tidak berhak atau tidak memenuhi
syarat untuk bertindak;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
4. salah satu
pihak atau para pihak bertindak atas dasar suatu surat kuasa mutlak, yang pada
hakikatnya berisiskan perbuatan hukum pemindahan hak;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
5. untuk perbuatan
hukum yang akan dilakukan belum diperoleh izin Pejabat atau Instansi yang
berwenang, apabila izin tersebut diperlukan menurut peraturan Perundang-undangan
yang berlaku;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
6. obyek perbuatan
hukum yang bersangkutan sedang dalam sengketa mengenai data fisik dan atau data
yuridis, hal mana harus ditanyakan oleh PPAT kepada para pihak sebelum dibuat
aktanya;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
7. tidak dipenuhi
syarat lain atau dilanggar larangan yang ditentukan dalam Peraturan
Perundang-undangan yang bersangkutan.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
g. Pasal 45<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Yang berbunyi “Kepala Kantor Pertanahan
menolak untuk melakukan pendaftaran peralihan atau pembebanan hak, jika salah
satu syarat dibawah ini tidak terpenuhi:<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1. sertipikat atau surat keterangan tentang
keadaan hak atas tanah tidak sesuai lagi dengan daftar-daftar yang ada pada
Kantor Pertanahan;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2. perbuatan hukum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (1) tidak dibuktikan dengan akta PPAT atau kutipan risalah lelang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, kecuali dalam keadaan tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2);<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
3. dokumen yang diperlukan untik pendaftaran
peralihan atau pembebanan hak yang bersangkutan tidak lengkap;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
4. tidak dipenuhi syarat lain yang ditentukan
dalm peraturan perundangundangan yang bersangkutan;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
5. tanah yang bersangkutan merupakan obyek
sengketa di Pengadilan;<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
6. perbuatan hukum yang dibuktikan dengan akta
PPAT batal atau dibatalkan oleh putusan Pangadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;atau<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
7. perbuatan hukum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (1) dibatalkan oleh para pihak sebelum didaftar oleh Kantor
Pertanahan.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
h. Pasal 56<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Yang berbunyi “Pendaftaran perubahan data
pendaftaran tanah sebagai akibat pemegang hak yang ganti nama dilakukan dengan
mencatatnya didalam buku tanah dan sertipikat hak atas tanah atau hak milik
atas satuan rumah susun yang bersangkutan berdasarkan bukti nama pemegang hak
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku” </div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peralihan Hak – Hibah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 14.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hibah tanah merupakan pemberian
seseorang kepada orang lain dengan tidak ada penggantian apapun dan dilakukan
secara sukarela, tanpa ada kontraprestasi dari pihak penerima pemberian, dan
pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi masih hidup.<a href="file:///D:/COLLEGE/smt%205/Pendaftaran%20Tanah/Kelompok%20PT.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dasar Hukum:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1997 Juncto Undang-Undang Nomor20 Tahun 2000<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 15.4pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peraturan Pemerintah Nomor 48
Tahun 1994 Juncto Peraturan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pemerintah Nomor
27 Tahun 1996<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">SE Kepala
BPN Nomor 600-1900 tanggal 31 Juli 2003<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 99.75pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Persyaratan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1.Surat:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a. Permohonan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b. Kuasa otentik, jika permohonannya
dikuasakan *).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2. Sertipikat hak atas
tanah/Sertipikat HMSRS<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3. Akta Hibah dari PPAT<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Fotocopy identitas diri pemegang hak, penerima hak dan
atau kuasanya yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bukti pelunasan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a. BPHTB;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b. PPh Final.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">6.
Foto copy SPPT PBB tahun berjalan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">7.Iji</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">n Peminda</span></span><span class="l8"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">han
Hak</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">, <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">dal</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">am hal di dalam ser</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">tip</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">ikat/keputusa</span></span><span class="l8"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">nny</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 1.5pt; line-height: 150%;">a</span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .75pt; line-height: 150%;">dicantumkan
tanda yang menyatakan bahwa hak tersebut hanya boleh </span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">dip</span></span><span class="l8"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">in</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">dahtan</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">ga</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">nk</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">an
apab</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">ila te</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">la</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">h dip</span></span><span class="l9"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">er</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">ol</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">eh ij</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">in
dar</span></span><span class="l9"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">i in</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">stan</span></span><span class="l7"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">si ya</span></span><span class="l6"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: 2.25pt; line-height: 150%;">ng</span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">berwenang;<span style="letter-spacing: 1.5pt;"><o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Biaya dan Waktu:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.
Biaya: Rp. 25.000,- / Sertipikat<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Waktu: Paling lama 5 (lima) hari.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keterangan:</span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level2 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: .75pt; line-height: 150%;">*) untuk daerah yang belum ada pejabat publik yang
berwenang untuk </span></span><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">itu, dapat menggunakan
surat kuasa di bawah tangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level2 lfo14; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">**) untuk yang terkena
obyek BPHTB dan atau PPh</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span class="a"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kekuatan
hukum akta hibah terletak pada fungsi akta autentik itu sendiri yakni sebagai
alat bukti yang sah menurut undang-undang(Pasal 1682, 1867, dan 1868 BW)
sehingga hal ini merupakan akibat langsung yang merupakan keharusan dari
ketentuan perundang-undangan, bahwa ada akta-akta autentik sebagai alat
pembuktian. Ketetapan, kepastian dan kebenaran informasi yang tertuang dalam
akta hibah tanah juga sangat menentukan bagi proses pendaftaran dan pemberian
perlindungan hak atas tanah bagi pemberi hibah, para ahli waris pemberi hibah,
dan penerima hibah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></strong><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peralihan
Hak - Pemasukan dalam perusahaan<strong><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></strong></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong>Dasar Hukum:</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Undang-Undang
No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Pokok-Pokok Agraria (UUPA).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Undang-Undang
No. 21 Tahun 1997 Jo </span><a href="http://yogyaproperty.com/category/yogya-property" target="_blank" title="tanah jogja"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">Undang-Undang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> No. 20 Tahun 2000.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><a href="http://sites.google.com/site/karyaudik/peraturan/UU-no-40-th-2007.pdf" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">UU No.40/2007 </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><a href="http://sites.google.com/site/karyaudik/peraturan/PP-no-27-th-1998.pdf" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">PP No.27/1998 </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><a href="http://sites.google.com/site/karyaudik/peraturan/PP-no-13-th-2010.pdf" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">PP No.13/2010 </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><a href="http://sites.google.com/site/karyaudik/peraturan/peraturan-kbpn-no-1-th-2006.pdf" target="_blank"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">Peraturan KBPN RI No.1/2006 </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peraturan
Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peraturan
Pemerintah No. 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
Edaran Kepala Badan </span><a href="http://yogyaproperty.com/category/jenis/tanah-jenis" target="_blank" title="tanah jogja"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">Pertanahan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Nasional No.600-1900 Tanggal 31 Juli
2003. <br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong>Persyaratan:</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
Pengantar dari PPAT.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
Permohonan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Formulir permohonan memuat:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Identitas
diri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Luas,
letak dan penggunaan tanah yang dimohon<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pernyataan
tanah tidak sengketa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pernyataan
tanah dikuasai secara fisik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sertipikat
Asli.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akta
Pemasukan ke dalam Perusahaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akta
Pendirian perusahaan/ </span><a href="http://yogyaproperty.com/category/yogya-property" target="_blank" title="tanah jogja"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">Badan Hukum</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> yang disahkan Departemen Kehakiman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Identitas
diri pemegang hak, penerima hak dan atau kuasanya (fotocopy KTP dan KK yang masih
berlaku dan dilegalisir oleh pejabat berwenang). KTP asli diperlihatkan untuk
semua kegiatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
kuasa, jika permohonannya dikuasakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bukti
pelunasan SSB BPHTB.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bukti
pelunasan SSP Pph Final (untuk Pph apabila hibah vertikal tidak diperlukan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">SPPT
PBB tahun berjalan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ijin
Pemindahan Hak, jika: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 68.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemindahan
Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas </span><a href="http://anekarumahjogja.wordpress.com/" target="_blank" title="rumah jogja"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">Rumah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
Susun yang di dalam sertipikatnya dicantumkan tanda yang menyatakan bahwa hak tersebut
hanya boleh dipindahtangankan apabila telah diperoleh izin dari instansi yang
berwenang;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 68.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemindahan
hak pakai atas </span><a href="http://propertyrumahjogja.wordpress.com/" target="_blank" title="tanah jogja"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">tanah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">12.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
Pernyataan calon penerima hak, yang menyatakan: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 68.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahwa
yang bersangkutan dengan pemindahan hak tersebut tidak menjadi pemegang hak
atas </span><a href="http://anekarumahjogja.wordpress.com/" target="_blank" title="tanah jogja"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">tanah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> yang melebihi ketentuan maksimum
penguasaan tanah menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 68.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahwa
yang bersangkutan dengan pemindahan hak tersebut tidak menjadi pemegang hak
atas </span><a href="http://yogyaproperty.com/category/jenis/tanah-jenis" target="_blank" title="tanah jogja"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">tanah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> absentee (guntai)
menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 68.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahwa
yang bersangkutan menyadari bahwa apabila pernyataan sebagaimana dimaksud pada
12a dan 12b tersebut tidak benar maka tanah kelebihan atau tanah absentee
tersebut menjadi obyek landreform<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 68.2pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahwa
yang bersangkutan bersedia menanggung semua akibat hukumnya, apabila pernyataan
sebagaimana dimaksud pada 12a dan 12b tidak benar<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong>Biaya dan Waktu<o:p></o:p></strong></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Sesuai
ketentuan Peraturan Pemerintah tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan
negara bukan pajak yang berlaku pada Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l11 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Biaya:
Rp. 25.000,- / Sertipikat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l11 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Waktu:
3 hari kerja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l11 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1
(satu) hari kerja = 8 (delapan) jam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peralihan
Hak Atas Tanah Karena Pewarisan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Peralihan hak atas tanah karena
pewarisan terjadi karena hukum pada saat pemegang hak atau pewaris meninggal
dunia, sejak saat itu para ahli waris menjadi pemegang hak atas tanah yang
baru. Mengenai siapa saja yang menjadi ahli waris diatur oleh hukum yang berlaku
pada para ahli waris. Peralihan hak atas tanah karena warisan harus didaftarkan
pada Kantor Pertanahan sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, yang bertujuan
memberikan kepastian hukum, menyediakan informasi serta untuk terselenggaranya
tertib administrasi pertanahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Dimana PPAT adalah pejabat yang
berwenang untuk membuat akta sebagai dasar peralihan dan pendaftarannya.
Penelitian ini menelaah mengenai kekuatan pembuktian akta di bawah tangan yang
dijadikan sebagai dasar peralihan suatu hak atas tanah, serta bagaimana
pelaksanaannya di dalam praktek pendaftaran pada kantor Pertanahan Kota.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Metode penelitian yang digunakan
adalah metode pendekatan yuridis-empiris, spesifikasi penelitian yang bersifat
deskriptif analitis, sumber data yang dipakai adalah data primer yang berupa
data yang langsung didapatkan dalam penelitian di lapangan dan data sekunder
yaitu data yang diperlukan untuk melengkapi data primer. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Populasi berupa seluruh objek atau
seluruh gejala atau seluruh unit yang akan diteliti, teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan purposive sampling, metode analisis data yang digunakan adalah
metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh adat
yang masih kuat melekat dalam masyarakat yang menjadi pertimbangan bahwa akta
yang dibuat secara dibawah tangan dapat dijadikan sebagai dasar peralihan suatu
hak atas tanah karena pewarisan, walaupun akta yang dibuat secara dibawah
tangan dikhawatirkan dapat menimbulkan sengketa di kemudian hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Peralihan hak atas tanah karena
pewarisan diatur dalam Pasal 42 ayat 1-ayat 5 Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Jika bidang tanah yang merupakan warisan
belum didaftar, wajib diserahkan juga dokumen-dokumen berupa :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
bukti (berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang
bersangkutan), atau surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan menguasai bidang tanah tersebut; dan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Surat
keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan belum
bersertipikat dari kantor pertanahan, atau untuk tanah yang terletak di daerah
yang jauh dari kedudukan kantor pertanahan, dari pemegang hak yang bersangkutan
dengan dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peralihan
Hak Atas Tanah Karena Penggabungan atau Peleburan Perseroan atau Koperasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Peralihan hak atas tanah karena
penggabungan atau peleburan perseroan atau koperasi diatur dalam pasal 43 ayat
1 dan ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah. Peralihan hak atas tanah ini, tidak didahului dengan likuidasi perseroan
atau koperasi yang bergabung atau melebur, melainkan dapat didaftar berdasarkan
akta yang membuktikan terjadinya penggabungan atau peleburan perseroan atau
koperasi yang bersangkutan setelah penggabungan atau peleburan tersebut
disahkan oleh Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">II.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Kepentingan hak peralihan sertifikat hak atas tanah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pasal
28 D ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa :<br />
“ Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum “. Selanjutnya Pasal 33
ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa : “ Bumi , air, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat “ Bagi Negara Republik Indonesia ,
yang susunan perekonomiannya dan corak kehidupannya masih bersifat agraris maka
tanah mempunyai fungsi dan peranan yang mencakup berbagai aspek penghidupan dan
kehidupan masyarakat, bukan hanya aspek ekonomis belaka tetapi juga menyangkut
aspek-aspek yang non ekonomis, apalagi tanah merupakan segala-galanya bagi
masyarakat yang peranannya bukan hanya sekedar faktor produksi melainkan pula
mempunyai nilai untuk mendukung martabatnya sebagai manusia.<br />
Berbagai pengalaman historis telah membuktikan bahwa tanah sangat lengket
dengan perilaku masyarakat bahkan tanah dapat menimbulkan masalah bila
sendi-sendi perubahan tidak memiliki norma sama sekali. Betapa pentingnya tanah
sebagai sumber daya hidup, maka tidak ada sekelompok masyarakatpun di dunia ini
yang tidak memiliki aturan-aturan atau norma-norma tertentu dalam masalah
pertanahan ini, penduduk bertambah , pemikiran manusia berkembang, dan
berkembang pulalah sistem , pola, struktur dan tata cara manusia menetukan
sikapnya terhadap tanah. Seiring dengan perubahan dan perkembangan pola pikir,
pola hidup dan kehidupan manusia maka dalam soal pertanahanpun terjadi
perubahan, terutama dalam hal pemilikan dan penguasaannya dalam hal ini tentang
kepastian hukum dan kepastian hak atas tanah yang sedang atau yang akan
dimilikinya. Denganadanyapersoalanpersoalan, baik mengenai pertambahan penduduk
maupun perkembangan ekonomi, maka kebutuhan terhadap tanah dalam kegiatan
pembangunan akan meningkat. Berdasarkan kenyataan ini, tanah bagi penduduk
Indonesia dewasa ini merupakan harta kekayaan yang paling tinggi nilainya dan
juga merupakan sumber kehidupan, maka dari itu jengkal tanah dibela sampai
titik darah penghabisan apabila hak tanahnya ada yang mengganggu. Untuk menjaga
jangan sampai terjadi sengketa maka perlu diadakan pendaftaran tanah. Sadar
akan tugas dan kewajibannya itu maka pemerintah telah menetapkannya pada pasal
19 UUPA yang pada ayat (1) nya menyatakan bahwa : “ Untuk menjamin kepastian
hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik
Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur degan Peraturan Pemerintah “.
Selanjutnya pada ayat (2) nya memberikan rincian bahwa pendaftaran tanah yang
disebut pada ayat(1) tersebut meliputi : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengukuran,
pemetaan, dan pembukuan tanah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendaftaran
hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemberian
surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat bukti yang kuat.<br />
Sebagai implementasi dari pasal 19 ayat (1) dan (2) ini maka dikeluarkanlah
Peraturan Pemerintah di bidang Pendaftaran Tanah yaitu Peraturan Pemerintah
Nomor 10 tahun 1961 mengenai Pendaftaran Tanah. Dan pendaftaran tanah dimaksud
dijejaskan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 pada pasal 2 ayat (1)
nya yaitu harus dilakukann desa demi desa atau daerah-daerah yang setingkat
dengan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan
melihat konsepsi pasal 19 ayat (1 dan 2 ) UUPA serta pasal 2 ayat (1) PP Nomor
10 tahun 1961 tersebut di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa pendaftaran
tanah adalah perlu demi terciptanya kepastian hukum dan kepastian hak atas
tanah. Dalam pelaksanaan pendaftaran ini, pemerintah akan melaksanakan secara
sederhana dan mudah dimengerti dan secara berangsur-angsur. Konsepsi logis dari
semua itu adalah ayat 2 c pasal 19 UUPA yaitu “ akan diberikan tanda bukti
hak/surat bukti hak , di mana surat-surat bukti hak tersebut akan berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat. Inilah fungsi pokok sebenarnya dari
pendaftaran tanah.<br />
Jadi jelaslah sebenarnya bahwa tujuan pendaftaran tanah untuk memberikan
kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap hak atas tanah. Pendaftaran
Tanah adalah tugas dan beban pemerintah akan tetapi untuk mensukseskannya/
keberhasilannya sangat tergantung pada partisipasi aktif / peranan masyarakat
terutama pemegang hak. Sistem pendaftaran tanah yang dianut oleh PP. No. 10
tahun 1961 adalah Sistem Negatif. Sistem ini disempurnakan atau dikembangkan oleh
PP. No. 24 Tahun 1997 adalah asas negatif mengandung unsur positif ,
menghasilkan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang
kuat.<br />
Jadi kalau dilihat dari tujuan pendaftaran tanah baik melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 maupun Nomor 24 tahun 1997 maka status
kepemilikan hak atas tanah bagi warga Negara Indonesia akan terjamin dan akan
tercipta suatu kepastian baik mengenai, subjeknya, objeknya maupun hak yang
melekat di atasnya termasuk dalam hal ini peralihan hak atas tanah. Hanya saja
Kantor Pertanahan harus lebih aktif lagi mensosialisasikan kegiatan pendaftaran
tanah baik mengenai tata cara, prosedur maupun biayanya serta pentingnya
pendaftaran tanah ini bagi pemegang hak . Dan yang lebih penting lagi kantor
Pertanahan harus senantiasa melakukan pemutakhiran data tanah agar tidak
terjadi overlapping dalam pemberian haknya atau pendaftaran haknya yang dapat
menimbulkan masalah hukum yaitu sengketa/perkara yang disebabkan oleh adalanya
sertifikat ganda atau sertifikat palsu. Kantor Pertanahan haruslah senantiasa
memutakhirkan datanya terutama buku tanah sebagai bank data .<br />
Dalam realitas kehidupan kita ditengah-tengah masyarakat terdapat fakta bahwa
masih banyak persoalan /sengketa tanah yang berawal dari belum terciptanya
kepastian hukum atas sebidang tanah seperti masih adanya sengketa /perkara
dibidang pertanahan sebagai akibat baik karena belum terdaftarnya hak atas
tanah maupun setelah terdaftarnya hak atas tanah , dalam artian setelah tanah
itu bersertifikat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sehubungan
dengan pemberian kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah, baik mengenai
subjek maupun objeknya , maka pemerintah mengharuskan dilakukan pengumuman
mengenai hak –hak atas tanah, yang meliputi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.
Pengumuman mengenai subjek yang menjadi pemegang hak yang dikenal dengan
sebagai asas publisitas dengan maksud agar masyarakat luas dapat mengetahui
tentang subjek dan objek atas satu bidang tanah . Adapun implementasi dari asas
publisitas ini adalah dengan mengadakan pendaftaran tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Penetapan mengenai letak, batas-batas, dan luas bidang – bidang tanah yang
dipunyai seseorang atas sesuatu hak atas tanah, dikenal sebagai asas
spesialitas daan implementasinya adalah dengan mengadakan Kadaster.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan
demikian ,maka seseorang yang hendak membeli suatu hak atas tanah tidak perlu
melakukan penyelidikan sendiri, karena keterangan mengenai subyek dan objek
atas suaru bidang tanah dapat diperoleh dengan mudah pada instansi pemerintah
yang ditugaskan menyelenggarakan Pendaftaran Tanah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pelaksanaan
pendaftaran tanah sebagaimana yang diatur oleh PP. No. 10 tahun 1961 belum
berjalan efektif , hal ini selain sasaran utamanya/daerah yang diutamakan
adalah daerah –daerah perkotaan, juga menyangkut tata cara , administrasi dan
biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat pemegang hak atas tanah sangatlah
berat dirasakan oleh masayarakat pemegang hak atas tanah serta sosialisasi
terhadap pelaksanaan PP itu sendiri belum maksimal. Dengan kondisi tersebut
maka tujuan pendaftaran tanah belum tercapai. <br />
Akselerasi dalam pembangunan nasional sangat memerlukan dukungan jaminan
kepastian hukum di bidang pendaftaran tanah dan oleh karena PP. No. 10 Tahun
1961 dipandang tidak lagi sepenuhnya mendukung tercapainya hasil yang lebih
nyata pada pembangunan nasional sehingga perlu dilakukan penyempurnaan. Dengan
menimbang hal-hal tersebut , maka pemerintah memandang perlu membuat suatu
aturan yang lengkap mengenai pendaftaran tanah yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat untuk adanya jaminan kepastian hukum dan akhirnya pada tanggal 8
Juli 1997 , Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997. Dengan berlakunya PP. No. 24 Tahun 1997 tidak serta merta menghapuskan
keberlakuan PP. No. 10 Tahun 1961, akan tetapi PP. No. 10 tahun 1961 tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan atau diubah atau diganti dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 tahun 1997. ( Pasal 64 ayat 1 PP. No. 24 Tahun 1997).<br />
Objek pendaftaran tanah ini bila dikaitkan dengan sistem pendaftaran tanah maka
menggunakan sistem pendaftaran tanah bukan pendaftaran akta, karena sistem
pendaftaran tanah ditandai/dibuktikan dengan adanya dokumen Buku Tanah sebagai
dokumen yang memuat data yuridis dan data fisik yang dihimpun dan disajikan
serta diterbitkannya sertifikat sebagai surat tanda bukti hak yang didaftar,
sedangkan pendaftaran akta, yang didaftar bukan haknya, melainkan justru
aktanya yang didaftar, yaitu dokumen-dokumen yang membuktikan diciptakannya hak
yang bersangkutan dan dilakukannya perbuatan-perbuatan hokum mengenai hak
tersebut kemudian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan
adanya PP. Nomor 24 tahun 1997 ini, kelihatanya program atau kegiatan
pendaftaran tanah mulai menggeliat, saat ini pendaftaran tanah sudah berjalan ,
namun perlu ditingkatkan terus dan mencari solusi yang efektif agar tujuan hakiki
dari pendaftaran tanah terutama bagi tanah yang akan didaftar secara sistematis
dan sporadik dapat tercapai.. <br />
Sistem pendaftaran tanah yang dianut oleh PP. No. 10 tahun 1961 adalah Sistem
Negatif. Sistem ini disempurnakan atau dikembangkan oleh PP. No. 24 Tahun 1997
adalah asas negatif mengandung unsur positif , menghasilkan surat tanda bukti
hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemerintah
harus terus mencari cara dan sistem dalam rangka optimalisasi tujuan
pendaftaran tanah terutama mengenai asas sederhana . aman dan terjangkau,
sehingga golongan ekonomi lemahpun dapat termotifasi untuk mendaftarkan
tanahnya terutama secara sistematis dan sporadik, walaupun saat ini sudah ada
program Larasita yang lebih mendekatkan pada pelayanan dan bantuan biaya . <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jadi
kalau dilihat dari tujuan pendaftaran tanah baik melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 10 tahun 1961 maupun Nomor 24 tahun 1997 maka status kepemilikan hak atas
tanah bagi warga Negara Indonesia akan terjamin dan akan tercipta suatu kepastian
baik mengenai, subjeknya, objeknya maupun hak yang melekat diatasnya termasuk
dalam hal ini peralihan hak atas tanah. Hanya saja Kantor Pertanahan harus
lebih aktif lagi mensosialisasikan kegiatan pendaftaran tanah baik mengenai
tata cara, prosedur maupun biayanya serta pentingnya pendaftaran tanah ini bagi
pemegang hak . Dan yang lebih penting lagi kantor Pertanahan harus senantiasa
melakukan pemutakhiran data tanah agar tidak terjadi overlapping dalam
pemberian haknya atau pendaftaran haknya yang dapat menimbulkan masalah hukum
yaitu sengketa/perkara yang disebabkan oleh adalanya sertifikat ganda atau
sertifikat palsu. Kantor Pertanahan haruslah senantiasa memutakhirkan datanya
terutama pembuktian sertifikat sebagai tanda bukti hak dimuat dalam pasal 32 PP
no. 24 tahun 1997,yaitu: :<br />
1. Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di
dalamnya,sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang
ada dalam surat ukur dan buku tanah yang bersangkutan.<br />
2. Dalam atas hal suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah
atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad
baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak
atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam
waktu 5 tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan
secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan kepala kantor pertanahan yang
bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan kepengadilan mengenai penguasaan
tanah atau penerbitan sertifikat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br />
Ketentuan pasal ayat (1) Peraturan pemerintah no.24 tahun 1997 merupakan
penjabaran dari ketentuan pasal 19 ayat (2) huruf c, pasal 23 ayat (2), Pasal
32 ayat (2), dan Pasal 38 ayat (2) UUPA, yang berisikan bahwa pendaftaran tanah
menghasilkan surat tanda bukti yang <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat. Berdasarkan ketentuan Pasal 32 ayat (1)
Peraturan Pemerintah no.24 Tahun 1997, maka sistem publikasi pendaftaran tanah
yang dianut adalah sistem publikasi negatif,yaitu sertifikat hanya merupakan
surat tanda bukti yang mutlak. Hal ini berarti bahwa data fisik dan data
yuridis yang tercantum dalam sertifikat mempunyai kekuatan hukum dan harus
diterima hakim sebagai keterangan yang benar selama dan sepanjang tidak ada
alat bukti lain yang membuktikan sebaliknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Dengan demikian, pengadilanlah yang berwenang
memutuskan alat bukti mana yang benar dan apabila terbukti sertifikat tersebut
tidak benar, maka diadakan perubahan dan penbetulan sebagaiamana mestinya.Ketentuan
pasal 32 ayat (1) peraturan Pemerintah no. 24 tahun 1997 mempunyai kelemahan,
yaitu Negara tidak menjamin kebenaran data fisik dan data yuridis yang
disajikan dan tidak adanya jaminan bagi pemilik sertifikat dikarenakan
sewaktu-sewaktu akan mendapatkan gugatan dari pihak lain yang merasa dirugikan atas
diterbitkannya sertifikat.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB IV <o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1.Setiap peralihan hak milik
atas tanah, yang dilakukan dalam bentuk jual beli, tukar menukar atau hibah
harus dibuat di hadapan PPAT.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2. setiap peralihan hak milik
atas tanah, yang dilakukan dalam bentuk jual beli, tukar menukar atau hibah
harus dibuat di hadapan PPAT.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
3. agar peralihan hak atas
tanah, dan khususnya hak milik atas tanah tersebut dapat terselenggara secara
benar, maka seorang PPAT yang akan membuat peralihan hak atas tanah harus
memastikan kebenaran mengenai hak atas tanah (hak milik)</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 138.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://tanahkoe.tripod.com/bhumiku/id16.html"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">http://tanahkoe.tripod.com/bhumiku/id16.html</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://notarisaniek.wordpress.com/2008/06/25/beberapa-hal-tentang-peralihan-hak-atas-tanah/"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; text-decoration: none; text-underline: none;">http://notarisaniek.wordpress.com/2008/06/25/beberapa-hal-tentang-peralihan-hak-atas-tanah/</span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sutedi,
Adrian, S.H., M.H. 2009. Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya. Jakarta :
Sinar Grafika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://yogyaproperty.com/pemasukan-ke-dalam-perusahaan-peralihan-hak-atas-tanah-jogja/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">http://yogyaproperty.com/pemasukan-ke-dalam-perusahaan-peralihan-hak-atas-tanah-jogja/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">http://massofa.wordpress.com/2011/01/04/peralihan-hak-atas-tanah-karena-jual-beli-tanah/<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adrian
Sutedi, 2009, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftaranya, Sinar Grafika, Jakarta.<br />
Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia, (Edisi Revisi), Penerbit
Djambatan, Jakarta.<br />
Irwan Soerodjo, 2002, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia, Arkola,
Surabaya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Maria
S.W. Sumardjono, 2001, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi,
Kompas Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Muchtar
Wahid, 2008, Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah, Republika Penerbit,
Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Urip
Santoso, 2010, Pendaftaran dan Peralihan Hak atas Tanah, Kencana Prenada Media
Group , Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/COLLEGE/smt%205/Pendaftaran%20Tanah/Kelompok%20PT.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> Adrian
Sutedi, S.H., M.H. 2009. Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya. Jakarta :
Sinar Grafika, hal.99.</div>
</div>
</div>
esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-25349228072480719182012-11-17T21:01:00.001-08:002023-02-15T18:55:11.087-08:00utilitarianisme<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">BAB
I</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span lang="EN-US">A.</span></b><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"> <b>LATAR BELAKANG
MASALAH</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: 28.9pt;">
<span lang="SV">Aturan hukum sangat diperlukan untuk mengatur kepentingan-kepentingan tidak
hanya antar individu tetapi juga antar lembaga atau badan hukum
lainnya. Hukum adalah tata aturan sebagai suatu sistem aturan aturan-aturan
tentang perilaku manusia. Dengan demikian hukum tidak menunjuk pada satu aturan
tunggal, tetapi seperangkat aturan yang memilki suatu kesatuan sehingga dapat
dipahami sebagai suatu sistem.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: 28.9pt;">
<span lang="SV">Konsekuensinya adalah tidak mungkin memahami hukum jika hanya memperhatikan
satu aturan saja. Pernyataan bahwa hukum adalah suatu tata aturan tentang
perilaku manusia tidak berarti bahwa tata hukum hanya terkait dengan
perilaku manusia, tetapi juga dengan kondisi tertentu yang terkait dengan
perilaku manusia.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: 28.9pt;">
<span lang="SV">Setiap aturan hukum mengharuskan manusia melakukan tindakan tertentu atau
tidak melakukan tertentu dalam kondisi tertentu. Kondisi tersebut
tidak harus berupa tindakan manusia, tetapi dapat juga berupa suatu
kondisi. Namun, kondisi tersebut baru dapat masuk dalam suatu aturan jika
terkait dengan tindakan manusia, baik sebagai kondisi atau sebagai akibat.
Setiap pelanggar hukum yang ada, aka</span>n<span lang="SV"> dikenakan sanksi berupa hukuman sebagai
reaksi terhadap perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan. Untuk menjaga
agar peraturan- peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan diterima
oleh anggota masyarakat, maka peraturan-peraturan hukum yang ada harus
sesuai dan tidak bertentangan dengan asas-asas keadilan dari masyarakat
tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Pertanyaan
mengenai </span>“<span lang="SV">apa itu hukum” tampaknya adalah suatu pertanyaan
yang sangat mendasar dan sangat tergantung dari konsep pemikiran dari hukum itu
sendiri, sehingga jawabannya pun mungkin akan terus berkembang sesuai mazhab
dan aliran-aliran yang dikemukakan dalam melakukan pendekatan secara kualitatif
tentang makna hukum. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV"> Perkembangan
masyarakat akan mengakibatkan kebutuhan masyarakat terhadap hukum juga semakin
kompleks, banyak bermunculan pemikiran dari pakar-pakar hukum yang melahirkan
aliran-aliran atau mazhab-mazhab. Salah satu aliran yang akan dibahas adalah
aliran utilitarianisme yang dapat dimasukkan dalam ajaran
moral-praktis. Penganut aliran utilitarianisme ini menganggap bahwa
tujuan hukum semata-mata adalah memberikan kemanfaatan atau kebahagiaan yang
sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya warga masyarakat.</span><span lang="SV"> </span><span lang="SV">Pandangannya didasarkan pada falsafah sosial bahwa setiap warga masyarakat mencari
kebahagiaan dan hukum merupakan salah satu alatnya. Hukum harus mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan masyarakat dan memberikan rasa
kesehjateraan.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Salah satu
penganut aliran utilitarianisme adalah Jeremy Bentham yang inti
ajarannya yaitu “tujuan hukum dan wujud keadilan adalah untuk mewujudkan <i>the
greatest heppines of the greatest number</i>(kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk
sebanyak-banyaknya orang)”. </span><span lang="SV"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Sistem hukum Indonesia
sebagai sebuah sistem aturan yang berlaku di negara Indonesia adalah sistem
yang sedemikian rumit dan luas, yang terdiri atas unsur-unsur hukum, dimana
diantara unsur hukum yang satu dan yang lain saling berkaitan, saling
mempengaruhi serta saling mengisi. Oleh karenanya pembicaraan satu bidang atau
unsur subsistem hukum yang berlaku di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari yang
lain, sehingga mirip dengan tubuh manusia, unsur hukum bagaikan suatu organ
yang keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari organ yang lain.</span><span lang="SV"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Kajian
Filsafat hukum dapat membawa pada pemikiran dalam menemukan hukum yang hakiki.
Setiap Aliran dalam Filsafat hukum memberi sumbangsih pada perjalanan hukum,
Salah satu aliran Filsafat Hukum itu akan dikaji dengan melihat relevansinya
pada hukum di Indonesia. Aliran utilitarianis</span><span lang="SV"> </span><span lang="SV">merupakan salah satu aliran yang menarik untuk dikaji karena merupakan
aliran yang melihat tujuan hukum sebagai kemanfaatan bagi masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">B. RUMUSAN MASALAH<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dari latar belakang masalah diatas, maka dalam makalah
ini kami akan membahas :</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apa
pengertian dan konsep dasar serta kajian teoritis dari Utilitarianisme?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana
relevansi antara aliran Utilitarianisme dengan hukum positif di Indonesia?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana
implementasi prinsip-prinsip aliran Utilitarianisme pada pencapaian tujuan
hukum modern di Indonesia?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Pengertian
dan Konsep Dasar Utilitarianisme<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Utiliatarianisme merupakan suatu tindakan yang dilakukan
dengan meminimalkan biaya dan mamaksimalkan keuntungan. Utilitarianisme dalam
pengertian yang paling sederhana, menyatakan bahwa tindakan atau kebijaksanaan
yang secara moral benar adalah yang menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi
warga masyarakat. “Utilitarianisme” berasal dari kata Latin, utilis yang
berarti “bermanfaat”.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br />
Menurut Weiss terdapat tiga konsep dasar mengenai utilitarianisme sebagai
berikut :<br />
• Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral
adalah benar jika tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan itu
membuat hal terbaik untuk banyak orang yang dipengaruhi oleh tindakan atau
perbuatan atau pengambilan keputusan.<br />
• Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral
adalah benar jika terdapat manfaat terbaik atas biaya – biaya yang dikeluarkan,
dibandingkan manfaat dari semua kemungkinan yang pilihan yang dipertimbangkan.<br />
• Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral
adalah benar jika tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan itu secara
tepat mampu memberi manfaat, baik langsung ataupun tidak langsung, untuk masa
depan pada setiap orang dan jika manfaat tersebut lebih besar daripada biaya
dan manfaat alternatif yang ada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kajian
Teoritis Utilitarianisme<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ciri-Ciri Utilitarianisme<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kritis.<br />
Utilitarianime berpandangan bahwa kita tidak bisa begitu saja menerima norma
moral yang ada. Utilitarianisme mempertanyakan norma itu. Sebagai contoh, seks
sebelum nikah. Bagi penganut utilitarianisme, seks sebelum nikah itu belum
tentu buruk. Harus dianalisis dulu apakah kegunaan seks pra nikah itu. Apakah
akibat baik yang ditimbulkan seks pra nikah itu lebih besar daripada akibat
buruknya. Kalau akibat baiknya lebih besar maka seks pra nikah itu bukan saja
tidak dapat dilarang tetapi wajib dilakukan. Kalau akibat buruk seks pra nikah
itu lebih besar maka seks pra nikah itu wajib dilarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br />
2.Rasional.<br />
<span style="background: white; mso-bidi-font-style: italic;">Rasional </span><span style="background: white;">yang mempunyai<span class="apple-converted-space"> </span></span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi" title="Definisi"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">definisi</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yaitu
dapat diterima oleh<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akal" title="Akal"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">akal</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pikiran" title="Pikiran"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">pikiran</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dapat
ditalar sesuai dengan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan" title="Kemampuan"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kemampuan</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Otak" title="Otak"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">otak</span></a></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <span style="background: white;">Biasanya
kata rasional ditujukan untuk suatu hal atau<span class="apple-converted-space"> </span></span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kegiatan&action=edit&redlink=1" title="Kegiatan (halaman belum tersedia)"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kegiatan</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang masuk diakal dan diterima dengan baik oleh<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">masyarakat</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. Rasional juga berarti<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Norma" title="Norma"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">norma</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Norma" title="Norma"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">norma</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang sudah baku di dalam<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">masyarakat</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dan telah menjadi suatu hal yang<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biasa&action=edit&redlink=1" title="Biasa (halaman belum tersedia)"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">biasa</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></span><span lang="EN-US" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permanen&action=edit&redlink=1" title="Permanen (halaman belum tersedia)"><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">permanen</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Utilitarianisme tidak menerima saja norma moral yang ada. Ia mempertanyakan dan
ini mengandaikan peran rasio. Utilitarianisme ini bersifat rasional karena ia
mempertanyakan suatu tindakan apakah berguna atau tidak. <br />
<br />
3.Teleologis.<br />
<span class="apple-converted-space"><span style="background: white;"> </span></span><span style="background: white;">Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala
yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud,
kecenderungan, sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu
proses perkembangan. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi
filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan di alam maupun dalam
sejarah. Dalam bidang lain, teleologi merupakan ajaran filosofis-religius
tentang eksistensi tujuan dan "kebijaksanaan" objektif di luar<span class="apple-converted-space"> </span>manusia</span>. Utilitarianisme itu
bersifat teleologis karena suatu tindakan itu dipandang baik dari tujuannya.
Artinya suatu tindakan itu mempunyai tujuan dalam dirinya sehingga dapat
dipandang baik.<br />
<br />
4.Universalis.<br />
Semboyan yang terkenal dari utilitarianisme adalah sesuatu itu dianggap baik
kalau dia memberi kegunaaan yang besar bagi banyak orang. Hal ini sering
dipakai dalam bidang politik dan negara. Contoh, di kota A akan dibangun jalan
tol karena itu beberapa rumah akan kena gusur. Dengan alasan demi kepentingan
yang lebih besar dan kepentingan orang banyak, pemerintah akan meminta mereka
yang rumahnya kena gusur agar pindah. Tindakan menggusur ini dianggap benar
karena penggusuran itu dilakukan demi kepentingan yang lebih besar dibandingkan
kepentingan mereka yang rumahnya digusur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teori Utilitarianisme<br />
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Utilitarianisme
Perbuatan</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. Utilitarianisme Perbuatan menganggap
sebuah tindakan baik atau benar secara etika jika tindakan tersebut mungkin
menghasilkan kebaikan yang lebih besar dari pada kejahatan. Dan sebaliknya
suatu tindakan dianggap buruk atau salah jika menghasilkan
kejahatan lebih banyak dibanding kebaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Utilitarianisme Perbuatan</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">a.</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;"> <span class="apple-converted-space"> </span><b>Ajaran Jeremy Bentham</b></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Jeremy Bentham sangat percaya bahwa hukum harus dibuat
secara<span class="apple-converted-space"> </span><i>utiltarianistik</i>,
melihat gunanya dengan patokan-patokan yang didasarkan pada keuntungan,
kesenangan dan kepuasan manusia. Dalam hukum tidak ada masalah kebaikan atau
keburukan, atau hukum yang tertinggi <span class="apple-converted-space"> </span>atau
yang tertinggi dalam ukuran <span class="apple-converted-space"> </span>nilai.
Bentham berpandangan bahwa tujuan hukum adalah hukum dapat memberikan jaminan
kebahagiaan kepada individu-individu. Bentham mengusulkan suatu klasifikasi
kejahatan yang didasarkan atas berat tidaknya pelanggaran dan yang terakhir ini
diukur berdasarkan kesusahan atau pederitaan yang diakibatkannya terhadap para
korban dan masyarakat. Suatu pelanggaran yang merugikan orang lain, menurut
Bentham sebaiknya tidak dianggap sebagai tindakan kriminal. Pemindahan, menurut
Bentham, hanya bisa diterima apabila ia memberikan harapan bagi tercegahnya
kejahatan lebih besar.<span class="apple-converted-space"> </span></span><a href="" name="_ftnref5"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4980762032378127796#_ftn5" title=""></a><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Prinsip-prinsip dasar ajaran Jeremy Bentham adalah
sebagai berikut :</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Tujuan hukum adalah hukum dapat memberikan jaminan kebahagiaan kepada
individu-individu baru orang banyak.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Prinsip
utiliti Bentham berbunyi<span class="apple-converted-space"> </span>”<i>the
greatest heppines of the greatest number</i>” (kebahagiaan yang
sebesar-besarnya untuk sebanyak-banyaknya orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">2. <span class="apple-converted-space"> </span>Prinsip
itu harus diterpkan secara Kuatitatif, karena kualitas kesenangan selalu sama.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">3. <span class="apple-converted-space"> </span>Untuk
mewujudkan kebahagiaan individu dan masyarakat maka perundang-undangan harus
mencapai empat tujuan :</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">a) <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">To
provide subsistence (untuk memberi nafkah hidup)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">b) <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">To
Provide abundance (untuk memberikan nafkah makanan berlimpah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">c) <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">To
provide security (untuk memberikan perlindungan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">d) <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">To
attain equity (untuk mencapai persamaan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<b><span lang="SV">b.</span></b><span lang="SV"> <span class="apple-converted-space"> </span><b>Ajaran John Stuart Mill</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">John Stuart Mill (1806) seorang filsuf besar Inggris, dalam bukunya
utilitarianism (1864).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">Inti ajaran John Stuart Mill adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">1) <span class="apple-converted-space"> </span>Mill
mengkritik pandangan Bentham bahwa kesenangan dan kebahagiaan harus diukur
secara kuantitaf. Menurutnya, kulaitasnya juga perlu dipertimbangan, karena ada
kesenangan yang lebih tinggi mutunya dan ada yang lebih rendah. Kualitas
kebahagiaan disini diukur secara empiris</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">2) <span class="apple-converted-space"> </span>Kebahagiaan
yang menjadi norma etis adalah kebahagiaan yang terlibat dalam suatu kejadian,
bukan kebahgiaan satu orang saja yang barangkali bertindak sebagai pelaku
utama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">Bodenheimer (1974: 88) menguraikan pandangan Mill, keadilan bersumber pada
naluri manusia untuk menolak dan membalas kerusakan yang diderita, baik oleh
diri sendiri maupun oleh siapa saja yang mendapatkan simpati dari kita.
Perasaan keadilan akan memberontak terhadap kerusakan, penderitaan, tidak hanya
atas dasar kepentingan individual, melainkan lebih luas dari itu, sampai kepada
orang lain yang kita samakan dengan diri kita sendiri. Hakikat keadilan
mencakup semua persyaratan moral yang sangat hakiki bagi kesejahteraan
masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<b><span lang="SV" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">c.</span></b><span lang="SV" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;"> <span class="apple-converted-space"> </span><b>Ajaran
Rudolf von Jhering (1918-1982)<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">Keseluruhan ajaran Jhering tentang hukum yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">1) <span class="apple-converted-space"> </span>Jhering
menolak pandangan von Savigy yang berpendapat bahwa hukum timbul<span class="apple-converted-space"> </span> dari<span class="apple-converted-space"> </span> jiwa<span class="apple-converted-space"> </span> bangsa secara<span class="apple-converted-space"> </span> spontan.<span class="apple-converted-space"> </span> Menurut Jhering, contoh Hukum</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">2) <span class="apple-converted-space"> </span>Romawi,
dapat dikaterisir sebagai suatu System des disciplin Egoismus (sitem egoisme
yang berdisiplin). Disini hukum digabungkan dengan egoisme bangsa. Penggabungan
itu dianggap berguna bagi bangsa yang dapat diterima sebagai hukum. Jadi
Jhering menganut positivisme utilistis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">3) <span class="apple-converted-space"> </span>Karena
hukum senantiasa sesuai dengan kepentingan negara, maka tentu saja hukum itu
tidak lahir spontan, melainkan dikembangkan secara sistematis dan rasional,
sesuai dengan perkembangan kebutuhan negara. Jhering mengakui ada pengaruh jiwa
bangsa, tetapi tidak spontan, yang penting bukan jiwa bangsa, tetapi
pengelolahan secara rasional dan sistematis, aga menjadi hukum positif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; tab-stops: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">4) <span class="apple-converted-space"> </span>Pengelolahan hukum dinamai Jhering
dengan istilah Tekhnik Hukum. Teknik Hukum ini tidak hanya diperhatikan materi
atau isi kaidah-kaidah hukum, melainkan memperhatikan segi formalnya. Teknik
hukum adalah metode yang digunakan pakar-pakar hukum untuk menguasai hukum
positif secara rasional, dengan tujuan agar hukum dapat diterapkan secara tepat
pada perkara-perkara konkret.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">5) <span class="apple-converted-space"> </span>Rasionalisai
hukum dalam teknik hukumnya Jhering itu berlangsung dua tahap :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">a) <span class="apple-converted-space"> </span>Penyerdehaan
bahan hukum dari sudut kuantitas. Bermaksud demi rasionalisasi hukum, maka
kaidah-kaidah hukum sedapat mungkin dikurangi jumlahnya. Caranya adalah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Analisis
yuridis : bahan hukum dipelajari isinya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Konsentrasi
logis : bahan hukum dipandang dalam lingkup ide-ide tertentu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Sistemetik
yuridis : bahan hukum diberi suatu aturan yang tepat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Penetuan
terminoligis : dicari terminologi yang cocok bagi ilmu hukum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Ekojomi yuridis
: jumlah aturan semaksimalnya dikurangi. Tinjauan ekonmus ini menguasai seluruh
proses ini, yakni diusahakan untuk menghemat pikiran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">b) <span class="apple-converted-space"> </span>Peneyederhanaan
tahap kedua adalah penyederhanaan bahan hukum dari sudut kualitas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">Rasionalisasi kedua ini bahwa hukum ditingkatkan menjadi ide-ide dan
institusi-institusi hukum. Caranya ialah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Mencari
aturan intern tata hukum. Ditujukann pada suatu pengertian menyeluruh tentang
tata hukum tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Mempertimbangkan
kualitas dan nilai bagian-bagian tata hukum untuk dapat <span class="apple-converted-space"> </span>sampai pada suatu keseimbangan antara
bagian-bagian itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">6) <span class="apple-converted-space"> </span>Teknik
hukum ini, khususnya yang kedua, menjadikan bahan hukum bersifat rasional
semata, logis dan abstrak. Karena itu ajaran Jhering ini dinamai :<span class="apple-converted-space"> </span><i>begriffjurisprudenz<span class="apple-converted-space"> </span></i>(keahlian hukum berdasarkan
logika)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">7) <span class="apple-converted-space"> </span>Tetapi
kemudian Jhering meninggalkan<span class="apple-converted-space"> </span><i>begriffjurisprudenz<span class="apple-converted-space"> </span></i>dan berganti pandangan bahwa yang
menentukan dalam hukum, bukanlah ide-ide rasional, melainkan kepentingan
masyarakat. Dengan ini teorinya beralih ke<span class="apple-converted-space"> </span><i>interssenjurisprudenz<span class="apple-converted-space"> </span></i> (keahlian hukum berdasarkan
kepentingan sosial). Hal ini tampak dibawah ini :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">....<i>the essense
of law a expressed in tis purpose, which was the protection of the interest of
sicoety and the individual by coordinating those interest, thus minimazing
circumstances likely to laki to conflict. Under the law, interest of society
will have precedences in the event or conflict. Tehe needs of men within
sosiecty dominanted Jhering’s concept of law.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">(Esensi hukum yang
tercermin dalam tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan-kepentingan
tersebut, termasuk memperkecil kemungkinan terjadinya konflik.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="SV">Dibawah hukum, kepentingan-kepentingan masyarakat harus lebih didahulukan
jika terjadi konflik dengan kepentingan individu. Kebutuhan manusia sebagai
warga masyarakat mendominasi konsep-konsep hukum Jhering)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">8) <span class="apple-converted-space"> </span>Menurut
Jhering</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<i><span lang="EN-US">”Law is the sum
of the condition of social life in the widest sense of the term, as secured by
the power of the state through the sense of the external compulsion.”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">(hukum adalah
seperangkat kondisi-kondisi kehidupan sosial dalam pengertian yang sangat luas
yang ditegakkan oleh kekuasaan negara melalui usaha paksaan dari luar).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">9)<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"> </span><span lang="SV">Paksaaan dan kekuasaan merupakan uansur
esensial hukum, dalam hubungan ini Jhering mengemukakan bahwa :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<i><span lang="EN-US">Legal rules
necessitate compulsion and force; without them the rules were like a fire which
does not burn.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">(Aturan hukum membutuhkan kekuasaan;tanpa itu aturan-aturan bagikan api
yang tidak panas).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">10)<span class="apple-converted-space"> </span></span><i><span lang="SV"> </span><span lang="EN-US">The function of the
law to secure and to maintain the foundation of social life.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">11)<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US"> </span><span lang="SV">Fungsi hukum adalah untuk menjamin dan
memelihara pondasi kehidupan sosial.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">12)<span class="apple-converted-space"> </span> Jhering memandang
esensi hukum merupakan kehendak nyata untuk melindungi kepentingan kehidupan
bersama dan kepentingan individu, melalui kordinasi, kemungkinan konflik bisa
diperkecil. Di bawah hukum, kepentingan masyarakat harus lebih didahulukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">13)<span class="apple-converted-space"> </span> Jhering memandang
bahwa aktivitas kemasyarakatan diri warga masyarakat seharusnya dikorbankan dan
ini hanya mungkin tercapai melalui :asas-asas gerak sosial” (<i>social motion</i>)<i>.<span class="apple-converted-space"> </span></i>Gerak sosial ini mendapat tiga
jenis pengaruh :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">a) <span class="apple-converted-space"> </span>Pengaruh
egoistis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">Pengaruh egoistis ini dari imbalan dan paksaan, dapat digunakan untuk
mengorbankan aktivitas kemasyarakatan berupa :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Kegiatan
perdagangan melalui paham mementingkan diri sendiri demi keuntungan pribadi,
seperti memberi hadiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span>Implikasi
perlakuan unsur paksaan membuat ide hukum dan negar dapat dilaksanakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">b) <span class="apple-converted-space"> </span>Pengaruh
altruistik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span><i>extra
legal<span class="apple-converted-space"> </span></i> sperti aspek
makanan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span><i>mixed legal,<span class="apple-converted-space"> </span></i>yaitu aspek-aspek kehidupan
manusia yang tidak berhubungan dengan hukum paksaan, misalnya<span class="apple-converted-space"> </span><i>self preservation</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">- <span class="apple-converted-space"> </span><i>Purely legal</i>,
yaitu aspek-aspek kehidipan yang berhubungan seacara keseluruhan dengan
perintah-perintah hukum, misalnya membayar pajak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 76.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="SV">c) <span class="apple-converted-space"> </span>Kombinasi
pengunaan kedua pengaruh di atas, memungkinkan tercapainya tujuan sosial.
Hasilnya adalah bahwa masyarakat dimungkinkan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
yang terdiri dari tiga jenis.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Utilitarianisme Aturan</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.
Peraturan utilitarianisme membatasi individu
pada justifikasi aturan-aturan moral sehingga memungkinkan
akan menghasilkan lebih banyak kebaikan dibanding kejahatan. Anggapannya adalah
terdapat kemungkinan secara prinsip untuk menghitung kesenangan atau rasa sakit
yang dihubungkan dengan keputusan. <span style="background: white;">Filosof
Richard B Brant mengusulkan agar sistem aturan moral sebagai keseluruhan diuji
dengan prinsip kegunaan. Kalau begitu, perbuatan adalah baik secara moral, bila
sesuai dengan aturan yang berfungsi dalam sistem aturan moral yang paling
berguna bagi masyarakat</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelemahan teori Utilitarianisme:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. Utilitarianisme mengandaikan bahwa hal-hal seperti kebahagiaan,
utilitas, kesenangan dan rasa sakit bias diukur. Padahal dalam kenyataannya,
kita tidak bias mengukur rasa tersebut. Kita tidak dapat menyetarakan
kebahagiaan seseorang dengan orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. Distribusi dan intensitas dari kebahagiaan yaitu prinsip
menghasilkan sebanyak mungkin kebahagiaan dan untuk mendistribusikan
kebahagiaan tersebut pada sebanyak mungkin orang. Hal ini sulit dicapai karena
untuk mencapai kebahagiaan itupun sangat sulit apalagi dengan pertimbangan
sebanyak mungkin orang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. Hak minoritas dapat dilanggar dengan konsep utilitarianisme.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. Utilitarianisme mengabaikan motivasi daan berfokus hanya
pada konsekuensi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Relevansi
Aliran Utilitarianisme Pada Hukum di Indonesia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Aliran utilitarianisme memberikan sumbangsih pemikiran hukum pada
hukum, dalam hal ini hukum di Indonesia. Relevansinya itu merupakan salah satu
pemikiran yang mengkaji bagaimana tujuan hukum itu. Aliran utilsme yang
menjelaskan bahwa tujuan hukum adalah memberi kemanfaatan kepada
sebanyak-banyaknya orang. Kemanfaatan di sini diartikan sebagai kebahagiaan
(happiness). Jadi baik buruk atau adil tidaknya suatu hukum, bergantung kepada
apakah hukum itu memberikan kebahagiaan kepada manusia atau tidak. Kebahagiaan
ini selayaknya dapat dirasakan oleh setiap individu. Tetapi jika tidak mungkin
tercapai (dan pasti tidak mungkin), diupayakan agar kebahagiaan itu dinikmati
oleh sebanyak mungkin individu dalam masyarakat (bangsa Indonesia) tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Aliran ini sesungguhnya dapat pula dimasukkan ke dalam Positivisme
Hukum, mengingat paham ini pada akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa tujuan
hukum adalah untuk menciptakan ketertiban masyarakat, di samping untuk
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada jumlah orang terbanyak. Ini
berarti hukum merupakan cerminan perintah penguasa juga, bukan pencerminan dari
rasio semata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kehadiran tradisi negara modern yang mengikat dan tidak bisa
dihindari menyebabkan sulitnya tercapai tujuan hukum yang sebenarnya, namun
aliran ini dapat dijadikan pemikiran hukum sepanjang masa karena garis
pemikirannya berupa pendekatan terhadap hukum ke arah tujuan sosial dan sebagai
alat dalam perkembangan sosial. Dalam perkembanngan masyarakat yang semakin
kompleks, tujuan hukum selain untuk menjaga ketertiban umum juga dapat menjaga
perdamaian kekerabatan yang satu dengan kekerabatan lain , antara orang-orang
yang sekutu, dan penduduk yang bertambah banyak yang dimungkinkan terjadi benturan-benturan
kepentingan, di sini berarti menjaga ketentraman bagi orang banyak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Implementasi
Prinsip-Prinsip Aliran Utilitarianisme Pada Pencapaian Tujuan Hukum Modern Di
Indonesia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sebelum menjelaskan Implementasi aliran utilitarianisme pada
pencapaiian tujuan hukum modern di Indonesia, akan sedikit di uraikan kembali
prinsip-prinsip aliran utilitarianisme.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Maksud dari Bentham tidak lain memandang bahwa ukuran baik-buruk
suatu perbuatan manusia tergantung kepada apakah perbuatan itu mengandung
kebahagiaan atau tidak. Sebagai salah ilustrasi yang ditawarkan Bentham suatu
pemidanaan harus bersifat spesifik untuk tiap kejahatan dan betapa kerasnya
pidan itu tidak boleh melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mencegah
dilakukannya penyerangan tertentu. Pemidanaan hanya dapat diterima apabila ia
memberikan harapan bagi tercegahnya kejahatan yang lebih besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pendapat yang hampir sama dengan Bentham adalah John Stuart Mill,
namun Mill malah memodifikasi maksud “happiness” itu bahwa kebahagiaan sebagai
salah satu sumber kesadaran keadilan tidak hanya terletak pada asas
‘kemanfaatan” semata, melainkan rangsangan dalam rangka mempertahankan diri dan
perasaan simpati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pendapat Bentham dapat diklasifikasikan sebagai utilitarianisme
individual, sedangkan Rudolf Von Jhering kemudian menganut utilitarianisme
sosial. Jika diamati rangkain teori Jhering merupakan kombinasi pemikiran tiga
pemikir dalam aliran pemikiran ilmu hukum yakni Bentham, Mill dan John Austin
sebagaimana ia menolak anggapan aliran sejarah yang berpendapat, hukum adalah
hasil kekuatan-kekuatan historis murni yang direncanakan dan tidak disadari.
Menurut Jhering, hukum mesti dibuat oleh negara atau dasar sepenuhnya untuk
mencapai tujuan tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Selanjutnya kita melihat lagi keadaan Indonesia saat ini, dimana
sedang menuju negara modern, hal itu dapat dilihat dengan ikut campur tangan
negara dalam mengurusi kepentingan masyarakat. Negara berperan aktif mengatur
urusan rakyat. Begitu banyak produk hukum yang tercipta untuk mengatur
kepentingan warga negara dengan tujuan hukum yang ingin dicapai adalah menjaga
kestabilan & ketertiban hukum. Perkembangan masa yang berlangsung
mengakibatkan perubahan secara mendasar atas peranan dan fungsi fungsi yang
diselenggarakan pemerintah. Negara selaku integritas kekuasaan massa, sudah
tentu membutuhkan suatu tingkat kestabilan khusus dalam sistem sosialnya untuk
tetap mempertahankan keseimbangan antara peranan atau penyelenggaraan fungsi
fungsinya dengan tujuan tujuan yang dicapai. Dalam upaya mencapai hal tersebut,
tidak saja diperlukan keselarasan atas tujuan tujuan yang dikehendaki oleh
kelompok kelompok sosial maupun kelompok ekonomi yang terdapat pada Negara,
akan tetapi juga kreativitas untuk menciptakan secara terarah berbagai kondisi
kesejahteraan sosial yang dikehendaki masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sistem negara hukum modern di Indonesia cukup baik. Hal ini terlihat
dari proses berjalannya pengimplementasian sistem pada beberapa dekade
terakhir. Semuanya menujukkan situasi yang cukupstabil baik secara domestik
maupun internasional Namun, bukan berarti dengan baiknya performa sistem
inimenujukkan bahwa mengejawantahkan sistem ini merupakan suatu keharusan.
Walaupun, di antara yang lain, sistem ini merupakan yang terbaik hampir
disegala aspek ( militer, ekonomi, pemerintahan, dan lain-lain), tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa selanjutnya akan terbentuk sistem-sistem negara yang
baru. Sistem negara modern yang ada saat ini masih tergolong muda
untuk menjadi yang terakhir. Banyak hal yang tak terduga yang bisa
memaksanya untuk menyesuaikan diri. Sistem negara modern memang seharusnya
menyesuaikan diri dengan tuntutan zamannya. Bahkan tak menutup kemungkinan
juga bila dalam suatu waktu, pelaksanaan sistem negara modern di Indonesia
berbeda dengan negara lainnya. Mungkin namanya akan kekal dan tak
tergantikan. Tetapi, substansinya akan senantiasa berubah seiring berputarnya
roda kehidupan manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Indonesia telah menginplementasikan prinsip
aliran utilitarianisme karena pemerintah dalam setiap produk hukum
mempertimbangkan tujuan hukum kemanfaatan untuk masyarakat. Pencapaian tujuan
hukum modern di Indonesia
menurut aliran utilitarianisme mengarah ke arah yang lebih baik
walaupun kurang efektif. Hal itu dikarenakan negara tidak mungkin bisa menjamin
kesehjateraan tiap rakyatnya (tiap individu) dan dalam pembetukan hukum banyak
dipengaruhi oleh kepentingan elit politik atau kepentingan penguasa. Akhirnya
ironis karena hukum tidak dapat betul-betul menjalankan fungsi sebagaimana
mestinya dan tidak dapat sepenuhnya memberi kemanfaatan. Namun pemerintah
dengan alat kuasanya selalu membuat kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk
kepentingan warga negara agar tercipta ketertiban umum dan dapat memberi
kebahagiaan bagi sebanyak-banyak warganya, meskipun selalu menyelipkan
kepentingan pribadi atau kepentingan politik para penguasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">BAB III<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 3.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: 1.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Utilitarianisme dalam
pengertian yang paling sederhana, menyatakan bahwa tindakan atau kebijaksanaan
yang secara moral benar adalah yang menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi
warga masyarakat. Utilitarianisme artinya bermanfaat. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Utilitarianisme ini
menganggap bahwa tujuan hukum adalah memberikan kemanfaatan atau kebahagiaan
yang sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya warga masyarakat.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Utilitarianisme terbagi atas dua jenis
yaitu Utilitarianisme perbuatan dan Utilitarianisme Aturan.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Relevansi aliran utilitariasnisme dalam
hukum Indonesia yaitu aliran ini merupakan salah satu pemikiran yang mengkaji
bagaimana tujuan hukum itu. Aliran utilitariasnisme menjelaskan bahwa tujuan
hukum adalah memberi kemanfaatan kepada sebanyak-banyaknya orang. Kemanfaatan
di sini diartikan sebagai kebahagiaan (happiness). Jadi dapat diukur efektif
tidaknya suatu hukum di Indonesia dengan melihat baik buruk atau adil tidaknya
suatu hukum dengan bergantung kepada apakah hukum itu memberikan kebahagiaan
kepada manusia atau tidak. Kebahagiaan ini selayaknya dapat dirasakan oleh
setiap individu. Tetapi jika tidak mungkin tercapai diupayakan agar kebahagiaan
itu dinikmati oleh sebanyak mungkin individu dalam masyarakat bangsa Indonesia
tersebut.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Implementasi aliran utilitarianisme
dengan pencapaian tujuan hukum Indonesia sebagai negara modern mengarah ke arah
yang lebih baik walaupun kurang efektif. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal
itu dikarenakan negara tidak mungkin bisa menjamin kesejahteraan tiap rakyatnya
(tiap individu) dan dalam pembetukan hukum banyak dipengaruhi oleh kepentingan
elit politik atau kepentingan penguasa.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-68741265232777114252012-11-17T20:57:00.001-08:002023-02-15T18:55:13.318-08:00UTILITARIANISME<br />
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<!--[if ppt]--><span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><!--[endif]--><span style="color: #572314; font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<br /></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #232d47; font-family: 'Gill Sans MT';">By :</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<!--[if ppt]--><span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><!--[endif]--><span style="color: #232d47; font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Pasca</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Putri</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';"> Q </span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Purba</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';"> </span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Agnes </span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Adriani</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Halim</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Carina </span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Siahaan</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Cindy
Tan</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Esra</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">
Stephanie</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Yuvin</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Samuel
B </span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Nababan</span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #4f271c; font-family: 'Goudy Old Style';">Evelyn</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #cc3300; font-family: Andalus;">Latar</span><span style="color: #cc3300; font-family: Andalus;"> </span><span style="color: #cc3300; font-family: Andalus;">Belakang</span><span style="color: #cc3300; font-family: Andalus;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: 'Agency FB';">Perkembangan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">masyarakat</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">akan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">mengakibatkan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">kebutuhan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">masyarakat</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">terhadap</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">hukum</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">juga</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">semakin</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">kompleks</span><span style="font-family: 'Agency FB';">, </span><span style="font-family: 'Agency FB';">banyak</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">bermunculan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">pemikiran</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">dari</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">pakar-pakar</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">hukum</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> yang </span><span style="font-family: 'Agency FB';">melahirkan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">aliran-aliran</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">atau</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">mazhab-mazhab</span><span style="font-family: 'Agency FB';">.</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: 'Agency FB';">Salah</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">satu</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">aliran</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">ini</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">adalah</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">aliran</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">Utilitarianisme</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">dimana</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">tujuan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">hukum</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">adalah</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">memberikan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">kemanfaatan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">atau</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">kebahagiaan</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> yang </span><span style="font-family: 'Agency FB';">sebesar-besarnya</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">bagi</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">sebanyak-banyaknya</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">warga</span><span style="font-family: 'Agency FB';"> </span><span style="font-family: 'Agency FB';">masyarakat</span><span style="font-family: 'Agency FB';">.</span><span style="font-family: 'Agency FB';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #00b050; font-family: 'Colonna MT';">Rumusan</span><span style="color: #00b050; font-family: 'Colonna MT';"> </span><span style="color: #00b050; font-family: 'Colonna MT';">Masalah</span><span style="color: #00b050; font-family: 'Colonna MT';">
</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: Andalus;">Apa</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">pengertian</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">dan</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">konsep</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">dasar</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">serta</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">kajian</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">teoritis</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">dari</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: Andalus;">?</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: Andalus;">Bagaimana</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">relevansi</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">antara</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">aliran</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">dengan</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">hukum</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">positif</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">di</span><span style="font-family: Andalus;"> Indonesia?</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: Andalus;">Bagaimana</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">implementasi</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">prinsip-prinsip</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">aliran</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">pada</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">pencapaian</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">tujuan</span><span style="font-family: Andalus;"> </span><span style="font-family: Andalus;">hukum</span><span style="font-family: Andalus;"> modern </span><span style="font-family: Andalus;">di</span><span style="font-family: Andalus;"> Indonesia</span><span style="font-family: Andalus;">?</span><span style="font-family: Andalus;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #c58d01; font-family: Castellar; font-weight: bold;">PEMBAHASAN</span><span style="color: #c58d01; font-family: Castellar; font-weight: bold;">
</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">1.</span><span style="font-family: AngsanaUPC;">Pengertian</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">dan</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">Konsep</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">Dasar</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: AngsanaUPC;">
</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: AngsanaUPC;">Pengertian</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">adalah</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">suatu</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">aliran</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> yang </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">tujuannya</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">mencari</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">kebahagiaan</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">dan</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">kemanfaatan</span><span style="font-family: AngsanaUPC;"> </span><span style="font-family: AngsanaUPC;">masyarakat</span><span style="font-family: AngsanaUPC;">.</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-align: center; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: #2a6d7d; font-family: EucrosiaUPC; font-weight: bold;">Konsep</span><span style="color: #2a6d7d; font-family: EucrosiaUPC; font-weight: bold;"> </span><span style="color: #2a6d7d; font-family: EucrosiaUPC; font-weight: bold;">Dasar</span><span style="color: #2a6d7d; font-family: EucrosiaUPC; font-weight: bold;"> </span><span style="color: #2a6d7d; font-family: EucrosiaUPC; font-weight: bold;">Utilitarianisme</span><span style="color: #2a6d7d; font-family: EucrosiaUPC;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: DaunPenh;">Tindakan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">atau</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">perbuatan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">atau</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">pengambilan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">keputusan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">itu</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">membuat</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">hal</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">terbaik</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">untuk</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">masyarakat</span><span style="font-family: DaunPenh;">.</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: DaunPenh;">Tindakan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> yang </span><span style="font-family: DaunPenh;">terdapat</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">manfaat</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">terbaik</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">atas</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">biaya</span><span style="font-family: DaunPenh;"> – </span><span style="font-family: DaunPenh;">biaya</span><span style="font-family: DaunPenh;"> yang </span><span style="font-family: DaunPenh;">dikeluarkan</span><span style="font-family: DaunPenh;">, </span><span style="font-family: DaunPenh;">dibandingkan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">manfaat</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">dari</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">semua</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">kemungkinan</span><span style="font-family: DaunPenh;">.</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: DaunPenh;">Tindakan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">atau</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">perbuatan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">atau</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">pengambilan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">keputusan</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">itu</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">secara</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">tepat</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">mampu</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">memberi</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">manfaat</span><span style="font-family: DaunPenh;">, </span><span style="font-family: DaunPenh;">baik</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">langsung</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">ataupun</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">tidak</span><span style="font-family: DaunPenh;"> </span><span style="font-family: DaunPenh;">langsung</span><span style="font-family: DaunPenh;">.</span><span style="font-family: DaunPenh;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="color: red; font-family: 'French Script MT'; font-weight: bold;">Kajian</span><span style="color: red; font-family: 'French Script MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="color: red; font-family: 'French Script MT'; font-weight: bold;">Teoritis</span><span style="color: red; font-family: 'French Script MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="color: red; font-family: 'French Script MT'; font-weight: bold;">
</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Ciri-Ciri</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">1.</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Kritis</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">2.</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Rasional</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">3.</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Teleologis</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">4.</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Universal</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Teori</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">1.</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Perbuatan</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">2.</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Aturan</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<!--[if ppt]--><span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">●</span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.56in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.56in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<!--[if ppt]--><span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';">●</span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">2. </span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">Relevansi</span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">Aliran</span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">Pada</span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">Hukum</span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">di</span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: 'Gill Sans MT'; font-weight: bold;">Indonesia</span><span style="font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Implementasi</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Prinsip-Prinsip</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Aliran</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Utilitarianisme</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Pada</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Pencapaian</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Tujuan</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;"> </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Hukum</span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">
Modern Di </span><span style="font-family: DaunPenh; font-weight: bold;">Indonesia</span><span style="font-family: DaunPenh;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">Dalam</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">Utilitarianisme</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> yang </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">membuat</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">hukum</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">adalah</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">pemerintah</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">/</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">negara</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">untuk</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">mencapai</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">tujuan</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">secara</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">maksimal</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">.</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">Keadaan</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">bangsa</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">
Indonesia </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">sedang</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">menuju</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">negara</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> modern </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">dapat</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">dilihat</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">dari</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">ikut</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">campur</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">tangan</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">negara</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">dalam</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">mengurusi</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">kepentingan</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';"> </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">masyarakat</span><span style="font-family: 'Goudy Old Style';">.</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<!--[if ppt]--><span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><!--[endif]--><span style="color: #572314; font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-align: center; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="color: #425519; font-family: 'Bradley Hand ITC'; font-weight: bold;">Terimakasih</span><span style="color: #425519; font-family: 'Bradley Hand ITC'; font-weight: bold;">
</span><span style="color: #425519; font-family: 'French Script MT'; font-weight: bold;">^_^</span><span style="color: #425519; font-family: 'French Script MT'; font-weight: bold;">
</span></div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.4in; margin-top: 6pt; text-indent: -0.31in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<!--[if ppt]--><span style="color: #3891a7; font-family: 'Wingdings 2';"></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Gill Sans MT';">
</span></div>
esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-41025136275111273342012-11-17T20:48:00.000-08:002023-02-15T18:55:16.103-08:00TPK Korupsi<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 22.0pt; line-height: 115%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t161" coordsize="21600,21600" o:spt="161" adj="4050" path="m,c7200@0,14400@0,21600,m,21600c7200@1,14400@1,21600,21600e">
<v:formulas>
<v:f eqn="prod #0 4 3"/>
<v:f eqn="sum 21600 0 @0"/>
<v:f eqn="val #0"/>
<v:f eqn="sum 21600 0 #0"/>
</v:formulas>
<v:path textpathok="t" o:connecttype="custom" o:connectlocs="10800,@2;0,10800;10800,@3;21600,10800"
o:connectangles="270,180,90,0"/>
<v:textpath on="t" fitshape="t" xscale="t"/>
<v:handles>
<v:h position="center,#0" yrange="0,8100"/>
</v:handles>
<o:lock v:ext="edit" text="t" shapetype="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t161" style='width:435pt;
height:60pt' adj="5665" fillcolor="black">
<v:shadow color="#868686"/>
<v:textpath style='font-family:"Impact";v-text-kern:t' trim="t" fitpath="t"
xscale="f" string="TUGAS TINDAK PIDANA KHUSUS"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="TUGAS TINDAK PIDANA KHUSUS" height="80" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="582" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:133.5pt;
margin-top:58.2pt;width:210pt;height:194.25pt;z-index:1;visibility:visible;
mso-wrap-style:square;mso-wrap-distance-left:9pt;mso-wrap-distance-top:0;
mso-wrap-distance-right:9pt;mso-wrap-distance-bottom:0;
mso-position-horizontal:absolute;mso-position-horizontal-relative:text;
mso-position-vertical:absolute;mso-position-vertical-relative:text'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 259px; left: 0px; margin-left: 178px; margin-top: 78px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 280px; z-index: 1;"><img height="259" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" v:shapes="Picture_x0020_1" width="280" /></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t136" coordsize="21600,21600" o:spt="136" adj="10800" path="m@7,l@8,m@5,21600l@6,21600e">
<v:formulas>
<v:f eqn="sum #0 0 10800"/>
<v:f eqn="prod #0 2 1"/>
<v:f eqn="sum 21600 0 @1"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @2"/>
<v:f eqn="sum 21600 0 @3"/>
<v:f eqn="if @0 @3 0"/>
<v:f eqn="if @0 21600 @1"/>
<v:f eqn="if @0 0 @2"/>
<v:f eqn="if @0 @4 21600"/>
<v:f eqn="mid @5 @6"/>
<v:f eqn="mid @8 @5"/>
<v:f eqn="mid @7 @8"/>
<v:f eqn="mid @6 @7"/>
<v:f eqn="sum @6 0 @5"/>
</v:formulas>
<v:path textpathok="t" o:connecttype="custom" o:connectlocs="@9,0;@10,10800;@11,21600;@12,10800"
o:connectangles="270,180,90,0"/>
<v:textpath on="t" fitshape="t"/>
<v:handles>
<v:h position="#0,bottomRight" xrange="6629,14971"/>
</v:handles>
<o:lock v:ext="edit" text="t" shapetype="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t136" style='width:450.75pt;
height:44.25pt' fillcolor="#b2b2b2" strokecolor="#33c" strokeweight="1pt">
<v:fill opacity=".5"/>
<v:shadow on="t" color="#99f" offset="3pt"/>
<v:textpath style='font-family:"Arial Black";v-text-kern:t' trim="t"
fitpath="t" string="TINDAK PIDANA KORUPSI"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="TINDAK PIDANA KORUPSI" height="63" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" v:shapes="_x0000_i1026" width="606" /><!--[endif]--></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">DISUSUN
OLEH :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Agnes Adriani Halim (090200139)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Esra Stephani (090200140)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Yessica Tan (090200142)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Netty Karolin H. (090200146)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Sherly Novitas Sari S. (090200153)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sahat
Berkat LG</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> (</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">090200182</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Carina
Etta Siahaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> (</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">090200344</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Joice
Simatupang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;"> (</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">090200404</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">FAKULTAS
HUKUM<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">201</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">2</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-size: 20.0pt; line-height: 150%;">KATA PENGANTAR<o:p></o:p></span></strong></div>
<div align="center" class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> Puji dan syukur kita panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunianya </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">tugas</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> ini dapat selesai
tepat pada waktunya. </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">BAB I Skripsi ini</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas akhir semester </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">6</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> pada mata
kuliah </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">MPH</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">.</span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> Kami sebagai penyusun mengucapkan
terimakasih banyak pada pihak-pihak yang telah membatu kami, terutama </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Bapak
Mahmul Siregar</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> selaku dosen mata kuliah </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">MPH</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> dan pembimbing
dalam pembuatan </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">BAB I</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> ini karena
tanpa bimbingan dan masukan dari beliau, tugas</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">MPH </span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">ini mungkin tidak akan
selesai tepat pada waktunya.<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Makalah
</span></strong><strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">ini tentunya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun akan kami terima dengan tangan terbuka. Akhir kata,
kami ucapkan terima kasih.<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; margin-left: 252.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Medan, </span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">14 Juni 2012<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; margin-left: 252.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;">Hormat kami,<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; margin-left: 252.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; margin-left: 252.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; margin-left: 252.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Penyusun</span></strong><strong><span style="font-weight: normal; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p></o:p></span></strong></div>
<div align="right" class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; margin-left: 288.0pt; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"> </span></strong><b style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">BAB
I</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 144.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">I.1 LATAR BELAKANG<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Korupsi di Indonesia</span></strong><span class="apple-converted-space"> </span>berkembang secara<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/19/opi01.htm"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">sistemik</span></a>.
Bagi banyak orang<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi" title="Korupsi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">korupsi</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>bukan lagi merupakan suatu pelanggaran
hukum, melainkan sekedar suatu<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/012006/04/0901.htm"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kebiasaan</span></a>.
Dalam seluruh penelitian perbandingan<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi" title="Korupsi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">korupsi</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>antar negara,<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Indonesia</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>selalu menempati posisi paling rendah.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 4.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Perkembangan
korupsi di Indonesia juga mendorong<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberantasan_korupsi_di_Indonesia" title="Pemberantasan korupsi di Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">pemberantasan korupsi di Indonesia</span></a>.
Namun hingga kini<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberantasan_korupsi_di_Indonesia" title="Pemberantasan korupsi di Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">pemberantasan korupsi di Indonesia</span></a><span class="apple-converted-space"> </span>belum menunjukkan titik terang melihat
peringkat Indonesia dalam perbandingan korupsi antar negara yang tetap rendah.
Hal ini juga ditunjukkan dari <span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kasus-kasus_korupsi_di_Indonesia" title="Kasus-kasus korupsi di Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kasus-kasus korupsi di Indonesia</span></a>.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya
dibicarakan publik, terutama dalam media massa baik lokal maupun nasional.
Banyak para ahli mengemukakan pendapatnya tentang masalah korupsi ini. Pada
dasarnya, ada yang pro ada pula yang kontra. Akan tetapi, walau bagaimanapun
korupsi ini merugikan negara dan dapat merusak sendi-sendi kebersamaan bangsa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada hakekatnya, korupsi adalah “benalu sosial” yang
merusak struktur pemerintahan, dan menjadi penghambat utama terhadap jalannya
pemerintahan dan pembangunan pada umumnya. Dalam prakteknya, korupsi sangat
sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena sangat sulit
memberikan pembuktian-pembuktian yang eksak. Disamping itu sangat sulit
mendeteksinya dengan dasar-dasar hukum yang pasti. Namun akses perbuatan
korupsi merupakan bahaya latent yang harus diwaspadai baik oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat itu sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok
masyarakat yang memakai uang sebagai standart kebenaran dan sebagai kekuasaaan
mutlak. Sebagai akibatnya, kaum koruptor yang kaya raya dan para politisi korup
yang berkelebihan uang bisa masuk ke dalam golongan elit yang berkuasa dan
sangat dihormati. Mereka ini juga akan menduduki status sosial yang tinggi
dimata masyarakat Korupsi sudah berlangsung lama, sejak zaman Mesir Kuno,
Babilonia, Roma sampai abad pertengahan dan sampai sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Korupsi terjadi diberbagai negara, tak terkecuali di
negara-negara maju sekalipun. Di negara Amerika Serikat sendiri yang sudah
begitu maju masih ada praktek-praktek korupsi. Sebaliknya, pada masyarakat yang
primitif dimana ikatan-ikatan sosial masih sangat kuat dan kontrol sosial yang
efektif, korupsi relatif jarang terjadi. Tetapi dengan semakin berkembangnya
sektor ekonomi dan politik serta semakin majunya usaha-usaha pembangunan dengan
pembukaan-pembukaan sumber alam yang baru, maka semakin kuat dorongan individu
terutama di kalangan pegawai negari untuk melakukan praktek korupsi dan
usaha-usaha penggelapan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Korupsi dimulai dengan semakin mendesaknya
usaha-usaha pembangunan yang diinginkan, sedangkan proses birokrasi relaif
lambat, sehingga setiap orang atau badan menginginkan jalan pintas yang cepat
dengan memberikan imbalan-imbalan dengan cara memberikan uang pelicin (uang
sogok). Praktek ini akan berlangsung terus menerus sepanjang tidak adanya
kontrol dari pemerintah dan masyarakat, sehingga timbul golongan pegawai yang
termasuk OKB-OKB (orang kaya baru) yang memperkaya diri sendiri (ambisi
material). Agar tercapai tujuan pembangunan nasional, maka mau tidak mau
korupsi harus diberantas. Ada beberapa cara penanggulangan korupsi, dimulai
yang sifatnya preventif maupun yang represif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">I.2
Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagaimana
kondisi tindak pidana korupsi di Indonesia?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apa
saja yang dikatakan tindak pidana korupsi dan bagaimana sanksinya yang diatur dalam
UU TIPIKOR?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apa
sajakah hal-hal khusus yang diatur dalam UU TIPIKOR?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 180.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 180.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 180.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">II.1 PERKEMBANGAN KORUPSI DI
INDONESIA<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>I.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Era Sebelum
Indonesia Merdeka<o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sejarah sebelum Indonesia merdeka sudah diwarnai oleh “budaya-tradisi
korupsi” yang tiada henti karena didorong oleh motif kekuasaan, kekayaan dan
wanita. Sebenarnya kehancuran kerajaan-kerajaan besar (Sriwijaya, Majapahit dan
Mataram) adalah karena perilaku korup dari sebagian besar para bangsawannya. Penyebab
utama mudahnya bangsa asing (Belanda) mampu menjajah Indonesia sekitar 350
tahun (versi Sejarah Nasional), sebenarnya lebih karena perilaku elit bangsawan
yang korup, lebih suka memperkaya pribadi dan keluarga, kurang mengutamakan
aspek pendidikan moral, kurang memperhatikan “character building”, mengabaikan
hukum apalagi demokrasi, terlebih lagi sebagian besar penduduk di Nusantara
tergolong miskin, mudah dihasut provokasi atau mudah termakan isu dan yang
lebih parah mudah diadu domba.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Belanda memahami betul akar “budaya korup” yang tumbuh subur pada bangsa
Indonesia, maka melalui politik “Devide et Impera” mereka dengan mudah
menaklukkan Nusantara! Namun, bagaimanapun juga Sejarah Nusantara dengan adanya
intervensi dan penetrasi Barat, rupanya tidak jauh lebih parah dan penuh tindak
kecurangan, perebutan kekuasaan yang tiada berakhir, serta “berintegrasi’
seperti sekarang. Gelaja korupsi dan penyimpangan kekusaan pada waktu itu masih
didominasi oleh kalangan bangsawan, sultan dan raja, sedangkan rakyat kecil
nyaris “belum mengenal” atau belum memahaminya.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Budaya yang sangat tertutup dan penuh “keculasan” itu turut menyuburkan
“budaya korupsi” di Nusantara. Tidak jarang abdi dalem juga melakukan “korup”
dalam mengambil “upeti” (pajak) dari rakyat yang akan diserahkan kepada Demang
(Lurah) selanjutnya oleh Demang akan diserahkan kepada Turnenggung. Abdidalem
di Katemenggungan setingkat kabupaten atau propinsi juga mengkorup (walaupun
sedikit) harta yang akan diserahkan kepada Raja atau Sultan.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Alasan mereka dapat mengkorup, karena satuan hitung belum ada yang
standar, di samping rincian barang-barang yang pantas dikenai pajak juga masih
kabur. Sebagai contoh, upeti dikenakan untuk hasil-hasil pertanian seperti
Kelapa, Padi, dan Kopi. Namun ukuran dan standar upeti di beberapa daerah juga
berbeda-beda baik satuan barang, volume dan beratnya, apalagi harganya.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>II.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Era Pasca
Kemerdekaan<o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pada era di bawah kepemimpinan Soekarno, tercatat sudah dua kali dibentuk
Badan Pemberantasan Korupsi – Paran dan Operasi Budhi – namun ternyata
pemerintah pada waktu itu setengah hati menjalankannya. Paran, singkatan dari
Panitia Retooling Aparatur Negara dibentuk berdasarkan Undang-undang Keadaan
Bahaya, dipimpin oleh Abdul Haris Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota
yakni Prof M Yamin dan Roeslan Abdulgani.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Salah satu tugas Paran saat itu adalah agar para pejabat pemerintah
diharuskan mengisi formulir yang disediakan – istilah sekarang : daftar
kekayaan pejabat negara. Dalam perkembangannya kemudian ternyata kewajiban
pengisian formulir tersebut mendapat reaksi keras dari para pejabat. Mereka
berdalih agar formulir itu tidak diserahkan kepada Paran tetapi langsung kepada
Presiden.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Ada lembaga ini di kemudian dikenal dengan istilah “Operasi Budhi”.
Sasarannya adalah perusahaan-perusahaan negara serta lembaga-lembaga negara
lainnya yang dianggap rawan praktik korupsi dan kolusi. Operasi Budhi ternyata
juga mengalami hambatan. Misalnya, untuk menghindari pemeriksaan, Dirut
Pertamina mengajukan permohonan kepada Presiden untuk menjalankan tugas ke luar
negeri, sementara direksi yang lain menolak diperiksa dengan dalih belum
mendapat izin dari atasan.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Selang beberapa hari kemudian, Soebandrio mengumurnkan pembubaran
Paran/Operasi Budhi yang kemudian diganti namanya menjadi Kotrar (Komando
Tertinggi Retooling Aparat Revolusi) di mana Presiden Sukarno menjadi ketuanya
serta dibantu oleh Soebandrio dan Letjen Ahmad Yani. Sejarah kemudian mencatat
pemberantasan korupsi pada masa itu akhirnya mengalami stagnas.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>III.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Era Orde
Baru<o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pada pidato kenegaraan di depan anggota DPR/MPR tanggal 16 Agustus 1967,
Pj Presiden Soeharto menyalahkan rezim Orde Lama yang tidak mampu memberantas
korupsi sehingga segala kebijakan ekonomi dan politik berpusat di Istana.
Pidato itu memberi isyarat bahwa Soeharto bertekad untuk membasmi korupsi
sampai ke akar-akarnya. Sebagai wujud dari tekad itu tak lama kemudian
dibentuklah Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai Jaksa Agung.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Tahun 1970, terdorong oleh ketidak-seriusan TPK dalam memberantas korupsi
seperti komitmen Soeharto, mahasiswa dan pelajar melakukan unjuk rasa memprotes
keberadaan TPK. Perusahaan-perusahaan negara seperti Bulog, Pertamina,
Departemen Kehutanan banyak disorot masyarakat karena dianggap sebagai sarang
korupsi. Maraknya gelombang protes dan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa,
akhirnya ditanggapi Soeharto dengan membentuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh
tua yang dianggap bersih dan berwibawa seperti Prof Johannes, IJ Kasimo, Mr
Wilopo dan A Tjokroaminoto. Tugas mereka yang utama adalah membersihkan antara
lain Departemen Agama, Bulog, CV Waringin, PT Mantrust, Telkom, dan Pertamina.
Namun kornite ini hanya “macan ompong” karena hasil temuannya tentang dugaan
korupsi di Pertamina tak direspon pemerintah.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo2; mso-text-indent-alt: -18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>IV.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></b><!--[endif]--><b>Era
Reformasi<o:p></o:p></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Jika pada masa Orde Baru dan sebelumnya “korupsi” lebih banyak dilakukan
oleh kalangan elit pemerintahan, maka pada Era Reformasi hampir seluruh elemen
penyelenggaran negara sudah terjangkit “Virus Korupsi” yang sangat ganas. Di
era pemerintahan Orde Baru, korupsi sudah membudaya sekali, kebenarannya tidak
terbantahkan. Orde Baru yang bertujuan meluruskan dan melakukan koreksi total
terhadap ORLA serta melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekwen, namun yang terjadi justru Orde Baru lama-lama rnenjadi Orde Lama
juga dan Pancasila maupun UUD 1945 belum pernah diamalkan secara murni, kecuali
secara “konsekuen” alias “kelamaan”.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">II.2 TINDAK PIDANA KORUPSI DAN SANKSINYA MENURUT
UU NO 20 TAHUN 2001<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l7 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Macam-Macam
dan Pengelompokan Korupsi <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika dilihat berdasarkan motif perbuatannya, korupsi itu
terdiri dari empat macam, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Corruption
by Greed</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
motif ini terkait dengan keserakahan dan kerakusan para pelaku korupsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Corruption
by Opportunities</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
motif ini terkait dengan sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Corruption
by Need</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
motif ini berhubungan dengan sikap mental yang tidak pernah cukup, penuh sikap
konsumerisme dan selalu sarat kebutuhan yang tidak pernah usai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Corruption
by Exposures</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
motif ini berkaitan dengan hukuman para pelaku korupsi yg rendah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terdapat 30 jenis korupsi dalam UU
No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, yang dijabarkan dalam 13 pasal, korupsi dikelompokkan menjadi tujuh
kelompok, yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l25 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Merugikan keuangan negara; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l25 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Suap-menyuap; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l25 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penggelapan dalam jabatan; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l25 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pemerasan; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l25 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perbuatan curang; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l25 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Benturan kepentingan dalam
pengadaan; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l25 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gratifikasi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">II.
BENTUK-BENTUK / TINDAKAN YANG DIANGGAP SEBAGAI PERBUATAN KORUPSI </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
A. <span lang="EN-US">KORUPSI YANG
BERKAITAN DENGAN KERUGIAN NEGARA </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<u><span lang="EN-US">1. MELAWAN HUKUM UTUK MEMPERKAYA DIRI DAN
DAPAT MERUGIKAN</span></u><u><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">KEUANGAN NEGARA</span></u>.<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 2 UU No. 31 Tahun
1999, pertama kali termuat dalam Pasal 1 ayat</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">(1) huruf a UU No. 3
Tahun 1971. Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 92.15pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US">(1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun penjara dan dendan peling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 1000.000.000,00 (satu miliar rupiah). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 92.15pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US">(2)</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US"> Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana
dimaksudkan dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat
di jatuhkan.</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Lihat Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun 2001 </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<u><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">2. </span></u><u><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span></u><u><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">MENYALAHGUNAKAN KEWENANGAN UNTUK MENGUNTUNGKAN DIRI
DAN DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA</span></u><u><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">.</span></u><u><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">
<o:p></o:p></span></u></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
yang ada pada Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999, pertama kali termuat dalam Pasal 1
ayat (1) huruf b UU No. 3 Tahun 1971. Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.
20 Tahun 2001 : (UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001)</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">:</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Setiap orang yang
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesemptan atau saran yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda
paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
1000.000.000 (satu miliar rupiah)” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-bidi-font-weight: bold;">B. KORUPSI YANG
TERKAIT DENGAN SUAP-MENYUAP </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 13.65pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">1. MENYUAP
PEGAWAI NEGERI <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan
korupsi pada Pasal 5 ayat (1) huruf a dan huruf b UU No. 20 Tahun 2001 berasal
dari Pasal 209 ayat (1) angka 1, dan Pasal 209 ayat (1) angka 2 KUHP, yang
dirujuk dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan dalam Pasal 5
UU No. 31 Tahu 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi yang kemudian dirumuskan
ulang pada UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 5 ayat
1 huruf a dan b UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">2001:
(UU No. 20 Tahun2001)</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">:</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 106.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">(1) Dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">lama 5
(lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
rupiah) setiap orang yang : </span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 5.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">a. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri
atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 5.0cm; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">b. Memberi sesuatu
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan
sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam
jabatannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">2.</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">MEMBERI HADIAH KEPADA PEGAWAI NEGERI KARENA
</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">JABATANNYA.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999 berasal dari Pasal 1 ayat (1) huruf d UU No.
3 Tahun 1971 sebagai Tindak Pidana Korupsi yang kemudian dirubah rumusannya
pada UU No. 31 Tahun 1999. Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun
2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Setiap orang yang
memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau
wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya atau oleh pemberi hadiah
atau janji dianggap melekat pada jabatannya atau kedudukan tersebut, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau denda paling banyak
Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).</span><b><span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US">Lihat Pasal 12 huruf a, dan huruf b UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.
20 Tahun 2001</span></b><b>. </b><b><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">3. PEGAWAI NEGERI
MENERIMA SUAP <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 5 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2001 adalah rumusan Tindak Pidana Korupsi
baru yang dibuat pada UU No. 20 Tahun 2001. Pasal 5 ayat (2) UU No. 31 Tahun
1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Bagi pegawai negeri
atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau huruf b, dipidana dengan pidana yang sama
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). </span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">4. PEGAWAI NEGERI
MENERIMA SUAP <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 12 huruf a dan huruf b UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 419
angka 1 dan angka 2 KUHP yang dirujuk dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3
Tahun 1971 dan Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi,
yang kemudian dirumuskan ulang pada UU No. 20 Tahun 2001. Pasal 12 huruf a, dan
huruf b UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 1000.000.000,00 (satu miliar rupiah)” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">a. Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang
menerima hadiah atau janji atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut
diberikan untuk menggerakkan agar melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
bertentangan dengan jabatannya ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">b. Pegawai negeri atau penyelenggara negara
yang menerima hadiah, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut
diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">5. PEGAWAI NEGERI
MENERIMA HADIAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN JABATANNYA <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi pada
Pasal 11 UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 418 KUHP yang dirumuskan
kembali dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 11 UU No.
31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang dirumuskan ulang pada UU No.
20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 11 UU No. 31
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda
paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau
penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau
patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau
kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang
yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">6. MENYUAP HAKIM <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 6 ayat (1) huruf a UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 210 ayat
(1) angka 1 KUHP yang dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun
1971, dan Pasal 6 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi yang
kemudian dirumuskan kembali dalam UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 6 ayat (1)
huruf a UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">“ </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Dipidana
dengan penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">lima belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang :</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
hakim dengan maksud untuk mempen</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">g</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">aruhi
putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">7. MENYUAP ADVOKAT <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan Pasal 6
ayat (1) huruf b UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 210 ayat (1) angka 2
KUHP, yang dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan
Pasal 6 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian
dirumuskan kembali dalam pada UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 6 ayat (1)
huruf b UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">“</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh
juta rupiah) setiap orang yang : Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
seseorang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan
menjadi advokat untuk menghadiri sidangpengadilan dengan maksud untuk
mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan diberikan berhubung dengan perkara
yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">.”</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">8. HAKIM DAN
ADVOKAT MENERIMA SUAP <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
yang ada pada Pasal 6 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 420 ayat
(1) angka 1 dan angka 2 KUHP yang dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU
No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 6 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana
Korupsi yang kemudian dirumuskan kembali dalam pada UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 6 ayat (2) UU
No 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">“</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Bagi hakim yang menerima pemberian atau janji
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau advokat yang menerima
pemberian atau janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b,dipidana
dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">.”</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">9. HAKIM MENERIMA
SUAP <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 12 huruf c UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 420 ayat (1)
angka 1 KUHP, yang dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun
1971, dan Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang
kemudian dirumuskan kembali pada UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 12 huruf c UU
No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 1000.000.000,00 (satu miliar rupiah)” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 8.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Hakim yang menerima
hadiah atau janji, padahal diketahuinya atau patut diduga bahwa hadiah atau
janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
kepadanya untuk diadili ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">10. ADVOKAT
MENERIMA SUAP <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 12 huruf d UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 420 ayat (1)
angka 2 KUHP yang dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun
1971, dan Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"> T</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">indak
Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan kembali pada UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 12 huruf d UU
No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 1000.000.000,00 (satu miliar rupiah).” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Seseorang yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan ditentukan menjadi advokat untuk menghadiri sidang
pengadilan, menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga
bahwa hadiah atau janji tersebut untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang
akan diberikan, berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan
untuk diadili ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.95pt; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext; mso-bidi-font-weight: bold;">C. KORUPSI YANG
BERKAITAN DENGAN PENGGELAPAN DALAM JABATAN </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l8 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Georgia","serif"; mso-bidi-font-family: Georgia; mso-fareast-font-family: Georgia;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">PEGAWAI NEGERI YANG MENGGELAPKAN UANG ATAU
MEMBIARKAN PENGGELAPAN <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi pada
Pasal 8 UU No. 20 tahun 2001 bersal dari Pasal 415 KUHP, yang dirumuskan dalam
Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 8 UU No. 31 Tahun 1999
sebagai Tindak Pidana Korupsi yang kemudian dirumuskan kembali pada UU No. 20
Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 8 UU No. 31
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling banyak 15 (lima belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), pegawai negeri
atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum
secara terus-menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan
uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya atau membiarkan uang
atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau
membantu dalam melakukan perbuatan tersebut.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l8 level2 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Georgia","serif"; mso-bidi-font-family: Georgia; mso-fareast-font-family: Georgia;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="color: windowtext;">PEGAWAI NEGERI MEMALSUKAN BUKU UNTUK
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi pada
Pasal 9 UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 416 KUHP yang dirumuskan dalam
Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 9 UU No. 31 Tahun 1999
sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan kembali pada UU No. 20
Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 9 UU No. 31
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah), pegawai
negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
memalsukan buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan
administrasi.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">3. PEGAWAI NEGERI
MERUSAKKAN BUKTI</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 10 huruf a UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 417 KUHP yang
dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 10 UU
No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan
kembali pada UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 10 huruf a UU
No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri
atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan
umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja :” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Menggelapkan,
menghancurkan, merusakkan atau tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau
daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan dimuka pejabat yang
berwenang, yang dikuasai karena jabatannya ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">4. PEGAWAI NEGERI
MEMBIARKAN ORANG LAIN MERUSAKKAN BUKTI <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 10 huruf b UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 417 KUHP yang
dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 10 UU
No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan
kembali pada UU No. 20 Tahun2001.</span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 10 huruf b UU No. 31 Tahun 1999 jo.
UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah), pegawai atau orang selain
pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara
terus-menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja :” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Membiarkan orang
lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai
barang, akta surat, atau daftar tersebut ; <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">5. PEGAWAI NEGERI
MEMBANTU ORANG LAIN MERUSAKKAN BUKTI <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Rumusan korupsi
pada Pasal 10 huruf c UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 417 KUHP yang
dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan UU No. 31
Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan kembali pada
UU No. 20 Tahun 2001. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Pasal 10 huruf c UU
No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">“Dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau orang
selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara
terus-menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja :” <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext;">Membantu orang lain
menghilangkan, menghancurkan, merusak atau membuat tidak dapat dipakai barang,
akta, surat atau daftar tersebut. </span><span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.95pt; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">D. KORUPSI YANG BERKAITAN DENGAN
PERBUATAN PEMERASAN </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PEGAWAI NEGERI MEMERAS </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 12 huruf e
UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 423 KUHP yang dirumuskan dalam Pasal 1
ayat (1) hruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 2 UU N. 31 Tahun 1999 sebagai
Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan kembali pada UU No. 20 Tahun
2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 12 huruf e UU No. 31 Tahun 1999
jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) :” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan
maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau
dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
membayar atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan
sesuatu bagi dirinya sendiri ; </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PEGAWAI NEGERI MEMERAS PEGAWAI
NEGERI YANG LAIN </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 12 huruf f
UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 425 angka 1 KUHP yang dirumuskan dalam
Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang dirumuskan
kembali pada UU No. 20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 12 huruf f UU No. 31 Tahun 1999
jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) :” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pegawai negeri atau penyelenggara Negara yang pada waktu
menjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada peagwai
negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum, seolah-olah
pegawai negeri atau penyelenggara yang lain atau kas umum tersebut mempunyai
utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang ; </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PEGAWAI NEGERI MEMERAS </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 12 huruf g
UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 425 angka 2 KUHP yang dirumuskan dalam
Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang dirumuskan
kembali pada UU No. 20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 12 huruf g UU No. 31 Tahun 1999
jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) :” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu
menjalankan tugas, meminta atau menerima pekerjaan atau penyerahan barang,
seolah-olah merupakan utang kepada dirinya padahal diketahui bahwa hal tersebut
bukan merupakan utang ; </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.95pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US">E. KORUPSI YANG
BERKAITAN DENGAN PERBUATAN CURANG </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l19 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PEMBORONG BERBUAT CURANG </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 7 ayat (1)
huruf a UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 387 ayat (1) KUHP yang
dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 7 UU
No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang dirumuskan kembali pada
UU No. 20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 7 ayat (1) huruf a UU No. 31
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 81.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l23 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat
bangunan, atau penjual bahan bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan
bangunan melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan keamanan orang atau
barang, atau keselamatan Negara dalam keadaan perang ; </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l19 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PENGAWAS PROYEK MEMBIARKAN
PERBUATAN CURANG </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 7 ayat (1)
huruf b UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 387 ayat (2) KUHP yang
dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 7 UU
No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang dirumuskan kembali pada
UU No 20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 7 ayat (1) huruf b UU No. 31
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 81.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l16 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 81.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Setiap orang yang bertugas mengawasi pembangunan atau
penyerahan bahan bangunan, sengaja membiarkan perbuatan curang sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a ; </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l19 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -7.05pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">REKANAN TNI / POLRI BERBUAT
CURANG </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 7 ayat (1)
huruf c UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 388 ayat (1) KUHP yang
dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 7 UU
No. 31 tahun 1999, sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang dirumuskan kembali pada
UU No. 20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 7 ayat (1) huruf c UU No. 31
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-list: l14 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dipidana d</span> <span lang="EN-US">engan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7
(tujuh) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta
rupiah) : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 108.0pt; mso-list: l15 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Setiap orang yang pada waktu
menyerahkan barang keperluan Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian
Negara Republik Indonesia melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan
keselamatan negara dalam keadaan perang ; </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l19 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PENGAWASAN REKAAN TNI / POLRI
BERBUAT CURANG </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 7 ayat (1)
huruf d UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 388 ayat (2) KUHP yang
dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 7 UU
No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan
kembali pada UU No. 20 Tahun 20001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.8pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 7 ayat (1) huruf d UU No. 31 Tahun
1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 81.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l26 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp 350.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Setiap orang yang bertugas mengawasi penyerahan barang
keperluan Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Negara Republik
Indonesia dengan sengaja membiarkan perbuatan curang sebagaimana yang dimaksud
dalam huruf c. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l19 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PENERIMAAN BARANG TNI / POLRI
MEMBIARKAN PERBUATAN CURANG</span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 7 ayat (2)
UU No. 20 Tahun 2001 adalah rumusan Tindak Pidana Korupsi baru yang dibuat pada
UU No. 20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 7 ayat (2) UU No. 31 Tahun 1999
jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 81.8pt; mso-list: l26 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Bagi orang yang menerima
penyerahan bahan bangunan atau orang yang menerima penyerahan barang keperluan
Tentara Nasional Indonesia dan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
membiarkan perbuatan curang sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf a
atau huruf c, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1). </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-list: l19 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">6.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">PEGAWAI NEGERI MENYEROBOT TANAH
NEGARA SEHINGGA MERUGIKAN ORANG LAIN </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 12 huruf h
UU No. 20 Tahun 2001berasal dari Pasal 425 angka 3 KUHP yang dirumuskan dalam
Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian
dirumuskan kembali pada UU No.20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 27.8pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 12 huruf h UU No. 31 Tahun 1999
jo. UU No. 20 Tahun 2001: </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1000.000.000,00 (satu miliar rupiah) :” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu
menjalankan tugas, telah menggunakan tanah negara yang diatasnya terdapat hak
pakai, seolah-olah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, telah merugikan
orang yang berhak, padahal diketahuinya bahwa perbuatan tersebut bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan ; </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.95pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l4 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">F.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">KORUPSI YANG BERKAITAN DENGAN BENTURAN KEPENTINGAN DALAM PENGADAAN </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">PEGAWAI NEGERI TURUT SERTA DALAM PENGADAAN YANG
DIURUSNYA </span><o:p></o:p></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 22.35pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 12 huruf
i UU No. 20 Tahun 2001 berasal dari Pasal 435 KUHP yang dirumuskan dalam Pasal
1 ayat (1) huruf c UU No. 3 Tahun 1971, dan Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999
sebagai Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dirumuskan kembali pada UU No. 20
Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 13.65pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 12 huruf i UU No. 31 Tahun 1999
jo. UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1000.000.000,00 (satu miliar rupiah)” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung
atau tidak langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam
pemborongan, pengadaan atau persewaan yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk
seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l18 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">G.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span lang="EN-US">KORUPSI YANG BERKAITAN DENGAN
GRATIFIKASI </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 20.7pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">PEGAWAI NEGERI MENERIMA GRATIFIKASI
DAN TIDAK LAPOR KPK </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan korupsi pada Pasal 12 B UU
No. 20 Tahun 2001 adalah rumusan Tindak Pidana Korupsi baru yang dibuat UU No.
20 Tahun 2001. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 20.7pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 12 B UU No. 31 Tahun 1999 jo.
UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l13 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajibannya atau
tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l24 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Yang nilainya Rp 10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan
merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l24 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Yang nilainya kurang dari Rp
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap
dilakukan oleh penuntut umum. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l13 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana seumur hidup atu pidana paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling
sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
1000.000.000,00 (satu miliar rupiah). </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 12 C UU No. 31 Tahun 1999 jo.
UU No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l12 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak
berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterima kepada Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l12 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l12 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat
30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan
gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik negara. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l12 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3) diatur dalam Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Sedangkan Tindak Pidana lain yang berkaitan dengan
Tindak Pidana Korupsi yaitu : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">MERINTANGI PROSES PEMERIKSAAN
PERKARA KORUPSI </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan tindak pidana lain yang
berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi pada Pasal 21 merupakan bentuk
pemidanaan yang dimuat pada UU No. 31 Tahun 1999. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 21 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi,
atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
dan pemeriksaan di siding pengadilan terhadap tersangka atau terdakwa ataupun
para saksi dalam perkara korupsi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau pidana denda
paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).”</span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">TERSANGKA TIDAK MEMBERIKAN
KETERANGAN MENGENAI KEKAYAANNYA </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan tindak pidana lain yang
berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi pada Pasal 22 UU No. 31 Tahun 1999 ini
harus dikaitkan dengan Pasal 28 UU No. 31 Tahun 1999. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 22 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Setiap orang yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28,
Pasal 29, Pasal 35, dan Pasal 36 yang dengan sengaja tidak memberi keterangan
atau memberi keterangan yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 28 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Untuk kepentingan penyidikan, tersangka wajib memberi
keterangan tentang seluruh harta benda setiap orang atau korporasi yang
diketahui dan atau yang diduga mempunyai hubungan dengan tindak pidana korupsi
yang dilakukan tersangka.” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">BANK YANG TIDAK MEMBERIKAN
KETERANGAN REKENING TERSANGKA </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan tindak pidana lain yang
berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi Pada Pasal 22 UU No. 31 Tahun 1999 ini
harus dikaitkan dengan Pasal 29 UU No. 31 Tahun 1999. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 22 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Setiap orang yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28,
Pasal 29, Pasal 35, dan Pasal 36 yang dengan sengaja tidak memberi keterangan
atau memberi keterangan yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 29 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 88.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l21 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Untuk kepentingan penyidikan,
penuntutan, atau pemeriksaan di sidang pengadilan, penyidik, penuntut umum,
atau hakim berwenang meminta keterangan kepada bank tentang keadaan keuangan
tersangka atau terdakwa. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 88.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l21 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Permintaan keterangan kepada
bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan kepada Gubernur Bank
Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 88.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l21 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Gubernur Bank Indonesia
berkewajiban memenuhi permintaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dalam
waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja, terhitung sejak dokumen
permintaan diterima secara lengkap. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 88.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l21 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Penyidik, penuntut umum, atau
hakim dapat meminta kepada bank untuk memblokir rekening simpanan milik
tersangka atau terdakwa yang diduga hasil dari korupsi. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 88.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l21 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(5)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dalam hal hasil pemeriksaan
terhadap tersangka atau terdakwa tidak diperoleh bukti yang cukup, atas
permintaan penyidikan, penuntut umum, atau hakim, bank pada hari itu juga
mencabut pemblokiran. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 70.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">SAKSI ATAU AHLI YANG TIDAK
MEMBERI KETERANGAN ATAU MEMBERIKAN KETERANGAN PALSU </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan tindak pidana lain yang
berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi pada Pasal 22 ini harus dikaitkan dengan
Pasal 35 UU No. 31 Tahun 1999. </span><o:p></o:p></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 22 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal
29, Pasal 35, dan Pasal 36 yang dengan sengaja tidak memberi keterangan atau
memberi keterangan yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau pidana denda
paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 35 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 90.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l10 level1 lfo20; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Setiap orang wajib memberi
keterangan sebagai saksi atau ahli, kecuali ayah, ibu, kakek, nenek, saudara
kandung, istri, atau suami, anak dan cucu dari terdakwa. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 90.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l10 level1 lfo20; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Orang yang dibebaskan sebagai
saksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat diperiksa sebagai saksi
apabila mereka menghendaki dan disetujui secara tegas oleh terdakwa. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 90.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l10 level1 lfo20; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Tanpa persetujuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2), mereka dapat memberi keterangan sebagai saksi tanpa
disumpah. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">ORANG YANG MEMEGANG RAHASIA
JABATAN TIDAK MEMBERIKAN KETERANGAN ATAU MEMBERI KETERANGAN PALSU </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan tindak pidana lain yang
berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi pada Pasal 22 ini harus dikaitkan dengan
Pasal 36 UU No. 31 Tahun 1999. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 22 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal
29, Pasal 35, dan Pasal 36 yang dengan sengaja tidak memberi keterangan atau
memberi keterangan yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 36 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Kewajiban memberikan kesaksian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 35 berlaku juga terhadap mereka yang menurut pekerjaan, harkat dan
martabat atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, kecuali petugas agama
yang menurut keyakinannya harus menyimpan rahasia.” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">6.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">SAKSI YANG MEMBUKA IDENTITAS
PELAPOR</span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Rumusan tindak pidana lain yang
berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi pada Pasal 24 ini harus dikaitkan dengan
Pasal 36 UU No. 31 Tahun 1999. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 24 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">“Saksi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah).” </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-left: 34.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pasal 31 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU
No. 20 Tahun 2001 : </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 88.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l17 level1 lfo21; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dalam penyidikan dan
pemeriksaan di sidang pengadilan, saksi dan orang lain yang bersangkutan dengan
tindak pidana korupsi dilarang menyebut nama atau alamt pelapor, atau hal-hal
lain yang memberi kemungkinan dapat diketahuinya identitas pelapor. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; margin-left: 88.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l17 level1 lfo21; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Sebelum pemeriksaan dilakukan,
larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberitahukan kepada saksi dan orang
lain tersebut. </span></div>
<div class="ecxdefault" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">II.3 HAL-HAL KHUSUS
YANG DIATUR DALAM UU 20 TAHUN 2001</span></b></div>
<div class="ecxmsolistparagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l20 level1 lfo22; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Pembuktian
Terbalik</span></div>
<div class="ecxmsolistparagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Sistem Hukum Pidana
Indonesia meliputi hukum pidana materiil dan hukum pidana formal. Hukum pidana
materiil terdapat dalam KUHP maupun di luar KUHP. Kemudian hukum pidana formal
bersumber pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP). Oleh karena itu, tindak pidana umum dalam KUHP
maupun tindak pidana khusus di luar KUHP sebagaimana halnya tindak pidana
korupsi mengenal hukum pembuktian.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Secara teoritik asasnya Ilmu
Pengetahuan Hukum Acara Pidana mengenal 3 (tiga) teori tentang system
pembuktian, yaitu berupa:</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Kesatu,<span class="ecxapple-converted-space"> </span></span></b><i><span lang="EN-US">Sistem Pembuktian menurut Undang-Undang Secara
Positif (Positief Wettelijke Bewijs Theorie)<span class="ecxapple-converted-space"> </span></span></i><span lang="EN-US">dengan tolok ukur system pembuktian tergantung kepada
eksistensi alat-alat bukti yang secara limitative disebut dalam undang-undang.
Singkatnya, undang-undang telah menentukan adanya alat-alat bukti mana dapat
dipakai hakim, cara bagaimana hakim harus mempergunakannya, kekuatan alat-alat
bukti tersebut dan bagaimana caranya hakim harus memutus terbukti atau tidaknya
perkara yang sedang diadili. </span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Kedua,<span class="ecxapple-converted-space"> </span></span></b><i><span lang="EN-US">Sistem Pembuktian Menurut Keyakinan Hakim<span class="ecxapple-converted-space"> </span></span></i><span lang="EN-US">polarisasinya hakim dapat menjatuhkan putusan berdasarkan
“keyakinan” belaka dengan tidak terikat oleh Hukum Positif<span class="ecxapple-converted-space"> </span><i>(ius constitutum)<span class="ecxapple-converted-space"> </span></i>yang mengatur tentang Tindak
Pidana Korupsi antara lain berupa Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme. Kemudian Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71
Tahun 2000, Keppres Nomor 11 Tahun 2005, Inppres Nomor 5 Tahun 2004 dan lain
sebagainya.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Ketiga,<span class="ecxapple-converted-space"> </span></span></b><i><span lang="EN-US">Sistem Pembuktian menurut Undang-undang Secara
Negatif (Negatief Wettelijke Bewijs Theorie)<span class="ecxapple-converted-space"> </span></span></i><span lang="EN-US">yaitu hakim hanya boleh menjatuhkan pidana kepada terdakwa
apabila alat bukti tersebut secara limitatif ditentukan undangundang dan
didukung pula adanya keyakinan hakim terhadap eksistensinya alat-alat bukti
yang bersangkutan. Ketentuan hukum positif Indonesia tentang tindak pidana
korupsi diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001. Pada UU
tersebut maka ketentuan mengenai pembuktian perkara korupsi terdapat dalam
Pasal 12B ayat (1) huruf a dan b, Pasal 37, Pasal 37 A dan Pasal 38B.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Kebijakan legislasi pembalikan beban
pembuktian mulai terdapat dalam UU Nomor 24 Tahun 1960 tentang Pengusutan,
Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) UU
Nomor 24 Tahun 1960 menyebutkan, “<i>Setiap tersangka wajib memberi keterangan
tentang seluruh harta bendanya dan harta benda isteri/suami dan anak dan harta
benda sesuatu badan hukum yang diurusnya, apabila diminta oleh Jaksa</i>”.
Substansi pasal ini mewajibkan tersangka memberikan keterangan tentang seluruh
harta bendanya apabila diminta oleh Jaksa. Konsekuensinya, tanpa ada permintaan
dari Jaksa maka tersangka tidak mempunyai kesempatan untuk memberi keterangan
tentang seluruh harta bendanya.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Kebijakan legislasi dalam UU Nomor 3
Tahun 1971 secara eksplisit telah mengatur pembalikan beban pembuktian.
Ketentuan Pasal 17 UU Nomor 3 Tahun 1971, selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l22 level1 lfo23; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Hakim dapat
memperkenankan terdakwa untuk kepentingan pemeriksaan memberikan keterangan
tentang pembuktian bahwa ia tidak bersalah melakukan tindak pidana korupsi</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 5.0pt; mso-list: l22 level1 lfo23; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Keterangan
tentang pembuktian yang dikemukakan oleh terdakwa bahwa ia tidak bersalah
seperti dimaksud dalam ayat (1) hanya diperkenankan dalam hal:</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l11 level1 lfo24; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">apabila
terdakwa menerangkan dalam pemeriksaan, bahwa perbuatannya itu menurut
keinsyafan yang wajar tidak merugikan keuangan atau perekonomian negara atau</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l11 level1 lfo24; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">apabila
terdakwa menerangkan dalam pemeriksaan, bahwa perbuatannya itu dilakukan demi
kepentingan umum.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l22 level1 lfo23; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dalam hal
terdakwa dapat memberikan keterangan tentang pembuktian seperti dimaksud dalam
ayat (1) maka keterangan tersebut dipergunakan sebagai hal yang
setidak-tidaknya menguntungkan baginya. Dalam hal demikian Penuntut Umum tetap
mempunyai kewenangan untuk memberikan pembuktian yang berlawanan.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l22 level1 lfo23; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Apabila
terdakwa tidak dapat memberi keterangan tentang pembuktian seperti dimaksud
dalam ayat (1) maka keterangan tersebut dipandang sebagai hal
yang setidak-tidaknya merugikan baginya. Dalam hal demikian
Penuntut Umum tetap diwajibkan memberi pembuktian bahwa terdakwa bersalah
melakukan tindak pidana korupsi</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Selanjutnya ketentuan Pasal 18 UU Nomor 3 Tahun 1971 khusus
mengenai kepemilikan harta benda pelaku selengkapnya berbunyi sebagai berikut:</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo25; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Setiap
terdakwa wajib memberi keterangan tentang seluruh harta bendanya dan harta
benda isteri/suami, anak dan setiap orang, serta badan yang diduga mempunyai hubungan
dengan perkara yang bersangkutan apabila diminta oleh hakim.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo25; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Bila
terdakwa tidak dapat memberi keterangan yang memuaskan disidang pengadilan
tentang sumber kekayaan yang tidak seimbang dengan penghasilannya atau sumber
penambahan kekayaannya maka keterangan tersebut dapat digunakan untuk
memperkuat keterangan saksi bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana
korupsi.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pembalikan beban pembuktian juga tetap diatur dalam UU
Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001. Ketentuan Pasal 37 berbunyi sebagai
berikut:</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo26; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Terdakwa
mempunyai hak untuk membuktikan bahwa ia tidak melakukan tindak pidana korupsi.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l9 level1 lfo26; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">(2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Dalam hal
terdakwa dapat membuktikan bahwa ia tidak melakukan tindak pidana korupsi, maka
pembuktian tersebut dipergunakan oleh pengadilan sebagai dasar untuk menyatakan
bahwa dakwaan tidak terbukti.</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Pembalikan beban pembuktian
sebagaimana dalam ketentuan UU Nomor 20 Tahun 2001 dapat dideskripsikan dikenal
terhadap kesalahan orang yang diduga keras melakukan tindak pidana korupsi
sebagaimana ketentuan Pasal 12B dan Pasal 37 UU 20 Tahun 2001. Kemudian
terhadap kepemilikan harta kekayaan pelaku yang diduga keras merupakan hasil
tindak pidana korupsi diatur dalam ketentuan Pasal 37A dan Pasal 38B ayat (2)
UU Nomor 20 Tahun 2001</span><span lang="EN-US">. </span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Secara eksplisit ketentuan Pasal 12
B UU Nomor 20 Tahun 2001 selengkapnya berbunyi sebagai berikut:</span></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri
atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila berhubungan dengan
jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan
sebagai berikut:</span></i></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">a. yang nilainya Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi ;</span></i></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">b. yang nilainya kurang dari Rp. 10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan
oleh penuntut umum.</span></i></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">(2) Pidana bagi pegawai negeri atau
penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).</span></i></div>
<div class="ecxmsonormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Apabila dikaji secara selayang
pandang dimensi filosofis mengapa kebijakan legislasi menterapkan adanya
eksistensi pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana korupsi disebabkan
ada kesulitan dalam system hukum pidana Indonesia untuk melakukan pembuktian
terhadap perampasan harta kekayaan pelaku<span class="ecxapple-converted-space"> </span><i>(offender)<span class="ecxapple-converted-space"> </span></i>apabila dilakukan dengan
mempergunakan teori pembuktian negatif. Akibatnya, diperlukan ada aspek yuridis
luar biasa dan perangkat hukum luar biasa pula berupa sistem pembalikan beban
pembuktian sehingga tetap menjungjung tinggi asas praduga tidak bersalah dengan
tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM).</span></div>
<div class="ecxmsolistparagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l20 level1 lfo22; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Adanya
Suatu Komisi Tersendiri Untuk Melakukan Pemberasaan Terhadap Tindak Pidana
Korupsi</span></div>
<div class="ecxmsolistparagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Meskipun aturan dalam UU
No. 30 tahun 2002 mengatur juga kewenangan khusus yang dilakukan Komisi
Pemberantasan korupsi terkait penyidikan dan penuntutan perkara korupsi namun
UU ini tidak menghapus ketentuan mengenai kewengangan pejabat penyidik dari
pegawai negeri sipil untuk melakukan penyidikan perkara korupsi. Ketentuan
mengenai hal tersebut tertuang dalam Pasal 6 huruf a dan Pasal 7 huruf a.</span></div>
<div class="ecxmsolistparagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l20 level1 lfo22; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Adanya
Ketentuan tentang Kewenangan Kejaksaan dalam Melakukan Penyidikan Perkara
Korupsi.</span></div>
<div class="ecxmsolistparagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Hal ini tertuang dalam
UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 Pasal 26, yang menyebutkan
bahwa “Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
tindak pidana korupsi, dilakukan berdasarkan hukum acara pidana yang berlaku,
kecuali ditentukan berdasarkan hukum acara pidana yang berlaku, kecuali
ditentukan lain dalam Undang-undang ini.” Hukum acara yang berlaku sebagaimana dimaksud
oleh UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tersebut adalah hukum
acara pidana sebagaimana diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.</span></div>
<div class="ecxmsolistparagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l20 level1 lfo22; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Adanya
Pengadilan Khusus, yaitu Pengadilan TIPIKOR</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 150%;">
<b><span style="color: windowtext; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 150%;">
<b><span style="color: windowtext; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">III.1 KESIMPULAN<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Perkembangan korupsi di Indonesia sudah ada sejak era sebelum Indonesia
Merdeka,<b> </b>Era Pasca Kemerdekaan, Era
Orde Baru, bahkan sekarang di masa Reformasi ini korupsi sudah mendarah daging.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terdapat 30 jenis korupsi dalam UU
No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, yang dijabarkan dalam 13 pasal, korupsi dikelompokkan menjadi tujuh
kelompok, yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level1 lfo27; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Merugikan keuangan negara; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level1 lfo27; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Suap-menyuap; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level1 lfo27; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penggelapan dalam jabatan; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level1 lfo27; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pemerasan; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level1 lfo27; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perbuatan curang; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level1 lfo27; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Benturan kepentingan dalam
pengadaan; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level1 lfo27; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gratifikasi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext; mso-ansi-language: IN;">III.2 SARAN<o:p></o:p></span></div>
<br />esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-54831179386676062892012-10-26T13:31:00.001-07:002023-02-15T18:55:24.394-08:00Eika Profesi<br />
<div class="MsoNormal">
<i>Tugas Makalah<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">O<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">L<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">E<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">H<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">PAULINA TANDIONO (</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 14.0pt;">090200069</span><span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">ESRA STEPHANI (090200140)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">MARTHIN FRANSISCO (090200342)<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:3in;
height:225pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="HUKUM USU"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="300" src="file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="288" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">UNIVERSITAS SUMATERA UTARA<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">FAKULTAS HUKUM<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">MEDAN<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: IN;">2012<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">KATA PENGANTAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Etika dan tanggung jawab itu berhubungan erat. Tentunya
secara harafiah dapat diketahui dan
dimengerti bahwa etika itu erat hubungannya dengan watak. Tentu watak yang
dimaksud adalah watak dari Manusia. Karena hanya manusia yang diberi pikiran
memiliki suatu watak. Dari watak, maka akan di konversikan kepada perbuatan.
Tentunya perbuatan ini akan berdampak kepada nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat apakah baik atau buruk. Dan implementasinya adalah wujud dari
Tnggung Jawab dari perbuatan manusia itu sendiri. Inilah mengapa dikatakan
bahwa Etika dan tanggung Jawab itu mempunyai hubungan yang erat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas karunia Nya makalah ini dapat selesai untuk memenuhi tugas dari Mata
Kuliah Etika Profesi Hukum. Sesuai dengan yang dimintakan, kami membahas
tentang Etika dan Tanggung Jawab. Disini kami menjelaskan Tentang Etika dan
Tanggung Jawab itu mulai dari ciri-ciri sampai dengan Fungsi, Peranan, dan
Kaitannya antara satu sama lain nya. Kami menyadari bahwa Makalah ini memiliki
banyak kelemahan dan kekurangan oleh karena Keterbatasan Pengetahuan kami,
namun dengan segala kerendahan hati perkenankanlah kami unuk membagikan sedikit
dari yang kami ketahui. Demikian kiranya makalah yang kami buat untuk memenuhi
tugas dalam Mata Kuliah Etika Profesi Hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> Medan,
29 April 2012,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> Penulis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">DAFTAR ISI<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kata Pengantar
.......................................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">...................
i<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Daftar Isi
.................................................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">..................
ii<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">BAB I: PENDAHULUAN
......................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.................
1<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-indent: 18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">LATAR BELAKANG
..................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">................
1</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PERMASALAHAN
.....................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">................
2</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">BAB II: PEMBAHASAN
.............................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">...........
3<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">ETIKA
........................................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">..................
3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pengertian Etika
..............................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.......................
3</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Fungsi Etika
...................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.........................
4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pembagian Etika
...............................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">......................
4</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PROFESI
...................................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">...................
5</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">a)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Pengetian
Profesi .............................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.........................
5<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">b) Ciri-ciri Profesi
.................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.......................
6<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">c) Syarat-syarat suatu profesi
...............................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">........................
7<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">d) Unsur-unsur suatu Profesi
...............................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.........................
7<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI ......................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.................
7</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PERANAN ETIKA DALAM PROFESI
..................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">..................
9</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">E.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
....................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">..................
9</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">F.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">ETIKA DAN TANGGUNGJ</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">A</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">WAB PROFESI ......................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">..................
10</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN
.................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">...........
13<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">KESIMPULAN .........................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">................
13</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt 36.0pt; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">SARAN
......................................................................................................</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">...............
13</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Apakah
etika, dan apakah etika profesi itu? Kata etik (atau etika) berasal dari kata
ethos</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">(bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">menilai
apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">baik.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Menurut
Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">performance
index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">memberikan
semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dalam
kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan
seni</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan
dalam bentuk aturan (code) tertulis yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">secara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral yang ada dan pada
saat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat
untuk menghakimi segala macam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">tindakan yang
secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">etik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari
dan untuk kepenringan kelompok sosial</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">(profesi) itu
sendiri.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Selanjutnya,
karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">berkemahiran
yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">berstandar
tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">hanya
dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi
sendiri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat
“built-in mechanism” berupa kode etik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">profesi dalam
hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dan
di sisi lain melindungi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalah-gunaan ke</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">a</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">hlian</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">(Wignjosoebroto,
1999).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh
karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">kepercayaan
dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">kesadaran
kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">keahlian
profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">semual
dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi
menjadi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi)
yang sedikitpun tidak diwarnai dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">nilai-nilai
idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">maupun
kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: 35.7pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -17.85pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Permasalahan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 35.7pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Dari latar belakang diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas pada makalah ini antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 58.5pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Apa yang dimaksud dengan etika?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 58.5pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Apa yang dimaksud dengan Profesi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 58.5pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Apa yang dimaksud dengan Tanggung Jawab?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 58.5pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">Bagaimana hubungan antara
Etika, Profesi dan Tanggung Jawab?<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">ETIKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Pengertian Etika<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno" title="Yunani Kuno"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">Yunani Kuno</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">: "<i>ethikos</i>", berarti "timbul
dari kebiasaan") adalah cabang utama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat" title="Filsafat"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">filsafat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> yang mempelajari </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai" title="Nilai"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">nilai</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Moral" title="Moral"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">moral</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benar&action=edit&redlink=1" title="Benar (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">benar</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salah&action=edit&redlink=1" title="Salah (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">salah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baik&action=edit&redlink=1" title="Baik (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">baik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buruk&action=edit&redlink=1" title="Buruk (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">buruk</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanggung_jawab&action=edit&redlink=1" title="Tanggung jawab (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; text-decoration: none; text-underline: none;">tanggung jawab</span></a><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan
etika di dalam kajian filsafat praktis (<i>practical philosophy</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur
etis dalam pendapat-pendapat spontan kita</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kebutuhan akan refleksi itu akan
kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan
dapat dikatakan sebagai etika</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika memerlukan sikap kritis,
metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi</span><sup><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">.</span></sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Karena itulah etika merupakan suatu
ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Akan tetapi
berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika
memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan
buruk terhadap perbuatan manusia</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">internasional
di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">bergaul.
Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dengan
sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Maksud
pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">terlibat
agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">serta
terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan
yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi
umumnya. Hal itulah yang mendasari</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">tumbuh
kembangnya etika di masyarakat kita.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Perkataan
etika atau lazim juga disebut etik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dirumuskan oleh
beberapa ahli berikut ini :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: 64.4pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Drs.
O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilak</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">u </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">menurut ukuran dan nilai yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 64.4pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Drs.
Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah
laku</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan oleh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">akal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 64.4pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Drs.
H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dan norma moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Etika
dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil
sikap dan bertindak secara tepat dalam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">menjalani hidup
ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">tindakan
apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika
ini dapat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek
atau sisi kehidupan manusianya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Fungsi Etika<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Menurut Magnis Suseno agama juga
mempunyai peran dalam menyampaikan fungsi etika yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 64.4pt; mso-list: l9 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 64.4pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika dapat
membantu dalam menggali rasionalitas dari moral agama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 64.4pt; mso-list: l9 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 64.4pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika
membantu dalam menginterprestasikan ajaran agama yang saling bertentangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 64.4pt; mso-list: l9 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 64.4pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika dapat
membantu dalam mennerapkan ajaran moral agama tehadap maslah-masalah baru dalam
kehidupan manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 64.4pt; mso-list: l9 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 64.4pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika dapat
membantu dalam dialog antara umat beragama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pembagian Etika<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Menurut Leliana Tedjosaputro, etika
dapat dibagi lagi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">a. Aspek
Normatif<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Aspek normative adalah aspek yang
mengacu pada norma-norma moral yang diharapkan untuk mempengaruhi perilaku,
kebijakan, keputusan, karakter indivudu dan struktur social. Bagi masyarakat
profesi, aspek normative ini akan memberi arah dan pandangan yang jelas pada
anggotanya untuk mematuhi nilai-nilai etis yang disepakati bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">b. Aspek
Konseptual<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kajian konseptual diarahkan pada
penjernihan ide-ide dasar, prinsip-prinsip, masalah-masalah dan tipe-tipe
argument yang dipergunakan dalam membahas isu-isu moral dalam wadah kode etik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">c. Aspek
Deskriptif<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kajian deskriptif berkaitan dengan
pengumpulan fakta-fakta yang relefan dan spesifikasi. Tujuannya adalah untuk
memberikan informasi tentang fakta-fakta yang sedang berkembang di masyarakat
maupun dalam profesi itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PROFESI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Pengertian Profesi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Istilah
profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan
dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
keahlian, sehingga banyak orang yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">bekerja tetap
sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">juga
belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang
mendasari</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan
penerapan dalam praktek.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kita
tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti
kedokteran,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi
meluas sampai mencakup pula bidang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">seperti manajer,
wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">itu,
menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">sehubungan
dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">orang
yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Berikut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">pengertian
profesi dan profesional menurut DE GEORGE :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PROFESI,
adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PROFESIONAL,
adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">profesional
adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang
lain</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk
senang-senang, atau untuk mengisi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">waktu luang.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Yang
harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">“PROFESIONAL”
terdapat beberapa perbedaan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PROFESI
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PROFESIONAL
:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Hidup dari situ.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Bangga akan pekerjaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Ciri – Ciri Profesi</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Secara
umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">1.
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">2.
Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik
profesi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">3.
Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">4.
Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai
kemanusiaan berupa keselamatan,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesiharus
terlebih dahulu ada izin khusus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">5.
Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan
melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">profesional
adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">ratarata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Di
satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak
ada suatu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam
rangka kepentingan masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Seandainya semua
bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">profesional
yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">semakin
baik.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jadi, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Budi Susanto mengatakan bahwa
ciri-ciri profesi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> secara lebih spesifik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> ada 10 yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Suatu bidang
yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus menerus dan berkembang dan
diperluas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Suatu teknis
intelektual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penerapan
praktis dari teknis intelektual pada urusan praktis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Suatu
periode jenjang untuk pelatihan dan sertifikasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Beberapa
standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kemampuan
memberi kepemimpinan pada profesi sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Asosiasi
dari anggota-anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang akrab dengan
kualitas komunikasi yang tinggi antara anggota.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pengakuan
sebagai profesi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Perhatian
yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan
profesi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l6 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hubungan
erat dengan profesi itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Syarat – Syarat suatu Profesi</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Melibatkan kegiatan intelektual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 28.4pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 28.4pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Unsur – Unsur Profesi</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 28.4pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam Piagam Baturaden yang
dihasilkan oleh pertemuan para advokad tanggal 27 Juni 1971 menetapkan
unsure-unsur untuk dapat disebut profesion, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Harus ada
ilmu ( hukum ) yang diolah didalamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mengabdi
kepada kepentingan umum, mencari nafkah tidak boleh menjadi tujuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada hubungan
kepercayaan diantara advokad dengan client.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada
kewajiban merahasiakan informasi dari client dan perlindungan dengan hak
merahasiakan itu oleh undang-undang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada
immuniteit terhadap penuntutan tentang hak yang dilakukan di dalam tugas
pembelaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada kode
etik dan peradilan kode etik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.25pt; margin-left: 42.6pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 42.6pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-fareast-language: IN;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada
honorarium yang tidak perlu seimbang dengan hasil pekerjaan ( orang tidak mampu
harus ditolong tanpa biaya dengan usaha yang sama ).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PRINSIP-PRINSIP
ETIKA PROFESI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">1. Tanggung
jawab<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">-
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat
pada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">umumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">2. Keadilan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Prinsip
ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">menjadi
haknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">3. Otonomi. </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Prinsip
ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">kebebasan
dalam menjalankan profesinya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;">4. Prinsip integritas </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Setiap praktisi harus tegas
dan jujur dalam menjalin hubungan profesional dan hubungan bisnis dalam
melaksanakan pekerjaannya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">5. Prinsip
objektivitas </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Setiap praktisi tidak boleh
membiarkan subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak
(<i>undue influence</i>) dari pihak-pihak lain mempengaruhi pertimbangan
profesional atau pertimbangan bisnisnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">6. Prinsip
kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional (<i>professional
competence and due care</i>)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Setiap praktisi wajib
memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya pada suatu tingkatan yang
dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi kerja dapat
menerima jasa profesional yang diberikan secara kompeten berdasarkan
perkembangan terkini dalam praktik, perundang-undangan, dan metode pelaksanaan
pekerjaan. Setiap praktisi harus bertindak secara profesional dan sesuai dengan
standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan jasa
profesionalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">7. Prinsip
kerahasiaan </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Setiap praktisi wajib
menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi
tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi kerja,
kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan
hukum atau peraturan lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh
dari hubungan profesional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh
praktisi untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">8. Prinsip
perilaku profesional </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Setiap praktisi wajib
mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan
yang dapat mendiskriditkan profesi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PERANAN ETIKA
DALAM PROFESI :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Nilai-nilai
etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">tetapi
milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">keluarga
sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">diharapkan
akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Salah
satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dalam
pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">sesama
anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">perhatian
karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">etik
profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sorotan
masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">anggota
profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">bersama
(tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">masyarakat
profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">adanya
mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik
super</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat
miskin tidak mungkin menjamahnya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">E.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia
adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab
menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung,
memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.<span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban<span lang="EN-US">.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah
menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung
jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul
sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.<span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
Tanggung jawab adalah cirri manusia yang
beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau
buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengadilan atau pengorbanan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Manusia itu berjuang memnuhi keperluannya sendiri
dan untuk keperluan orang lain.dalam usahanya manusia juga menyadari bahwa ada
kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan.dengan denikian
tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
di buatnya.atas dasar ini, lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:<br />
<b>• Tanggung jawab terhadap diri sendiri</b><br />
Tanggung jawab terhadap didir sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri daam mengembangkan keperibadian senbgai manusia
pribadi.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•
Tanggung jawab terhadap keluarga<br />
</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keluarga
merupakan masuarakat kecil.tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya.tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung
jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•
Tanggung jawab terhadap masyarakat</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, selain
dengan keduduknnya sebagai mahluk social.karena membutuhkan manusia lain maka
ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•
Tanggung jawab kepada bangsa/Negara</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,tiap individu adalah warga Negara
suatu Negara.dalam berpikir,berbuat,bertindak,bertingkah laku manusia terikat
oleh norma-norma yang di buat oleh Negara.manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri.bila perbuatan manusia itu salah,maka ia harus bertanggung jawab kepada
Negara.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">•
Tanggung jawab terhadap tuhan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,melainkan
untuk menngisi kehidupan manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap
tuhan.sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan
yang dituangkan dalam berbagai kitab suci mlalui brbagai macam agama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">F.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam
profesi hukum yang dimaksud dengan bertanggung jawab yaitu kesediaan melakukan
dengan sebaik mungkin tugas apa saja yang termasuk dalam lingkup profesi,
bertindak secara proposional tanpa membedakan perkara.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="style3" style="margin-left: 14.2pt;">
Diri yang profesional
sekurang-kurangnya bertanggungjawab pada dua hal: <span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="style3" style="margin-left: 14.2pt;">
(a) baik pelaksanaan maupun hasil
pekerjaan, dan <span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="style3" style="margin-left: 14.2pt;">
(b) dampak pekerjaannya pada
masyarakat luas. <span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="style3" style="margin-left: 14.2pt;">
Maksud dari tanggungjawab yang
pertama adalah bahwa kaum profesional harus bekerja sebaik-baiknya sehingga
hasilnya tidak saja memenuhi standar yang diharapkan tetapi juga bisa lebih
dari itu. Untuk dapat memenuhi tuntutan tanggungjawab ini kaum profesional
perlu memiliki kompetensi yang prima (yang terwujud melalui keahlian dan
ketrampilannya), kondisi yang prima (fisik, psikis, ekonomis-keluarga, suasana
& lingkungan kerja), serta mampu bekerja secara efisien dan efektif. <span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sedang
maksud dari tanggungjawab kedua adalah bahwa diri yang profesional dituntut
untuk selalu mempertimbangkan dampak pekerjaannya terhadap orang lain atau
masyarakat luas. Dalam hal ini minimal dia harus mencegah dampak yang akan
merugikan pihak lain, dan maksimal dia harus menghasilkan hal-hal yang berguna
bagi orang banyak.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika profesi sangat menekankan tanggung jawab
terhadap masyarakat. Tidak wajar mementingkan keuntungan semata tanpa
memikirkan akibat pekerjaan tersebut kepada masyarakat dan lingkungan.
Misalnya, sebuah perusahaan pengembang perumahan tidak wajar menggondolkan suat
daerah hutan dengan sesuka hati demi apa yang dikatakan sebagai pembangunan.
Perbuatan tersebut tidak hanya mempengaruhi lingkungan, bahkan juga sumber
pendapatan penduduk setempat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tanggung jawab terhadap masyarakat amat penting
karena banyak proyek – proyek dewasa ini hampir melupakan faktor – faktor yang
mempengaruhi masyarakat. Peranan anggota – anggota teknokrat amat penting dalam
menekankan etika tanggung jawab mereka kepada masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Amanah dalam Kerja<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika profesi mendorong sifat amanah dalam
profesi, sifat amanah adalah inti keharmonisan dan kesuksesan sebuah institusi
masyarakat atau pekerjaan; sebuah perusahaan misalnya. Bayangkan jika seseorang
karyawan atau pegawai tidak memiliki sifat amanah; segala urusan tidak akan
berjalan sempurna dan membawa kepada kehancuran institusi atau perusahaan
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sifat amanah dalam kerja yang telah dipercayakan
tentunya kaan menghasilkan nilai – nilai kepribadian karyawan yang baik.
Peranan kepala bagian atau majikan sangat penting dalam memberantas gejala
tidak amanah dalam kerja. Pekerja seharusnya patuh kepada perintah yang diberi
dan melaksanakan tugas itu dengan baik. Sifat ini bukan hanya melanda karyawan
biasa saja, bahkan tidak kurang juga majikan atau ketua sendiri yang menerapkan
sifat tidak amanah ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Berkomitmen terhadap Karir<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika Profesi menganjurkan komitmen terhadap
profesi. Kunci kesuksesan seseorang adalah berkomitmen terhadap karir yang
ditekuninya. Berkomitmen yang dimaksud disini adalah berkonsentrasi dan
sungguh-sungguh terhadap apa yang dilakukan. Sikap berkomitmen ini dapat
berkontribusi kearah adanya mutu kerja atau layanan yang cemerlan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kerja yang dilakukan harus selalu mencari
peluang-peluang untuk meraih keunggulan dalam pekerjaan. Pekerja kan senantiasa
melihat dan merebut peluang yang tercipta atau diciptakan sendiri. Kata-kata
hikmat dalam bisnis yang sering dijadikan pegangan pngusaha ternama yaitu “peluang
harus dicari, ia tidak diberi”. Ini merupakan faktor penting dalam kesuksesan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Moral<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Etika profesi intinya moral.
Moral merupakan inti pembentukan etika kerja professional. Moral mulia yang
dimiliki oleh karyawan maupun pimpinan menjadi lambing ketinggian pribadi dan
kualitas individu tersebut. Apalah gunanya seseorang yang berpendidikan tinggi
dan kemuian menjabat pekerjaan yang bagus jika moralnya buruk. Moral yang buruk
disini misalnya menerapkan korupsi, dasar pilih kasih dalam kerja, dan tidak berkomitmen
dalam kerja. Banyak contoh yang kita lihat dalam administrasi kita sendiri,
dimana politisi yang mengamalkan korupsi dan tidak kurangnya juga yang menerima
suap untuk menyetujui suatu proyek. Bahkan suatu politik uang pernah
menggemparkan sebuah raksasa politik di negara kita. Kesimpulannya moral adalh
inti dari etika profesi ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Jujur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Sifat jujur atau benar dapat
membentuk hubungan yang sehat diantara sesama karyawan, karyawan dan majikan
dan sesame pelanggn ataupun orang yang berurusan dalam pekerjaan tersebut.
Sifat jujur dan benar dapat membendung segala pekerjaan kecurigaan dan tipu
daya ataupun dusta. Contoh tipu daya
dalam pekerjaan adalah trader yang suka menipu pelanggannya dengan tujuan
melipatgandakan keuntungan. Kejujuran dalam pekerjaan sangat ditekankan pada
etika profesi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 14.2pt; mso-layout-grid-align: none; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">BAB
III<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l8 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 200%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang diberi kelebihan, yaitu akal,
kehendak dan perasaan. Ketiga hal ini yang membuat manusia berbeda dengan
makhluk lain ciptaan Tuhan. Dengan akalnya manusia dapat berpikir dan dapat
membedakan antara yang benar dan salah serta dapat membuat sesuatu yang dapat
berguna bagi manusia lainnya. Dengan kehendak manusia dapat menilai sesuatu
yang baik dan buruk untuk dijadikan pegangan atau pedoman dalam kehidupannya,
dan dengan perasaan manusia dapat menilai sesuatu yang indah sebagai sumber
seni.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Salah
satu anugerah Tuhan yang Maha Esa terhadap manusia adalah adanya kemampuan
untuk bertanggung jawab, dalam hal ini,
dalam melaksanakan tugasnya yaitu kesedianan melakukan dengan sebaik
mungkin tugas apa saja yang termasuk dalam lingkup profesi, bertinddak secara
proposional tanpa membedakan perkara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pada
dasarnya, bertanggung jawab sebagai suatu etika profesi ditujukan terhadap:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pelaksanaan
pekerjaan itu dan terhadap hasilnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Dampak profesi
itu untuk kehidupan orang lain maupun masyarakat pada umumnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Jadi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">bertanggung jawab sebagai suatu etika profesi
merupakan tuntutan bagi aparat untuk melaksanakan tugasnya secara profesional
sesuai dengan kriteria tekhnis yang berlaku dalam bidang profesi yang
bersangkutan, baik yang bersifat umum maupun ketentuan khusus yang berlaku
dalam lembaga yang bersangkutan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Adapun sanksi
terhadap pihak yang tidak dapat mempertanggungjawabkan secara tekhnis
profesional adalah penilaian atas kemampuannya yang tidak profesional (<i>unprofessional
conduct</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<ol start="2" type="A">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">SARAN<o:p></o:p></span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sebagai <span class="apple-style-span">manusia</span></span><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> yang mempunyai</span></span><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">akal</span></span><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> yang</span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">
dapat berpikir dan dapat membedakan antara yang benar dan salah serta dapat
membuat sesuatu yang dapat berguna bagi manusia lainnya</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> kita harus memiliki
etika </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">yang baik </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">ber</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">tanggung
jawab</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"> terhadap apa yang kita perbuat dan katakan terhadap
Tuhan, diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar, bahkan bangsa dan negara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://dewaarka.wordpress.com/2010/12/23/etika-dan-tanggung-jawab-profesi/">http://dewaarka.wordpress.com/2010/12/23/etika-dan-tanggung-jawab-profesi/</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf">http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf</a><span class="apple-style-span"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://thiamanies.blogspot.com/2010/10/etika-bisnis-tanggung-jawab-sosial.html">http://thiamanies.blogspot.com/2010/10/etika-bisnis-tanggung-jawab-sosial.html</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://tjpfhui.multiply.com/">http://tjpfhui.multiply.com/</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.jaringankomputer.org/etika-profesi-dan-tanggung-jawab-profesi/">http://www.jaringankomputer.org/etika-profesi-dan-tanggung-jawab-profesi/</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><a href="http://y0un13.blogspot.com/2006/03/etika-profesi-dan-tanggung-jawab.html">http://y0un13.blogspot.com/2006/03/etika-profesi-dan-tanggung-jawab.html</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Supriadi,
S. H, M. Hum, 2006, <i>Etika dan Tanggung
Jawab Profesi Hukum di Indonesia</i>, Sinar Grafika: Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></div>
<br />
esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-21676460096624050242012-02-14T23:59:00.000-08:002012-02-14T23:59:06.315-08:00Pembenahan Lembaga Negara dalam Muatan Amandemen UUD 1945Salah satu muatan paling penting dari suatu UUD(konstitusi) adalah bagaimana penyelenggaraan kekuasaan negara itu dijalankan oleh organ-organ negara, sehingga dalam amandemen UUD 1945 dianggap perlu untuk menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada dan membentuk beberapa lembaga negara yang baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip-prinsip negara berdasar atas hukum.<br /> Menganulir Konsep Soepomo<br />Lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan negara yang berkedudukan di pusat yang fungsi, tugas, dan kewenangannya diatur secara tegas dalam UUD. Secara keseluruhan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) sebelum perubahan mengenal enam lembaga tinggi/tertinggi negara, yaitu MPR sebagai lembaga tertinggi negara; DPR, Presiden, MA, BPK, dan DPA sebagai lembaga tinggi negara. Namun setelah perubahan, UUD 1945 menyebutkan bahwa lembaga negara adalah MPR, DPR, DPD, Presiden, BPK, MA, MK, dan KY tanpa mengenal istilah lembaga tinggi atau tertinggi negara.<br />Kedaulatan rakyat dianggap sebagai wujud penuh dalam wadah MPR yang berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara [Pasal 1 ayat (2), sebelum perubahan]. Dari sini fungsi-fungsi tertentu dibagikan sebagai tugas dan wewenang lembaga-lembaga tinggi negara yang ada dibawahnya, yaitu Presiden, DPA, DPR, BPK, dan MA. <br />Dalam UUD 1945 (sebelum perubahan) tidak dikenal pemisahan yang tegas, tetapi berdasarkan pada hasil perubahan, prinsip pemisahan kekuasaan secara horizontal jelas dianut, misalnya mengenai pemisahan antara pemegang kekuasaan eksekutif yang berada di tangan Presiden [Pasal 5 ayat (1)] dan pemegang<br />kekuasaan legislatif yang berada di tangan DPR [Pasal 20 ayat (1)]. Untuk mengetahui bagaimana proses penyelenggaraan negara menurut UUD, maka Prinsip pemisahan dan pembagian kekuasaan perlu dicermati karena sangat mempengaruhi hubungan dan mekanisme kelembagaan antar lembaga negara. Dengan penegasan prinsip tersebut, sekaligus untuk menunjukan ciri konstitusionalisme yang berlaku dengan maksud untuk menghindari adanya kesewenang-wenangan kekuasaan.<br />Deskripsi Singkat Struktur Ketatanegaraan RI Sebelum Amandemen UUD 1945:<br /><br />Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat diberikan seluruhnya kepada MPR (Lembaga Tertinggi). MPR mendistribusikan kekuasaannya (distribution of power) kepada 5 Lembaga Tinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu Mahkamah Agung (MA), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).<br /><br /><br /><br /><br /><br />MPR<br />• Sebagai Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power) karena “kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan MPR adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia” yang berwenang menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden.<br />• Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan utusan daerah serta utusan golongan yang diangkat.<br />Dalam praktek ketatanegaraan, MPR pernah menetapkan antara lain:<br />• Presiden, sebagai presiden seumur hidup.<br />• Presiden yang dipilih secara terus menerus sampai 7 (tujuh) kali berturut turut.<br />• Memberhentikan sebagai pejabat presiden.<br />• Meminta presiden untuk mundur dari jabatannya.<br />• Tidak memperpanjang masa jabatan sebagai presiden.<br />• Lembaga Negara yang paling mungkin menandingi MPR adalah Presiden, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan partai politik yang paling banyak menduduki kursi di MPR.<br />PRESIDEN<br />• Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai mandataris MPR, meskipun kedudukannya tidak “neben” akan tetapi “untergeordnet”.<br />• Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi (consentration of power and responsiblity upon the president).<br />• Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power), juga memegang kekuasaan legislative (legislative power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power).<br />• Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.<br />• Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat menjabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian presiden dalam masa jabatannya.<br />DPR<br />• Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden.<br />• Memberikan persetujuan atas PERPU.<br />• Memberikan persetujuan atas Anggaran.<br />• Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta pertanggungjawaban presiden.<br />DPA DAN BPK<br />• Di samping itu, UUD 1945 tidak banyak mengintrodusir lembaga-lembaga negara lain seperti DPA dan BPK dengan memberikan kewenangan yang sangat minim.<br />Deskripsi Struktur Ketatanegaraan RI “Setelah” Amandemen UUD 1945:<br /><br />Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan (separation of power) kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), dan Mahkamah Konstitusi (MK).<br />Perubahan (Amandemen) UUD 1945:<br />• Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum [Pasal 1 ayat (3)] dengan menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang merdeka, penghormatan kepada hak asasi manusia serta kekuasaan yang dijalankan atas prinsip due process of law.<br />• Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para pejabat negara, seperti Hakim.<br />• Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan (check and balances) yaitu setiap kekuasaan dibatasi oleh Undang-undang berdasarkan fungsi masing-masing.<br />• Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya di bawah UUD 1945.<br />• Menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada serta membentuk beberapa lembaga negara baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip negara berdasarkan hukum.<br />• Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan maing-masing lembaga negara disesuaikan dengan perkembangan negara demokrasi modern.<br />MPR<br />• Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.<br />• Menghilangkan supremasi kewenangannya.<br />• Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.<br />• Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu).<br />• Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.<br />• Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.<br />DPR<br />• Posisi dan kewenangannya diperkuat.<br />• Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.<br />• Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.<br />• Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.<br />DPD<br />• Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.<br />• Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia.<br />• Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.<br />• Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.<br />BPK<br />• Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.<br />• Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.<br />• Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.<br />• Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.<br />PRESIDEN<br />• Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial.<br />• Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.<br />• Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja.<br />• Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan pertimbangan DPR.<br />• Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan DPR.<br />• Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam masa jabatannya.<br />MAHKAMAH AGUNG<br />• Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].<br />• Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-undang.<br />• Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).<br />• Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti : Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.<br />MAHKAMAH KONSTITUSI<br />• Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the constitution).<br />• Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.<br />• Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing-masing oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif.<br /><br /> Memunculkan Lembaga Negara yang baru<br />Amandemen UUD 1945 telah membawa konsekuensi berubahnya struktur ketatanegaraan di Indonesia. Dalam kasus di Indonesia ada beberapa hal yang menjadi inti dan mempengaruhi banyaknya pembentukkan lembaga negara baru yang bersifat independen. Hal yang mempengaruhi dibentuknya lembaga negara yg baru : <br />– Tiadanya kredibilitas lembaga yang telah ada akibat suatu asumsi dan bukti mengenai kasus korupsi yang sistemik dan mengakar yang sulit untuk diberantas <br />– Tidak independennya lembaga-lembaga negara yang ada , karena satu atau lain hal tunduk di bawah pengaruh satu kekuasaan negara atau kekuasaan lain <br />– Ketidakmampuan lembaga-lembaga negara yang telah ada untuk melakukan tugas yang urgen dalam masa transisi demokrasi karena persoalan birokrasi dan KKN <br />– Adanya pengaruh global dengan pembentukan lembaga negara baru di banyak negara menuju demokrasi <br />– Tekanan lembaga-lembaga internasional.<br /><br />Prinsip-prinsip Pembentukan lembaga :<br />• Penegasan prinsip konstitusionalisme, yaitu gagasan yang menghendaki agar kekuasaan para pemimpin dan badan-badan pemerintah yang ada dibatasi. Pembatasan tersebut dapat diperkuat sehaingga menjadi suatu mekanisme atau prosedur yang tetap, sehingga hak-hak dasar warga negara semakin terjamin dan demokrasi dapat terjaga. <br />• Prinsip checks and balance (mengawasi dan mengimbangi), yang menjadi roh bagi pembangunan dan pengembangan demokrasi. Untuk itu pembentukan organ kelembagaan negara harus bertolak dari kerangka dasar sistem UUD 1945 yang mengarah ke separation of power ( pemisahan kekuasaan) <br />• Prinsip integrasi, dalam arti bahwa pembentukan lembaga negara tidak bisa dilakukan secara parsial, keberadaannya harus dikaitkan dengan lembaga lain yang telah ada dan eksis. Pembentukan lembaga negara harus disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan proses yang saling mengisi dan memperkuat, serta harus jelas kepada siapa lembaga tersebut haarus bertanggung jawab. <br />• Prinsip kemanfaatan bagi masyarakat, yaitu pembentukan lembaga negara bertujuan untuk memenuhi kesejahteraan warganya dan menjamin hak-hak dasar yang dijamin konstitusi. <br /><br />Tiga jalur pembentuk lembaga Negara : <br />1. Berdasar UUD 1945 terdiri dari : MPR, DPR, DPD, Presiden, MA,BPK,Kementerian Negara, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten dan Kota, KPU, KY, MK,bank sentral, TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dewan Pertimbangan Presiden.<br />2. Berdasar UU terdiri dari :Komnas HAM, KPK, KPI, Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, Komnas Anak, Komisi Kepolisian, Komisi Kejaksaan, Dewan Pers, dan Dewan Pendidikan.<br />3. Berdasar Keputusan Presiden terdiri dari :Komisi Ombudsman Nasional, Komisi Hukum Nasional, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Permpuan,Komisi Pengawas Kekayaan Penyelenggara Negara, Dewan Maritim, Dewan Ekonomi Nasional, Dewan Industri Strategis, Dewan Pengembangan Usaha Nasional, dan Dewan Buku Nasional. <br /><br />Lembaga Negara yang kedudukan dan kewenangannya setara dalam UUD 1945 : <br /><br /> PRESIDEN & WAKIL<br />Berbeda dengan sistem pemilihan Presiden dan Wapres sebelumnya yang dipilih oleh MPR; UUD 1945 sekarang menentukan bahwa mereka dipilih secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon Presiden dan Wapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu. Konsekuensinya karena pasangan Presiden dan Wapres dipilih oleh rakyat, mereka mempunyai legitimasi yang sangat kuat. <br />• Hal ini diatur dalam pasal 7A UUD 1945 : Presiden dan/ atau Wakil Presiden hanya dapat diberhentikan dalam masa jabatannya apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, tau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan /atau Wakil Presiden. <br /><br /> DEWAN PERWAKILAN RAKYAT<br />Melalui perubahan UUD 1945, kekuasaan DPR diperkuat dan dikukuhkan keberadaannya terutama diberikannya kekuasaan membentuk UU yang memang merupakan karakteristik sebuah lembaga legislatif. Hal ini membalik rumusan sebelum perubahan yang menempatan Presiden sebagai pemegang kekuasaan membentuk UU. Dalam pengaturan ini memperkuat kedudukan DPR terutama ketika berhubungan dengan Presiden. <br /><br /> DEWAN PERWAKILAN DAERAH<br />Jika DPR merupakan lembaga perwakilan yang mencerminkan perwakilan politik (political representation), maka DPD merupakan lembaga perwakilan yang mencerminkan perwakilan daerah (territorial reprentation). Keberadaan DPD terkait erat dengan aspirasi dan kepentingan daerah agar prumusan dan pengambilan keputusan nasisonal mengenai daerah, dapat mengakomodir kepentingan daerah selain karena mendorong percepatan demokrasi, pembangunan, dan kemajuan daerah.<br />Sebagai lembaga legislatif, DPD mermpunyai kewenangan di bidang legislasi, anggaran, pengawasan, dan pertimbangan seperti halnya DPR. Hanya saja konstitusi menentukan kewenangan itu terbatas tidak sama dengan yang dimiliki DPR. Di bidang legislasi, wewenang DPD adalah dapat mengajukan kepada DPR; RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. <br /><br /> MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT <br />Keberadaan MPR pasca perubahan UUD 1945 telah sangat jauh berbeda dibanding sebelumnya. Kini MPR tidak lagi melaksanakan sepenuhnya kedaulatan rakyat dan tidak lagi berkedudukan sebagai Lembaga Tertinggi Negara dengan kekuasaan yang sangat besar, termasuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. <br />Sekarang MPR menurut UUD 1945 adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan pokok yang terbatas, yaitu : <br />– Mengubah dan menetapkan UUD <br />– Melantik Presiden dan/atau Wapres <br />– Memberhentikan Presiden dan/atau Wapres dalam masa jabatannya menurut UUD <br /><br /> BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />Melalui perubahan konstitusi keberadaan BPK diperkukuh, antara lain ditegaskan tentang kebebasan dan kemandirian BPK, suatu hal yang mutlak ada untuk sebuah lembaga negara yang melaksanakan tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Hasil kerja BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD serta ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan atauu badan sesuai dengan UU. Untuk memperkuat jangkauan wilayah pemeriksaan, BPK memiliki perwakilan di setiap Propinsi. <br /><br /> MAHKAMAH AGUNG<br />Dalam perubahan UUD 1945 pengaturan mengenai MA lebih diperbanyak lagi, antar lain ditentukan kewenangan MA adalah mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang –undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. Selain itu juga mengatur rekrutmen hakim agung yang diusulkan KY kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> KOMISI YUDISIAL<br />Lembaga negara yang termasuk baru ini mempunyai ruang lingkup tugas yang terkait erat dengan kekuasaan kehakiman (yudikatif). Tugas utama KY adalah mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim. <br /><br /> MAHKAMAH KONSTITUSI<br />Salah satu materi perubahan UUD 1945 adalah dibentuknya lembaga baru MK. Pembentukan lembaga baru ini dimaksudkan sebagai pengawal konstitusi untuk menjamin agar proses demokratisasi di Indonesia dapat berjalan lancar dan sukses. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan tugas konstitusionalnya yang diarahklan kepada terwujudnya penguatan checks and balances antar cabang kekuasaan negara dan perlindungan dan jaminan pelaksanaan hak-hak konstitusional warga negara sebagaimana telah diatur dalam UUD. <br />• Kewenangan MK sebagai Pengawal Konstitusi<br />• Melakukan pengujian undang-undang terhadap UUD <br />• Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD <br />• Memutus pembubaran partai politik <br />• Memutus perselisihan hasil pemilihan umum <br />• Memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wapres telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianantan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela dan/atau pendapat bahwa Presiden dan/atau Wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wapres.<br /><br />MAHKAMAH KONSTITUSI<br />SEBELUM AMANDEMEN<br />Sebelum amandemen, kekuasaan kehakiman hanya dijalankan oleh Mahkamah Agung dan belum ada Mahkamah Konstitusi.<br />SESUDAH AMANDEMEN<br />KEDUDUKAN<br />MK memegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah Agung [pasal 24 (2)***]. Keberadaan Mahkamah Konstitusi dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the constitution).<br />KEANGGOTAAN<br />Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang olehMahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden [pasal 24C (3)***]. Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [pasal 24C (5)***]. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi [pasal 24C (4)***]. Masa jabatan Hakim Konstitusi adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.<br />WEWENANG & KEWAJIBAN<br />• Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadapUndang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [pasal 24C (1)***]<br />• Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyatmengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945 [pasal 24C (2)***]<br /><br />MAHKAMAH AGUNG<br />SEBELUM AMANDEMEN<br />KEDUDUKAN<br />Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman yang berpuncak pada Mahkamah Agung memegang kekuasaan kehakiman [Pasal 24 (1)]. Lembaga ini dalam tugasnya diakui bersifat mandiri dalam arti tidak boleh diintervensi atau dipengaruhi oleh cabang-cabang kekuasaan lainnya, terutama eksekutif [Penjelasan UUD 1945 Bab IX Pasal 24 dan 25].<br />KEANGGOTAAN<br />Keanggotaan MA tidak disebutkan secara jelas.<br />WEWENANG<br />Mahkamah Agung berwenang dalam kekuasaan kehakiman secara utuh [pasal 24 (1)].<br />SESUDAH AMANDEMEN<br />KEDUDUKAN<br />MA memegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah Konstitusi [pasal 24 (2)***]. MA membawahi peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara [pasal 24 (2)***].<br />KEANGGOTAAN<br />Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden [pasal 24A (3)***]. Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [pasal 24A (2)***]. Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung [pasal 24A (4)***].<br />WEWENANG<br />• Fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.<br />• Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang [pasal 24A (1)***]<br />• Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [pasal 24C (3)***]<br />• Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi danrehabilitasi [pasal 14 (1)*]<br /><br />BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />SEBELUM AMANDEMEN<br />SIFAT<br />BPK terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah [Penjelasan UUD 1945 Bab VIII Pasal 23 (5)].<br />WEWENANG<br />Memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara [pasal 23 (5)].<br />SESUDAH AMANDEMEN<br />KEDUDUKAN<br />Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi [pasal 23G (1)***].<br />SIFAT<br />BPK bersifat bebas dan mandiri [pasal 23E (1)***].<br />ANGGOTA<br />Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden [pasal 23F (1)***]. Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota BPK [pasal 23F (2)***].<br />WEWENANG<br />Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara [pasal 23E (1)***].<br /><br />DEWAN PERWAKILAN DAERAH<br />SEBELUM AMANDEMEN<br />Sebelum amandemen, belum ada Dewan Perwakilan Daerah. Keterwakilan daerah di MPR diwakili oleh utusan-utusan daerah.<br />SESUDAH AMANDEMEN<br />KEANGGOTAAN<br />Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu [pasal 22C (1)***], jumlahnya sama dari tiap provinsi dan tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR [pasal 22C (2)***].<br />WEWENANG<br />• Mengajukan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya [pasal 22D (1)***].<br />• Ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya [pasal 22D (2)***].<br />• Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU yang berkaitan dengan RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama [pasal 22D (2)***].<br />• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang berkaitan dengan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama [pasal 22D (3)***].<br />• Memberi pertimbangan dalam pemilihan anggota BPK yang dipilih oleh DPR dan diresmikan oleh Presiden [pasal 23F (1)***].<br /><br />PRESIDEN<br />SEBELUM AMANDEMEN<br />SYARAT<br />Presiden ialah orang Indonesia asli [pasal 6].<br />MASA JABATAN<br />Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali [pasal 7] tanpa ada batasan mengenai berapa banyak Presiden dan Wakil Presiden dapat dipilih kembali.<br />WEWENANG, KEWAJIBAN, DAN HAK<br />• Memegang kekuasaan pemerintahan [pasal 4 (1)]<br />• Membentuk Undang-Undang dengan persetujuan DPR [pasal 5 (1)]<br />• Menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan Undang-Undang [pasal 5 (2)]<br />• Memegang taguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus0lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [pasal 9]<br />• Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara [pasal 10]<br />• Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR [pasal 11]<br />• Menyatakan keadaan bahaya [pasal 12]<br />• Mengangkat duta dan konsul [pasal 13 (1)]<br />• Menerima duta negara lain [pasal 13 (2)]<br />• Memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi [pasal 14]<br />• Memberi gelaran, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan [pasal 15]<br />• Mengangkat dan memperhatikan oleh Presiden [pasal 17 (2)]<br />• Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa [pasal 22 (1)]<br />PEMILIHAN<br />Presiden dan Wakil Presiden dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh MPR [pasal 6 (2)].<br />PELANTIKAN<br />Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR sebelum memangku jabatannya [pasal 9].<br />Sumpah Presiden (Wakil Presiden):<br />"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."<br />Janji Presiden (Wakil Presiden):<br />"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa."<br />PEMBERHENTIAN<br />Presiden/Wakil Presiden diberhentikan oleh MPR. Prosedur ini tidak diatur secara eksplisit dalam Undang-Undang Dasar. Mengenai kursi kekuasaan yang kosong, konstitusi tidak memiliki aturan tentang ini.<br />SESUDAH AMANDEMEN<br />SYARAT<br />Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati Negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden. [Pasal 6 (1)***]<br />MASA JABATAN<br />Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan [pasal 7*].<br />WEWENANG, KEWAJIBAN, DAN HAK<br />• Memegang kekuasaan pemerintahan [pasal 4 (1)]<br />• Berhak mengajukan RUU kepada DPR [pasal 5 (1)*]<br />• Menetapkan Peraturan Pemerintah [pasal 5 (2)*]<br />• Memegang taguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus0lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [pasal 9 (1)*]<br />• Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, dan AU [pasal 10]<br />• Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR [pasal 11 (1)****]<br />• Membuat perjanjian internasional lainnya... dengan persetujuan DPR [pasal 11 (2)***]<br />• Menyatakan keadaan bahaya [pasal 12]<br />• Mengangkat duta dan konsul [pasal 13 (1). Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [pasal 13 (2)*]<br />• Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [pasal 13 (3)*]<br />• Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [pasal 14 (1)*]<br />• Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [pasal 14 (2)*]<br />• Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU [pasal 15*]<br />• Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden [pasal 16****]<br />• Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [pasal 17 (2)*]<br />• Pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [pasal 20 (4)*]<br />• Hak menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang (PERPU) dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa [pasal 22 (1)]<br />• Pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [pasal 23 (2)***]<br />• Peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [pasal 23F (1)***]<br />• Penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [pasal 24A (3)***]<br />• Pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [pasal 24B (3)***]<br />• Pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [pasal 24C (3)***]<br />PEMILIHAN<br />Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [pasal 6A (1)***]. Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelum pemilu presiden [pasal 6A (2)***].<br />Jika dalam Pilpres didapat suara >50% jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi Indonesia, maka dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih [pasal 6A (3)***]. Jika tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, maka pasangan yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pilpres mengikuti Pilpres putaran kedua. Pasangan yang memperoleh suara terbanyak dalam pilpres putaran kedua dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih [pasal 6A (4)****].<br />Pemilihan Wakil Presiden yang lowong<br />Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, Presiden mengajukan 2 calon Wapres kepada MPR. Selambat-lambatnya, dalam waktu 60 hari MPR menyelenggarakan Sidang MPR untuk memilih Wapres [pasal 8 (2)***].<br />Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang lowong<br />Dalam hal Presiden dan Wakil Presiden keduanya berhalangan tetap secara bersamaan, maka partai politik (atau gabungan partai politik) yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pilpres sebelumnya, mengusulkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden kepada MPR. Selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari, MPR menyelenggarakan Sidang MPR untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden [pasal 8 (3)****].<br />PELANTIKAN<br />Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPR atau DPR sebelum memangku jabatannya [pasal 9 (1)*]. Jika MPR atau DPR tidak dapat mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung [pasal 9 (2)*].<br />PEMBERHENTIAN<br />Usul pemberhentian Presiden/Wakil Presiden dapat diajukan oleh DPR. Apabila DPR berpendapat bahwa Presiden/Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden/Wakil Presiden [pasal 7A***] (dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan DPR [pasal 7B (2)***]), DPR dapat mengajukan permintaan pemeriksaan kepada Mahkamah Konstitusi [pasal 7B (1)***], hanya jika mendapat dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota [pasal 7B (3)***].<br />MK wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [psal 7B (4)***]. Jika terbukti, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [pasal 7B (5)***].<br />MPR wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul DPR [pasal 7B (6)***]. Keputusan diambil dalam sidang paripurna, dihadiri sekurang-kurangnya ¾ jumlah anggota, disetujui sekurang-kurangnya 2/3 jumlah yang hadir, setelah Presiden/Wakil Presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan [pasal 7B (7)***]. Jika usul DPR diterima, Presiden/Wakil Presiden diberhentikan. Namun jika usul DPR tidak diterima, Presiden/Wakil Presiden terus menjabat.<br /><br />DEWAN PERWAKILAN RAKYAT<br />SEBELUM AMANDEMEN<br />SUSUNAN<br />Susunan DPR ditetapkan dengan Undang-Undang [pasal 19 (1)]. Keanggotaan DPR tidak disebutkan secara jelas di dalam UUD.<br />TUGAS DAN WEWENANG<br />• Memberikan persetujuan atas RUU [pasal 20 (1)].<br />• Mengajukan rancangan Undang-Undang [pasal 21 (1)].<br />• Memberikan persetujuan atas PERPU [pasal 22 (2)].<br />• Memberikan persetujuan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [pasal 23 (1)].<br />FUNGSI<br />UUD 1945 tidak menyebutkan dengan jelas bahwa DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan pengawasan.<br />HAK<br />UUD 1945 tidak menyebutkan bahwa DPR memiliki hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat. UUD 1945 juga tidak menyebutkan bahwa setiap anggota DPR memiliki hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul atau pendapat, dan hak imunitas.<br />ALAT KELENGKAPAN<br />Alat kelengkapan DPR sebelum adanya amandemen hanya terdiri dari Pimpinan, Komisi-Komisi, Badan Musyawarah (Bamus), dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).<br />SESUDAH AMANDEMEN<br />SUSUNAN<br />Susunan DPR ditetapkan dengan Undang-Undang [pasal 19 (2)**]. Anggota DPR dipilih melalui pemilu [pasal 19 (1)**].<br />TUGAS DAN WEWENANG<br />• Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat<br />• Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah<br />• Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain [pasal 11 (1)**** & (2)***]<br />• Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta [pasal 13 (2)*]<br />• Menerima penempatan duta negara lain [pasal 13 (3)*]<br />• Memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi [pasal 14 (2)*]<br />• Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama [pasal 20 (2)*]<br />• Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan[pasal 20 (2)*]<br />• Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang [pasal 22 (2)]<br />• Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama [pasal 22D (2)***]<br />• Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama [pasal 22D (3)***]<br />• Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD [pasal 23 (2)***]<br />• Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan [pasal 23E (3)***]<br />• Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD [pasal 23F (1)***]<br />• Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden [pasal 24A (3)***]<br />• Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi Yudisial [pasal 24B (3)***]<br />• Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk ditetapkan [pasal 24C (3)***]<br />FUNGSI<br />DPR memiliki fungsi legislasi , fungsi anggaran dan pengawasan [pasal 20A (1)**].<br />HAK<br />Anggota DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat [pasal 20A (2)**]. Anggota DPR juga memiliki hak mengajukan RUU, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler [pasal 20A (3)**].<br />Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPR berhak meminta pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan perundang-undangan).<br />ALAT KELENGKAPAN<br />Alat kelengkapan DPR terdiri atas: Pimpinan, Komisi, Badan Musyawarah, Badan Legislasi, Badan Urusan Rumah Tangga, Badan Kerjasama Antar-Parlemen, Panitia Anggaran, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan.<br />Pimpinan<br />Kedudukan Pimpinan dalam DPR bisa dikatakan sebagai Juru Bicara Parlemen. Fungsi pokoknya secara umum adalah mewakili DPR secara simbolis dalam berhubungan dengan lembaga eksekutif, lembaga-lembaga tinggi negara lain, dan lembaga-lembaga internasional, serta memimpin jalannya administratif kelembagaan secara umum, termasuk memimpin rapat-rapat paripurna dan menetapkan sanksi atau rehabilitasi.<br />Pimpinan DPR bersifat kolektif, terdiri dari satu orang ketua dan sebanyak-banyaknya 4 orang wakil ketua yang yang mencerminkan fraksi-fraksi terbesar. Pimpinan DPR dipilih dari dan oleh Anggota.<br />Komisi<br />Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPR. Hampir seluruh aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi DPR, substansinya dikerjakan di dalam Komisi. Setiap anggota DPR (kecuali pimpinan) harus menjadi anggota salah satu komisi. Pada umumnya, pengisian keanggotan Komisi terkait erat dengan latar belakang keilmuan atau penguasaan anggota terhadap masalah dan substansi pokok yang digeluti oleh Komisi.<br />Saat ini DPR mempunyai 11 Komisi dengan ruang lingkup tugas dan pasangan kerja masing-masing:<br />• Komisi I membidangi Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi.<br />• Komisi II membidangi Pemerintahan dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, dan Agraria.<br />• Komisi III membidangi Hukum dan Perundang-undangan, Hak Asasi Manusia, dan Keamanan.<br />• Komisi IV membidangi Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan.<br />• Komisi V membidangi Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal.<br />• Komisi VI membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM (Usaha Kecil dan Menengah), dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).<br />• Komisi VII membidangi Energi, Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup.<br />• Komisi VIII membidangi Agama, Sosial dan Pemberdayaan Perempuan.<br />• Komisi IX membidangi Kependudukan, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.<br />• Komisi X membidangi Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan.<br />• Komisi XI membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, Lembaga Keuangan bukan Bank.<br />Badan Musyawarah<br />Bamus merupakan miniatur DPR. Sebagian besar keputusan penting DPR digodok terlebih dahulu di Bamus, sebelum dibahas dalam Rapat Paripurna sebagai forum tertinggi di DPR yang dapat mengubah putusan Bamus. Bamus antara lain memiliki tugas menetapkan acara DPR, termasuk mengenai perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, serta jangka waktu penyelesaian dan prioritas RUU).<br />Pembentukan Bamus sendiri dilakukan oleh DPR melalui Rapat Paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR. Anggota Bamus berjumlah sebanyak-banyaknya sepersepuluh dari anggota DPR, berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. Pimpinan Bamus langsung dipegang oleh Pimpinan DPR.<br />Panitia Anggaran<br />Panitia Anggaran DPR memiliki tugas pokok melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Susunan keanggotaan Panitia Anggaran ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR. Susunan keanggotaan Panitia Anggaran terdiri atas anggota-anggota seluruh unsur Komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah anggota Fraksi.<br />Badan Kehormatan<br />Badan Kehormatan (BK) DPR merupakan alat kelengkapan paling muda saat ini di DPR. BK merupakan salah satu alat kelengkapan yang bersifat sementara. Pembentukan DK di DPR merupakan respon atas sorotan publik terhadap kinerja sebagian anggota dewan yang buruk, misalnya dalam hal rendahnya tingkat kehadiran dan konflik kepentingan.<br />BK DPR melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota DPR, dan pada akhirnya memberikan laporan akhir berupa rekomendasi kepada Pimpinan DPR sebagai bahan pertimbangan untuk menjatuhkan sanksi atau merehabilitasi nama baik Anggota. Rapat-rapat Dewan Kehormatan bersifat tertutup. Tugas Dewan Kehormatan dianggap selesai setelah menyampaikan rekomendasi kepada Pimpinan DPR.<br />Badan Legislasi<br />Badan Legislasi (Baleg) merupakan alat kelengkapan DPR yang lahir pascaPerubahan Pertama UUD 1945, dan dibentuk pada tahun 2000. Tugas pokok Baleg antara lain: merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas pembahasan RUU untuk satu masa keanggotaan DPR dan setiap tahun anggaran. Baleg juga melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata tertib DPR dan kode etik anggota DPR.<br />Badan Legislasi dibentuk DPR dalam Rapat paripurna, dan susunan keanggotaannya ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. Keanggotaan Badan Legislasi tidak dapat dirangkap dengan keanggotaan Pimpinan Komisi, keanggotaan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), dan keanggotaan Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP).<br />Badan Urusan Rumah Tangga<br />Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR bertugas menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR. Salah satu tugasnya yang berkaitan bidang keuangan/administratif anggota dewan adalah membantu pimpinan DPR dalam menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk kesejahteraan Anggota dan Pegawai Sekretariat Jenderal DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah.<br />Badan Kerjasama Antar-Parlemen<br />Badan Kerjasama Antar-Parlemen menjalin kerjasama dengan parlemen negara lain.<br />Panitia Khusus<br />Panitia Khusus adalah panitia yang dibentuk oleh DPR. Komposisi keanggotaan Panitia Khusus (Pansus) ditetapkan oleh Rapat Paripurna berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pansus bertugas melaksanakan tugas tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Paripurna, dan dibubarkan setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan selesai. Pansus mempertanggungjawabkan kinerjanya untuk selanjutnya dibahas dalam Rapat Paripurna.<br />Panitia Kerja<br />Panitia Kerja adalah unit kerja sementara yang dapat dibentuk oleh alat kelengkapan DPR untuk mengefisienkan kinerjanya.<br />Sekretariat Jenderal<br />Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPR, dibentuk Sekretariat Jenderal DPR yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden, dan personelnya terdiri atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat Jenderal DPR dipimpin seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Presiden atas usul Pimpinan DPR.<br />Untuk meningkatkan kinerja lembaga dan membantu pelaksanaan fungsi dan tugas DPR secara profesional, dapat diangkat sejumlah pakar/ahli sesuai dengan kebutuhan. Para pakar/ahli tersebut berada di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal DPR.<br />ANGGOTA<br />Kekebalan hukum<br />Anggota DPR tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPR, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal mengenai pengumuman rahasia negara [pasal 20A (3)**].<br />Larangan<br />Anggota DPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada BUMN/BUMD atau badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD.<br />Anggota DPR juga tidak boleh melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktek dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR.<br />Penyidikan<br />Jika anggota DPR diduga melakukan perbuatan pidana, pemanggilan, permintaan keterangan, dan penyidikannya harus mendapat persetujuan tertulis dari Presiden. Ketentuan ini tidak berlaku apabila anggota DPR melakukan tindak pidana korupsi dan terorisme serta tertangkap tangan.<br /><br />MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT<br />SEBELUM AMANDEMEN<br />KEDUDUKAN<br />MPR merupakan lembaga tertinggi negara sebagai pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat [pasal 1 (2)].<br />SUSUNAN<br />MPR terdiri dari anggota DPR ditambah utusan-utusan daerah dan golongan-golongan yang diangkat menurut aturan yang ditetapkan undang-undang [pasal 2 (1)].<br />TUGAS, WEWENANG, DAN HAK<br />Dalam UUD 1945:<br />• menetapkan Undang Undang Dasar [pasal 3]<br />• menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara [pasal 3]<br />• memilih (dan mengangkat) presiden dan wakil Presiden [pasal 6]<br />Dalam pasal 4 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR No 1/MPR/1983 kewenangan MPR ada sembilan, yaitu:<br />• Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara yang lain, termasuk penetapan Garis-Garis Besar Haluan Negara yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden/Mandataris<br />• Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan-putusan Majelis<br />• Menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden Wakil Presiden<br />• Meminta pertanggungjawaban dari Presiden/Mandataris mengenai pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara dan menilai pertanggungjawaban tersebut<br />• Mencabut mandat dan memberhentikan Presiden dan memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya apabila Presiden/Mandataris sungguh-sungguh melanggar Haluan Negara dan/atau Undang-Undang Dasar<br />• Mengubah undang-Undang Dasar<br />• Menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis<br />• Menetapkan Pimpinan Majelis yang dipilih dari dan oleh anggota<br />• Mengambil/memberi keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah/janji anggota<br />SIDANG<br />MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara [pasal 2 (2)].<br />Sidang MPR sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR untuk mengubah Undang-Undang Dasar [pasal 37 (1)].<br />Putusan MPR sah apabila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir untuk mengubah Undang-Undang Dasar [pasal 37 (2)].<br />SESUDAH AMANDEMEN<br />KEDUDUKAN<br />MPR adalah lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.<br />SUSUNAN<br />MPR terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilu [pasal 2 (1)****].<br />TUGAS, WEWENANG DAN HAK<br />• Mengubah dan menetapkan UUD [pasal 3 (1)*** dan pasal 37****]<br />• Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [pasal 3 (2)***/****]<br />• Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD [pasal 3 (3)***/****]<br />• Melantik Wakil Presiden mejadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya [pasal 8 (1)***]<br />• Memilih wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden [pasal 8 (2)***]<br />• Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [pasal 8 (3)****]<br /><br />SIDANG<br />MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota Negara [pasal 2 (2)].<br />Sidang MPR sah apabila dihadiri:<br />• sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota MPR untuk memutus usul DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden [pasal 7B (7)***]<br />• sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan UUD [pasal 37 (3)****]<br />• sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah Anggota MPR sidang-sidang lainnya<br />Putusan MPR sah apabila disetujui:<br />• sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR yang hadir untuk memutus usul DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden [pasal 7B (7)***]<br />• sekurang-kurangnya 50%+1 dari seluruh jumlah Anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan UUD [pasal 37 (4)****]<br /><br />esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-6642733748899504302012-02-14T23:31:00.000-08:002023-02-15T18:55:21.953-08:00Gugatan Utang PiutangMedan, 11 April 2012<br />Perihal : Gugatan Utang Piutang<br />Kepada Yth,<br />Ketua Pengadilan Negeri Medan<br />Di –<br />Medan<br />Dengan Hormat,<br />Yang bertanda tangan dibawah ini, Esra Stephani, S.H., M.H, Advokat. Berkantor di Jalan Berdikari No. 25/37 Medan, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 6 April 2012 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama Ines Anggi Putri, bertempat tinggal Jalan. Multatuli No. 57, Kota Medan, pemegang Kartu Tanda Penduduk(KTP) No. 09.5406.601091.0154, dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (domisili) di kantor kuasanya tersebut di atas, bermaksud menandatangani dan mengajukan surat gugatan ini, selanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT.<br />Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Jeffry Amsal, bertempat tinggal di Jalan A.R Hakim No. 88A Medan, selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT.<br />Adapun dalil-dalil Gugatan Penggugat adalah sebagai berikut :<br />1. Bahwa Tergugat pada tanggal 5 Oktober 2010 meminjam sejumlah uang kepada penggugat sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) selama 1 tahun, dengan perjanjian diatas materai.<br />2. Bahwa dalam perjanjian tersebut tergugat berjanji akan memberi keuntungan/bunga 15% per tahun atau Rp 3.125.000,- (tiga juta seratus dua puluh lima ribu rupiah) per bulan kepada penggugat.<br />3. Bahwa pembayaran utang beserta bunganya dibayar sekaligus sebesar:<br />Utang Pokok = Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) Bunga/keuntungan = Rp 3.125.000,- x 12 bln = Rp 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Jumlah = Rp 250.000.000,- + Rp 37.500.000,- = Rp 287.500.000,- ( dua ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Sehingga tergugat harus membayar Rp 287.500.000,- ( dua ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada penggugat.<br />4. Bahwa setelah jatuh tempo penggugat harus membayar uang beserta bunganya terhadap penggugat.<br />5. Bahwa penggugat memberikan kuasa untuk memiliki dan menjual kepada pihak lain 1 unit rumah di Jalan Melur No. 16 Medan dengan sertifikat Hak Milik Tanah N0. 09 Tahun 1985, GS. No. 1438/1985 batas nama penggugat kepada tergugat yang dibuat dikantor notaris Agnes Adriani Halim, SH.<br />6. Bahwa dalam perjanjian tanggal 5 Oktober 2010 jika tergugat tidak dapat membayar utang maka tergugat dapat menjual jaminan SHM tanah penggugat.<br />7. Bahwa pada tanggal 5 April 2012 atau 18 bulan setelah penandatanganan perjanjian utang piutang 5 Oktober 2010, tergugat tidak mampu untuk melunasi utang sesuai perjanjian, dan tergugat baru membayar pada bulan yang ke-6.<br />8. Akibat keterlambatan pembayaran utang tergugat kepada penggugat tersebut, penggugat telah menegur tergugat secara tertulis agar tergugat melunasi seluruh utang-utangnya dan apabila tergugat tidak memenuhinya, penggugat akan meminta rumah tergugat di Jalan Melur No. 16, Medan dijual sebagai pelunasan utangnya. Namun, tergugat tidak menghiraukan teguran-teguran dari penggugat.<br />9. Bahwa tergugat tidak memberikan sisa utang tergugat kepada penggugat, yaitu setengah lagi (selama 6 bulan), baik utang pokok, maupun bunganya yaitu sebesar Rp 287.500.000,- : 2 (sisa 6 bulan) = Rp 143.750.000,- (seratus empat puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) sampai saat ini.<br />10. Bahwa akibat itikad tidak baik dari tergugat menimbulkan kerugian materil dan inmateril, karena tergugat tidak memberikan sisa pelunasan utangnya kepada penggugat.<br />Berdasarkan hal-hal yang telah diurai diatas, maka kami untuk dan atas nama penggugat mohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenaan untuk memberikan putusan sebagai berikut:<br />PRIMAIR:<br /> Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya.<br /> Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsoom) sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap harinya apabila tergugat lalai menjalankan isi putusan.<br /> Menghukum tergugat untuk membayar kerugian materil yaitu sisa utang tergugat kepada penggugat, baik sisa utang pokok, maupun sisa bunganya yaitu sebesar Rp 287.500.000,- : 2 (selama 6 bulan) = Rp 143.750.000,- (seratus empat puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)<br /> Menghukum tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dari perkara ini.<br />SUBSIDAIR: Bila hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya(ex acequo et bono).<br />Demikian gugatan ini kami ajukan, atas perhatian Majelis Hakim yang terhormat Kami ucapkan terima kasih.<br />Hormat Kuasa Penggugat<br />Materai<br />Rp 6.000,-<br />(Esra Stephani, S.H.,M.H)<br />esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-89291262792206849782012-02-14T22:51:00.000-08:002023-02-15T18:55:26.977-08:00Surat Kuasa (PTUN)SURAT KUASA KHUSUS<br />NOMOR : 17/SKK.TUN/XII/2011<br /><br />Yang bertandatangan di bawah ini adalah :<br />Nama : DR. Jusmadi Sikumbang, S.H. M.S<br />Pekerjaan : Dosen di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara<br />Kewarganegaraan : Indonesia<br />Alamat : Jl. DR. Supomo III No. 80, Rt/Rw: 06/001, Kel. Punggawan, Kec. Banjarsari, Kota Medan.<br />Tempat Tanggal Lahir : Medan, 17 Agustus 1970.<br />No. Tanda Pengenal : KTP. 0987654324516784543.<br /><br />Untuk selanjutnya disebut sebagai pihak Pemberi Kuasa, yang dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum di kantor kuasanya, dengan ini mengaku menerangkan memberi kuasa kepada : <br />Nama : ESRA STEPHANI, S.H., M.Hum.<br />Pekerjaan : Advokat pada kantor Advokat Esra Stephani, S.H.,M.Hum.<br />Kewarganegaraan : Indonesia<br />Alamat : Jl. Pancing Nomor : 13 Martubung, Medan,<br />dalam hal ini disebut Penerima Kuasa.<br /><br />-------------------------------------- K H U S U S ---------------------------------<br /><br />Untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan Pemberi Kuasa selaku Penggugat guna mengajukan gugatan mengenai pembatalan Keputusan Tata Usaha Negara berupa Keputusan Dekan dengan SK No. : 10/X/2011/MDN, tanggal 20 Oktober 2011 tentang pemecatan secara tidak hormat melalui pengadilan TUN Medan terhadap pihak pemberi kuasa untuk melawan Prof. Runtung Sitepu, laki-laki, 56 tahun, Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, bertempat tinggal di Jalan Brigjend Katamso No. 78/60 Medan, Sumatera Utara, dalam hal ini disebut sebagai Tergugat, dan untuk itu diberi kuasa untuk :<br />- Mengajukan dan menandatangani Surat Gugatan,<br />- Mewakili pemberi kuasa untuk menghadap dan menghadiri sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan,<br />- Membuat/mengajukan Replik, mengajukan surat-surat bukti maupun surat-surat lainnya, melaksanakan pemeriksaan setempat, mengajukan dan memeriksa saksi-saksi,<br />- Membuat dan mengajukan kesimpulan/konklusi, <br />- Membela hak-hak serta mengurus kepentingan-kepentingan pemberi kuasa, menghadap dan berbicara kepada hakim-hakim, pejabat-pejabat, instansi- instansi terkait, <br />- Membuat segala macam surat-surat dan menandatanganinya, untuk selanjutnya melakukan tindakan-tindakan yang perlu dan berguna bagi kepentingan pemberi kuasa,<br />- Melakukan upaya hukum banding , membuat, menandatangani, menyerahkan memori banding, kontra memori banding, dan melakukan upaya hukum kasasi membuat, menandatangani, menyerahkan memori kasasi, kontra memori kasasi<br />- atau dengan kata lain bahwa penerima kuasa diberi hak dengan seluas-luasnya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku guna membela kepentingan pemberi kuasa dalam perkara tersebut di atas.<br /><br />Surat Kuasa ini diberikan dengan upah (honorarium) dan hak retensi serta dengan hak untuk melimpahkan (substitusi) baik sebagian maupun seluruhnya yang dikuasakan ini kepada lain orang.<br />Demikian Surat Kuasa ini diperbuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan seperlunya. <br /><br /> Medan, 1 Desember 2011<br /> Penerima Kuasa Pemberi Kuasa<br /><br /> <br />(Esra Stephani, S.H., M.Hum.) (DR. Jusmadi Sikumbang, S.H, M.S)<br />esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-21924099989440084592011-09-11T08:31:00.001-07:002011-09-11T08:31:40.277-07:00storm n' dark
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Apa yang harus ku tulis aku tidak tau..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Yang jelas sekarang keadaannya sedang petir hebat
menyala-nyala..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Kilatan cahayanya mampu membuat diriku bungkam dan ingin
mengakhiri permulaan ketikan ini..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Rasa takut mulai menghadangku, tapi sejenak ku pikir untuk
apa takut,, toh Tuhan dalam Alkitab menyebut kata “Jangan Takut” sebanyak 365
kali, dengan menginterpretasikannya bahwa setiap hari(1 tahun <span style="mso-bidi-font-family: Calibri;">±</span> 365 hari) kita tidak boleh
takut/kuatir tentang apapun juga..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Petir mulai reda, dengan digantikan hujan yang berubah dari
rintik menjadi deras..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Aku terkejut ketika dentuman keras mampir ditelingaku saat
aku memperbaiki “gabus”ku..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Dan datang lagi kemudian menjauh..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Tapi jantung ini tak melambat jua cepat detakannya..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Agak sepi. .</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Namun, ternyata datang kembali..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Tiba-tiba teringat tragedi banjir 1 april lalu, dan muncul
gambaran uang d rekening bank..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Lalu dentumannya kemudian mengaurkan khayalanku..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Kecil.. sedang.. besar.. menderas..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Aduh,, sudahlah..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Letih raga ini..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Dan kantuk pun mulai menyerang..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Tiba” teringat takut banjir, maka ku putuskan menaruh
“pacarku” ini d atas lemari..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Takut ia tak sadar mandi, berenang atau tergenag saat banjir
menghampiri padahal sedang terlelap..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Semua ini d tulis, eh ketik saat dark..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Turn off the lamp..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Gemuruh datang lagi..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Membuat aku benar-benar memutuskan untuk menyudahinya..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Entah apa yang ku tulis kini..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Semoga ..................------- gak tau lanjutannya..hehe</span></div>
esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-23003063428525741832011-09-11T08:28:00.000-07:002011-09-11T08:28:27.070-07:00motivator is my self
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">berhentilah mencoba menjadi jack, jika kamu
sebenar'a bisa menjadi king.. believe!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">pengen bgt deh ngelanjutin kul d <b>Peace
Palace</b>..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">ayo berusaha vancha!!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">u harus bisa..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<b><span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">your english don't make be
troubles!!<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<b><span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">study more hard, girls!!<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<b><span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">u'll get it =)<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">bebaskanlah dirimu dari kesedihan yang
mendalam..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">senyumlah karena hidup itu indah..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">Baca kitab suci<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">doa tiap hari<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">kalau mau tumbuh!!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">Pertolonganmu hanya dari Tuhan..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">Ia tak kan membiarkanmu goyah, sebab
penjagamu tak akan terlelap<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">jangan pernah menganggap diri sendiri tidak
layak atau tidak sanggup mengerjakan atau menanggungjawabi sesuatu hal, karena
tidak ada seorang pun yang layak atau pun sempurna untuk semua hal.. jangan
takut, karena Dia yang akan melayakanmu dan membuat kau bisa mengerjakan
sesuatu hal yang kau anggap tidak mungkin bisa kau kerjakan menjadi bisa kau
kerjakan..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">hadapi semua tantangan yang datang
kepadamu..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<b><span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">Kamu pasti bisa!! semangat =)<o:p></o:p></span></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">doa mengubah segala sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya kan diberikan padamu..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">Percayalah =)<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">niat harus dilaksanakan untuk mencapai
resolusi!!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">1. tanamkan saya pasti jadi yg no.1<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">2. berbuat -> kerahkan segala kemampuan
sampai titik darah penghabisan<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">3. berpikir bahwa kalah dan menang adalah
kehendak Tuhan.. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">jangan pernah putus asa..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">8 jam belajar<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">8 jam main<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">8 jam istirahat<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">kepintaran = pisau<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">passion = minyak<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">talk less do more..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">ciptakan tujuan..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">komitmen dan fokus akan tujuan yang akan
dicapai..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">otomatic passion will grow if i deligent..
--> bring your book wherever<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">keselarasan hati, pikiran dan perbuatan..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">bertanggung jawab akan apa yg sudah
diraih..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0pt; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 18.0pt 36.0pt 54.0pt 72.0pt 90.0pt 108.0pt 126.0pt 144.0pt 162.0pt 180.0pt 198.0pt 216.0pt 234.0pt 252.0pt 270.0pt 288.0pt 306.0pt 324.0pt 342.0pt 360.0pt 378.0pt 396.0pt 414.0pt 432.0pt 450.0pt 468.0pt 486.0pt 504.0pt 522.0pt 540.0pt 558.0pt 576.0pt;">
<span style="font-family: "Segoe Print"; mso-bidi-font-family: "Segoe Print";">hiraukan setiap pernyataan yang bisa
membuat engkau down.. tapi perhatikan dan simak dengan jelas setiap pernyataan
yang membangun dan mengarahkan engkau ke arah yang menjadikanmu pribadi yg
semakin baik..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">kekeliruan yang parah adalah yang tidak disadari,, namun
kekeliruan yang paling parah adalah yang disadari namun tidak diupayakan untuk
diperbaiki..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">the most important thing in life is to learn how to give out
love and to let it come in..</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Orang
yang baik itu harus selaras antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Kalau
merasa yang baik itu patut untuk d tiru, tularkan juga lah kepada orang” di
sekitar. Itu akan sangat membantu menempelkan di otak dan mengkosnsistenkan
komitmen, karena orang yang ditularkan akan turut memberikan kontrol. Mereka
akan lihat apakah yang dibagikan ke mereka benar” kita laksanakan juga. Tentu
bakal malu ke mereka kalau sampai gak mampu melaksanakan itu, karena berarti
omdo.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Be
confident in sharing good things to other. Bungkuslah itu semua dalam doa
selalu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Dengan
memimpin suatu kelompok, diri kita akan sangat termotivasi untuk jadi manusia
yang lebih baik. Jangan takut karena Tuhan pun selalu ada untuk Esra Stephani
Purba.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Sosok
terpenting dalam keputusan yang kita buat ialah diri kita sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Kini
ku berada di level yang lebih tinggi dari sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Hukum
alam </span><span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Kristen ITC"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Kristen ITC"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span><span style="font-family: "Kristen ITC";"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">jika
semakin tinggi pohon, maka semakin kuat angin yang menerpanya</b>. Tetapi percayalah,
semakin berjalannya waktu, kita akan mampu menahan angin sekuat apapun, asalkan
lihai memainkan peranmu dan tetap berpegang teguh pada iman.. memimpin dengan
arif dan bijaksana.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">BUKTIKAN
BAHWA AKU MEMANG LAYAK JADI PEMENANG, DAN BUNGKAM MULUT-MULUT YANG
MEREMEHKANKU.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Lama”
bisa jalan sendiri tanpa konsultasi, seperti orang yang gak akan pernah lancar
naik sepeda kalo selalu pake roda tambahan, suatu saat roda tambahan itu harus
dilepas supaya ybs semakin mahir bersepeda..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<span style="font-family: "Kristen ITC";">Hanya
perantara yang dipake Tuhan.. karena siapakah aku yg berdosa ini, sehingga
mampu berbuat demikian.. n’ aku akan jadi lebih baik dari sebelum’a, sebab Dia
mau memakaiku lebih luar biasa lagi..hmm..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Gak ada impian yang ketinggian.. tergantung kita mau milih melakukan
semua cara yang kita bisa atau hanya berserah pada pikiran kita sendiri yang
berpikir tidak akan bisa.. let’s do it the right choice!!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Orang jujur dan benar, meskipun ada yang menyuranginya, pasti akan
bisa diatasinya dengan baik jika ia mau berusaha lebih lagi dan tak kenal apa
itu menyerah.. dan saat ia kalah pun, ia akan menghadapi kekalahan tersebut dan
menerimanya dengan hati lapang..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Kalau aku menjadikan seseorang rivalku, meskipun hanya dalam pikiran
saja.. maka aku akan bisa lebih baik berusaha daripada menjadikannya sebagai
teman.. friend Vs rival??<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Jangan harap gw bakal menomor 2 kan kuliah gw lagi.. <span style="mso-tab-count: 4;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>No absent untuk alasan apapun semester ini
sampe tamat!!<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Dengarkan hatimu.. pastikan pilihanmu.. esok mentari kan datang,
bawa sejuta harapan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Peliharalah kesombonganmu
kalau kau mau diolok diantara orang besar..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Jangan bangga bila
menjadi no.1 di antara orang bodoh, banggalah hanya jika kau menjadi no.1
diantara orang pandai..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Tak selamanya orang dekat
menjadi teman dekat, karena ia bisa kapan saja lebih mudah menusukmu dengan
pisaunya..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Orang bijak ialah orang
yang mengetahui dan menyesali perbuatan bodohnya dan tau cara mengatasinya..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Memperlakukan orang
seperti layang-layang, sama halnya mengulur-ulur waktu untuk mendapatkan
keuntungan..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Anggaplah orang lain
lebih bodoh darimu, maka apa yang kau ketahui tunjukkanlah kepada atasanmu..
tapi terkadang anggap jugalah orang lain lebih pintar darimu sehingga kau harus
lebih banyak berusaha agar kau bisa lebih darinya...<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Orang idiot ialah orang
yang tidak menyukai perubahan ke arah yang lebih baik, ia hanya mampu bertahan
di kehidupannya sekarang saja..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><img alt="*" height="13" src="file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="13" /><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "MV Boli"; font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "MV Boli";">Andalkan Tuhan dalam
setiap lakumu, maka apapun yang kau kerjakan dengan sungguh pasti akan berhasil
sesuai bahkan melebihi kehendakmu..<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 10pt;">
<br /></div>
esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-47363322308061209792011-06-23T07:45:00.000-07:002023-02-15T18:56:04.685-08:00outline tugas humaniterTugas Humaniter<br />Intisari Konvensi Jenewa II 1949<br />untuk Perbaikan keadaan Anggota<br />Angkatan Bersenjata di Laut yang Luka, Sakit dan Korban Kapal Karam.<br /><br />Kelompok II<br />Esra Stephani (090200140)<br />Agnes Adriani Halim (090200139)<br />Fiqih Hazriah (090200141)<br />Yessica Tan (090200142)<br />Netty Karolin Hutabarat (090200146)<br />Sherly Novitasari S. (090200153)<br />Cindy (090200377)<br />Joice Simatupang (090200404)<br />Tony (100200173)<br />Intisari Konvensi<br />Para pihak peserta agung berkewajiban untuk menghormati dan menjamin penghormatan atas konvensi ini dalam segala keadaan.(pasal 1)<br /><br />Pihak peserta agung adalah pihak- pihak yang terlibat dalam konvensi ini.<br /><br />Menjaga kehormatan konvensi yang dimaksud yaitu mengikuti tata cara berperang yang diatur dalam konvensi ini seperti memberikan peringatan sebelum perang dimulai.<br /><br />Konvensi ini berlaku untuk semua peristiwa perang yang diumumkan atau setiap sengketa bersenjata lainnya yang mungkin timbul antara dua atau lebih pihak-pihak peserta agung, sekalipun keadaan perang tidak diakui oleh salah satu antara mereka.(pasal 2)<br /><br /><br /><br /><br />Setiap pihak peserta agung memiliki kewajiban(pasal 3):<br /> 1. perlindungan terhadap korban<br /> Orang-orang yang tidak turut serta aktif dalam sengketa termasuk anggota-anggota angkatan perang yang telah meletakkan senjata mereka serta mereka yang tidak lagi turut serta.<br /> 2. Yang luka, sakit dan korban karam dikumpulkan dan dirawat.<br /><br />Tindakan-tindakan yang dilarang antara lain:<br />1.Tindakan kekerasan atas jiwa raga, terutama setiap macam pembunuhan, pengudungan, perlakuan kejam dan penganiayaan<br />2.Penyanderaan<br />3.Pemerkosaan atas kehormatan pribadi, terutama perlakuan yang menghina dan merendahkan martabat<br />4.Menghukum dan menjalankan hukuman mati tanpa didahului keputusan yang dijatuhkan oleh suatu pengadilan yang dibentuk secara terartur untuk memberikan segenap jaminan peradilan yang diakui sebagai keharusan oleh bangsa yang beradab.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Ketentuan konvensi ini hanya berlaku bagi angkatan perang yang berada di kapal saja.(pasal 4)<br /><br />Negara netral melaksanakan konvensi ini secara analogi.(pasal 5)<br /><br />Para Peserta Agung dapat mengadakan persetujuan khusus untuk semua hal yang mungkin mereka anggap sesuai untuk mengadakan ketentuan tersendiri, namun tidak ada persetujuan khusus boleh merugikan keadaan orang-orang luka.(pasal 6)<br /><br />Pihak-pihak Peserta Agung dapat bermufakat untuk mempercayakan kepada suatu organisasi untuk memberi segala jaminan tentang kewajiban-kewajiban yang dibebankan Konvensi ini kepada Negara pelindung.(pasal 10)<br /><br />Yang luka, sakit, dan korban karam harus dihormati dan dilindungi dalam segala keadaan dan harus diperlakukan dengan kemanusiaan dan dirawat oleh pihak dalam sengketa tanpa membedakan SAR.(pasal 12)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Wanita harus diperlakukan dengan segala kehormatan yang patut, diberikan mengingat jenis kelamin mereka.<br /><br />Konvensi ini akan berlaku terhadap orang yang luka, sakit dan korban karam di laut.<br /><br />Pengecualian terhadap mereka yang luka, sakit, dan korban karam, yang telah jatuh ke tangan musuh, mereka menjadi tawanan perang, sehingga pihak penahan bebas menentukan apa yang akan dilakukan terhadap mereka sesuai dengan keadaan yang diinginkan oleh si penahan. (pasal 16)<br /><br />Sesudah berakhirnya setiap pertempuran, pihak-pihak dalam sengketa langsung mencari korban perang yang luka dan sakit, lalu mengumpulkannya, sehingga si korban dapat terlindungi dan bebas dari perampokan serta perlakuan buruk dari orang lain. (pasal 18)<br /> <br /><br /><br />Kapal kesehatan militer, yaitu kapal-kapal yang dibuat atau diperlengkapi oleh negara-negara khusus terutama dengan maksud untuk membantu yang luka, sakit, dan korban karam, untuk mengobati mereka dan untuk mengangkut mereka dalam keadaan apapun tidak boleh diserang atau ditangkap, tetapi setiap saat harus dihormati dan dilindungi. (pasal 22)<br /><br />Kapal kesehatan yang dipergunakan oleh Perhimpunan Palang Merah Nasional, harus mendapat perlindungan yang sama seperti perlindungan yang diberikan kepada kapal kesehatan militer dan harus dikecualikan dari penangkapan. (pasal 25)<br /><br />Kapal perang yang digunakan untuk kesehatan memilki perlindungan dalam perang. Namun perlindungan tersebut dapat hilang. (Pasal 34)<br /><br /><br /><br /><br />Para personel dinas keagamaan dan rumah sakit dari kapal kesehatan serta ABK kesehatan diberikan hak perlindungan oleh konvensi ini. Sehingga mereka tidak boleh diserang, apalagi ditawan. (pasal 36)<br /><br />Dengan adanya negara netral, pesawat terbang kesehatan yang membawa pihak-pihak sengketa yang sedang terluka, sakit tidak boleh diserang. (pasal 40)<br /><br />Setiap orang luka, sakit, dan korban karam itu semua tidak boleh dilakukan tindakan-tindakan balasan. (pasal 47)<br /><br />Pelanggaran berat adalah pelanggaran-pelanggaran yang meliputi perbuatan-perbuatan apabila dilakukan terhadap orang atau harta benda yang dilindungi oleh konvensi. (pasal 51)<br /><br /><br /><br /><br /><br />Dalam segala keadaan, orang yang dituduh harus mendapat jaminan peradilan dan pembelaan yang wajar(sesuai pasal 105 dan Konvensi Jenewa mengenai perlakuan tawanan perang).<br /><br />Pelanggaran berat :<br />Pembunuhan disengaja<br />Penganiayaan/perlakuan tidak berperikemanusiaan<br />Menyebabkan penderitaan besar/luka berat<br />Pembinasaan yang meluas<br />Tindakan pemilikan harta benda yang tidak dibenarkan militer dan dengan melawan hukum<br /><br />Konvensi ini menggantikan Konvensi Den Haag ke-X, 18 Oktober 1907, untuk menyesuaikan azas-azas Konvensi Jenewa dari 1906 dengan Peperangan di Laut dalam hubungan antara pihak-pihak Peserta Agung.(pasal 58)<br /><br />Mulai tanggal berlakunya, Konvensi ini akan terbuka untuk pernyataan aksesi(secara tertulis) bagi setiap negara yang belum menandatanganinya.(pasal 59)<br /><br />Tiap pihak peserta agung bebas untuk menyatakan tidak terikat lagi oleh konvensi ini yang harus diberitahukan kepada Dewan Federal Swiss.(pasal 62)<br /><br />Konvensi ini dibuat di Jenewa hari kedua belas Agustus 1949, dalam bahasa Inggris dan Perancis.(pasal 63)esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-55148337699685348042011-06-23T07:43:00.001-07:002023-02-15T18:58:46.410-08:00Prinsip Pembedaan<span xmlns=''><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>LATAR BELAKANG<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hukum Humaniter Internasional yang dulu disebut Hukum Perang, atau hukum sengketa bersenjata, memiliki sejarah yang sama tuanya dengan peradaban manusia. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jean-Jacques Rousseau memberikan inpirasi bagi perkembangan prinsip-prinsip perang. Dia bilang bahwa tujuan perang untuk menghancurkan negara musuh adalah sah secara hukum apabila membunuh prajurit yang menjadi pertahanan terakhir musuh sejauh mereka membawa senjata, tetapi segera setelah mereka meletakkan senjata dan menyerah, mereka bukan lagi musuh atau agen musuh, kini mereka kembali menjadi orang biasa, dan tidak lagi sah secara hukum untuk mengambil hidup mereka.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Para perancang Deklarasi St. Petersburg memformulasikan prinsip-prinsip pembedaan, prinsip pencegahan penderitaan yang tidak perlu dan prinsip kepentingan kemanusiaan dan keperluan militer. Bahwa satu-satunya objek yang paling sah dicapai oleh suatu Negara selama perang adalah melemahkan angkatan bersenjata dari pihak lawan.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pada Abad ke 18 Jean Jacques Rosseau dalam bukunya the social Contract mengajarka bahwa perang harus berlandaskan pada moral. Konsep ini kemudian menjadi landasan bagi Hukum Humaniter Internasional. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Landasan tersebut adalah Prinsip atau asas Pembedaan ('Distintion Prinsiple') merupakan suatu asas penting dalam Hukum Humaniter. Salah satu alasan perlunya pembedaan demikian adalah untuk mengetahui mereka yang boleh turut serta dalam permusuhan , sehingga boleh dijadikan sasaran atau objek kekerasan, dan mereka yang tidak boleh turut serta dalam permusuhan sehingga tidak boleh dijadikan objek kekerasan. Penduduk sipil yan tidak turut serta dalam permusuhan tersebut , harus dilindungi dari tindakan peperangan itu. Menurut Jean Pictet, prinsip pembedaan ini berasal dari asas umum yang dinamakan asas pembatasan ratione personae.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Makalah ini akan membahas secara umum mengenai Distinction Principle ini. Diketahui bahwa pada saat terjadi peperangan maka disana juga masih terdapat hukum – hokum yang seharusnya diberlakukan hukum tersebut adalah hokum perang. Hukum perang merupakan bagian dari hukum Internasional. Sampai dengan sekarang, dengan disetujuinya protocol – protocol tambahan 1977, hukum perang mencangkup kurang lebih enam ratus artikel.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>RUMUSAN MASALAH<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain sebagai berikut:<br /></span></p><ol style='margin-left: 81pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apakah yang dimaksud dengan Distinction Principle?<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa tujuan adanya Distinction Principle dalam hukum humaniter Internasional ?<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa dasar hukum prinsip pembedaan dalam Hukum Humaniter ?<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa akibat hukumnya apabila Distinction Principle tersebut dilanggar oleh para pihak yang berperang ?<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>A. Pengertian Distinction Principle<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Prinsip Pembedaan (<em>distinction principle</em>) merupakan suatu prinsip dalam Hukum Humaniter yang membedakan atau membagi penduduk(warga negara) dari suatu negara yang sedang berperang, atau sedang terlibat dalam konflik bersenjata(armed conflict), ke dalam dua golongan besar, yakni kombatan (<em>combatant</em>) dan penduduk sipil (<em>civilian</em>). Kombatan adalah golongan penduduk yang secara aktif turut serta dalam pertempuran(hostilities), sedangkan penduduk sipil adalah golongan penduduk yang tidak berhak untuk turut serta dalam suatu pertempuran.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Di samping pembedaan secara subyek (yakni membedakan penduduk menjadi golongan kombatan dan penduduk sipil), maka prinsip pembedaan ini membedakan pula objek-objek yang berada di suatu negara yang bersengketa menjadi dua kategori pula, yaitu objek-objek sipil (<em>civilian objects</em>) dan sasaran-sasaran militer (<em>military objectives</em>). Objek sipil adalah semua objek yang bukan objek militer, dan oleh karena itu tidak dapat dijadikan sasaran serangan pihak yang bersengketa. Sebaliknya, jika suatu objek termasuk dalam kategori sasaran militer, maka objek tersebut dapat dihancurkan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Humaniter.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Suatu objek yang dianggap sebagai sasaran militer bukan hanya meliputi objek-objek militer saja seperti tank, barak-barak militer, pesawat mliter atau kapal perang sebagaimana terlihat pada gambar di samping, akan tetapi yang termasuk sasaran militer adalah semua objek dapat dikategorikan sebagai sasaran militer berdasarkan ketentuan Hukum Humaniter.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>B. TUJUAN ADANYA DISTINCTION PRINCIPLE<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut Mochtar Kusumahadmadja, fungsi diadakannya Distinction Principle adalah :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Memberikan perlindungan terhadap kombatan maupun penduduk sipil dari penderitaan yang tidak perlu.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Menjamin Hak Asasi Manusia Yang sangat fundamental bagi Mereka yang jatuh ke tangan musuh <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. Mencegah dilakukanya perang Kejam tanpa mengenal batas disini yang terpenting adalah Asas prikemanusiaan<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tujuan Distinnction Principle dalam Hukum humaniter Internasional adalah untuk melindungi semua peserta perang yaitu Combatan ( angkatan perang ) dan penduduk sipil. Hukum tersebut membatasi atas dasar kemanusiaan hak – hak pihak yang terlibat pertikaian untuk menggunaan beberapa senjata dan metode berperang tertentu, serrta member perlindungan kepada korban maupun harta beda yang terkena akibat pertikaian bersenjata <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut Jean Pictet, prinsip pembedaan ini berasal dari asas umum yang dinamakan asas pembatasan ratione personae. Yang menyatakan, 'the civilian population and individual civilians shall enjoy general protection against danger arising from military operation'. Asas umum ini memerlukan penjabaran lebih jauhke dalam sejulah asas pelaksanaan (principles of application), yakni:<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Pihak – pihak yang bersengketa, setiap saat, harus membedakan antara kombatan dan penduduk sipil guna menyelamatkan penduduk sipil dan objek – objek sipil.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Penduduk sipil, demikia pula orang sipil secara perorangan, tidak bolah dijadia objek serangan (walaupun) dalam hal reprisals ( pembalasan ).<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Tindakan maupun ancaman kekerasan yang tujua utamanya untuk menyebarkan teror terhadap penduduk sipil adalah dilarang.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>d. Pihak – pihak yang bersengketa harus mengambil segala langkah pencegahanyang memungkinkan untuk menyelamatka penduduk sipil atau setidak – tidaknya , untuk menekan kerugian atau kerusakan yag tak disengaja menjadi sekecil mungkin.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>e. Hanya anggota angkatan bersenjata yang berhak menyerang dan menahan musuh. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jadi, secara normatif prinsip ini dapat mengeliminasi kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh kombatan terhadap penduduk sipil. Dengan demikian berarti memperkecil kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap Hukum Humaniter, khususnya ketentuan mengenai kejahatan perang, yang dilakukan oleh kombatan dengan sengaja.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>C. dasar hukum prinsip pembedaan dalam Hukum Humaniter ?<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sebagai prinsip pokok, prinsip pembedaan telah dicantumkan di dalam berbagai instrumen Hukum Humaniter, baik di dalam Konvensi Den Haag 1907, dalam Konvensi Jenewa 1949, maupun dalam Protokol Tambahan I tahun 1977.<br/><em>a) Konvensi Den Haag 1907</em><br /> </span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Istilah prinsip pembedaan secara implisit terdapat di dalam Konvensi Den Haag IV (Konvensi mengenai Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat), khususnya dalam lampiran atau annex-nya yaitu <em>Regulations respecting Laws and Customs of War</em>, lebih dikenal dengan sebutan <em>Hague Regulations</em> (Regulasi Den Haag). Bagi kalangan angkatan bersenjata, ketentuan yang terdapat dalam Regulasi Den Haag dianggap sangat penting, sehingga sering disebut sebagai <em>the soldier's vadamecum</em>.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><a href='http://www.icrc.org/ihl.nsf/FULL/195?OpenDocument'><span style='color:blue; font-family:Times New Roman; font-size:12pt; text-decoration:underline'>Pasal 1</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Regulasi Den Haag 1907 menentukan bahwa : hukum, hak, dan kewajiban perang bukan hanya berlaku bagi tentara saja (<em>army</em>), melainkan juga bagi milisi dan korps sukarela, sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan dalam angka 1 sampai dengan 4 dari Pasal 1 Regulasi Den Haag. Bahkan, dalam alinea selanjutnya dari pasal itu, juga ditegaskan bahwa di negara-negara di mana milisi dan korps sukarelawan merupakan tentara atau merupakan bagian dari tentara, maka milisi dan korps sukarela itu juga dapat disebut juga sebagai tentara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 itu. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berdasarkan Pasal 2 Regulasi Den Haag, maka ternyata ada pula segolongan penduduk sipil yang dapat dimasukkan ke dalam kategori <em>belligerents</em>, sepanjang memenuhi persyaratan yaitu :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Mereka merupakan penduduk dari wilayah yang belum diduduki;<br/>2. Mereka secara spontan mengangkat senjata atau melakukan perlawanan terhadap musuh yang akan memasuki tempat tinggal mereka; dan oleh karena itu<br/>3. Mereka tidak memiliki waktu untuk mengatur (mengorganisir) diri sebagaimana ditentukan oleh Pasal 1;<br/>4. Mereka menghormati (mentaati) hukum dan kebiasaan perang; serta<br/>5. Mereka membawa senjata secara terang-terangan.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sehingga, golongan penduduk sipil dalam koridor Pasal 2 Regulasi Den Haag itulah yang dikenal dengan istilah "<em>levee en masse</em>".<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dengan memperhatikan uraian di atas maka dapatlah diketahui bahwa berdasarkan Regulasi Den Haag, maka hak untuk ikut serta dalam pertempuran, tidak melulu hanya bisa dilakukan oleh tentara saja, namun penduduk sipil juga punya hak untuk bertempur, asalkan saja memenuhi ketentuan Regulasi Den Haag di atas. Dengan kata lain golongan-golongan penduduk yang dapat turut serta secara aktif dalam pertempuran menurut Regulasi Den Haag 1907, yaitu :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. <em>Armies</em> (Tentara);<br/>2. <em>Militia </em>dan <em>Volunteer Corps</em> (Milisi dan Korp Sukarela) dengan memenuhi persyaratan tertentu;<br/>3. Penduduk sipil dalam kategori sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 Regulasi Den Haag; yang disebut "<em>levee en masse</em>".<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Aturan-aturan Hukum Humaniter mengenai hal ini kemudian diperbarui di dalam ketentuan Hukum Humaniter berikutnya, yakni di dalam Konvensi Jenewa 1949 dan dalam Protokol Tambahan I tahun 1977.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. <span style='color:black'>Konvensi Jenewa 1949</span><br /> </span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ketentuan mengenai prinsip pembedaan juga diatur dalam Konvensi Jenewa 1949, yakni dalam Konvensi Jenewa I, II dan III. Hanya saja, sedikit berbeda dengan aturan dalam Regulasi Den Haag yang menetapkan persyaratan sebagai <em>belligerent</em>, maka dalam Konvensi Jenewa yang ditentukan adalah "siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan perlindungan" dan "siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan perlakuan sebagai tawanan perang apabila tertangkap pihak musuh".<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>II. AKIBAT HUKUM ADANYA PELANGGARAN TERHADAP DISTINCTION PRINCIPLE<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hukum Perang adalah salah satu bagian dari hukum Internasional. Diketahui pula bahwa salah satu kelemahan yag cukup mencolok dari hukum Internasioal adalah bahwa seoah – olah tidak ada sanksi . Seorang ahli menyataka International Law is a system without sanction.(J.G. Starke, 1977:30).<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sanksi yang dikenakan apabila hukum perang dilaggar ditujukan kepada ketentuan tentang "penal sanctions" yag terdapat dalam Konvensi Jenewa tahun 1949.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Lauterpacht dalam membahas sarana yang dapat dipakai untuk menjamin berlangsungnya suatu "<em>legitimasi welfare</em>" membagi sarana tersebut dalam 3 kelompok (classes), yaitu :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Measures of selfhelp, seperti reprisal, penghukuman prajurit yang melaksanakan kejahatan perang, penyanderaan;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Protes ( complaints ) yang disampaikan kepada musuh, atau kepada Negara netral, jasa baik – baik, mediasi dari Negara netral;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Kompensas (Lauterpacht, 1955:577-578)<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sekarang diuraikan lebih mendalam beberapa measures tersebut diatas, yaitu sebagai berikut :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Protes ( Complaint )<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apabila terjadi pelanggaran yag cukup berat, pihak yag dirugikandapat mengajukan complaint melalui suatu Negara netral dengan maksud:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Agar Negara netral tersebut dapat memberikan jasa – jasa baiknya atau dapat melakukan mediasi.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Sekadar menyampaikan facts atau pelanggaran untuk diketahui<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Untuk mempegaruhi pendapat umum.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'> <br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Penyanderaan ( Hostages )<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Penyandearaan merupakan suatu upaya unutk menjamin berlangsungnya suatu legitimasi warfare sering dilakukan padamasa yang lampau. Dalam perang Prancis Jerman tahun 1870. Orang – orang terkemuka pada suatu wilayah yang diduduki ditangkap dan ditahan dengan masud agar penduduk wilayah tersebut tidak akan melakukan perbuatan – perbuatan yang bersifat permusuhan.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dengan adanya Konvensi Jenewa 1949, semua bentuk peyanderaan dilarang. Artikel 3 (1) dari Konvensi I berbunyi sebagai berikut:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk maksud ini, maka tindakan – tindaka berikut dilarang dan tetep aka dilarang untuk dilakukan tehadap orang – orang tersebut diatas pada waktu dan tempat apaapun juga (a) tindakan kekerasan atas jiwa dan raga, terutama setiap macam pembunuhan, pengudungan (multilation), perlakuan kejam dan penganiayaan; (b) penyanderaan da seterusnya.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'> <br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. Pembayaran Kompensasi<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ketetuan mengenai Konpensasi ini dapat ditemukan dalam Hague Convention IV tahun 1907, artikel 3, yang berbunyi sebagai berikut.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Artikel 3 ini mencangkup dua macam ketentuan yaitu:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Bahwa pihak berperang yang melagar Hague regulation harus membayar konpensasi;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Bahwa pihak berperang bertaggaung jawab aamua perbuatan yang dilakuka oleh anggota –angota angkatan bersenjatanya.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'> <br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>4. Reprisal<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Reprisal merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tindakan tersebut dilakukan dengan maksud agar pihak – pihak yang melanggar hukum perag meghentikan perbuatannya dan juga untuk memaksa ia agar dikemudian hari menaati hukum tersebut.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>KESIMPULAN<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>distinction principle</em> merupakan suatu prinsip dalam Hukum Humaniter yang membedakan atau membagi penduduk dari suatu negara yang sedang terlibat dalam konflik bersenjata, yakni kombatan (<em>combatant</em>) dan penduduk sipil (<em>civilian</em>). <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tujuan Distinnction Principle dalam Hukum Internasional adalah untuk melindungi semua peserta perang yaitu Combatan ( angkatan perang ) dan penduduk sipil.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>prinsip pembedaan telah dicantumkan di dalam berbagai instrumen Hukum Humaniter, baik di dalam Konvensi Den Haag 1907, dalam Konvensi Jenewa 1949, maupun dalam Protokol Tambahan I tahun 1977.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Akibat hukum adanya pelanggaran terhadap distinction principle<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Protes ( Complaint )<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Penyanderaan ( Hostages )<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. Pembayaran Kompensasi<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>4. Reprisal<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>DAFTAR PUSTAKA<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Arlina Permanasari,dkk. 1999. <em>Pengantar hukum humaniter</em>. Jakarta : ICRC.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Haryomataram. 1984. <em>Hukum humaniter</em>. Jakarta : Rajawali press.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><a href='http://www.arlinapermanasari.blogspot.com'>www.arlinapermanasari.blogspot.com</a><br /> </p><p style='text-align: justify'><a href='http://www.google.com'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>www.google.com</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span></p><p style='text-align: justify'><a href='http://www.lovetya.blogspot.com'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>www.lovetya.blogspot.com</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span> </p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-58479586505183972402011-06-23T07:41:00.001-07:002023-02-15T18:56:08.021-08:00Gender dalam Hukum Adat<span xmlns=""></span><br />
<span xmlns=""><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>BAB I</strong></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>PENDAHULUAN</strong></span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 14pt;"><strong>Latar belakang</strong></span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Sebagaimana diketahui bahwa masalah gender sudah sering diwacanakan dan dibahas oleh pemerhati masalah gender dalam berbagai pertemuan-pertemuan, diskusi-diskusi, seminar-seminar dan lain-lainnya, baik pada tingkat lokal, maupun pada tingkat nasional bahkan pada tingkat inetrnasional.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Walaupun demikian masih banyak orang tidak mengetahui dan tidak mengerti apa sebenarnya gender tersebut? Karena tidak mengerti apa itu gender maka banyak orang beranggapan bahwa apabila orang mengatakan gender itu adalah sebagai usaha dari kaum perempuan untuk menunut harta warisan. Padahal tidaklah demikian karena masalah gender dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek hukum adat, pidana, pajak, perdata, tata negara), aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Istilah "gender" yang berasal dari bahasa Inggris yang di dalam kamus tidak secara jelas dibedakan pengertian kata sex dan gender. Untuk memahami konsep gender, perlu dibedakan antara kata sex dan kata gender.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Sex adalah perbedaan jenis kelamin secara biologis sedangkan gender perbedaan jenis kelamin berdasarkan konstruksi sosial atau konstruksi masyarakat. Dalam kaitan dengan pengertian gender ini, Astiti mengemukakan bahwa gender adalah hubungan laki-laki dan perempuan secara sosial. Hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan dalam pergaulan hidup sehari-hari, dibentuk dan dirubah oleh masyarakat sendiri, oleh karena itu, sifatnya dinamis, artinya dapat berubah dari waktu kewaktu, dan dapat pula berbeda dari tempat yang satu dengan tempat yang lainnya sejalan dengan kebudayaan masyarakat masing-masing.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Di Indonesia sebenarnya perjuangan kaum feminis untuk menuntut kedudukan yang sama dengan laki-laki atau terhadap kekuasaan patriarki sudah dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka yang mana dipelopori oleh R.A. Kartini. Setelah Indonesia merdeka, perjuangan Kartini tersebut mendapat pengakuan yang tersirat pada Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Di samping itu, berbagai produk perundang-undangan yang telah dibentuk sebagai realisasi tuntutan persamaan hak dan kedudukan perempuan dengan laki-laki, antara lain UU No. 1 Tahun 1974 (Undang-Undang Perkawinan), UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan dan UU No. 13 Tahun 2003 (Undang-Undang Ketenagakerjaan).</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Di antara produk perundang-undangan tersebut yang paling tegas mengatur tentang penghapusan segala bentuk diskrimisati terhadap perempuan adalah UU No. 7 Tahun 1984. Walaupun sudah diratifikasi akan tetapi kedudukan sub-ordinasi terhadap perempuan dalam kenyataannya masih tetap ada dalam berbagai bidang kehidupan.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam bidang hukum adat, khususnya dalam hukum kewarisan di mana Hazairin, sudah pernah menggagas untuk membentuk hukum adat waris nasional yang bersifat bilateral, demikian juga ada gagasan dalam seminar hukum adat di Yogyakarta tahun 1975 untuk membentuk hukum kekeluargaan nasional yang parental, akan tetapi sampai sekarang gagasan tersebut belum terwujud. Oleh karena demikian di Indonesia masih berlaku hukum adat waris yang beraneka ragam sesuai dengan sistem kekeluargaan yang dianut oleh masyarakat di Indonesia.</span></div>
<div style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>BAB II</strong></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>PERUMUSAN MASALAH</strong></span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain sebagai berikut:</span></div>
<ol style="margin-left: 54pt;">
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Apakah ada isu gender dalam hukum adat ? Jelaskan!</span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Bagaimana isu gender di dalam perundang-undangan?</span></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>BAB III</strong></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>PEMBAHASAN</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"><strong>Isu Jender Dalam hukum Adat (Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan Dan Hukum Waris)</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Hukum adat sebagai hukumnya rakyat Indonesia dan tersebar di seluruh Indonesian dengan corak dan sifat yang beraneka ragam. Hukum adat sebagai hukumnya rakyat Indonesia terdiri dari kaidah-kaidah hukum yang sebagian besar tidak tertulis yang dibuat dan ditaati oleh masyarakat dimana hukum adat itu berlaku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Hukum adat terdiri dari berbagai lapangan hukum adat antara lain hukum adat pidana, tata negara, kekeluargaan, perdata, perkawinan dan waris. Dalam tulisan ini yang akan dibahas dalam kaitan isu gender adalah hukum kekeluargaan, perkawinan dan waris.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Antara hukum keluarga, hukum perkawinan dan hukum perkawinan mempunyai hubungan yang sangat erat karena ketiga lapangan hukum tersebut merupakan bagian dari hukum adat pada umumnya dan antara yang satu dengan yang lainnya saling bertautan dan bahkan saling menentukan.</span></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Di Indonesia pada dasarnya terdapat tiga sistem kekeluargaan atau kekerabatan yaitu antara lain :</span></div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<ol style="margin-left: 45pt;">
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Sistem kekerabatan patrilinial </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Sistem kekerabatan patrilinial adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari garis laki-laki(ayah), sistem ini dianut di Tapanuli, Lampung, Bali dan lain-lain.</span></div>
<div style="margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Patrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ayah. Kata ini seringkali disamakan dengan patriarkhat atau patriarkhi, meskipun pada dasarnya artinya berbeda. Patrilineal berasal dari dua kata, yaitu pater (bahasa Latin) yang berarti "ayah", dan linea (bahasa Latin) yang berarti "garis". Jadi, "patrilineal" berarti mengikuti "garis keturunan yang ditarik dari pihak ayah".<br /> </span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Sementara itu patriarkhat berasal dari dua kata yang lain, yaitu pater yang berarti "ayah" dan archein (bahasa Yunani) yang berarti "memerintah". Jadi, "patriarkhi" berarti "kekuasaan berada di tangan ayah atau pihak laki-laki".<br /><br /> </span></div>
<ol style="margin-left: 45pt;">
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Sistem kekerabatan matrilinial</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Sistem kekerabatan matrilinial adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari garis perempuan(ibu), sistem ini dianut di Sumatra Barat(daerah terpencil).</span></div>
<div style="margin-left: 45pt;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Matrilineal adalah adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu. Kata ini seringkali disamakan dengan matriarkhat atau matriarkhi, meskipun pada dasarnya artinya berbeda. Matrilineal berasal dari dua kata, yaitu mater (bahasa Latin) yang berarti "ibu", dan linea (bahasa Latin) yang berarti "garis". Jadi, "matrilineal" berarti mengikuti "garis keturunan yang ditarik dari pihak ibu". </span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Sementara itu matriarkhat berasal dari dua kata yang lain, yaitu mater yang berarti "ibu" dan archein (bahasa Yunani) yang berarti "memerintah". Jadi, "matriarkhi" berarti "kekuasaan berada di tangan ibu atau pihak perempuan".<br /><br /> </span></div>
<div style="margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-size: 12pt;"><span style="font-family: Times New Roman;">Penganut adat matrilineal adalah :</span><span style="font-family: Symbol;">§</span><span style="font-family: Times New Roman;"> bangsa Yahudi</span><span style="font-family: Symbol;">§</span><span style="font-family: Times New Roman;"> suku Indian di Apache Barat</span><span style="font-family: Symbol;">§</span><span style="font-family: Times New Roman;"> suku Navajo, sebagian besar suku Pueblo, suku Crow, dll. yang kesemuanya adalah penduduk asli Amerika Serikat</span><span style="font-family: Symbol;">§</span><span style="font-family: Times New Roman;"> suku Khasi di Meghalaya, India Timur Laut</span><span style="font-family: Symbol;">§</span><span style="font-family: Times New Roman;"> suku Nakhi di Provinsi Sichuan dan Yunnan, Tiongkok</span><span style="font-family: Symbol;">§</span><span style="font-family: Times New Roman;"> Beberapa suku kecil di kepulauan Asia Pasifik</span><span style="font-family: Symbol;">§</span><span style="font-family: Times New Roman;"> suku Minangkabau di Sumatra Barat</span></span></div>
<div style="margin-left: 8pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Seorang ayah dalam keluarga Minang termasuk keluarga lain dari keluarga istri dan anaknya. Demikian juga halnya dengan seorang anak dari seorang laki-laki akan termasuk keluarga lain dari ayahnya. Karena itu keluarga batih menjadi kabur dalam sistem kekeluargaan Minang. Kesatuan keluarga terkecil yang dibentuk berdasarkan prinsip di atas disebut paruik. </span></div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Kepentingan suatu keluarga diurus oleh seorang laki-laki dewasa dari keluarga yang bertindak sebagai <em>niniek mamak</em> bagi kelurga itu. Istilah<em> mamak</em> berarti saudara laki-laki ibu. Tanggung jawab untuk memperhatikan kepentingan sebuah keluarga terletak pada pundak seorang atau beberapa orang mamak. Hali itu tidak berarti bahwa generasi yang lebih tua dari mereka dibebaskan dari kewajiban itu.</span></div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Suku besar Minang terdiri banyak sekali sub-suku yang berbasis <em>klan</em> keluarga. Sikap primordial masih mewarnai kehidupan suku Minang, yang ditunjukkan dengan sikap sangat hati-hati dalam menerima kaum pendatang yang membawa budaya dan (apalagi) agama yang berbeda dengan mereka. Apabila anak atau putra daerah mereka (disebut juga anak suku) menikah dengan anak suku atau etnis di luar mereka dan berlainan agama, maka yang bersangkutan tidak dianggap sebagai anak suku lagi, dan kehilangan hak-hak sebagai seorang anak suku. </span></div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Bahkan tidak jarang terjadi pelarangan menikah bagi sepasang yang berasal dari subsuku (klan) yang berlainan, meski sama-sama orang Suku Minang. Di samping itu, tanah ulayat (tanah adat) mereka tidak boleh dijual ke pihak yang beretnis lain, dan ini dilegalkan dalam hukum adat. Namun demikian, suku ini relatif cukup terbuka dengan kedatangan etnis lain sebatas pada penghormatan yang tinggi suku itu terhadap kebudayaan Minang dengan tidak merusak atau sampai melunturkan budaya Minang. Ini yang menyebabkan etnis yang masuk seperti Cina mau tidak mau berada pada kondisi 'pembauran diri' dan dalam beberapa hal rela melepaskan identitas kulturnya.</span></div>
<div style="margin-left: 35pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Sistem kekerabatan parental</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Sistem kekerabatan parental yaitu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari garis laki-laki(ayah) dan perempuan(ibu), sistem ini dianut Jawa, Madura, Sumatra Selatan dan lain-lainnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Walaupun di Indonesia terdapat tiga sistem kekerabatan atau kekeluargaan yaitu sistem kekerabatan matrilinial, patrilinial dan parental namun kekuasaan tetap berada di tangan laki-laki hal ini sebagai akibat dari pengaruh idiologi patriarki.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Sistem kekerabatan matrilinial yang dianut pada masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat, merupakan sistem kekerabatan yang tertua. Sistem kekerabatan ini menempatkan status kaum perempuan yang tinggi dan disertai dengan sistem perkawinan semendonya, dan sebagai penerus keturunan serta dalam hukum waris juga sebagai ahli waris.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pada masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat di mana pada sistem kekeluargaan ini garis keturunan ditarik dari garis perempuan(ibu) akan tetapi kekuasaan bukan berada di tangan perempuan namun tetap berada di tangan laki-laki, hal ini dapat dilihat bahwa yang menjadi mamak kepala waris adalah dijabat oleh laki-laki yakni laki-laki tertua. Oleh karenanya, dalam sistem kekerabatan matrilinial kekuasaan tetap berada di tangan laki-laki maka jelas terdapat isu gender di dalamnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam sistem kekerabatan patrilinial yang dianut oleh masyarakat Tapanuli, Lampung, Bali dan lain-lainnya sangat jelas menempatkan kaum laki-laki pada kedudukan yang lebih tinggi. Laki-laki berkedudukan sebagai ahli waris, sebagai pelanjut nama keluarga, sebagai penerus keturunan, sebagai anggota masyarakat adat dan juga mempunyai peranan dalam pengambilan keputusan keluarga maupun masyarakat luas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam masyarakat yang menganut sistem kekerabatan partilinial kaum perempuan justru sebaliknya yaitu mempunyai kedudukan yang sangat rendah, tidak sebagai ahli waris, tidak sebagai pelanjut keturunan, tidak sebagai penerus nama kelaurga karena dalam perkawinan jujur (pada umumnya) perempuan mengikuti suami dan juga tidak menjadi anggota masyarakat adat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pada masyarakat patrilinial di Bali dikenal lembaga "sentana rajeg" di mana anak perempuan dirubah statusnya melalui perkawinan nyeburin (nyentana) sehingga menjadi sama statusnya dengan status anak laki-laki. Perlu diketahui bahwa tidak setiap anak perempuan dapat dirubah statusnya karena ada persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Contoh dalam sebuah keluarga tidak dikaruniai anak laki-laki.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dan yang lebih vatal adalah apabila dalam suatu keluarga tidak mempunyai anak laki-laki dapat dipakai alasan bagi suami untuk melakukan poligami. Dalam kaitan dengan hal itu hukum adat memang membolehkan adanya poligami sedang jumlah wanita yang boleh dikawin tidak terbatas , sehingga untuk menghindari adanya poligami maka ditempuh upaya merubah kedudukan anak perempuan melalui perkawinan nyeburin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Anak perempuan yang dirubah statusnya dengan perkawinan nyeburin, status dan kedudukannya sama dengan anak laki-laki tetapi terbatas hanya dalam kaitan dengan harta kekayaan orang tuannya saja sedangkan dalam hal yang lainnya yakni sebagai kepala keluarga, anggota masyarakat adat (ayah laki) tetap dilakukan oleh laki-laki yang kawin nyeburin dan perempuan yang keceburin melakukan kewajibannya sebagai perempuan pada umumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Anak perempuan yang berkedudukan sebagai sentana rajeg sudah tentu berbeda dengan kedudukan anak perempuan pada umumnya, oleh karena demikian justru dengan adanya lembaga sentana rajeg ini malahan memperlihatkan adanya diskriminasi terhadap anak perempuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Disamping itu, dengan adanya proses perkawinan nyeburin untuk memberikan status yang sama terhadap anak perempuan dengan status anak laki-laki malah justru memperkuat dan mengajegkan sistem kekerabatan patrilinial yang menempatkan laki-laki pada posisi dan kedudukan yang sangat tinggi dan pada akhirnya tetap terjadi diskriminasi terhadap perempuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam masyarakat Bali yang mengenal lembaga sentana rajeg, perlu dipertanyakan apakah kekuasaan sepenuhnya berada di tangan anak perempuan yang berkedudukan sebagai sentana rajeg? kenyataannya belum tentu bahwa kekuasaan sepenuhnya berada di tangan anak perempuan tersebut. Hal ini seperti telah diuraikan diatas di mana dalam sebuah keluarga yang mempunyai anak perempuan yang berstatus sentana rajeg, di mana yang mewakili keluarga sebagai anggota banjar, anggota desa adat, rapat-rapat keluarga, adalah tetap laki-laki yang kawin dengan anak perempuan yang berstatus sentana rajeg tersebut bukan perempuan yang berstatus sentana rajeg.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Karena laki-laki yang mewakili sebagai anggota keluarga dalam segala urusan keluarga maka laki-lakilah yang ikut dalam segala pengambilan keputusan, maka laki-lakilah kembali yang memegang peranan atau tetaplah kekuasaan berada di tangan laki-laki. Jadi tetap terjadi sub-ordinasi terhadap perempuan dan terdapat isu gender di dalamnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam masyarakat yang menganut sistem kekerabatan parental seperti yang dianut oleh masyarakat Jawa, Madura, Sumatra Selatan dan lain-lainnya pada prinsipnya menempatkan kedudukan antara anak laki-laki dan perempuan adalah sama dalam hal mewaris. Semua anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kedudukan yang sama yaitu sama-sama sebagai ahli waris.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Apabila diperhatikan lebih jauh dalam pembagian harta warisan justru terdapat sub-ordinasi dan dikriminasi terhadap anak perempuan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya bagian yang diterima oleh anak laki-laki dan perempuan berbanding 2 : 1 yang dalam istilah adat dikenal dengan isilah "sepikul segendong". Kalau dilihat dalam hal pengambilan keputusan dalam keluarga dan masyarakat tetap berada di tangan laki-laki oleh karena demikian idiologi patriarki tetap nampak pada masyarakat yang parental. Oleh karena demikian dalam masyarakat yang parental tetap terdapat bias gender.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Contoh masyarakat dalam kekerabatan:</span></div>
</li>
</ol>
<ul>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"><strong>Batak</strong><br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Kelompok kekerabatan orang Batak memperhitungkan hubungan keturunan secara patrilineal, dengan dasar satu ayah, satu kakek, satu nenek moyang . perhitungan hubungan berdasarkan satu ayah disbut <em>sada bapa</em> (bahasa karo), atau<em> saama</em> (bahasa toba).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Kelompok kekerabatan terkecil adalah keluarga batih (inti), terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Orang Batak mengenal klen kecil dan klen besar. Klen kecil adalah kelompok kekerabatan patrilineal <em>sada nini</em> atau <em>saampu.</em> Klen besar adalah kelompok kekerabatan patrilineal satu nenek moyang sampai generasi ke-20.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Perkawinan pada orang Batak merupakan suatu pranata yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Perkawinan juga mengikat kaum kerabat si laki-laki dengan kaum kerabat si perempuan. Menurut adat lama, pada orang Batak, seorang laki-laki tidak bebas dalam memilih jodoh. Perkawinan antara orang-orang <em>rimpal</em>, yakni perkawinan dengan anak perempuan dari saudara laki-laki ibunya (<em>cross cousin</em>) dianggap perkawinan ideal. Pada zaman sekarang sudah banyak pemuda yang tidak lagi mengikuti adat lama ini. Perkawinan yang dilarang adalah perkawinan satu marga dan perkawinan dengan anak perempuan dari saudara perempuan ayahnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"><strong>Jawa</strong><br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Sistem kekerabatan orang Jawa berdasarkan prinsip keturunan bilateral (garis keturunan diperhitungkan dari dua belah pihak, ayah dan ibu). Dengan prinsip bilateral atau parental ini maka ego mengenal hubungan dengannya dengan sanak saudara dari pihak ibu maupun dari pihak ayah, dari satu ennek moyang sampai generasi ketiga, yang disebut sanak sedulur (<em>kindred</em>). Khsus di daerah Yogyakarta bentuk kerabat disebut alur waris yang terdiri dari enam sampai tujuh generasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"><strong>Minang</strong><br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Diantara seluruh suku di Nusantara ini, barangkali hanya Suku Minang yang menempati mayoritas di Sumatera Barat-lah yang menggunakan budaya matriarkal, bukannya budaya patriarkal. Budaya matriarkal ini menyentuh sendi kehidupan suku Minang, di mana garis keturunan mereka ditentukan oleh garis keturunan ibu, yang dikenal dengan budaya <em>Bundo Kanduang</em>. Namun demikian, budaya matriarkal ini tidak menyentuh pada</span></div>
<div style="margin-left: 9pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
</li>
</ul>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"><strong>Isu Jender Dalam Perundang-Undangan </strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Perjuangan emansipasi perempuan Indonesia yang sudah dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka yang dipelopori oleh R.A. Kartini, dan perjuangannya kemudian mendapat pengakuan setelah Indoesia merdeka. Pengakuan itu tersirat dalam Pasal 27 UUD 1945 akan tetapi realisasi pengakuan itu belum sepenuhnya terlaksana dalam berbagai bidang kehidupan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Hal ini jelas dapat diketahui dari produk peraturan perundangan-undangan yang masih mengandung isu gender di dalamnya, dan oleh karenannya masih terdapat diskriminasi terhadap perempuan. Contoh Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, di mana seolah-olah undang-undang tersebut melindungi perempuan dengan mencantumkan asas monogami di satu sisi akan tetapi di sisi lain membolehkan bagi suami untuk berpoligami tanpa batas jumlah wanita yang boleh dikawin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam membahas masalah diskriminasi terhadap perempuan maka yang dipakai sebagai dasar acuan adalah Ketentuan Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1984, yang berbunyi sebagai berikut : Untuk tujuan konvensi yang sekarang ini, istilah "diskriminasi terhadap wanita" berarti setiap pembedaan, pengucilan atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis kelamin, yang mempunyai pengaruh atau tujuan untuk mengurangi atau menghapuskan pengakuan, penikmatan atau penggunaan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil atau apapun lainnya oleh kaum wanita, terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar persamaan antara pria dan wanita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Mencermati ketentuan Pasal 1 tersebut diatas maka istilah diskriminasi terhadap perempuan atau wanita adalah setiap pembedaan, pengucilan atau pembatasan atas dasar jenis kelamin maka terdapat peraturan perundang-undangan yang bias jender seperti Undang-Undang Perpajakan, Undang-Undang Perkawinan, dan lain-lainnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Salah satu produk peraturan perundang-undang yang diskriminatif terhadap perempuan adalah UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Undang-undang ini sudah berlaku kurang lebih 30 tahun dan banyak mengandung kelemahan karena bersifat diskriminatif dan bias gender terhadap perempuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Undang-Undang ini terdiri dari 67 pasal, dari 67 pasal ada beberapa pasal yang secara nyata bias gender dan bersifat diskriminatif terhadap perempuan. Adapun pasal-pasal dimaksud antara lain :</span></div>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pasal 3 (2), Pasal 4, Pasal 5, tentang ketentuan poligami.</span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pasal 7 (1) mengenai ketentuan umur 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki.</span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pasal 11 mengenai ketentuan waktu tunggu bagi wanita yaitu janda mati 120 hari dan janda cerai 90 hari.</span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pasal 31 (3) mengenai ketenuan suami kepala rumah tangga dan istri ibu rumah tangga.</span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pasal 34 (1,2) mengenai ketentuan yang memposisikan istri sangat lemah dan sub-ordinasi.</span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pasal 41 (b.c) mengenai ketentuan istri/wanita diposisikan lemah dan sub-ordinasi.</span></div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pasal 44 (1) mengenai ketentuan penyangkalan anak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Mencermati ketentuan pasal-pasal tersebut diatas adalah jelas telah terjadi ketidak adilan hukum dan ketidak adilan gender terhadap perempuan karena perempuan selalu diposisikan pada posisi yang lemah dan sub-ordinasi sehingga tetap terjadi diskriminasi terhadap kaum perempuan.</span></div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Di samping itu, undang-undang yang bias gender adalah undang-undang perpajakan di mana salah satu pasalnya menyebutkan bahwa perempuan yang telah bersuami tidak sebagai wajib pajak. Akan tetapi, kalau diperhatikan kenyataannya banyak perempuan dalam hal ini istri yang berpenghasilan lebih banyak dari pada suami dan ini juga akibat adanya pengaruh budaya patriarki. Oleh karena demikian dalam hukum pajakpun telah terjadi ketidakadilan hukum dan ketidak adilan gender di dalamnya.</span></div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam kaitan itu Yanti Muchtar menguraikan bahwa telah terjadi bias gender dan hukum dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) oleh karena dalam penggunaan alat-alat keluarga berencana ( KB ) lebih banyak memakai organ tubuh perempuan sebagai obyek bila dibandingakan dengan organ tubuh laki-laki.</span></div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 28pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Hal tersebut disebabkan adanya pengaruh budaya patriarki yang mempengaruhi segala aktifitas laki-laki baik sebagai individu maupun sebagai kelompok masyarakat termasuk dalam aktifitasnya membuat aturan-aturan hukum. Oleh karena yang membuat peraturan hukum itu adalah masyarakat ( laki-laki ) maka sering produk yang dihasilkan tidak menunjukan kesetaraan dan keadilan gender.</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>BAB IV</strong></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 16pt;"><strong>PENUTUP</strong></span></div>
<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 14pt;"><strong>Kesimpulan</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Berdasarkan paparan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa mencerminkan bias gender dalam hubungannya terutama terkait dengan sistem kekerabatan dan perkawinan serta pewarisan yang masih berlaku dewasa ini. Ketiga hal tersebut menunjukan adanya perbedaan di satu tempat dengan di tempat lainnya, tergantung dari sistem kekerabatan yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Disamping adanya perbedaan, terdapat pula adanya persamaan terutama yang menyangkut kekuasaan dalam pengambilan keputusan, ini nampak sama yaitu tetap berada di tangan laki-laki. Hal itu dikarenakan adanya pengaruh budaya partiarki yang bersifat universal yang bersifat turun temurun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Secara umum kedudukan perempuann dalam hukum adat masih mencerminkan sub-ordinasi dan bias gender terhadap perempuan. Peraturan perundang-undangan sebagai hukum negara juga mencerminkan ketidak adilan hukum dan ketidak adilan gender seperti Undang-Undang Perkawinan, Undang-Undang Perpajakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Keadaan yang sub-ordinasi terhadap perempuan dapat berubah seiring dengan kemajuan jaman dan majunya tingkat pendidikan suatu masyarakat. disamping perubahan itu dapat juga terjadi melalui proses kesadaran masyarakat yang berorientasi pada kesetaraan dan keadilan jender, melalui pendidikan, peraturan perundang-undangan yang adil hukum dan gender. Sehingga kesetaraan dan keadilan hukum dan keadilan gender dapat terwujud.</span></div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 14pt;"><strong>B. SARAN</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Isu gender dalam hal ini sudah mendarah daging dalam hukum adat, hal ini dikarenakan isu gender ini telah menjadi kebiasaan bahkan di dalam sistem hukum adat, hal ini dianggap biasa oleh masyarakat Indonesia. Saran yang dapat kami berikan adalah, ada baiknya mulailah dilakukan generalisasi terhadap masalah gender ini. Dengan cara melakukan beberapa seminar yang mendidik tentang kedudukan tentang isu gender tersebut dan perkembangannya saat ini dan kenapa mesti dilakukan hal tersebut, serta peng-nasionalisasian peraturan - peraturan yang mendukung tentang kesamaan gender tersebut, pendidikan tersebut diberikan terutama kepada ketua (kepala suku). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Dengan diberikan pendekatan tersebut diharapkan ketua adat tersebut dapat memberikan teladan serta kebijakan yang lebih mendukung kesamaan gender tersebut. Melakukan pendekatan – pendakatan, serta musyawarah mufakat akan hal ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;"> Walaupun kita sadar kita tidak dapat berbuat banyak untuk merubah sesuatu yang telah lama mendarah daging terhadap masyarakat ini tidak ada salahnya kita mulai mencoba untuk maju kedepan tanpa melupakan adat yang menjadi pegangan kita. Sebab hukum adat adalah sesuatu yang dinamis sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan serta penyimpangan – penyimpangan kecil yang membawa hukum adat tersebut ke arah yang lebih baik .</span></div>
</span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-13959906141810017002011-06-23T07:40:00.001-07:002023-02-15T18:56:09.804-08:00Hukum Perkawinan<span xmlns=''><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sejarah dan Pendapat-Pendapat<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>I. Didalam membicarakan sejarah, dapat kita mengambil kitab dari <em>Prof. Elwood </em>di dalam kitabnya <em>"The Psychology Of Human Society" </em> yang menyatakan bahwa kehidupan sosial itu harus dipandang sebagai suatu tabiat kejiwaan yang lebih tinggi dan lebih tersusun dari unsur-unsur keharusan biologis, sehingga merupakan elemen untuk hidup berkelompok yaitu:<em> - dorongan untuk makan,</em><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em> - dorongan untuk mempertahankan diri,</em><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em> - dorongan untuk melangsungkan jenis.</em><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>II. Hal tersebut juga dinyatakan oleh <em>Aristoteles, </em>bahwa manusia adalah zoon politicon (makhluk sosial). Dengan demikian tegaslah bahwa perkawinan adalah merupakan peristiwa penting untuk kehidupan individu maupun masyarakat maupun bangsa.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>III. Hal tersebut juga dinyatakan dengan tegas oleh <em>Plato </em> di dalam eugenetiknya (ilmu perbaikan keturunan), dimana Plato menyatakan bahwa wanita-wanita yang baik agar dikawinkan dengan pria yang baik supaya mendapat keturunan yang baik pula. Baik disini tidaklah baik dalam arti fisik, akan tetapi baik dalam arti ilmu.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>IV. a. Pendapat <em>Prof. Dr. Steinmetz</em> yang menyatakan "amat disayangkan sekali bahwa para rama dan para suster tidak diperbolehkan kawin, sehingga mereka tidak mempunyai keturunan". Sedangkan mereka sebenarnya adalah orang-orang pilihan.<br/>V. Sebagai analog eugenetik Plato, maka pada masa sekarang banyak terjadi kunstmatige inseminatie (insiminasi buatan).<em><br/></em>Arti Insiminasi buatan adalah : pembuahan tidak dengan persetubuhan. <br/>VI. Persoalan perkawinan adalah lebih merupakan persoalan psikhis/kejiwaan. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam hal-hal sebagai berikut :<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Di dalam BW diakui adanya perkawinan in extremis yang berarti perkawinan yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah lanjut usianya ataupun dimana salah satu pihak sudah hampir meninggal dunia.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Dalam falsafah orang Jawa, dalam mengambil menantu, suami ataupun isteri diambil sebagai patokan ialah : <strong><em>bibit, bebet dan bobot.<br/>Bibit berarti</em></strong> : keturunan dari orang baik-baik ditinjau dari sudut kejiwaan.<strong><em><br/>Bebet berarti </em></strong>: jika seorang wanita adalah wanita yang suci, dan jika seorang pria yang gagah perkasa berarti pria yang berani bertanggung jawab.<strong><em><br/>Bobot berarti </em></strong>: diambil dari orang yang berbudi pekerti<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em> </em>Menurut hukum adat perkawinan adalah urusan individu, urusan kerabat, urusan keluarga, urusan masyarakat maupun urusan derajat satu sama lain dengan hubungannya yang sangat berbeda-beda.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Pengertian Perkawinan menurut hukum agama adalah perbuatan yang suci (sakramen) yaitu suatu perikatan antara dua pihak dalam memenuhi perintah dan anjuran Tuhan Yang Maha Esa, agar kehidupan berkeluarga dan berumahtangga serta berkerabat berjalan dengan baik sesuai dengan ajaran agama masing-masing.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Menurut Hukum Islam</em></strong>, Perkawinan adalah perikatan antara wali perempuan (calon isteri) dengan calon suami perempuan itu.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Menurut Hukum Kristen Katolik</em></strong>, Perkawinan adalah persekutuan hidup antara pria dan wanita atas dasar ikatan cinta kasih yang total dengan persetujuan bebas dari keduanya yang tidak dapat ditarik kembali.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Menurut Hukum Hindu</em></strong>, Perkawinan (wiwaha) adalah ikatan antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri untuk mengatur hubungan seks yang layak guna mendapatkan keturunan anak pria yang akan menyelamatkan arwah orang tuanya dari neraka Put, yang dilangsungkan dengan upacara ritual menurut agama Hindu.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Menurut Hukum Agama Budha</em></strong> yang merupakan Keputusan Sangha Agung tanggal 1 Januari 1977, Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria sebagai suami dan seorang wanita sebagai isteri yang berlandaskan cinta kasih (metha), kasih sayang (karunia), dan rasa sepenanggungan (mudita) dengan tujuan untuk membentuk suatu keluarga (rumah tangga) bahagia yang diberkati oleh Sangyang Adi Budha/Tuhan Yang Maha Esa, para Budha dan para Bodhisatwa-Mahasatwa.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan</strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal 1 menyebutkan :<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ke Tuhanan Yang maha Esa.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hal ini sesuai dengan apa yang diusulkan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) yang mengusulkan agar di dalam perkawinan membentuk suatu brayat dan menimbulkan harta bersama.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>ALASAN BPHN</strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Ada perkawinan yang tidak membentuk brayat, yaitu :<br /></span></p><ul style='margin-left: 72pt'><li><div><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> di Jawa Barat adanya perkawinan yang disebut :<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></div><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em><strong><br /> </strong>nyalindung kagelung </em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em> manggih koyo</em><br /> </span></li></ul></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> di Jawa Tengah masih banyak juga adanya perkawinan yang disebut <strong><em>selir dan gundik</em></strong>.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>di dalam mastarakat patrilinial di Batak masih adanya perkawinan amani manu <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> di masyarakat matrilinial masih adanya perkawinan <strong><em>bertandang</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Timbulnya vergesellschaftung dari keluarga <br /></span></p><ul style='margin-left: 72pt'><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Akibat-akibat dari <strong><em>vergesellschaftung</em></strong> yang tidak baik bagi individu maupun masyarakat adalah angka perceraian naik dan banyak anak-anak yang lahir di luar perkawinan yang sah.<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em> lembaga keluarga</em> : merupakan kesatuan sosial yang terkecil yang terdiri dari suami, isteri serta anak-anaknya yang belum kawin, dimana suami isteri tersebut dibenarkan atau disahkan untuk mengadakan hubungan kelamain oleh masyarakat.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Fungsi sosial keluarga yaitu untuk reproduksi (melanjutkan keturunan), kerjasama ekonomi rumah tangga, edukatip (pendidikan) dan hubungan emosional anggota keluarga.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bentuk-Bentuk Perkawinan<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Bentuk perkawinan jujur (bride gilt marriage)</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Bentuk perkwainan semendo (suitor service marriage)</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Bentuk perkawinan bebas (exchange marriage)</strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> <strong>Bentuk-bentuk perkawinan yang sampai saat ini masih hidup </strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perkawinan Pinang.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perkawinan levirat.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perkawinan lari.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Adat Menetap Sesudah Perkawinan<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pola Ambilokal atau Utrolokal</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang memberikan kebebasan untuk memilih tempat tinggal, setelah perkawinan kepada masing-masing pihak.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pola Patrilokal atau Virilokal</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang menentukan keharusan pasangan suami isteri menetap di lingkungan kediaman keleuarga suami.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pola Matrilokal atau Uxorilokal</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang menentuikan keharusan pasangan suami isteri menetap di lingkungan kediaman keluarga isteri.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pola Bilokal</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang menentukan bahwa yang bersangkutan untuk waktu tertentu harus tinggal di lingkungan keluarga suami dan untuk masa-masa tertentu pula harus tinggal di lingkungan keluarga isteri.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pola Neolokal</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang mengharuskan kepada pasangan suami isteri untuk mencari tempat tinggal baru yang berada di luar lingkungan keluarga pihak suami maupun pihak isteri.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pola Avunkulokal</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang menetapkan bahwa pasangan suami isteri harus bertempat tinggal di kediaman saudara laki-laki dari ibu suami.<strong><em><br /> </em></strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pola Natolokal</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang menentukan bahwa pasangan suami isteri harus tinggal terpisah, yaitu suami di tempat kerabat suami dan isteri di kerabat isteri.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Larangan Perkawinan <br/>(Pasal 8 UU No. 1/1974 tentang Perkawinan)</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus ke bawah ataupun ke atas.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu antara saudara, antara seseorang dengan saudara orang tua dan antara seseorang dengan saudara neneknya.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu dan ibu atau bapak tiri.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berhubungan susuan, yaitu antara yang bersangkutan dengan orang tua susuan, anak susuan, saudara susuan dan bibi paman susuan.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berhubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau kemenakan dari isteri dalam hal seorang suami beristeri lebih dari seorang .<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku dilarang kawin.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>LARANGAN TERTENTU DI DAERAH JAWA <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pria dengan saudara sepupu ayahnya.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pria dengan saudara perempuan ayah atau ibunya.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pria dengan seorang wanita yang adalah kakak dari isteri kakak kandungnya (yang lebih tua). Inilah yang lazimnya disebut sebagai "dadung kepuntir". Pada dasarnya larangan-larangan dalam melakukan perkawinan bertujuan utama untuk mencegah terjadinya incest.<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Yang dapat mencegah perkawinan adalah :<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>saudara.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>wali nikah.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Wali.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>pengampu dari salah seorang calon mempelai.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>pihak-pihak yang berkepentingan<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>pejabat yang ditunjuk.<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang dapat mengajukannya pembatalan :<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari suamiatau isteri<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>suami atau isteri.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan belum diputuskan.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>pejabat yang ditunjuk.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Setiap orang yang mempunyai kepentingan hukum secara langsung terhadap perkawinan tersebut, tetapi setelah perkawinan itu putus<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perkawinan Yang Dilarang<br /></span></li></ul><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Nikah Mut'ah<br /></span></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Nikah yang tujuannya tidak untuk selamanya.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Nikah Muhallil<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Pernikahan antara laki-laki dengan seorang wanita yang telah ditalak tiga <br /></span></p><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Nikah Tafwidh<br /></span></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Nikah yang tidak dinyatakan kesediaan membayar mahar (mas kawin)<br /></span></p><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Nikah Syighar<br /></span></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Nikah tukar menukar calon suami istri yang berrada di bawah perwaliannya.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Keturunan<br/>adalah ketunggalan leluhur, artinya ada perhubungan darah antara orang yang seorang dan orang yang lain</strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Keturunan dapat bersifat :<em><br /> </em><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Lurus</em>, apabila orang yang satu itu merupakan langsung keturunan yang lain, misalnya antara bapak dan anak, antara kakak, bapak dan anak. Disebut lurus ke bawah kalau rangkaiannya dilihat dari kakek, bapak ke anak, sedangkan disebut lurus ke atas kalau rangkaiannya dilihat dari anak, bapak ke kakek.<em><br /> </em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Menyimpang atau bercabang</em>, apabila antara ke dua orang tua atau lebih itu terdapat adanya ketunggalan leluhur, misalnya bapak ibunya sama (saudara sekandung), atau sekakek-nenek dan lain sebagainya.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Derajat Kekerabatan Masyarakat Jawa <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>saudara kandung (keturunan derajat pertama)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>saudara misan (satu kakek dan nenek)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>saudara mindo (kakek dan nenek ke dua)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>cucu (keturunan derajat ke dua)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>buyut (keturunan derajat ketiga)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>canggah (keturunan derajat ke empat)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>wareng (keturunan derajat ke lima)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>udeg-udeg gantung siwur (keturunan derajat ke enam)<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>petarangan bubrah (keturunan derajat ketujuh)<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk kepentingan keturunan, dibuatlah <em>"silsilah"</em> yaitu suatu bagan dimana digambarkan dengan jelas garis-garis keturunan dari seseorang atau suami/isteri, baik yang lurus ke atas, lurus ke bawah maupun yang menyimpang. <br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hubungan kekeluargaan merupakan faktor yang sangat penting dalam :<em><br /> </em><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Masalah perkawinan</em>, yaitu untuk meyakinkan apakah ada hubungan kekeluargaan yang merupakan larangan untuk menjadi suami-isteri (misalnya : terlalu dekat, adik kakak sekandung dan lain sebagainya);<em><br /> </em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Masalah waris</em>, hubungan kekeluargaan merupakan dasar pembagian harta peninggalan.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>ANAK KANDUNG DAN ANAK SAH</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Anak kandung berorientasi pada konsep biologis</em>, yang artinya adalah anak yang beribu wanita yang melahirkannya dan berayah laki-laki suami ibunya dan yang penyebab kelahiran dia.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Anak Sah berorientasi pada konsep yuridis,</em> artinya adalah anak yang lahir selama dan sebagai akibat perkawinan yang sah.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pengertian Anak Luar Kawin Atau Anak Tidak Sah (anak kampang, anak haram jadah, anak kowar),<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Anak dari kandungan ibu sebelum terjadi pernikahan;<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Anak dari kandungan ibu setelah bercerai lama dari suaminya;<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Anak dari kandungan ibu tanpa melakukan perkawinan sah;<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Anak dari kandungan ibu karena dberbuat zina dengan orang lain;<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Anak dari kandungan ibu yang tidak diketahui siapa ayahnya.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Akibat-akibat Hukum Dari Hubungan Antara Orang Tua Dengan Anak</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>larangan perkawinan antara anak dengan orang tuanya (antara anak laki-laki dengan ibunya, antara anak perempuan dengan ayahnya).</em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>kewajiban orang tua untuk mengurus anak-anaknya.</em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>pada perkawinan anak perempuan, ayah menjadi wali.</em><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>1. Pengangkatan Anak :</strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Seorang anak yang bukan anak kandung dari suami isteri, tetapi lahir batin dianggap sebagai anak kandung sendiri.<strong><br /> </strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>2. Anak Peliharaan :</strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Seorang anak yang dipelihara oleh suatu keluarga, hanya dengan dasar kasihan.<strong><br /> </strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>3. Quasi Adopsi :</strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Seorang anak yang lahirnya sama dengan hari dan wetonnya dengan salah satu orang tuanya, maka dalam suatu upacara adat anak tersebut diberikan kepada salah seorang keluarga, namun setelah upacara anak tersebut dikembalikan kepada orang tua asli.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Motivasi Pengangkatan Anak</strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Untuk meneruskan silsilah</strong>, <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Tidak mempunyai keturunan</strong>, <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Untuk memancing lahirnya anak</strong>, <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Karena kasih sayang dan ingin menolong (rasa kekeluargaan dan</strong><br /> <strong>perikemanusiaan)</strong>, <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Proses Pengangkatan Anak</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Pengangkatan anak secara diam-diam</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Pengangkatan anak secara terang</strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em> - Non Yudiciil</em></strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em> - Yudiciil</em></strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em> - Pengesahan anak angkat</em></strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em> - Pengangkatan anak</em></strong><br /> </span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Akibat Hukum Pengangkatan Anak</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pada masyarakat patrilinial :</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> hubungan antara anak angkat dengan orang tua kandungnya secara kelembagaan menjadi putus. Si anak angkat menjadi masuk ke dalam marga orang tua angkatnya, sehingga anak angkat tidak mewaris dari harta peninggalan orang tua kandungnya.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><em>Pada masyarakat parental :</em></strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Secara kelembagaan masih ada hubungan anak angkat dengan orang tua kandungnya (masih memiliki dua orang tua), oleh karena itu si anak angkat mengambil air dari dua sumber yaitu dari orang tua angkatnya dan orang tua kandungnya.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Kedudukan Hak Mewaris Anak Angkat<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Anak angkat memiliki kedudukan yang sama dengan anak kandung. </em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Anak angkat menjadi ahli waris bersama dengan anak kandung terhadap harta bersama orang tua<strong><br /> </strong>angkatnya </em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Anak angkat berhak mewaris terbatas pada harta gono-gini (harta bersama).</em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Anak angkat tidak berhak mewaris terhadap harta pusaka (asli).</em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Anak angkat bisa menutup hak mewaris ahli waris asal</em><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Kep. Menteri Sosial R.I. <br/>No. 41/HUK/KEP/VII/1984<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pengangkatan anak antar warga negara Indonesia<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> 1. Calon Orang tua angkat :<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> a. berstatus kawin dan berumur minimal 25 tahun atau<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> maksimal 45 tahun;<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> b. selisih umur antara calon orang tua angkat dengan<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> calon anak angkat minimal 20 tahun<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> c. pada saat mengajukan permohonan pengangkatan<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> anak sekurang-kurangnya sudah kawin 5 tahun<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> dengan mengutamakan yang keadaannya sebagai<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> berikut :<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> - tidak mungkin mempunyai anak (dengan surat keterangan<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> dokter kebidanan/dokter ahli), atau<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> - belum mempunyai anak atau<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> - mempunyai anak angkat seorang dan mempunyai anak<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> kandung <br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> d. dalam keadaan mampu ekonomi berdasarkan surat keterangan<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> dari pejabat yang berwenang, serendah rendahnya lurah/kepala<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> desa setempat.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> e. berkelakuan baik berdasarkan surat keterangan dari KepolisianR.I.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> f. dalam keadaan sehat jasmani dan rokhani berdasarkan surat<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> keterangan dokter Pemerintah.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> g. mengajukan pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan anak. <br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Calon Anak Angkat :<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> a. berumur kurang dari 5 (lima) tahun.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> b. persetujuan tertulis dari Pemerintah negara asal calon anak<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> angkat. <br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> c. berada dalam asuhan organisasi sosial. <br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>PERCERAIAN</strong><br /> </span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Putusnya perkawinan pada umumnya disebabkan karena dua sebab, yaitu cerai mati dan cerai hidup. Cerai hidup mungkin disebabkan karena beberapa hal :<br /></span></p><ul style='margin-left: 72pt'><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> isteri berzinah.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> tidak ada keturunan<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> karena permufakatan<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> karena isteri meninggalkan suaminya untuk kemudian tinggal di tempat kediaman keluarganya.<br /></span></li></ul><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>ALASAN PERCERAIAN <br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Salah satu pihak (suami atau isttri) berbuat zina, pemabuk, pemadat, penjudi dan sebagainya, perbuatan yang buruk yang sukar disembuhkan.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa ada ijin pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah, atau karena hal lain diluar kemampuannya.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara selama (lima) 5 tahun atau hukuman yang lebih berat.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak yang lain.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>e. Salah satu pihak mendapat cacad badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>f. Antara suami istri, terus menerus terjadi perselisihan dan tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>g. Suami melanggar taklik-talak yang dia ucapkan saat ijab-kabul;<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>h.Suami beralih agama atau murtad yang mengakibatkan ketidaakharmonisan dalam keluarga.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>TATA CARA PERCERAIAN<br /></span></li></ul><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Talak <br /></span></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Talak ialah pembubaran ikatan perkahwinan dengan lafaz talaq. Penceraian boleh dilakukan dengan lafaz soreh (jelas) dan lafaz Kinayah (sindiran). <br /></span></p><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ta'lik Talak<br /></span></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Ta'liq artinya perjanjian yang dibuat oleh suami selepas akad nikah . Cerai ta'liq boleh dilakukan apabila berlaku pelanggaran atas ta'liq dan setelah gugatan dibuat serta disahkan oleh Pengadilan. <br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. Khuluk<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Perceraian tebus talaq ialah satu perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi uang atau harta benda sebagaimana yang dipersetujui melalui ijab dan qabul. Cerai Khulu' adalah merupakan cerai bain sughra dan tidak boleh dirujuk melainkan dengan akad dan mas kahwin yang baru. <br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Aspek Perkawinan </strong><br /> </span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Aspek Hukum<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Perkawinan diwujudkan dalam bentuk akad yang merupakan perjanjian yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Apek Sosial<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Sudah menjadi kodrat alam bahwa dua orang manusia dengan jenis kelamin yang berbeda mempunyai rasa tertarik untuk mengenalnya, mencintai bahkan untuk hidup bersama. Dengan perkawinan berakibat penting dalam masyarakat yaitu dengan keturunan yang pada akhirnya membentuk keluarga yang merupakan bagian masyarakat.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. Aspek Keagamaan<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Antara individu dengan individu yang lainnya atau antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya tidak ada yang lebih atau kurang derajat kemanusiaannya. Yang menjadi ukuran, manusia mana yang lebih tinggi disisi Allah hanyalah ketaqwaannya atau kepatuhannya dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama Allah<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Fakta hukum yang membuktikan telah terjadinya suatu perkawinan adalah suatu kejadian atau peristiwa hukum tertentu yang umumnya berupa perbuatan manusia yang dapat dijadikan patokan atau pegangan yang menguatkan bahwa suatu perkawinan antara dua orang tertentu memang telah terjadi sehingga secara yuridis telah mempunyai nilai keabsahan yaitu telah dicatat di Catatan Sipil bagi yang non muslim, ijab kabul bagi yang muslim dan rangkaian peristiwa dalam acara/upacara-upacara perkawinan dalam adat.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em> lembaga keluarga</em> : merupakan kesatuan sosial yang terkecil yang terdiri dari suami, isteri serta anak-anaknya yang belum kawin, dimana suami isteri tersebut dibenarkan atau disahkan untuk mengadakan hubungan kelamain oleh masyarakat.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Fungsi sosial keluarga yaitu untuk reproduksi (melanjutkan keturunan), kerjasama ekonomi rumah tangga, edukatip (pendidikan) dan hubungan emosional anggota keluarga.<br /></span></p><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Hakekat Perkawinan</strong><br /> </span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mengatur dan mengesahkan hubungan sex,<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Memberi ketentuan hak dan kewajiban serta perlindungan kepada hasil hubungannya yaitu anak,<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Memenuhi kebutuhan manusia akan seorang teman hidup,<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Memenuhi kebutuhan akan harta,<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Memenuhi kebutuhan akan gengsi dan naik klas dalam masyarakat,<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pemeliharaan hubungan baik antara kelompok kerabat <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Memenuhi kebutuhan sex.<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span> </p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-58222939613306646842011-06-23T07:36:00.001-07:002011-06-23T07:36:38.298-07:00HUKUM WARIS<span xmlns=''><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman'>Menurut Mr. A. Pitlo, hukum waris <span style='color:black'>adalah kumpulan peraturan yang mengatur hukum mengenai kekayaan karena wafatnya seseorang, yaitu mengenai pemindahan kekayaan yang ditinggalkan oleh si mati dan akibat dari pemindahan ini bagi orang-orang yang memperolehnya, baik dalam hubungan antar mereka dengan mereka, maupun dalam hubungan antara mereka dengan pihak ketiga. Kecuali : hak dan kewajiban di bidang hukum kekayaan yang tidak dapat diwariskan :<br /></span></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman'>Hak memungut hasil (vruchtgebruik);<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman'>Perjanjian perburuhan;<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman'>Pemberian kuasa;<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman'>Perjanjian perkongsian dagang, sebab perkongsian ini berakhir dengan meninggalnya salah seorang anggota/persero.<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman'>Selain itu, ada beberapa hak yang walaupun hak itu terletak dalam lapangan hukum keluarga, akan tetapi dapat diwariskan kepada ahli waris pemilik hak tersebut, yaitu:<br /></span></p><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman'>Hak seorang ayah untuk menyangkal sahnya seorang anak;<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman'>Hak seorang anak untuk menuntut supaya ia dinyatakan sebagai anak yang sah dari bapak atau ibunya.<br /></span></div></li></ul><p style='text-align: justify'>UNSUR – UNSUR PEWARISAN <br /></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Orang yang meninggal dunia / Pewaris / Erflater. Menurut pasal 830 BW, pewarisan hanya berlangsung karena kematian. Menurut ketentuan pasal 874 BW, segala harta peninggalan seorang yang meninggal dunia adalah kepunyaan sekalian ahli warisnya menurut undang – undang sekedar terhadap itu dengan surat wasiat tidak telah diambil setelah ketetapan yang sah. Dengan demikian, menurut BW ada dua macam waris, antara lain : a. Hukum Waris ab intestato (tanpa wasiat). b. Hukum Waris Wasiat atau testamentair erfrecht. <br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Ahli waris yang berhak menerima harta kekayaan itu / Erfgenaam<br/>Ahli waris yaitu orang yang masih hidup yang oleh hukum diberi hak untuk menerima hak dan kewajiban yang ditinggal oleh pewaris. Lalu, bagaimana dengan bayi yang ada dalam kandungan? Menurut pasal 2 BW, seorang anak yang ada dalam kandungan, walaupun belum lahir dapat mewarisi(fiksi hukum). Ahli waris terdiri dari: a. Ahli waris menurut undang – undang ( abintestato ) <span style='font-family:Wingdings'>à</span> didasarkan atas hubungan darah dengan si pewaris atau para keluarga sedarah. Ahli waris ini terdiri atas 4 golongan. Golongan I, terdiri dari anak – anak, suami ( duda ) dan istri ( janda ) si pewaris; Golongan II, terdiri dari bapak, ibu ( orang tua ), saudara – saudara si pewaris; Golongan III, terdiri dari keluarga sedarah bapak atau ibu lurus ke atas ( seperti, kakek, nenek baik garis atau pancer bapak atau ibu ) si pewaris; Golongan IV, terdiri dari sanak keluarga dari pancer samping ( seperti, paman , bibi ).<br/>b. Ahli waris menurut wasiat ( testamentair erfrecht ) <span style='font-family:Wingdings'>à</span> didasarkan atas wasiat yaitu dalam pasal 874 BW terdiri atas :<br /></div></li></ol><ul style='margin-left: 72pt'><li><div style='text-align: justify'>testamentair erfgenaam yaitu ahli waris yang mendapat wasiat yang berisi suatu erfstelling ( penunjukkan satu ataubeberapa ahli waris untuk mendapat seluruh atau sebagian harta peninggalan )<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>legataris yaitu ahli waris karena mendapat wasiat yang isinya menunjuk seseorang untuk mendapat berapa hak atas satu atau beberapa macam harta waris, hak atas seluruh dari satu macam benda tertentu, hak untuk memungut hasil dari seluruh atau sebagian dari harta waris. <br /></div></li></ul><ol><li><div style='text-align: justify'>Harta Waris <span style='font-family:Wingdings'>à</span> yang dapat diwarisi hanyalah hak – hak dan kewajiban dalam lapangan harta kekayaan berupa, Aktiva dan Passiva.<br /></div></li></ol><p>HAK DAN KEWAJIBAN PEWARIS<br/>1. Hak Pewaris<br/>Pewaris sebelum meninggal dunia berhak menyatakan kehendaknya dalam testament atau wasiat yang isinya dapat berupa, erfstelling / wasiat pengangkatan ahli waris ( suatu penunjukkan satu atau beberapa orang menjadi ahli waris untuk mendapatkan seluruh atau sebagian harta peninggalan ( menurut pasal 954 BW ), wasiat pengangkatan ahli wari ini terjadi apabila pewaris tidak mempunyai keturunanatau ahli waris ( menurut pasal 917 BW )); legaat / hibah wasiat ( pemberian hak kepada seseorang atas dasar wasiat yang khusus berupa hak atas satu atau beberapa benda tertentu, hak atas seluruh benda bergerak tertentu, hak pakai atau memungut hasil dari seluruh atau sebagian harta warisan ( menurut pasal 957 BW )). <br/>2. Kewajiban Pewaris<br/>Pewaris wajib mengindahkan atau memperhatikan legitime portie, yaitu suatu bagian tertentu dari harta peningalan yang tidak dapat dihapuskan atau dikurangi dengan wasiat atau pemberian lainnya oleh orang yang meninggalkan warisan ( menurut pasal 913 BW ). Jadi, pada dasarnya pewaris tidak dapat mewasiatkan seluruh hartanya, karena pewaris wajib memperhatikan legitieme portie, akan tetapi apabila pewaris tidak mempunyai keturunan , maka warisan dapat diberikan seluruhnya pada penerima wasiat.<br /></p><p>HAK DAN KEWAJIBAN AHLI WARIS<br/>1. Hak Ahli Waris, antara lain : a. menerima warisan secara penuh; b. menerima dengan hak untuk mengadakan pendaftaran harta peninggalan atau menerima dengan bersyarat; c. hak untuk menolak<br/><br/>2. Kewajiban Ahli Waris memelihara keutuhan harta peninggalan sebelum harta peninggalan itu dibagi, mencari cara pembagian sesuai ketentuan, melunasi hutang – hutang pewaris jika pewaris meninggalkan hutang, dan melaksanakan wasiat jika pewarismeninggalkan wasiat.<br/><br/>I.5 PEMBAGIAN WARIS MENURUT BW<br/>1. Golongan I, <br/>Merupakan ahli waris dalam garis lurus ke bawah dari pewaris, yaitu anak, suami / duda, istri / janda dari si pewaris. Ahli waris golongan pertama mendapatkan hak mewaris menyampingkan ahli waris golongan kedu, maksudnya, sepanjang ahli waris golongan pertama masih ada, maka, ahli waris golongan kedua tidak bisa tampil.<br/>lihat <span style='font-family:Wingdings'>à</span> pasal 852<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Anak sah, yaitu anak yang dilahirkan atau ditumbuhkan sepanjang perkawinan dengan tidak mempermasalahkan kapan anak itu dibangkitkan oleh kedua suami istri atau orang tuanya. Anak sah mewaris secara bersama – sama dengan tidak mempermasalahkan apakah ia lahir lebih dahulu atau kemudian atau apakah ia laki – laki atau perempuan.<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Anak luar perkawinan, yaitu anak yang telah dilahirkan sebelum kedua suami istri itu menikah atau anak yang diperoleh salah seorang dari suami atau istri dengan orang lain sebelum mereka menikah. Anak luar perkawinan ini terbagi atas :<br/><span style='font-family:Symbol'>§</span> Anak yang disahkan, yaitu anak yang dibuahkan atau dibenihkan di luar perkawinan, dengan kemudian menikahnya bapak dan ibunya akan menjadi sah, dengan pengakuan menurut undang – undang oleh kedua orang tuanya itu sebelum pernikahan atau atau dengan pengakuan dalam akte perkawinannya sendiri.<br/><span style='font-family:Symbol'>§</span> Anak yang diakui, yaitu dengan pengakuan terhadap seorang anak di luar kawin, timbullah hubungan perdata antara si anak dan bapak atau ibunya tau dengan kata lain, yaitu anak yang diakui baik ibunya saja atau bapaknya saja atau kedua – duanya akan memperoleh hubungan kekeluargaan dengan bapak atau ibu yang mengakuinya. Pengakuan terhadap anak luar kawin dapat dilakukan dalam akte kelahiran anak atau pada saat perkawinan berlangsung atau dengan akta autentik atau dengan akta yang dibuat oleh catatan sipil. <br/>Menurut pasal 693, hak waris anak yang diakui; 1/3 bagian sekiranya ia sebagai anak sah, jika ia mewaris bersama – sama dengan ahli waris golongan pertama, ½ dari harta waris jika ia mewaris bersama – sama dengan golongan kedua, ¾ dari harta waris jika ia mewaris bersama dengan sanak saudara dalam yang lebih jauh atau jika mewaris dengan ahli waris golongan ketiga dan keempat, mendapat seluruh harta waris jika si pewaris tidak meninggalkan ahli wari yang sah.<br/>Jika anak diakui ini meninggal terlebih dahulu, maka anak dan keturunannya yang sah berhak menuntut bagian yang diberikan pada merka menurut pasal 863, 865.<br/><span style='font-family:Symbol'>§</span> Anak yang tidak dapat diakui, terdiri atas; anak zina ( anak yang lahir dari orang laki – laki dan perempuan, sedangkan salah satu dari mereka itu atau kedua – duanya berada dalam ikatan perkawinan dengan orang lain ), anak sumbang ( anak yang lahir dari orang lki – laki dan perempuan, sedangkan diantara mereka terdapat larangan kawin atau tidak boleh kawin karena masih ada hubungan kekerabatan yang dekat. Untuk kedua anak ini tidak mendapatkan hak waris, mereka hanya mendapatkan nafkah seperlunya.<br/>lihat pasal <span style='font-family:Wingdings'>à</span> 852 a.<br/>Bagian seorang isteri ( suami ), kalau ada anak dari perkawinannya dengan yang meninggal dunia, adalah sama dengan bagiannya seorang anak. Jika perkawinan itu bukan perkawinan yang pertama, dan dari perkawinan yang dahulu ada juga anak – anak, maka bagian dari janda ( duda ) itu tidak boleh lebih dari bagian terkecil dari anak – anak yang meninggal dunia. Bagaimanapun juga seorang janda ( duda ) tidak boleh mendapat lebih dari ½ dari harta warisan. Di atas disebut bahwa jika ada anak dari perkawinan yang dahulu, maka bagian dari seorang janda ( duda ) tidak boleh lebih dari bagian terkecil dari anak – anak peninggal warisan. Lebih dahulu telah ada ketentuan bahwa bagian dari seorang anak adalah sama, meskipun dari lain perkawinan. Untuk dapat mengerti arti dari kata " terkecil " itu, perlu diingat bahwa pasal ini adalah pasal yang disusulkan kemudian yaitu dengan Stbld. 1935 No. 486, dengan maksud supaya memperbaiki kedudukan seorang janda ( duda ) yang dengan adanya pasal itu bagiannya dipersamakan dengan seorang anak. <br/><br/>2. Golongan II<br/>Merupakan, ahli waris dalam garis lurus ke atas dari pewaris, yaitu, bapak, ibu dan saudara – saudara si pewaris. Ahli waris ini baru tampil mewaris jika ahli waris golongan pertama tidak ada sama sekali dengan menyampingkan ahli waris golongan ketiga dan keempat. <br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Dalam hal tidak ada saudara tiri :<br/>854 : Jika golongan I tidak ada, maka yang berhak mewaris ialah : bapak, ibu, dan saudara. Ayah dan ibu dapat : 1/3 bagian, kalau hanya ada 1 saudara; ¼ bagian, kalau ada lebihh dari saudara. Bagian dari saudara adalah apa yang terdapat setelah dikurangi dengan bagian dari orang tua. <br/>855 : Jika yang masih hidup hanya seorang bapak atau seorang ibu, maka bagiannya ialah : ½ kalau ada 1 saudara; 1/3 kalau ada 2 saudara; ¼ kalau ada lebih dari 2 orang saudara. Sisa dari warisan, menjadi bagiannya saudara ( saudara – saudara )<br/>856 : Kalau bapak dan ibu telah tidak ada, maka deluruh warisan menjadi bagian saudara – saudara.<br/>857 : Pembagian antara saudara – saudara adalah sama, kalau mereka itu mempunyai bapak dan ibu yang sama. <br/><br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Dalam hal ada saudara tiri :<br/>Sebelum harta waris dibagikan kepada saudara – saudaranya, maka harus dikeluarkan lebih dulu untuk orang tua si pewaris, jika masih hidup. Kemudian sisanya baru dibagi menjadi dua bagian yang sama. Bagian yang ke satu adalah bagian bagi garis bapak dan bagian yang kedua adalah sebagai bagian bagi garis ibu. Saudara – saudara yang mempunyai bapak dan ibu yang sama mendapat bagian dari bagian bagi gariss bapak dan bagian bagi garis ibu. Saudara – saudara yang hanya sebapak atau seibu dapat bagian dari bagian bagi garis bapak atau bagi garis ibu saja. <br/><br/>3. Golongan III<br/>Merupakan, keluarga sedarah si bapak atau ibu pewaris, yaitu kakek, nenek baik pancer bapak atau ibu dari si pewaris. Dalam hal ini, ahli waris golongan ketiga baru mempunyai hak mewaris, jika ahli waris golongan 1 dan ke2 tidak ada sama sekali dengan menyampingkan ahli waris golongan ke4<br/>853 : 858 ayat 1. Jika waris golongan 1 dan garis golongan 2 tidak ada, maka warisan dibelah menjadi dua bagian yang sama.<br/>Yang satu bagian diperuntukkan bagi keluarga sedarah dalam garis bapak lurus ke atas; yang lain bagian bagi keluarga sedarah dalam garis ibu lurus ke atas. Waris yang terdekat derajatnya dalam garis lurus ke atas. Waris yang terdekat derajatnya dalam garis lurus ke atas mendapat setengah warisan yang jatuh pada garisnya ( pancernya ). Kalau derajatnya sama, maka waris itu pada tiap garis pancer mendapat bagian yang sama ( kepala demi kepala ). Kalau di dalam satu garis ( pancer ) ada keluarga yang terdekat derajatnya, maka orang itu menyampingkan keluarga dengan derajat yang lebih jauh.<br/>Pasal ini menguraikan keadaan jika anak ( dan keturunannya ), isteri orang tua, dan saudara tidak ada. Maka di dalam hal ini warisan jatuh pada kakek dan nenek. Karena tiap orang itu mempunyai bapak dan ibu, dan bapak dan ibu itu mempunyai bapak dan ibu juga, maka tiap orang mempunyai 2 kakek dan 2 nenek.<br/>1 kakek dan 1 nenek dari pancer bapak dan 1 kakek dan 1 nenek dari pancer ibu. Dengan telah meninggalnya bapak dan ibu maka adalah wajar jika warisan itu jatuh pada orang – orang yang menurunkan bapak dan ibu. Di dalam hal ini maka warisan dibelah menjadi dua. Satu bagian diberikan kepada kakek dan nenek yang menurunkan bapak dan bagian lain kepada kakek dan nenek yang menurunkan ibu. Jika kakek dan nenek tidak ada maka warisan jatuh kepada orang tuanya kakek dan nenek. Jika yang tidak ada itu hanya kakek atau nenek maka bagian jatuh pada garisnya, menjadi bagian yang masih hidup. <br/><br/>4. Golongan IV<br/>Merupakan, sanak keluarga dalamgaris ke samping dari si pewaris, yaitu paman, bibi.<br/>858 ayat 2. Kalau waris golongan 3 tidak ada maka bagian yang jatuh pada tiap garis sebagai tersebut dalam pasal 853 dan pasal 858 ayat 2, warisan jatuh pada seorang waris yang terdekatpada tiap garis. Kalau ada beberapa orang yang derajatnya sama maka warisan ini dibagi – bagi berdasarkan bagian yang sama. <br/>861. Di dalam garis menyimpang keluarga yang pertalian kekeluargaannya berada dalam suatu derajat yang lebih tinggi dari derajat ke – 6 tidak mewaris.<br/>Kalau hal ini terjadi pada salah satu garis, maka bagian yang jatuh pada garis itu,menjadi haknya keluarga yang ada di dalam garis yang lain, kalau orang ini mempunyai hak kekeluargaan dalam derajat yang tidk melebihi derajat ke – 6.<br/>873. Kalau semua orang yang berhak mewaris tidak ada lagi maka seluruh warisan dapat dituntut oleh anak di luar kawin yang diakui.<br/>832. Kalau semua waris seperti disebut di atas tidak ada lagi, maka seluruh warisan jatuh pada Negara. <br/><br/>5. Ahli Waris berdasarkan Penggantian Tempat / Ahli Waris Pengganti (Plaatsvervulling / representatie)<br/><br/>Adapun syarat – syarat untuk menjadi ahli waris pengganti adalah sebagai berikut :<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Orang yang digantikan tempatnya itu harus telah meninggal dunia terlebih dahulu dari si pewaris.<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Orang yang sudah meninggal dunia itu meninggalkan keturunan .<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Orang yang digantikan tempat itu tidak menolak warisan.<br/>WARIS WASIAT ( TESTAMENT )<br/><br/>Dalam pemberian wasiat, tidak serta merta perintah pewaris dalam testament dapat dilaksanakan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Apabila ternyata tidak ada satupun faktor penghalang, berarti testament tersebut dapat dipenuhi isinya. Bagian dari harta peninggalan pewaris yang dapat digunakan untuk memenuhi isi testamen hanya terbatas pada bagian yang tersedia saja. Dengan demikian, persentasi harta kekayaan peninggalan pewaris untuk pemenuhan testamen tidak tergantung pada bunyi testamen, tetapi sangat tergantung pada jumlah harta peninggalan pewaris yang oleh hukum atau undang – undang tersedia untuk pewaris. <br/><br/>II.1 PENGERTIAN WASIAT<br/>Suatu wasiat atau testament ialah suatu pernyataan dari seseorang tentang apa yang dikehendaki setelahnya ia meninggal. <br/>Pasal 875, surat wasiat atau testament adalah suatu akta yang berisi pernyataan sesorang tentang apa yang akan terjadi setelah ia meninggal, dan yang olehnya dapat ditarikkembali. <br/><br/>II.2 SYARAT – SYARAT WASIAT <br/>1. Syarat – Syarat Pewasiat<br/>Pasal 895 : Pembuat testament harus mempunyai budi – akalnya, artinya<br/>tidak boleh membuat testament ialah orang sakit ingatan dan orang yang sakitnya begitu berat, sehingga ia tidak dapat berpikir secara teratur.<br/>Pasal 897 : Orang yang belum dewasa dan yang belum berusia 18 tahun tidak dapat membuat testament. <br/><br/>2. Syarat – Syarat Isi Wasiat<br/>Pasal 888 : Jika testament memuat syarat – syarat yang tidak dapat dimengerti atau tak mungkin dapat dilaksanakan atau bertentangan dengan kesusilaan, maka hal yang demikian itu harus dianggap tak tertulis.<br/>Pasal 890 : Jika di dalam testament disebut sebab yang palsu, dan isi dari testament itu menunjukkan bahwa pewaris tidak akan membuat ketentuan itu jika ia tahu akan kepalsuannya maka testament tidaklah syah.<br/>Pasal 893 : Suatu testament adalah batal, jika dibuat karena paksa, tipu atau muslihat.<br/>Selain larangan – larangan tersebut di atas yang bersifat umum di dalam hukum waris terdapat banyak sekali larangan – larangan yang tidak boleh dimuat dalam testament. Di antara larangan itu, yang paling penting ialah larangan membuat suatu ketentuan sehingga legitieme portie ( bagian mutlak para ahli waris ) menjadi kurang dari semestinya. <br/><br/>II.3 JENIS – JENIS WASIAT<br/>1. Jenis Wasiat menurut Isinya<br/>Menurut isinya, maka ada 2 jenis wasiat :<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Wasiat yang berisi " erfstelling " atau wasiat pengangkatan waris. Seperti disebut dalam pasal 954 wasiat pengangkatan waris, adalah wasiat dengan mana orang yang mewasiatkan, memberikan kepada seorang atau lebih dari seorang, seluruh atau sebagian ( setengah, sepertiga ) dari harta kekayaannya, kalau ia meninggal dunia. Orang – orang yang mendapat harta kekayaan menurut pasal itu adalah waris di bawah titel umum.<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Wasiat yang berisi hibah ( hibah wasiat ) atau legaat. Pasal 957 memberi keterangan seperti berikut : " Hibah wasiat adalah suatu penetapan yang khusus di dalam suatu testament, dengan mana yang mewasiatkan memberikan kepada seorang atau beberapa orang; beberapa barang tertentu, barang – barang dari satu jenis tertentu, hak pakai hasil dari seluruh atau sebagian dari harta peninggalannya. Orang – orang yang mendapat harta kekayaan menurut pasal ini disebut waris di bawah titel khusus. <br/><br/>2. Jenis Wasiat menurut Bentuknya<br/>Selain pembagian menurut isi, masih ada lagi beberapa jenis wasiat dibagi menurut bentuknya. Menurut pasal 931 ada 3 rupa wasiat menurut bentuk :<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Wasiat ologafis, atau wasiat yang ditulis sendiri<br/>Wasiat ini harus ditulis dengan tangan orang yang akan meninggalkan warisan itu sendiri, harus diserahkan sendiri kepada seorang notaris untuk disimpan, penyerahan harus dihadiri oleh dua orang saksi.<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Wasiat umum ( openbaar testament )<br/>Dibuat oleh seorang notaris, orang yang akan meninggalkan warisan menghadap para notaris dan menyatakan kehendaknya. Notaris ini membuat suatu akta dengan dihadiri oleh 2 orang saksi.<br/><span style='font-family:Symbol'>v</span> Wasiat rahasia atau wasiat tertutup<br/>Dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggalkan warisan, tetapi tidak diharuskan menuliskan dengan tangannya sendiri, testament ini harus selalu tertutup dan disegel. Penyerahannya kepada notaris harus disaksikan 4 orang saksi. <br/>II.4 PENCABUTAN DAN WASIAT<br/>Di antara pencabutan dan gugurnya wasiat ada perbedaan; pencabutan ialah di dalam hal ini ada suatu tindakan dari pewaris yang meniadakan suatu testament, sedangkan, gugur ialah tidak ada tindakan dari pewaris tapi wasiat tidak dapat dilaksanakan, karena ada hal – hal di luar kemauan pewaris. <br/>1. Tentang Pencabutan Suatu Wasiat<br/>Mengenai pencabutan wasiat secara tegas ada ketentuan – ketentuan seperti berikut :<br/>992 : Suatu surat wasiat dapat dicabut dengan ; surat wasiat baru dan akta notaris khusus. Arti kata " khusus " di dalam hal ini ialah bahwa isi dari akta itu harus hanya penarikan kembali itu saja.<br/>2. Tentang Gugurnya Suatu Wasiat<br/>997 : Jika suatu wasiat memuat suatu ketetapan yang bergantung kepada suatu peristiwa yang tak tentu : maka jika si waris atau legataris meninggal dunia, sebelum peristiwa itu terjadi, wasiat itu gugur.<br/>998 : Jika yang ditangguhkan itu hanya pelaksanaannya saja, maka wasiat itu tetap berlaku, kecuali ahli waris yang menerima keuntungan dari wasiat itu.<br /></p><p>HUKUM HARTA PERKAWINAN<br/>III.1 PERISTILAHAN DAN BATASAN<br/>Menurut ketentuan dalam pasal 100 dan pasal 121 dijelaskan mengenai peristilahan dan batasan harta perkawinan ini, ialah, harta kekayaan suami dan isteri, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang sekarang maupun yang kemudian, termasuk juga yang diperoleh dengan cuma – cuma ( warisan, hibah ); segala beban suami dan isteri yang berupa hutang suami dan isteri, baik sebelum maupun sepanjang perkawinan. <br/>III.2 MACAM – MACAM HARTA PERKAWINAN<br/>1. Hukum Harta Perkawinan menurut BW<br/>119 : Mulai saat perkawinan dilangsungkan, demi hukum berlakulah persatuan bulat antara harta kekayaan suami dan isteri, sekedar mengenai itu dengan perjanjian kawin tidak diadakan ketentuan lain.<br/>Persatuan itu sepanjang perkawinan tak boleh ditiadakan atau diubah dengan sesuatu persetujuan antara suami dan isteri. <br/>120 : Sekadar mengenai laba – labanya, persatuan itu meliputi harta kekayaan suami dan isteri, bergerak dan tak bergerak, baik yang sekarang, maupun yang kemudian, maupun pula, yang mereka peroleh dengan Cuma – Cuma, kecuali dalam hal terakhir ini si yang mewariskan atau yang menghibahkan dengan tegas menentukan sebaliknya. <br/>121 : Sekedar mengenai beban – bebannya, persatuan itu meliputi segala utang suami – isteri masing – masing yang terjadi, baik sebelum, maupun sepanjang perkawinan. <br/>122 :Segala hasil dan pendapatan, sepertipun segala utang dan rugi sepanjang perkawinan harus diperhitungkan atas mujur malang persatuan. <br/>123 : Segala utang kematian, terjadi setelah matinya, harus dipikul oleh ahli waris dari si yang meninggal dunia. <br/>2. Hukum Harta Pekawinan menurut UU No. I / 1974<br/>Pasal 35 ( 1 ) : Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama. <br/>Pasal 35 ( 2 ) : Harta bawaan dari masing – masing suami dan isteri dan harta benda yang diperoleh masing – masing sebagai hadiah atau warisan, adalah di bawah penguasaan masing – masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain. <br/>Pasal 36 ( 1 ) : Mengenai harta bersama suami atau isteri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak. <br/>Pasal 36 ( 2 ) : Mengenai harta bawaan masing – masing, suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya. <br/>Pasal 37 Bila perkawianan putus karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya masing – masing. <br /></p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-55583340706243635942011-06-23T07:33:00.001-07:002023-02-15T18:56:14.385-08:00Hapusnya Hak Penuntutan Dalam Hukum Pidana<span xmlns=''><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB I <br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>PENDAHULUAN<br /></strong></span></p><p><br /> </p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Latar Belakang<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Negara sebagai organisasi sosial yang terkuat dan tertinggi, maka hanya negara saja yang memegang hak penegakan hukum pidana, <em>in casu </em>ialah hak untuk menuntut pidana terhadap barangsiapa yang telah diduga melanggar aturan pidana yang telah dibentuk oleh badan pembentuk Undang – undang, demikian pula hanya negara saja yang memegang hak untuk menjalankan pidana terhadap barangsiapa yang oleh negara dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana atas kesalahannya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tetapi hak untuk menutut dari suatu negara itu memiliki batasan. Suatu negara tidak memiliki hak untuk menuntut yang tidak terbatas (abadi), terdapat beberapa keadaan – keadaan yang berdasarkan atas KUHP atau ketentuan perundang – undangan yang membatasi ruang gerak dari hak Negara itu.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Di dalam titel ke tujuh dan ke delapan, Buku I KUHP disebut keadaan-keadaan yang berpengaruh terhadap hak penuntut umum untuk menuntut. Ketentuan-ketentuan tersebut teletak di perbatasan antara hukum pidana materil dan hukum acara pidana. Selain dalam KUHP, diluar KUHP juga terdapat peraturan mengenai alasan gugurnya negara dalam melakukan penuntutan.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa khususnya yang nantinya mungkin ada yang akan berkecimpung di dunia peradilan, perlu mengetahui secara jelas dan terperinci mengenai apa saja alasan – alasan (keadaan – keadaan) yang membuat hapusnya hak negara dalam melakukan penuntutan. Maka disini kami melalui makalah kami memaparkan permasalahan tersebut, guna memperkaya pengetahuan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas hukum USU. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB II<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>PERUMUSAN MASALAH<br /></strong></span></p><p><br /> </p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain sebagai berikut:<br /></span></p><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa definisi dari Negara dan Penuntutan? <br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa dasar dilakukannya peniadaan penuntutan?<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa saja keadaan yang menyebabkan hapusnya hak menuntut negara?<br /></span></li></ol><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB III<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>PENGERTIAN NEGARA DAN PENUNTUTAN<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Pengertian Negara<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'>Negara adalah suatu <a href='http://id.wikipedia.org/wiki/Wilayah'>wilayah</a> di permukaan <a href='http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi'>bumi</a> yang kekuasaannya baik <a href='http://id.wikipedia.org/wiki/Politik'>politik</a>, <a href='http://id.wikipedia.org/wiki/Militer'>militer</a>, <a href='http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi'>ekonomi</a>, <a href='http://id.wikipedia.org/wiki/Sosial'>sosial</a> maupun <a title='Budaya' href='http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya'>budayanya</a> diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Pengertian Penuntutan<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam Undang-undang ditentukan bahwa hak penuntunan hanya ada pada penuntut umum yaitu Jaksa yang diberi wewenang oleh Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana No. 8 tahun 1981. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>"Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan."<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Yang bertugas menuntut atau penuntut umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Kemudian muncul Undang-undang No. 5 tahun 1991 tentang Kejaksaan Republik Indonesia bahwa kekuatan untuk melaksanakan penuntutan itu dilakukan oleh Kejaksaan. Dalam Undang-undang Kejaksaan Republik Indonesia No. 5 tahun 1991 memberi wewenang kepada Kejaksaan, yaitu : <br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Melakukan penuntutan dalam perkara pidana; <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan; <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan kepada tergugat; <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum diajukan ke Pengadilan yang dalam pelaksanaannya di koordinasikan dengan penyidik. <br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mengenai kebijakan penuntutan, penuntut umumlah yang menentukan suatu perkara hasil penyidikan, apakah sudah lengkap ataukah tidak untuk dilimpahkan ke Pengadilan Negeri untuk diadili. Hal ini diatur dalam pasal 139 KUHAP. Jika menurut pertimbangan penuntut umum suatu perkara tidak cukup bukti-bukti untuk diteruskan ke Pengadilan ataukah perkara tersebut bukan merupakan suatu delik, maka penuntut umum membuat suatu ketetapan mengenai hal itu Pasal 140 ayat 2 butir a KUHAP.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Isi surat ketetapan tersebut diberitahukan kepada tersangka dan bila ia ditahan, wajib dibebaskan (Pasal 140 ayat 2 butir b). Mengenai wewenang penuntut umum untuk menutut perkara demi hukum seperti tersebut dalam pasal 140 ayat 2 butir a, pedoman pelaksanaan KUHAP memberi penjelasan bahwa "perkara ditutup demi hukum" diartikan sesuai dengan buku I Kitab Undang-undang Hukum Pidana Bab VIII buku I tentang hapusnya hak menuntut tersebut diatur dalam pasal 76; 77; 78 dan 82 KUHP. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB IV<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>DASAR PENIADAAN PENUNTUTAN<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ketentuan tentang dasar tidak dapat diterimanya penuntutan penuntut umum di dalam KUHP tidak ada kaitannya dengan jangka waktu yang bersifat hukum acara pidana. Ia hanya menyangkut dapat diterimanya bantahan terdakwa. Adalah ciri syarat-syarat penuntutan ialah bahwa ia tidak bersangkut paut dengan hal dapat dipidananya membuat delik atau terdakwa. Itulah sebabnya sehingga peradilan dan penjatuhan pidana dapat dilakukan jikalau keadaan yang menghalangi penuntutan hilang.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut Van Bemmelem bahwa keadaan-keadaan yang membuat penuntut umum tidak boleh melakukan penuntutan terhadap terdakwa disebut peniadaan penuntutan (Vernolgingsuitsluitingsgrounden), sedangkan keadaan yang membuat hakim tidak dapat mengadili seseorang sehingga tidak dapat menjatuhkan pidana terhadap terdakwa disebut dasar-dasar yang meniadakan pidana. Sering kali sukar dibedakan antara keduanya, karena pembuat Undangundang di dalam rumusannya tidak terlalu jelas.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Suatu rumusan Undang-undang kadang-kadang dapat diartikan sebagai ketentuan pidana yang tidak dapat diberlakukan dalam keadaan-keadaan yang telah disebutkan dalam rumusan tersebut, dalam arti bahwa penuntut umum tidak dapat melakukan penuntutan terhadap orang terdakwa berdasarkan bahwa terdakwa telah melanggar ketentuan pidana tertulis.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Padahal yang dimaksud ialah pembuat Undang-undang sebenarnya adalah untuk memberitahukan kepada hakim, bahwa ia tidak boleh menjatuhkan pidana. Sebagai contoh misalnya kalimat yang dipergunakan oleh pembentuk Undang-undang dalam merumuskan ketentuan pidana dalam pasal 163 bis ayat 2 KUHP berbunyi : ketentuan ini tidak dapat diberlakukan terhadapnya, jiakalau kejahatan atau pencobaan yang diancam pidana tidak terjadi, yang disebabkan oleh keadaan yang tergantung pada keamanannya. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam pasal 163 bis ayat 2 KUHP tersebut, seharusnya pembentuk Undang-undang telah bermaksud menjelaskan, bahwa ketentuan pidana yang mengatur masalah mislukte uitlokking atau masalah menggunakan orang lain melakukan tindak pidana yang gagal, tidak dapat diberlakukan lagi secara prilaku, apabila prilaku tersebut dengan sukarela telah membatalkan untuk melakukan tindak pidana yang bersangkutan. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut Van Bemmelem, dengan membuat rumusan seperti yang dapat dibuat dalam rumusan pasal 163 bis ayat 2 KUHP itu, sebenarnya pembentuk Undang-undang telah bermaksud untuk menciptakan suatu dasar yang meniadakan pidana dan bukan dasar peniadaan penuntutan. Dasar-dasar yang meniadakan penuntutan dapat dijumpai dalam KUHP antara lain :<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Buku I Bab V, yaitu dalam pasal 61 dan 62 KUHP yang menentukan bahwa penerbit dan pencetak itu tidak dapat dituntut apabila pada benda-benda yang dicetak dan diterbitkan itu telah mereka cantumkan nama-nama serta alamat orang yang telah menyuruh mencetak benda-benda tersebut, atau pada kesempatan pertama setelah ditegur kemudian telah memberi julukan nama dan alamat orang tersebut. <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Buku I Bab VII yaitu dalam pasal 72 KUHP dan selanjutnya, yang menambah bahwa tidak dapat dilakukan suatu penuntutan apabila tidak ada pengaduan.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Buku I Bab VIII yaitu dalam pasal 76; 77; 78 dan pasal 82 KUHP yang mengatur tentang hapusnya hak untuk melakukan penuntutan. <br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Disamping dasar-dasar yang meniadakan penuntutan seperti dimaksudkan diatas, masih dapat dijumpai beberapa kententuan pidana yang secara logis harus dipandang sebagai dasar-dasar yang meniadakan penuntutan dan buku sebagai dasar-dasar yang meniadakan pidana antara lain : pasal 166; 221 ayat 2; 284 ayat 2 KUHP. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB V<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>GUGURNYA HAK MENUNTUT NEGARA<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam hukum pidana ada diatur tentang dasar-dasar atau alasan-alasan untuk gugurnya hak menuntut yang diatur dalam Buku I Bab VIII yaitu : <br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Telah ada putusan hakim yang tetap mengenai tindakan yang sama</strong>. <br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perumusan ketentuan mengenai ne bis in idem tercantum dalam :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal 76 ayat 1 KUHP kecuali dalam hal putusan hukum masih dapat dimintakan peninjauan kembali (herziening), seseorang tidak boleh dituntut dua kali karena tindakan (feit) yang oleh hukum Indonesia telah diadili dengan putusan yang sudah mempunyai kekuatan yang tetap (kracht van jewijsde) terhadap dirinya. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Ayat 2 : jika putusan yang sudah mempunyai kekuatan yang tetap itu berasal dari hukum lain, maka terhadap orang itu dan karena tindakan itu tidak boleh diadakan penuntutan bagi dalam hal:<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>putusan berupa pembebasan dari dakwaan (Vrijspraak) atau pelepasan dari tuntutan hukum (Ontslag Van Rechtvervolging).<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>putusan berupa pemanduan yang seluruhnya telah dilaksanakan, grasi atau yang telah dalawarsa pelaksanaan pidana tersebut.<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perkataan ne bis in idem secara harafiah berarti " tidak dua kali dalam yang sama". Jadi, asas ne bis in idem: suatu asas yang menegaskan bahwa suatu perkara yang sudah mendapat keputusan hakim yang mempunyai kekuatas pasti, tidak dapat digugat kembali untuk kedua kalinya, dengan syarat bahwa perkara tersebut:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. sama pelakunya<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. sama perbuatan/kesalahannya<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. atas kesalahan pelaku tersebut sudah ada vonis hakim yang pasti dan tetap.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ne bis in idem berarti tidak melakukan pemeriksaan untuk kedua kalinya mengenai tindakan (feit) yang sama. Ketentuan ini disahkan pada pertimbangan, bahwa pada suatu saat (nantinya) harus ada akhir dari pemeriksaan/penuntutan dan akhir dari baliknya ketetuan pidana terhadap suatu delik tertentu.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Azas ini merupakan pegangan agar tidak lagi mengadakan pemeriksaan/penuntutan terhadap pelaku yang sama dari suatu tindakan pidana yang sudah mendapat putusan hukum yang tetap. Dengan maksud untuk menghindari dua putusan terhadap pelaku dan tindakan yang sama juga untuk menghindari usaha penyidikan/penuntutan terhadap perlakuan delik yang sama, yang sebelumnya telah pernah ada putusan yang mempunyai kekuatan yang tetap. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tujuan dari atas ini ialah agar kewibawaan negara tetap dijunjung tinggi yang berarti juga menjamin kewibawaan hakim serta agar terpelihara perasaan kepastian hukum dalam masyarkat. Kuota putusan dikatakan sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap apabila upaya hukum yang biasa yaitu perlawanan, banding, kasasi tidak dapat lagi digunakan baik karena lewat waktu, atau pun karena tidak dimanfaatkan atau putusan diterima oleh pihak-pihak. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Agar supaya suatu perkara tidak dapat diperiksa untuk kedua kalinya apabila : <br /></span></p><ul style='margin-left: 54pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perbuatan yang didakwakan (untuk kedua kalinya) adalah sama dengan yang didakwakan terdahulu. <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pelaku yang didakwa (untuk kedua kalinya) adalah sama. <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk putusan yang pertama terhadap tindakan yang sama itu telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.<br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Suatu keputusan hakim dikatakan sudah mempunyai kekuatan hukum yang pasti/tetap, maksudnya sudah tidak ada lagi upaya-upaya hukum lain banding/kasasi) yang akan diajukan untuk membantah/menolak putusan tersebut. Hal ini mengandung arti pula bahwa para pihak yang berperkara (jaksa dan tertuduh dalam sidang pidana atau penggugat dan tergugat dalam sidang perdata) sudah saling menerima/menyetujui putusan hakim itu.<br /></span></p></li></ul><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Belakangan dasar Ne bis in idem Itu digantungkan kepada hal, bahwa terhadap seseorang itu juga mengenai peristiwa yang tertentu telah diambil keputusan oleh hakim dengan vonis yang tidak diubah lagi. Putusan ini berisi: <br /></span></p><ol style='margin-left: 54pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Penjatuhan hukuman (veroordeling). Dalam hal ini oleh hakim diputuskan, bahwa terdakwa terang salah telah melakukan peristiwa pidana yang dijatuhkan kepadanya; atau <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pembebasan dari penuntutan hukum (outslag van rechisvervolging). Dalam hal ini hakim memutuskan, bahwa peristiwa yang dituduhkan kepada terdakwa itu dibuktikan dengan cukup terang, akan tetapi peristiwa itu ternyata bukan peristiwa pidana, atau terdakwanya kedapatan tidak dapat dihukum, karena tidak dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya itu, atau <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Putusan bebas (vrijspraak). Putusan ini berarti, bahwa kesalahan terdakwa atas peristiwa yang dituduhkan kepadanya tidak cukup buktinya. <br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Putusan sela ialah putusan sementara yang diberikan oleh Hakim atas suatu perkara yang belum dapat diselesaikan sacara tuntas.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Contoh:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Putusan pembebasan suatu perkara dari penuntut karena surat-surat/bukti-bukti tuntutan yang diajukan kurang lengkap. Karena putusan sela inibersifat sementara, maka tentu saja putusan sela belum dapat menjamin berlakunya asas "Ne bis in idem". Di samping itu dengan adanya putusan sela saja sudah cukup manandakan bahwa suatu perkara itu belum terselesaikan secara tuntas.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Terdakwa Meninggal Dunia <br /></strong></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal 77 KUHP : Hak menuntut hukum gugur (tidak laku lagi) lantaran si terdakwa meninggal dunia. Apabila seorang terdakwa meninggal dunia sebelum ada putusan terakhir dari pengadilan maka hak menuntut gugur. Jika hal ini terjadi dalam taraf pengusutan, maka pengusutan itu dihentikan.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jika penuntut telah dimajukan, maka penuntut umum harus oleh pengadilan dinyatkaan tidak dapat diterima dengan tentunya (niet-outvanhelijk verklaard). Umumnya demikian apabila pengadilan banding atau pengadilan kasasi masih harus memutuskan perkaranya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam pasal 77 KUHP terletak suatu prinsip, bahwa penuntutan hukum itu harus ditujukan kepada diri pribadi orang. Jika orang yang dimaksud telah melakukan peristiwa pidana itu meninggal dunia, maka tuntutan atas peristiwa itu habis sampai demikian saja artinya tidak dapat tuntutan itu lalu diarahkan kepada ahli warisnya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pengecualiannya diatur dalam pasal 361 dan 363 H.I. R yang menerangkan bahwa dalam hal menuntut denda, ongkos perkara atau merampas barang barang yang tertentu mengenai pelanggaran tentang penghasilan negara dan cukai, tuntutan itu dapat dilakukan kepada ahli waris orang yang bersalah.<br /></span></p></li></ol><ul style='margin-left: 54pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Meninggalnya si pelaku tidak selalu mutlak berarti bahwa hak untuk menuntut kesalahannya menjadi gugur, karena terhadap prinsip ini terdapat juga kekecualian, yakni bila penuntutan tersebut berupan tuntutan yang berancaman hukuman tertentu di mana yang menjadi sasaran selain pelaku juga barang-barang atau hak-hak tertentu yang dimilikinya atau berada di bawah penguasaaannya, yang biasanya ialah hukuman denda dan hukuman tambahan.<br /></span></div><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Contoh:<br /></span></p><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> hukuman denda dapat dibebankan kepada ahli waris terhukum bila seandainya terhukum telah meninggal sebelum menjalaninya.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> harta benda seorang terhukum yang telah terbukti bersalah melakukan korupsi dapat dirampas oleh negara dari tangan ahli warisnya bila terhukum sendiri sudah meninggal. Banyaknya harta yang terkena perampasan negara tersebut adalah seharga dengan kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan terhukum tersebut.<br /></span></div></li></ul><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hak-hak tertentu seseorang dapat dicabut dari tangan ahli warisnya bila ia sudah meninggal, dengan syarat bila:<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> a. telah disalahgunakan olehnya semasa hidupnya<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. penyalahgunaan tersebut terbukti atau diduga keras akan dilanjutkan oleh ahli warisnya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Meninggalnya terhukum tidak menghalangi terlaksananya pengumuman keputusan hakim mengenai perkara yang ditimbulkan terhukum semasa hidupnya agar diketahui umum dan sebagainya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Oleh karena sifat individual hukum acara pidana, maka baik wewenang penuntut umum untuk menuntut pidana seseorang yang disangka melakukan delik, maupun wewenang untuk mengeksekusi pidana hapus karena kematian terdakwa atau terpidana.<br /></span></p></li></ul><p style='text-align: justify'><br /> </p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Perkara Tersebut Daluwarsa / Lewat Waktunya <br /></strong></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam pasal 78 ayat 1 KUHP : Hak menuntut hukuman gugur (tidak dapat dijalankan lagi) karena lewat waktunya : <br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesudah lewat satu tahun bagi segala pelanggar dan bagi kejahatan yang dilakukan dengan mempergunakan percetakan; <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesudah lewat enam tahun, bagi kejahatan, yang terancam hukuman dendan, kurungan atau penjara yang tidak lebih dari 3 tahun. <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesudah lewat dua belas tahun, bagi segala kejahatan yang terancam hukuman penjara sementara, yang lebih dari 3 bulan. <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesudah lewat delapan belas tahun bagi semua kejahatan yang terancam dilakukan mati atau penjara seumur hidup. <br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ayat 2 : <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bagi orang yang sebelum melakukan perbuatan itu umurnya belum cukup delapan belas tahun, maka tempo gugur waktu yang tersebut diatas dikurangi sehingga jadi sepertiganya. Ration pendakwaan hak penuntut dalam memorie penjelasan disebutkan sebagai dasarnya ialah :<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Semakin kaburnya kebutuhan untuk terus menerus mengeja/menuntut tersangka karena telah terlalu lamanya berlalu kejadian / delik itu dari ingatan manusia terhadapnya juga menipis; dan <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Semakin sukarnya menemukan alat pembuktian terhadap delik tersebut. Apabila diperhatikan tenggang dalawarsa yang ditentukan dalam pasal 78 KUHP, kiranya penentuan lamanya tanggal waktu itu erat hubungannya antara tingkat atau berat / ringannya tindak pidana dengan ingantan manusia (masyarakat/mengenai kejadian tersebut dalam hubungannya dalam perasaan keadilan masyarakat tersebut artinya apabila seseorang itu menyingkir sekian lamanya dari masyarakat termasuk pejabat-pejabat penyidik dan jaksa<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat tersebut sudah akan memaafkan kejadian tersebut seandainya tersangka itu kembali dalam masyarakat yang bersangkutan. Dan juga dapat dimengerti bahwa menjadi buronan selama tenggang waktu tersebut, sudah merupakan hukuman tersendiri bagi tersangka yang bersangkutan. Dari sudut kepastian hukum sudalah sewajarnya apabila dalam waktu tertentu harus dihentikan suatu usaha mengejar/penuntutan, karena usaha penyidikan yang berlarut-larut, tidaklah mendidik masyarakat untuk menunjukkan respeknya kepada hukum. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Cara-cara perhitungan mulai sampai habisnya tenggang waktu hak untuk menuntut hukuman :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut pasal 79 KUHP, untuk berbagai tindak pidana pada umumnya tenggang waktu hak untuk menuntutnya terhitung sejak sehari setelah tindak pidana itu dilakukan, kecuali untuk beberapa tindak pidana tertentu secara khusus diatur daluwarsa tersendiri, yakni :<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk tindak pidana pemalsuan atau pengrusakan uang, tenggang waktu itu dihitung mulai sehari sesudah benda yang dipalsukan tersebut dipakai orang.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk tindak pidana penculikan orang , perampasan kemerdekaan orang atau melarikan orang, maka tenggang waktu itu terhitung mulai sehari sesudah orang yang menjadi korban tindak pidana tersebut itu meninggal atau dibebaskan oleh pelakunya.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk tindak pidana pelanggaran terhadap pencatatan-pencatatan umum yang harus diketahui oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri, (misalkan pencatatan perkawinan, kematian, data hasil cacah jiwa atau sensus dan sebagainya), tenggang waktu itu dihitung mulai sejak sehari setelah daftar hasil pencatatan tersebut yang bersangkutan ke Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat.<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pencegahan kadarluwarsa menurut pasal 80 ayat (1) KUHP pada dasarnya ialah setiap perbuatan penuntutan, dalam arti pengajuan tuntutan atas dirinya terdakwa kemuka Hakim yang diketahui oleh terdakwa tersebut atau diumumkan kepadanya menurut cara yang ditentukan dalam undang – undang umum. Pencegahan dalurwarsa itu dengan penangguhan atau penundaan daluwarsa adalah tidak sama.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perbedaannya ialah:<br /></span></p></li></ol><div style='margin-left: 36pt'><table border='0' style='border-collapse:collapse'><colgroup><col style='width:308px'/><col style='width:308px'/></colgroup><tbody valign='top'><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid black 0.5pt; border-left: solid black 0.5pt; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pencegahan daluwarsa<br /></span></p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid black 0.5pt; border-left: none; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Penangguhan dalurwarsa</span> </p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid black 0.5pt; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>-Dilakukan dengan perbuatan – perbuatan penuntutan atas diri terdakwa.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>-setelah pencegahan ini berlakulah tenggang waktu daluwarsa yang baru atau dengan perkataan yang lain, mulainya tenggang waktu daluwarsa itu diulangi kembali.</span></p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>-Dilakukan dengan pengalihan terdakwa ke perkara lain yang harus didahulukan. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>-setelah pengangguhan ini yang berlangsung kembali ialah tenggang waktu daluwarsa yang lama yang berupa sisa waktu yang masih ada.</span></p></td></tr></tbody></table></div><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Terjadinya Penyelesaian Diluar Persidangan<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Penyelesaian perkara di luar sidang ialah suatu penyelesaian yang hanya dapat dilaksanakan atas perkara yang ancaman hukuman pokoknya hanya denda saja, karena selain perkara – perkara semacam ini, semuanya harus diselesaikan melalui sidang.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal 82 KUHP yang berbunyi : <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ayat 1 : <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hak menuntut hukum karena pelanggaran yang terancam hukuman utama tak lain dari pada denda, tidak berlaku lagi jika maksimum denda dibayar dengan kemauan sendiri dan demikian juga dibayar ongkos mereka, jika penilaian telah dilakukan, dengan izin amtenaar yang ditunjuk dalam undang-undang umum, dalam tempo yang ditetapkannya. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ayat : 2 Jika perbuatan itu terencana selamanya denda juga benda yang patut dirampas itu atau dibayar harganya, yang ditaksir oleh amtenaar yang tersebut dalam ayat pertama. <br /></span></p></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ayat : 3 <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam hal hukuman itu ditambah diubahkan berulang-ulang membuat kesalahan, boleh juga tambahan itu dikehendaki jika hak menuntut hukuman sebab pelanggaran yang dilakukan dulu telah gugur memenuhi ayat pertama dan kedua dari pasal itu. <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ayat : 4 <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Peraturan dari pasal ini tidak berlaku bagi orang yang belum dewasa, yang umurnya sebelum melakukan perbuatan itu belum cukup enam belas tahun. <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 39pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 39pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Penghapusan hak penuntutan bagi penuntut umum yang diatur dalam pasal 82 KUHP mirip dengan ketentuan hukum perdata mengenai transaksi atau perjanjian. Disatu pihak penyidik atau penuntut umum dan pihak lainnya tersangka merupakan pihak-pihak yang sederajat terhadap hukum.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 39pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam perjanjian ini penuntut umum wajib menghentikan usaha penuntutannya dan sebagai imbalannya tersangka wajib membayar maksimum denda yang hanya satusatunya diancamkan ditambah dengan biaya penuntutan apabila usaha penuntutan sudah dimulai.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 39pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jadi, pembayaran denda harus dilakukan kepada penuntut umum dalam waktu yang ditetapkan oleh penuntut umum tersebut. Kiranya tidak dapat dipungkiri bahwa acara ini berasal dari hukum perdata, seperti halnya kebaikan pihak-pihak menjelaskan suatu delik aduan.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 39pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jelas bahwa cara ini bertentangan dengan sifat hukum pidana yang merupakan bagian dari hukum publik. Namun demikian, dalam perkara-perkara kecil yang ancaman hukumannya hanya diancam dengan pidana denda saja sifat hukum publik itu perlu disimpangi untuk mempermudah dan mempercepat acara penyelesaiannya. <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perbedaan akibat bagi terhukum antar menjalani hukuman denda biasa dengan jika seandainya ia membayar denda penyelesaian perkara diluar sidang yaitu :<br /></span></p><div style='margin-left: 18pt'><table border='0' style='border-collapse:collapse'><colgroup><col style='width:309px'/><col style='width:308px'/></colgroup><tbody valign='top'><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid black 0.5pt; border-left: solid black 0.5pt; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menjalani hukuman denda secara biasa</span> </p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid black 0.5pt; border-left: none; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Membayar dendan penyelesaian perkara diluar sidang</span> </p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid black 0.5pt; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Terhukum menjalani hukuman denda ini (membayar denda untuk kas negara) menurut keputusan Hakim<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Denda yang dibayar mungkin lebih ringan karena belum tentu denda maksimum (tergantung pada pertimbangan Hakim), tetapi tidak menghapus kesan bahwa pelaku tercatat sebagai pernah dihukum,berhubung denda yang dibayarnya itu teranggap sebagai denda hukuman biasa.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Akibatnya bila seandainya lain kali pelaku tersebut melakukan tindak pidana lagi (baik yang serupa maupun yang berlainan macamnya), ia telah dianggap sebagai residivis.</span></div></li></ol></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Terhukum membayar denda untuk kas negara berdasarkan kemauannya sendiri dengan izin jaksa.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Denda yang dibayar sudah pasti lebih berat karena denda maksimum (tertinggi), tetapi dengan demikian pelaku bebas dan tidak tercatat sebagai orang yang pernah dihukum, berhubung denda yang di bayarnya itu sudah dapat dianggap sebagai denda damai pengakhir perkara.<br /></span></div><p style='text-align: justify'><br /> </p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Akibatnya bila seandainya lain kali pelaku tersebut melakukan tindak pidana lagi (baik yang serupa maupun yang berlainan macamnya), ia belum dapat dianggap sebagai residivis.</span></div></li></ol></td></tr></tbody></table></div><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Gugurnya hak untuk menuntut hukuman dapat juga disebabkan karena adanya amnesti dan abolisi yang tidak diatur dalam KUHP, melainkan diatur dalam pasal 14 UUD 1945 (Undang –Undang Dasar 1945). Dimanakah letak persamaan dan perbedaan antara amnesti dan abolisi?<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Persamaan ialah:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Baik amnesti maupun abolisi kedua – duanya merupakan hak prerogatif atau hak istimewa Kepala Negara berdasarkan UUD 1945 untuk mencegah atau menghilangkan penuntutan atas diri seseorang atau orang – orang tertentu yang telah melakukan suatu kesalah atau beberapa kesalahan tertentu, sehingga hak menuntut atas mereka menjadi gugur.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perbedaannya ialah :<br /></span></p><div style='margin-left: 18pt'><table border='0' style='border-collapse:collapse'><colgroup><col style='width:308px'/><col style='width:308px'/></colgroup><tbody valign='top'><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid black 0.5pt; border-left: solid black 0.5pt; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Amnesti </span></p></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: solid black 0.5pt; border-left: none; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Abolisi </span> </p></td></tr><tr><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: solid black 0.5pt; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Merupakan pencegahan penuntutan atas beberapa orang atau segerombolan orang - orang yang telah melakukan kesalahan, sebelum penuntutan tersebut mulai dilaksanakan</span> </div></li></ul></td><td style='padding-left: 7px; padding-right: 7px; border-top: none; border-left: none; border-bottom: solid black 0.5pt; border-right: solid black 0.5pt'><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Merupakan penghentian penuntutan yang sudah berjalan atas diri seorang atau beberapa orang yang telah melakukan kesalahan.</span></div></li></ul></td></tr></tbody></table></div><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB VI<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>KESIMPULAN<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dari uraian diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut : <br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal 1 butir 7 KUHAP : penuntutan adalah tindakah penuntut umum untuk melanjutkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Undang-Undang ini dengan permintan supaya diperiksa dan diputuskan oleh hakim disidang pengadilan. <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hapus hak menuntut disebabkan beberapa alasan sebagai berikut : <br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berdasarkan KUHP, antara lain :<br /></span></p></li></ol><ul style='margin-left: 54pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Telah ada putusan hakim yang tetap mengenai tindakan yang sama <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Terdakwa meninggal dunia <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perkara tersebut dalawarsa / lewat waktunya <br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Terjadi penyelesaian diluar persidangan.<br /></span></div></li></ul><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sedangkan yang diluar KUHP, yang diatur dalam pasal 14 UUD 1945 :<br /></span></p><ul style='margin-left: 54pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Grasi<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Amnesti<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Abolisi<br /></span></div></li></ul><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><br /> </strong></span> </p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-35543908718146453082011-06-23T07:32:00.001-07:002011-06-23T07:32:39.992-07:00DEELNEMING<span xmlns=''><p style='background: white'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Penyertaan atau dalam bahasa Belanda "Deelneming" di dalam hukum Pidana. Deelneming di permasalahkan karena berdasarkan kenyataan, sering suatu delik<br/>dilakukan bersama oleh beberapa orang, namun jika hanya satu orang yang melakukan<br/>delik, pelakunya disebut Alleen dader.<br /></span></p><p style='background: white'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Prof.Satochid Kartanegara mengartikan Deelneming yaitu apabila dalam satu delik<br/>tersangkut beberapa orang atau lebih dari satu orang. Menurut doktrin, deelneming menurut sifatnya terdiri atas:<br /></span></p><ol><li><div style='background: white'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>deelneming yang berdiri sendiri, yakni pertanggungjawaban dari setiap peserta dihargai sendiri-sendiri<br /></span></div></li><li><div style='background: white'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>deelneming yang tidak berdiri sendiri, yakni pertanggungjawaban dari peserta yang satu digantungkan dari perbuatan peserta yang lain.<br /></span></div></li></ol><p style='background: white'><br /> </p><p style='background: white'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>KUHP tidak menganut pembagian deelneming menurut sifatnya. Dalam KUHP<br/>deelneming atau penyertaan diatur dalam pasal 55 dan 56 KUH Pidana. Selain penyertaan atau deelneming, pembantuan juga dikenakan pidana yang diatur dalam pasal 56, 57, dan 60 KUH Pidana. Penyertaan dan Pembantuan dalam Pidana sangat sulit untuk dimengerti apabila kita sebagai mahasiswa Hukum tidak memahaminya dengan jelas apa itu penyertaan dan apa itu pembantuan dalam pidana.<br /></span></p><p style='background: white'><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Penyertaan (Deelneming) Dalam Tindak Pidana<br /></strong></span></p><ol><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perlunya Penyertaan di Pidana.<br /></span></li></ol><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tindak pidana adalah perbuatan yang oleh undang-undang dinyatakan dilarang<br/>yang disertai ancaman pada barang-barang siapa yang melanggar larangan tersebut. Wadah tindak pidana ialah undang-undang, baik berbentuk kodifikasi yakni KUHP dan diluar kodifikasi yang tersebar luas dalam berbagai peraturan perundang-undangan.<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Subjek hukum yang disebutkan dan dimaksudkan dalam rumusan tindak pidana<br/>adalah hanya satu orang, bukan beberapa orang. Contohnya rumusan pasal 338 KUHP<br/>yang menyatakan "barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara setinggi-tingginya lima belas tahun".<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jelas yang dimaksud dengan barang siapa adalah satu orang, bukan banyak orang<br/>atau beberapa orang. Apabila berdasarkan rumusan pasal 338, pada kasus si otong<br/>membunuh si gina dimana si ucup memegangi tangan si gina maka si ucup tidak dapat di<br/>kenakan hukuman pidana, hanya si otonglah yang dikenakan pidana. Hal ini jika<br/>berdasarkan pasal 338 KUHP, si ucup dikatakan ikut andil dalam melakukan pembunuhan<br/>terhadap si gina. Maka hal tersebut, diatur dengan penyertaan yang tercantum dalam pasal 55 dan 56 KUH Pidana.<br /></span></p><p><br /> </p><ol><li><div><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pemebanan Tanggung Jawab Pidana<br /></span></div><ol><li><div><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Persoalan pokok dalam ajaran penyertaan :<br /></span></div><ol><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mengenai diri orangnya, ialah orang yang mewujudkan perbuatan yang bagaimanakah dan yang bersikap batin bagaimana yang dapat dipertimbangkan dan ditentukan sebagai terlibat atau bersangkut paut dengan tindak pidana yang di wujudkan oleh kerjasama lebih dari satu orang, sehingga ia patut dibebani tanggung jawab pidana dan dipidana.<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mengenai tanggung jawab pidana yang dibebannya masing-masing ialah persoalan mengenai apakah mereka para peserta yang terlibat itu akan dipertanggung jawabkan yang sama ataukah akan dipertanggung jawabkan secara bebeda sesuai dengan kuat tidaknya keterlibatan atau andil dari perbuatan yang mereka lakukan terhadap terwujudnya tindak pidana.<br /></span></li></ol></li></ol></li></ol><p><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Syarat Penyertaan:<br /></span></p><ol style='margin-left: 42pt'><li><div><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dari sudut subjektif:<br /></span></div><ol><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Adanya hubungan batin (kesengajaan) dengan tindak pidana yang hendak diwujudkan, artinya kesengajaan dalam berbuat diarahkan pada terwujudnya tindak pidana. Di sini sidikit atau banyak ada kepentingan untuk terwujudnya tindak pidana.<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Adanya hubungan batin (kesengajaan,seperti mengetahui) antara dirinya dengan peserta lainnya, dan bahkan dengan apa yang di perbuat peserta lainnya.<br /></span></li></ol></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dari sudut obektif ialah bahwa perbuatan orang itu ada hubungannya dengan terwujudnya tindak pidana<br /></span></li></ol><p><br /> </p><ol><li><div><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sistem pembebanan pertanggung jawaban pidana :<br /></span></div><ol><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Yang mengatakan bahwa setiap orang yang terlibat bersama-sama ke dalam suatu tindak pidana dipandang dan dipertanggungjawabkan secara sama dengan orang yang sendirian(dader) melakukan tindak pidana, tanpa dibeda-bedakan baik atas perbuatan yang dilakukannya maupun apa yang ada dalam sikap batinnya.<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Masing-masing orang yang bersama-sama terlibat ke dalam suatu tindak pidana dipandang dan dipertanggungjawabkan berbeda-beda, yang berat-ringannya sesuai dengan bentuk dan luasnya wujud perbuatan masing-masing orang dalam mewujudkan tindak pidana.<br /></span></li></ol></li></ol><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam pelaksanaannya di Indonesia,yang diterapkan ialah sistem yang pertama.<br /></span></p><p><br /> </p><ol><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bentuk-bentuk Penyertaan<br /></span></li></ol><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bunyi pasal 55 dan 56 KUH Pidana :<br /></span></p><ul style='margin-left: 64pt'><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> Pasal 55<br /></span></li></ul><ol style='margin-left: 56pt'><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dipidana sebagai pelaku tindak pidana:<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mereka yang melakukan,yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan;<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat,dengan kekerasan,ancaman atau penyesatan,atau dengan memberi kesempatan,sarana atau keterangan,sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.<br /></span></li></ol><ul style='margin-left: 42pt'><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal 56<br /></span></li></ul><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dipidana sebagai pembantu kejahatan:<br /></span></p><ol style='margin-left: 42pt'><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan:<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mereka yang sengaja memberi kesempatan,sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan.<br /></span></li></ol><p><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berdasarkan rumusan pasal 55 dan 56 KUHP maka terdapat lima peranan pelaku yaitu:<br /></span></p><ol><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang melakukan (dader)<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang menyuruh melakukan (doenpleger)<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang turut melakuakan (mededader)<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang sengaja membujuk (uitlokker)<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang membantu melakukan (medeplichtige)<br /></span></li></ol><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ad.1. Orang yang melakukan (dader)<br /></span></p><p style='margin-left: 36pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang memenuhi semua unsur delik sebagaimana di rumuskan oleh undang-undang, baik unsur subjektif maupun objektif. Umumnya pelaku dapat diketahui dari jenis delik yakni delik formil dan delik materil.<br /></span></p><p><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ad.2. Orang yang menyuruh melakukan (doenpleger)<br /></span></p><p style='margin-left: 36pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seseorang berkehendak melakukan suatu delik tapi tidak melakukannya sendiri melainkan menyuruh orang lain yang tidak dapat di pertanggung jawabkan karena berdasarkan pasal 44 KUHP--idiot, ibiel, imbisiel. <br /></span></p><p><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ad.3. Orang yang turut melakukan (mededader)<br /></span></p><p style='margin-left: 64pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut Prof. Satochid Kartanegara syarat mededader ada 2:<br /></span></p><ol style='margin-left: 42pt'><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Harus ada kerja sama secara fisik<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Harus ada kesadaran kerja sama<br /></span></li></ol><p><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ad.4. Orang yang sengaja membujuk (uitlokker)<br /></span></p><p style='margin-left: 32pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hal ini diatur dalam pasal 55 ayat (1) Sub 2 (ke 2) yang berbunyi :<br /></span></p><p style='margin-left: 32pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>"Mereka yang dengan pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau Derajat (martabat) dengan paksaan, ancaman, atau tipu, atau dengan memberikan kesempatan, ikhtiar atau keterangan dengan sengaja membujuk membujuk supaya perbuatan itu dilakukan."<br /></span></p><p style='margin-left: 32pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut doktrin, orang yang menggerakkan orang lain di sebut actor intelectualis atau intelektual dader, atau provocateur, atau uitlokker.<br /></span></p><p style='margin-left: 32pt'><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Ad.5 Pembantuan (Medeplichtigheid)<br /></span></p><p style='margin-left: 28pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mengenai pembantuan diatur dalam tiga pasal, yaitu pasal 56, 57, dan 60 KUH Pidana. Pasal 56 merumuskan tentang unsur subjektif dan unsur objektif. Pasal 57 memuat tentang batas luasnya pertanggungjawaban bagi pembuat pembantu. Sedangkan pasal 60 mengenai penegasan pertanggungjawaban pembantuan itu hanyalah pada pembantuan dalam hal kejahatan tidak dalam hal pelanggaran.<br /></span></p><p style='margin-left: 28pt'><br /> </p><p style='margin-left: 28pt'><br /> </p><p style='margin-left: 28pt'><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut pasal 56, bentuk pembantuan atau pembuat pembantu dibedakan antara:<br /></span></p><ol style='margin-left: 42pt'><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pemberi bantuan sebelum dilaksanakannya kejahatan;dan<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pemberi bantuan pada saat berlangsungnya pelaksanaan kejahatan.<br /></span></li></ol><p><br /> </p><p><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal 57 KUHP<br /></span></p><p style='margin-left: 28pt'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam pasal ini memuat tentang sejauh mana luasnya tanggung jawab bagi pembuat pembantu, yang rumusannya sebagai berikut:<br /></span></p><ol style='margin-left: 42pt'><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam hal pembantuan, maksimum diancam dengan pidana pokok terhadap kejahatan dikurangi sepertiga.<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, dijatuhkan pidana paling lama 15 Tahun.<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pidana tambahan bagi pembantuan sama dengan kejahatannya sendiri.<br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam menentukan pidana bagi pembantu, yang diperhitungkan hanya perbuatan yang sengaja dipermudah atau di perlancar olehnya, beserta akibatnya.<br /></span></li></ol><p><br /> </p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Berdasarkan dakwaan yang diberikan kepada Gayus Tambunan, yaitu:<br /></strong></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Gayus kemudian didakwa melanggar Pasal 3 jo Pasal 18, Pasal 5 Ayat (1) huruf a, Pasal 6 ayat 1 huruf a, dan Pasal 22 jo Pasal 28 UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1. <br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pasal-pasal tersebut terkait 4 dakwaan yaitu : <br /></span></p><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dakwaan Pertama, Gayus didakwa melakukan korupsi saat menangani keberatan pajak PT Surya Alam (PT SAT). Pada kasus ini, Gayus beserta dua pegawai Direktorat Jenderal Pajak lain, yakni Humala Napitupulu dan Maruli Pandapotan Manurung didakwa merugikan negara sebesar Rp570 juta dengan menerima keberatan pajak PT SAT.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dakwaan kedua, Gayus didakwa menyuap dua penyidik Bareskrim Polri yakni Kompol Arafat Enanie dan AKP Sri Sumartini, saat proses penyidikan kasus korupsi dan pencucian uang. Terkait kasus itu, Arafat sudah divonis 5 tahun penjara dan Sri Sumartini divonis 2 tahun penjara<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dakwaan ketiga, Gayus didakwa menyuap Muhtadi Asnun, ketua majelis hakim yang menyidangkan kasusnya di Pengadilan Negeri Tangerang sebesar USD40.000.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dakwaan keempat, Gayus didakwa memberi keterangan palsu kepada penyidik Bareskrim Polri terkait asal-usul uang senilai Rp28 miliar di rekening yang diblokir penyidik. Uang itu diklaim hasil kerja sama pengadaan tanah di daerah Jakarta Utara dengan Andi Kosasih.<br /></span></li></ol><p><br /> </p><p><br /> </p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dari dakwaan diatas atas kasus Gayus Tambunan terdapat beberapa hal yang dapat dikaitkan dengan Deelneming (Turut serta melakukan), yaitu : dari dakwaan pertama hingga ketiga terdapat beberapa pihak yang turut serta melakukan, selain Gayus sendiri.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Deelneming terdapat dalam pasal 55- 65. Dari pasal diatas dapat disimpulkan terdapat 4 subjek hukum yang dapat dikenakan hukuman, mendapat keringanan hukuman, atau tidak dihukum sama sekali, yaitu antara lain:<br /></span></p><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang melakukan (pleger). Orang ini ialah seorang yang sendirian telah berbuat mewujudkan segala anisir dan elemen dari peristiwa pidana. Dalam peristiwa pidana yang dilakukan dalam jabatan misalnya orang itu harus pula memenuhi elemen "status sebagai pegawai Negeri". Dalam kasus ini, Gayus Tambunan bertindak sebagai pleger. Dia melakukan tindak pidana korupsi, dan telah melalaikan kewenangannya sebagai petugas pajak dan dia juga telah melakukan praktek mafia hukum.<br /></span></li><li><div><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang menyuruh melakukan (doen plegen). Disini sedikitnya ada dua orang, yang menyuruh (doen plegen ) dan yang disuruh (pleger). Jadi bukan orang itu sendiri yang melakukan peristiwa pidana akan tetapi ia menyuruh orng lain, meskipun demikian toh ia dipandang dan dihukum sebagai orang yang melakukan sendiri yg melakukan peristiwa pidana, akan tetapi ia menuruh orang lain, disuruh (pleger) itu harus hanya merupakan suatu alat (instrument) saja, maksudnya ia tidak dapat dihukum karena tidak dapat dipertanggungjawabkan atas perbutannya. Misalnya, dalam hal-hal sebagai berikut:<br /></span></div><ol><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tidak dapat dipertanggungjawabkan menurut pasal 44, umpamanya A berniat akan membunuh B, tetapi karena tidak berani melakukan sendiri, telah menyuruh C (seorang gila) untuk melemparkan granat tangan kepada B, bila C betul-betul telah melemparkan granat itu, sehingga B mati, maka C tidak dapat dihukum karena tidak dapat dipertanggungjawabkan, sedang yang dihukum sebagai pembunuh ialah A.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Telah melakukan perbuatan itu karena terpaksa oleh kekuasaan yang tidak dapat dihindarkan (overmacht) menurut pasal 48, umpamanya A berniat membakar rumah B dan dengan menodong memakai pistol menyuruh C menurut membakar rumah itu, ia tidak dapat dihukum karena dipaksa, sedangkan A meskipun tidak membakar diri sendiri, toch dihukum sebagai pembakar.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Telah melakukan perbuatan itu atas perintah jabatan yang tidak syah menurut pasal 51, misalnya seorang inspektur polisi mau membalas dendam pada seorang musuhnya yang memasukkan orang itu dalam kamar tahanan. Ia menyuruh B seorang agen polisi dibawah perintahnya supaya menangkap dan memasukkan dalam tahanan orang tersebut dengan dikatakan, bahidak dapatwa orang itu tersangka mencuri. Jika C melaksanakan suruhan itu, ia tidak dapat dihukum atas merampas kemerdekaan orang karena ia menyangka bahwa perintah itu syah, sedang yang dihukum sebagai perampas kemerdekaan ialah tetap si inspektur polisi.<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Telah melakukan perbuatan itu dengan tidak ada kesalahan sama sekali, misalnya A berniat akan mencurisepeda yang sedang ditaroh dimuka kantor pos. ia tidak berani menjalankan sendiri, akan tetapi ia dengan menunggu ditempat agak jauh minta tolong pada B untuk mengambilkan sepeda itu dengan dikatakan, bahwa itu adalah miliknya. Jika B memenuhi permintaan itu, ia tidak salah mencuri, karena elemen "sengaja" tidak ada. Yang dihukum sebagai pencuri tetap A.<br /></span></li></ol></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam hal ini tidak disebutkan lebih lanjut karena dalam kasus Gayus, orang – orang seperti ini tidak bersalah.<br /></span></p><ol><li><div><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang turut melakukan (medepleger) "turut melakukan" dalam arti kata bersama-sama melakukan. Sedikit-dikitnya harus ada dua orang, ialah orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa pidana itu. Disini diminta, bahwa kedua orang itu semuanya melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir atau elemen dari peristiwa pidana itu. Tidak boleh misalnya hanya melakukan perbuatan persiapan saja atau perbuatan yang sifatnya menolong, sebab jika demikian, maka orang yang menolong itu tidak masuk "medepleger" akan tetapi dihukum sebagai membantu melakukan (medeplichtige).<br /></span></div><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Didalam kasus Gayus Tambunan, orang yang terbukti turut melakukan perbuatan pidana tersebut adalah: Humala Napitupulu dan Maruli Pandapotan Manurung<br /></span></p></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang yang dengan pemberian, salah memakai kekuasaan, memakai kekerasan,dsb, juga dengan sengaja membujuk melakukan perbuatan itu disebut uilokker.<br /></span></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Orang itu harus sengaja membujuk orang lain, sedang membujuknya harus memakai salah satu dari jalan – jalan seperti dengan pemberian, salah memakai kekuasaan, dsb. Yang disebutkan dalam pasal itu, artinya tidakk boleh memakai jalan lain. Disini seperti halnya dengan suruh melakukan sedikit – dikitnya harus ada dua orang, ialah orang yang membujuk, dan yang dibujuk, hanya bedanya pada membujuk melakukan, orang yang dibujuk itu dapat dihukum juga sebagai pleger sedang pada suruh melakukan orang yang disuruh itu tidak dapat dihukum.<br /></span></p><p style='margin-left: 35pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam kasus Gayus ini, orang yang membujuk adalah Gayus Tambunan, melalui pengacaranya. Dan orang yang dibujuk adalah Arafat yang sudah divonis 5 tahun penjara dan Sri Sumartini yang divonis 2 tahun penjara berdasarkan putusan majelis.<br /></span></p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dari dakwaan diatas, bahwa Gayus Tambunan sebagai orang yang melakukan atau bisa kita sebut sebagai pleger karena dia melakukan tindak pidana korupsi, telah melalaikan kewenangannya sebagai petugas pajak dan dia juga telah melakukan praktek mafia hukum. Maka dari itu, hakim menjatuhkan vonis...........................<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span> </p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-28399385763875159092011-06-23T07:27:00.000-07:002023-02-15T18:56:16.389-08:00PerizinanBAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />A. Latar Belakang<br />Mengapa ada izin? karena ada norma-norma yang melarang atau ada norma umum yang melarang. Norma ialah isi dari hukum yaitu yang terdiri dari tiga hal : Norma perintah misalnya dalam hal Pajak, Norma larangan misalnya dalam pasal KUHP, dan Norma Membolehkan misalnya dalam KUHPerdata. Norma umum yaitu peraturan perundang-undangan. <br />Izin merupakan perbuatan Hukum Administrasi Negara bersegi satu yang diaplikasikan dalam peraturan berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ketentuan perundang-undangan. Untuk setiap kegiatan pembangunan bangunan, masyarakat terlebih dahulu harus mengurus dan memperoleh Izin Mendirikan Bangunan. Bangunan yang tidak memiliki IMB akan terkena sanksi yaitu tindakan penertiban.<br />Untuk mendapatkan IMB, pertama pemohon harus datang ke SUDIN Pengawasan Pembangunan Kota Wilayah setempat, di mana bangunan itu akan didirikan, untuk mengajukan PIMB. Sebelumnya terlebih dahulu pemohon harus menyiapkan dan melengkapi berkas permohonan yang akan diajukan. <br />Kasus-kasus tentang pelanggaran Izin Mendirikan Bangunan(IMB) banyak sekali kita temui dalam masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan IMB dilanggar atau tidak dimohonkan oleh masyarakat adalah karena ketidaktahuan masyarakat tentang perlunya IMB dan tentang syarat-syarat yang tergolong kurang dimengerti bagi masyarakat awam, khususnya untuk mendirikan rumah pribadi, yang bukan untuk usaha.<br />Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa itu izin dan bagaimana persyaratan pengajuan IMB, serta peran HAN dalam penyalahgunaan wewenang, khususnya dalam mengatasi pelanggaran atau kasus tentang IMB ini.<br /><br />BAB II<br />PERUMUSAN MASALAH<br /><br />Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain sebagai berikut:<br />1. Apa yang dimaksud dengan perizinan?<br />2. Apa saja instrumen yuridis dan tujuan dari perizinan secara luas?<br />3. Apa saja contoh-contoh kasus dari perizinan, khususnya tentang Izin Mendirikan Bangunan(IMB)?<br />4. Apa saja Persyaratan untuk mengajukan IMB?<br />5. Bagaimana peran HAN dalam pencegahan penyalahgunaan wewenang tentang perizinan?<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />PEMBAHASAN<br /><br />A. Pengertian Perizinan<br /><br />Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum administrasi negara. Izin menurut Prof. Bagirmanan, yaitu merupakan persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk memperuraikan tindakan atau perbuatan tertentu yang secara umum dilarang.<br />Izin khusus, yaitu persetujuan dimana disini terlihat adanya kombinasi antara hukum publik dengan hukum prifat, dengan kata lain izin khusus adalah penyimpamgan dari sesuatu yang dilarang. Izin yang dimaksud yaitu :<br />• Dispensi adalah merupakan penetapan yang bersifat deklaratoir, menyatakan bahwa suatu perundang-undangan tidak berlaku bagi kasus sebagaimana diajukan oleh seorang pemohon.<br />• Linsesi adalah izin untuk melukakn suatu yang bersifat komersial serta mendatangkan laba dan keuntungan.<br />• Konsesi adalah suatu penetapan administrasi negara yang secara yuridis dan kompleks.<br />Oleh karena merupakan seperangkat dispensasi-dispensasi, izin-izin, serta lisensi-lisensi disertai dengan pemberian semcam wewenang pemerintah terbatas pada konsensionaris. Konsesi tidak mudah diberikan oleh karena banyak bahaya penyelundupan, kekayaan bumi dan kekayaan alam negara dan kadang-kadang merugikan masyarakat yang bersangkutan.<br />Wewenang pemerintah diberikan kepada konsensionaris walupun terbatas dapat menimbulkan masalah pilitik dan social yang cukup rumit, oleh karena perusahaan pemegang konsesi tersebut dapat memindahkan kampong, dapat membuat jaringan jalan, listrik dan telepon, membentuk barisan keamanan, mendirikan rumah sakit dan segala sarana laiannya.<br /><br /><br />Uthrecht: <br />Bilamana pembuatan peraturan tidak umunya melarang suatu perbuatan tetapi masih juga memperkenankannya asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk masing-masing hal konkrit maka perbuatan administrasi Negara memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu izin (vergunning).<br /><br />B. Instrumen Yuridis dan Tujuan Perizinan<br />1. Instrumen Yuridis<br /> Prinsip izin terkait dalam hukum publik oleh karena berkaitan dengan perundang-undangan pengecualiannya apabila ada aspek perdata yang berupa persetujuan seperti halnya dalam pemberian izin khusus. Izin merupakan perbuatan Hukum Administrasi Negara bersegi satu yang diaplikasikan dalam peraturan berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ketentuan perundang-undangan.<br />Pemerintah dalam melakukan berbagai kegiatannya menggunakan instrumen yuridis seperti peraturan, keputusan, peraturan kebijaksanaan, dan sebagainya. Sebagaimana telah disebutkan bahwa dalam negara sekarang ini khususnya yang mengaut type welfare state, pemberian kewenangan yang luas bagi pemerintah merupakan konsekuensi logis, termasuk memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk menciptakan berbagai instrumen yuridis sebagai sarana untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan.<br />Pembuatan instrumen yuridis oleh pemerintah harus didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku atau didasarkan pada kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan. Hukum Administrasi Negara memberikan beberapa ketentuan tentang pembuatan instrumen yuridis, sebagai contoh mengenai pembuatan keputusan.<br />Di dalam pembuatan keputusan, HAN menentukan syarat material dan syarat formal, yaitu sebagai berikut :<br />Syarat-syarat material :<br />• Alat pemerintahan yang mem buat keputusan harus berwenang;<br />• Keputusan tidak boleh mengandung kekurangan-kekurangan yuridis seperti<br />penipuan, paksaan, sogokan, kesesatan, dan kekeliruan;<br />• Keputusan harus diberi bentuk sesuai dengan peraturan dasarnya dan pembuatnya juga harus memperhatikan prosedur membuat keputusan;<br />• Isi dan tujuan keputusan itu harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya.<br /><br />Syarat-syarat formal :<br />• Syarat-syarat yang ditentukan berhubung dengan persiapan dibuatnya keputusan dan berhubung dengan cara dibuatnya keputusan harus dipenuhi;<br />• Harus diberi dibentuk yang telah ditentukan;<br />• Syarat-syarat berhubung de-ngan pelaksanaan keputusan itu dipenuhi;<br />• Jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan dibuatnya dan diumumkannya keputusan itu dan tidak boleh dilupakan.<br /><br /> Berdasarkan persyaratan yang ditentukan HAN, maka peyelenggarakan pemerintahan akan berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan sejalan dengan tuntutan negara berdasarkan atas hukum, terutama memberikan perlindungan bagi warga masyarakat.<br /><br />2. Tujuan<br />Tujuan Perizinan dalam arti luas<br />Tujuan izin yaitu untuk mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti keinginan pemerintah.<br />1. Mengarahkan aktifitas tertentu (Sturen).<br />2. Mencegah bahaya bagi lingkungan.<br />3. Keinginan melindungi objek tertentu.<br />4. Hendak membagi benda-benda yang sedikit.<br />5. Mengarahkan dengan meyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas.<br /><br />3. Prosedur<br />Prosedur penerbitan izin secara umum akan meliputi pentahapan sebagai berikut :<br />a. Acara Permulaan :<br />b. Acara persiapan dan peran serta (inspraak)<br />c. Acara persiapan luas<br /><br />Apa yang harus ada dalam suatu izin:<br />1. Organ pemerintah yang memberikan izin;<br />2. Siapa yang memperoleh izin;<br />3. Untuk apa izin digunakan;<br />4. Alasan yang mendasari pemberiannya;<br />5. Ketentuan pembatasan dan syarat-syarat;<br />6. Pemberitahuan tambahan.<br /><br />Menurut Philipus M. Hadjon, prosedur yang baik dalam pembuatan perizinan apabila memenuhi tiga landasan utama hukum administrasi, yaitu :<br />- landasan hukum,<br />- landasan demokrasi,<br />- landasan instrumental, yaitu berdaya guna dan berhasil guna. (Philipus M. Hadjon et al, 1999 )<br /><br />C. Contoh-contoh Kasus IMB<br /><br />1. Contoh Pertama :<br /> <br />LINTAS SELATAN › KUBU RAYA ›<br />Kamis, 8 April 2010<br /><br />Kasus IMB Harus Ditangani Serius<br /><br />SUNGAI RAYA. Kasus pelanggaran izin mendirikan bangunan (IMB) yang dilakukan sejumlah pemilik bangunan di Kecamatan Sungai Raya mesti ditanggapi serius oleh Pemkab Kubu Raya. Apalagi sejak pemeriksaan Komisi C dan instansi terkait ke sejumlah ruko di Kecamatan Sungai Raya beberapa waktu lalu, ternyata hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari instansi terkait.<br /><br />Anggota DPRD Kubu Raya Ali Amin SE mengaku tak ingin kasus tersebut tanpa ada tindak lanjut. Apalagi Pemkab Kubu Raya telah membentuk tim untuk menangani masalah IMB. “Jangan sampai adem ayem. Harus ada penegasan dan tindak lanjutnya,” desaknya, kemarin (7/4).<br /><br />Ia juga membidik kasus PT Panca Motor yang terbelit IMB. Dimana sampai saat ini kejelasan penanganannya juga tidak ada ujung pangkalnya. “Kita minta Pemkab harus tegas. Dulu telah disepakati harus membongkar sebagian bangunan yang melanggar aturan baru IMB diterbitkan. Tapi kita lihat belum ada tindakan sama sekali,” ungkapnya.<br /><br />Hal itu menurutnya, juga sebagai pembelajaran terhadap bangunan lain. Jika tidak ada ketegasan, dikhawatirkan pelanggaran ini akan ditiru oleh pemilik bangunan lain. <br /><br />“Yang namanya aturan harus ditegakkan. Apalagi ini terkait untuk PAD Kubu Raya dan kelangsungan pembangunan di daerah ini. Kalau semua ikut aturan, kami yakin tidak akan ada masalah yang timbul,” ucapnya. (ROx)<br /><br />2. Contoh kedua :<br /><br /> <br /> <br /><br />Pelanggaran IMB di Jakarta Utara Seribu Kasus Pertahun<br />Rabu, 15 Juni 2005 | 01:07 WIB<br /><br />TEMPO Interaktif, Jakarta:Pelaksana harian Suku Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Jakarta Utara, Hery Kelana mengatakan, setiap tahunnya terdapat lebih dari seribu kasus pelanggaran izin mendirikan bangunan (IMB). "Tapi saya belum tahu data tahun ini (2005)," kata Hery, Selasa (14/6). <br /><br />Dia menjelaskan, terdapat tiga jenis kasus pelanggaran IMB di Jakarta Utara. Pertama, masyarakat membangun terlebih dahulu, padahal belum memiliki izin, Kedua, melakukan penambahan bangunan tanpa melakukan izin dahulu atau curi start, Ketiga, memaksa melakukan pembangunan pada lahan yang ada tidak sesuai peruntukkannya. “Misalnya, peruntukannya untuk jalur hijau ternyata dibangun rumah<’ kata ujar Hery.<br /><br />Meski demikian, ia mengaku tidak bisa menghitung secara rinci angka masing-masing pelanggaran. "Padahal kalau curi start kena denda 100 persen dari biaya normal," katanya. Ewo Raswa<br /><br /><br /><br /><br />3. Contoh ketiga :<br /><br />MEDIA JAKARTA<br />Media Online Pemprov DKI Jakarta<br />http ://www.beritajakarta.com<br /><br />252 Bangunan Bermasalah di Jakbar Disegel<br /> <br />BERITAJAKARTA.COM — 23-03-2010 13:24<br />Kasus pelanggaran izin mendirikan bangunan di Jakarta Barat tergolong cukup tinggi. Betapa tidak, sepanjang tahun ini, Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Jakarta Barat telah menyegel 252 bangunan bermasalah.<br /><br />Bangunan bermasalah tersebut terdiri dari 110 bangunan yang tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB) serta 142 bangunan terbukti menyalahi perizinan. Dari 252 bangunan yang telah dilakukan penyegelan, 9 diantaranya telah dibongkar.<br /><br />Pelanggaran bangunan terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Kalideres sebanyak 49 unit. Disusul Kecamatan Cengkareng sebanyak 39 bangunan, Kecamatan Tambora 34 bangunan, Kecamatan Tamansari 32 bangunan, Kecamatan Kebonjeruk 29 bangunan, Kecamatan Grogolpetamburan 27 bangunan, Kecamatan Palmerah 23 bangunan, serta Kecamatan Kembangan 19 bangunan.<br /><br />Kasie Penertiban P2B Jakarta Barat, Febriana Tambunan, mengatakan, pelanggaran mendirikan bangunan sampai 19 Maret 2010 terbanyak di Kecamatan Kalideres. Hal itu dikarenakan, wilayah Kalideres memang banyak terdapat bangunan pabrik dan gudang. Biasanya, para pemilik mensiasati pembangunan gudang dengan membuat IMB rumah tinggal. "Itu sering dilakukan, mereka berupaya menghindari pembayaran retribusi lebih besar," ujar Febriana Tambunan, Selasa (23/3).<br /><br />Terhadap bangunan yang telah dipasangi papan segel, Febriana mengungkapkan, akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 1991 tentang Bangunan di Wilayah DKI Jakarta. Hanya saja, bagi pemilik bangunan yang menyalahi perizinan akan diarahkan mengajukan izin baru sesuai dengan kondisi bangunannya. "Sedangkan yang tidak ada IMB-nya akan kita tertibkan," tegasnya.<br /><br />Sejauh ini, lanjut Febriana, pihaknya juga berhasil menutup operasional tiga rumah mewah di Jalan Puri Indah Kembangan yang dijadikan tempat usaha. Selain itu, Sudin P2B Jakarta Barat juga akan meninjau ulang izin konstruksi bangunan pabrik sandal di Jalan Kamal Raya, Tegalalur, Kalideres yang beberapa waktu lalu mengalami kebakaran hebat. "Itu intruksi langsung Walikota dan kami berkoordinasi dengan Dinas P2B DKI Jakarta," tandasnya.<br /><br /><br />D. Persyaratan Pengajuan IMB<br /><br />A.<br />Untuk Bangunan Rumah Tinggal<br /><br /><br /><br /><br />1.<br /><br />Foto copy Kartu Tanda Penduduk (1 lembar)<br /><br /><br /><br />2.<br />Foto copy surat-surat tanah (1 set), dapat berupa salah satu dari surat sebagai berikut :<br /><br /><br /><br /><br /><br />a.<br />Sertifikat Tanah<br /><br /><br /><br /><br /><br />b.<br />Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh pejabat berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut<br /><br /><br /><br /><br /><br />c.<br />Surat Kavling dari Pemerintah Daerah c.q Walikota atau instansi lain yang ditunjuk Gubernur.<br /><br /><br /><br /><br /><br />d.<br />Fatwa tanah atau rekomendasi dari Kanwil BPN Propinsi atau Kantor Pertanahan setempat.<br /><br /><br /><br /><br /><br />e.<br />Surat Keputusan Walikota untuk penampungan sementara.<br /><br /><br /><br /><br /><br />f<br />Rekomendasi dari Kantor Pertanahan dengan peta bukti pembebasan tanah.<br /><br /><br /><br /><br /><br />g.<br />Surat Pernyataan dari instansi Pemerintah atau pemimpin proyek Tim Pembebasan tanah, khusus untuk Bangunan Pemerintah<br /><br /><br /><br /><br /><br />h.<br />Hasil Sidang Panitia A yang dikeluarkan Kantor Pertanahan disertai Surat Pernyataan Pemilik bahwa tanah dikuasai dan tidak sengketa yang diketahui oleh Lurah setempat.<br /><br /><br /><br /><br /><br />i.<br />Surat girik, disertai surat pernyataan Pemilik bahwa tanah dikuasai dan tidak sengketa yang diketahui lurah setempat.<br /><br /><br /><br /><br /><br />j.<br />Surat Kohir Verponding Indonesia, disertai pernyataan bahwa Pemilik sudah menempati, menguasai tanah verponding tersebut selama 10 tahun atau lebih, baik sebagian atau seluruhnya dan tidak sengketa yang diketahui oleh Lurah setempat.<br /><br /><br /><br /><br /><br />3.<br />Untuk surat tanah tersebut harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari pemohon<br /><br /><br /><br />4.<br />Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur, baik yang diisyaratkan.<br /><br /><br /><br />5.<br />Keterangan dan Peta Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas Tata Kota sebanyak minimal tujuh lembar.<br /><br /><br /><br />6.<br />Peta Kutipan Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas untuk Bangunan rumah tinggal pada lokasi yang telah dikeluarkan IMB sebagai keterangan pengganti Keterangan dan Peta Rencana Kota tersebut diatas sebanyak minimal tujuh set.<br /><br /><br /><br /><br />7.<br /><br />Gambar rancangan Arsitektur Bangunan minimal tujuh set.<br /><br /><br /><br />8.<br />Fotocopy surat izin bekerja sebagai penanggung jawab rancangan arsitektur, kecuali untuk bangunan Wisma Kecil dan Wisma Sedang di daerah bukan Real Estate dan bukan daerah pemugaran.<br /><br /><br /><br />9.<br />Gambar rancangan arsitektur bangunan harus dilengkapi hasil penilaian/penelitian dari Tim Penasehat Arsitektur Kota ( TPAK), untuk bangunan rumah tinggal di daerah pemugaran golongan A dan B<br /><br /> <br /><br /><br />Perhitungan dan gambar struktur bangunan untuk bangunan rumah tinggal dengan bentangan struktur yang dominan lebih besar dari enam meter serta foto copy surat izin bekerja Perencanaan Stuktur ( 1 lembar)<br /><br /> <br /><br />B.<br /><br />Untuk Bangunan Bukan Rumah Tinggal<br /><br /><br /><br /><br />1.<br /><br />Foto copy Kartu Tanda Penduduk ( 1 lembar )<br /><br /><br /><br />2.<br />Foto copy surat-surat tanah (1 set), dapat berupa salah satu dari surat sebagai berikut :<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />a.<br /><br />Sertifikat tanah<br /><br /><br /><br /><br /><br />b.<br />Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh Pejabat yang berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br />d.<br />Fatwa tanah atau rekomendasi dari kanwil BPN atau Kantor Pertanahan Setempat.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />e.<br /><br />Surat Keputusan Walikota untuk penampungan sementara<br /><br /><br /><br /><br /><br />f.<br />Surat Persetujuan/penunjukan Gubernur untuk bangunan bersifat sementara, bangunan di atas prasarana, bangunan di atas air atau bangunan khusus.<br /><br /><br /><br /><br /><br />g.<br />Rekomendasi dari Kantor Pertanahan dengan peta bukti pembebasan tanah. Surat pernyataan dari instansi Pemerintah atau Pemimpin Proyek/Tim pembebasan Tanah, khusus untuk Bangunan Pemerintah.<br /><br /><br /><br /><br /><br />3.<br />Untuk surat tanah tersebut harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari pemohon<br /><br /><br /><br />4.<br />Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur, baik yang diisyaratkan.<br /><br /><br /><br />5.<br />Keterangan dan Peta Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas Tata Kota sebanyak minimal tujuh lembar<br /><br /><br /><br />6.<br />Peta Kutipan Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas untuk bangunan yang telah memiliki IMB dan dugunakan untuk kegiatan perbaikan/perubahan dan atau penambahan sebagai pengganti keterangan dan Peta Rencana Kota tersebut minimal sebanyak tujuh set.<br /><br /><br /><br />7.<br />Gambar rancangan Arsitektur Bangunan minimal tujuh set dan foto copy surat izin bekerja Perancang Arsitektur ( 1 lembar ).<br /><br /><br /><br />8.<br />Gambar rancangan arsitektur bangunan harus dilengkapi hasil penilaian/penelitian dari Tim Penasehat Arsitektur Kota ( TPAK) bagi yang disayaratkan.<br /><br /><br /><br />9.<br />Perhitungan dan gambar struktur bangunan untuk bangunan dan laporan hasil penyelidikan tanah sebanyak minimal tiga set serta foto copy surat izin bekerja Perencana Struktur bagi yang disyaratkan ( 1 lembar ).<br /><br /><br /><br />10.<br />Perhitungan, gambar instalasi dan perlengkapannya minimla tiga set serta foto copy surat izin bekerja Perencana Instalasi dan Perlengkapannya, bagi yang disyaratkan (1 lembar).<br /><br /><br /><br /><br />Untuk bangunan tempat ibadah, selai memenuhi kelengkapan persyaratan di atas harus dilengkapai juga dengan surat persetujuan Gubernur.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />C.<br />Untuk Bangunan – Bangunan<br /><br /><br /><br />1.<br />Foto copy Kartu Tanda Penduduk (1 lembar)<br /><br /><br /><br />2.<br />Foto copy surat-surat tanah (1 set), dapat berupa salah satu dari surat sebagai berikut:<br /><br /><br /><br /><br /><br />a.<br />Sertifikat tanah<br /><br /><br /><br /><br /><br />b.<br />Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh Pejabat yang berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br />c.<br />Surat kavling dari Pemerintah Daerah c.q Walikota atau instansi lain yang ditunjuk Gubernur<br /><br /><br /><br /><br /><br />d.<br />Surat kavling dari Pemerintah Daerah c.q Walikota atau instansi lain yang ditunjuk Gubernur<br /><br /><br /><br /><br /><br />e.<br />Fatwa tanah atau rekomendasi dari Kanwil BPN atau Kantor Pertanahan setempat<br /><br /><br /><br /><br /><br />f.<br />Surat Keputusann walikotamadya untuk penampungan sementara<br /><br /><br /><br /><br /><br />g.<br />Surat Persetujuan/Penunjukan Gubernur untuk bangunan-bangunan bersifat sementara di atas taman, prasarana atau di atas air<br /><br /><br /><br /><br /><br />h.<br />Rekomendasi dari Kantor Pertanahan dengan peta bukti pembebasan tanah<br /><br /><br /><br /><br /><br />i.<br />Surat Pernyataan dari Instansi Pemerintah atau Pemimpin Proyek Tim Pembebasan tanah, khusus untuk tanah milik Pemerintah<br /><br /><br /><br /><br /><br />j.<br />Untuk surat tanah sebagaimana tersebut di atas harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari Pemohon serta untuk kegiatan pemagaran, pernyataan tersebut harus<br /><br /><br /><br />3.<br /><br /><br /><br />Untuk surat tanah sebagaimana tersebut di atas harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari pemohon, serta untuk kegiatan pemagaran, pernyataan tersebut harus diketahui oleh Lurah<br /><br /><br /><br />4.<br />Surat Izin Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur, bagi yang disyaratkan<br /><br /><br /><br />5.<br />Keterangan dan peta Rencana Kota dari Dinas/ Suku Dinas Tata Kota sebanyak minimal empat lembar<br /><br /><br /><br />6.<br />Gambar rancanganArsitektur minimal empat set dan foto copy surat izin bekerja perencana Arsitektur (1 lembar)<br /><br /><br /><br />7.<br />Perhitungan, gambar rencana sturktur dan laporan hasil penyelidikan tanah sebanyak minimal tiga set serta fotocopy surat izin bekerja Perencana Stuktur, bagi yang diisyaratkan (1 lembar)<br /><br /><br /><br />8.<br />Perhitungan gambar instalasi dan perlengkapannya sebanyak minimal tiga set serta foto copy surat izin bekerja Perencanaan Instalasi dan Perlengkapannya, bagi yang diisyaratkan (1 lembar)<br /><br /><br /><br />9.<br />Bangunan (1 set) bagi yang diisyaratkan, untuk bangunan-bangunan yang didirikan di halaman, di atas bangunan atau menempel pada bangunan.<br /><br /><br /><br /><br />Instansi/Lembaga yang terkait<br /><br />No<br />Instansi<br />Keterangan<br /><br />1.<br />Badan Pertanahan Nasional<br />Mengurus surat tanah<br /><br />2.<br />Suku Dinas Tata Kota (SDTK)<br />Mengurus advice Planning/Keterangan rencana Kota<br /><br />3.<br />Konsultan Perencana<br />Membuat gambar rencana bangunan<br /><br /><br /> <br /><br />Suku Dinas Pengawasan Pembangunan<br /><br />Tahap<br />Unit<br />Keterangan<br /><br />I<br />Seksi Perencana Pembangunan<br />Mengambil Nomor Konsultasi<br />Kelengkapan berkas diteliti<br />Konsultasi gambar rencana<br />Menyerahkan berkas IMB untuk diproses<br /><br />II<br />Subag Tata Usaha<br />Menghitung retribusi IMB<br />Mendapat surat perintah setor<br /><br />III<br />Bank terdekat<br />Menyetor retribusi<br />Mendapat bukti setor<br /><br />IV<br />Subag Tata Usaha<br />Setelah tiga hari<br />Menyerahkan bukti setor<br />Menerima Izin pendahuluan (IP)<br />Menerima papan proyek<br />Menerima surat Setor Retribusi (SSR)<br /><br />V<br />Pemohon<br />Dengan IP dan memasang papan proyek kegiatan, membangun dapat dimulai<br />IMB definitif akan selesai dalam 25 hari<br /><br /><br /><br />D. Tarif<br />1. Uang leges Rp. 20.000,- / unit / kapling.<br />2. Papan plank Rp. 30.000,- / buah.<br /><br />E. Waktu Penyelesaian<br />Proses Nomor 1 s/d 7 memakan waktu 12 hari kerja, jika berkas PIMB yang bersangkutan tidak terdapat kesalahan.<br /><br />F. Biaya Restribusi Permohonan Imb Untuk :<br /><br />Ø Perumahan kecil = Rp50.000,-<br />Ø Perumahan sedang = Rp75.000,-<br />Ø Perumahan besar = Rp100.000,-<br />Biaya Pengurusannya (resmi) :{+}<br />Ø Perumahan kecil = Rp50.000,-<br />Ø Perumahan sedang = Rp75.000,-<br />Ø Perumahan besar = Rp100.000,-<br /><br />E. Peran HAN Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Kewenangan tentang Perizinan<br />Peranan Hukum Administrasi Negara (HAN) adalah dalam melakukan kontrol terhadap jalannya istrumen-instrumen pemerintah seperti badan-badan milik pemerintah dan pejabat-pejabat pemerintah yang melakukan pelanggaran baik itu pencurian atau penyalahgunaan wewenangnya yang dimana akan menyinggung perlindungan bagi subyek hukum yang dirugikan oleh negara maupun person yang mewakili negara dan perlindungan hukum dalam HAN.<br />Penegakan Hukum dalam HAN, menurut P.Nicolai dan kawan-kawan adalah sarana penegakan hukum administrasi berisi :<br />1. Pengawasasan bahwa organ pemerintahan dapat melaksanakan ketaatan pada atau berdasarkan undang-undang yang bditetapkan secara tertulis dan pengawasan terhadap keputusan yang meletakkan kewaj9oban kepada individu.<br />2. Penerapan kewenangan sanksi pemerintahan.<br />Selain itu, ada beberapa sanksi pidana dalam HAN, antara lain :<br />1. Paksaan pemerintah <br />2. Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan <br />3. Pengenaan uang paksa oleh pemerintah<br />4. Pengenaan denda administratif<br />5. Paksaan pemerintah <br />Berdasarkan berbagai yurispundensi di negeri Belanda atau peraturan undang-undang di Indonesia, tampak bahwa pelaksanaan paksaan pemerintah adalah wewenang yang diberikan undang-undang kepada pemerintah, bukan kewajiban. Kewenangan pemerintah untuk menggunakan bestuurdwang merupakan kewenangan yang bersifat bebas, dalam arti pemerintah diberi kebebasan untuk mempertimbangkan menurut inisiatifnya sendiri apakah mengunakan bestuursdwang atau tidak atau bahkan menerapkan sanksi lainnya.<br />Kebebasan pemerintah menggunakan wewenang paksaan pemerintahan ini dibatasi oleh asas-asas umum pemerintahan yang layak, seperti asas kecermatan, asas keseimbangan, asas kepestian hukum, dan sebagainya.<br />Disamping itu, ketika pemerintahan menghadapi suatu kasus pelanggaran kaidah hukum administrasi negara, misalnya pelanggaran ketentuan perizinan, pemerintah harus mengunakan asas kecermatan, asas kepastian hukum,atau asas kebijaksanaan dengan mengkaji secara cermat apakah pelanggaran izin tersebut bersifat subtansial atau tidak. Sebagai contoh dapat diperhatikan dari fakta pelanggaran berikut ini :<br /><br />1. Pelanggaran yang bersifat subtansial : Seseorang mendirikan rumah tinggal di daerah pemukiman,akan tetapi orang tersebut tidak memiliki izin bagunan (IMB). Dalam hal ini, pemerintah tidak seepatutnya langsung menggunakan paksaan pemerintahan, dengan membongkar rumah tersebut. Terhadap pelanggaran yang tidak bersifat subtansial ini masih dapat ini masih dapat di legeslasi. Pemerintah harus memerintahkan kepada orang yang bersangkutan untuk mengurus IMB. Jika orang tersebut, setelah diperintahkan dengan baik,tidak mengurus izin, maka pemerintah bisa menerapkan bestuursdwang , yaitu pembongkaran.<br />2. Pelanggaran yang bersifat subtansial :Seorang membangun rumah dikawasan industri atu seorang [pengusaha membangun indusri dikawasan pemukiman penduduk,yang berarti mendirikam bangunan tidak sesuai dengan tata ruang atau rencana peruntukan (betemming) yang telah ditetapkan pemerintah dapat langsung menetapkan bestuurswang.<br /><br /> Dalam Pertanggung jawaban Hukum Pemerintah harus di telisik dari Pengertian pertanggung jawaban, Pertanggung jawaban berasal dari kata tanggung jawab yang berati kata wajib menangung segala sesuatunya (kalau ada suatu hal, boleh dituntut, di persalahkan,diperkarakan dan sebagainya) Dalam kamus hukum ada dua istilah yang menunjuk pada pertanggungjawaban yakni liability dan responsibility.<br />Liabilitiy merupakan merupakan istilah hukum yang luas didalamnya antara lain mengandung makna bahwa (leability merujuk pada makna yang paling komperehensif, meliputi hampir setiap karakter setiap karakter resiko atau tanggungjawab, yang pasti, yang bergantung, atau memungkinkan. Liability didefinisikan untuk menunjuk kepada semua hak dan kewajiban.<br />Disamping itu, Liability juga merupakan:kondisi untuk tunduk kepada kewajiban secara aktual dan potensial; kondisi pertanggung jawab terhadap hal-hal yang aktual atau mengkin suatu kerugian, ancaman, kajahatan, biaya, atau beban ; kondisi yang menciptakan tugas untuk melaksanakan undang-undang dengan sgera atau pada masa yang akan datang. Sementara responsibility berati kewajiban bertanggung jawab atas suatu undang-undang yang dilaksanakan, dan memperbaiki atau sebaliknya-memberi ganti rugi atas kerusakan apapun yang telah ditimbulkannya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB IV<br />PENUTUP<br /><br />Kesimpulan<br />Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum administrasi negara. Izin menurut Prof. Bagirmanan, yaitu merupakan persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk memperuraikan tindakan atau perbuatan tertentu yang secara umum dilarang.<br />Izin merupakan perbuatan Hukum Administrasi Negara bersegi satu yang diaplikasikan dalam peraturan berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ketentuan perundang-undangan. Tujuan izin yaitu untuk mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti keinginan pemerintah.<br />Peranan Hukum Administrasi Negara (HAN) adalah dalam melakukan kontrol terhadap jalannya istrumen-instrumen pemerintah seperti badan-badan milik pemerintah dan pejabat-pejabat pemerintah. Berdasarkan berbagai yurispundensi di negeri Belanda atau peraturan undang-undang di Indonesia, tampak bahwa pelaksanaan paksaan pemerintah adalah wewenang yang diberikan undang-undang kepada pemerintah yang bersifat bebas, dalam arti pemerintah diberi kebebasan untuk mempertimbangkan menurut inisiatifnya sendiri apakah mengunakan bestuursdwang atau tidak atau bahkan menerapkan sanksi lainnya.<br />Disamping itu, ketika pemerintahan menghadapi suatu kasus pelanggaran kaidah hukum administrasi negara, misalnya pelanggaran ketentuan perizinan, pemerintah harus mengunakan asas kecermatan, asas kepastian hukum,atau asas kebijaksanaan dengan mengkaji secara cermat apakah pelanggaran izin tersebut bersifat subtansial atau tidak.<br />Terhadap pelanggaran yang tidak bersifat subtansial ini masih dapat ini masih dapat di legeslasi. Pemerintah harus memerintahkan kepada orang yang bersangkutan untuk mengurus IMB. Jika orang tersebut, setelah diperintahkan dengan baik,tidak mengurus izin, maka pemerintah bisa menerapkan bestuursdwang , yaitu pembongkaran. Kasus-kasus tersebut bisa diselesaikan di peradilan tata usaha negara.esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-47586709289459598232011-06-23T07:22:00.001-07:002011-06-23T07:22:45.808-07:00PELAYANAN PUBLIK<span xmlns=''><p style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menurut Undang-Undang Pelayanan Publik, yaitu UU No.25 tahun 2009, yang dimaksud dengan :<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>P<em>elayanan publik</em> merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Penyelenggara pelayanan publik</em> atau <em>Penyelenggara </em>merupakan setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='color:black; font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Pelaksana pelayanan publik </em>atau <em>Pelaksana</em> merupakan pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam Organisasi Penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi privat, adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, PTS, maupun perusahaan pengangkutan.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi publik yang bersifat primer adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah merupakan satu-satunya penyelenggara sehingga klien/pengguna mau tidak mau harus memanfaatkannya. Misalnya adalah pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara, dan pelayanan perizinan.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh organisasi publik yang bersifat sekunder adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya pengguna/klien tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa penyelenggara pelayanan.<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum kepada masyarakat, seorang pejabat publik harus melakukan sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Namun pada kenyataannya terjadi cukup banyak pelanggaran.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pelanggaran-pelanggaran tersebut adalah:<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Penundaan Berlarut<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seorang pejabat publik secara berkali-kali menunda atau mengulur-ulur waktu dengan alasan yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan sehingga proses administrasi yang sedang dikerjakan menjadi tidak tepat waktu sebagaimana ditentukan (secara patut) dan mengakibatkan pelayanan umum tidak ada kepastian.<strong><br /> </strong></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Tidak Menangani<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seorang pejabat publik sama sekali tidak melakukan tindakan yang semestinya wajib dilakukan (menjadi kewajibannya) dalam rangka memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.<strong><br /> </strong></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Persekongkolan<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Beberapa pejabat publik yang bersekutu dan turut serta melakukan kejahatan, kecurangan, melawan hukum dalam memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.<strong><br /> </strong></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Pemalsuan<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perbuatan meniru suatu secara tidak sah atau melawan hukum untuk kepentingan menguntungkan diri sendiri, orang lain dan/atau kelompok sehingga menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya pelayanan umum kepada masyarakat secara baik.<strong><br /> </strong></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Diluar Kompetensi<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik memutuskan sesuatu yang bukan menjadi wewenangnya sehingga masyarakat tidak memperoleh pelayanan secara baik.<strong><br /> </strong></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Tidak Kompeten<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik tidak mampu atau tidak cakap dalam memutuskan sesuatu sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi tidak memadai (tidak cukup baik).<strong><br /> </strong></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Penyalahgunaan Wewenang<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seorang pejabat publik menggunakan wewenangnya (hak dan kekuasaan untuk bertindak) untuk keperluan yang tidak sepatutnya sehingga menjadikan pelayanan umum yang diberikan tidak sebagaimana mestinya.<br /></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Bertindak Sewenang-wenang<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seorang pejabat publik menggunakan wewenangnya (hak dan kekuasaan untuk bertindak) melebihi apa yang sepatutnya dilakukan sehingga tindakan dimaksud bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan mengakibatkan pelayanan umum tidak dapat diberikan secara memadai.<strong><br /> </strong></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>9. Permintaan Imbalan Uang/Korupsi<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 28pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Dalam proses pemberian pelayanan umum kepada masyarakat, seorang pejabat publik meminta imbalan uang dan sebagainya atas pekerjaan yang sudah semestinya dia lakukan (secara cuma-cuma) karena merupakan tanggung jawabnya.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 28pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Seorang pejabat publik menggelapkan uang negara, perusahaan (negara), dan sebagainya untuk kepentingan pribadi atau orang lain sehingga menyebabkan pelayanan umum tidak dapat diberikan kepada masyarakat secara baik.<strong><br /> </strong></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>10. Kolusi dan Nepotisme<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum kepada masyarakat, seorang pejabat publik melakukan tindakan tertentu untuk mengutamakan sanak famili sendiri tanpa kriteria objektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan (tidak akuntable), baik dalam memperoleh pelayanan maupun untuk dapat duduk dalam jabatan atau posisi dilingkungan pemerintahan.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>11. Penyimpangan Prosedur<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberikan pelayanan umum, seorang pejabat publik tidak mematuhi tahapan kegiatan yang telah ditentukan dan secara patut.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>12. Melalaikan Kewajiban<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik bertindak kurang hati-hati dan tidak mengindahkan apa yang semestinya menjadi tanggungjawabnya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>13. Bertindak Tidak Layak/ Tidak Patut<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik melakukan sesuatu yang tidak wajar, tidak patut, dan tidak pantas sehingga masyarakat tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>14. Penggelapan Barang Bukti<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seorang pejabat publik terkait dengan proses penegakan hukum telah menggunakan barang, uang dan sebagainya secara tidak sah, yang merupakan alat bukti suatu perkara sehingga mengakibatkan pelayanan umum yang semestinya diterima pihak yang berperkara menjadi terganggu.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>15. Penguasaan Tanpa Hak<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seorang pejabat publik memenguasai sesuatu yang bukan milik atau kepunyaannya secara melawan hak, mengakibatkan pelayananan umum terkait dengan hak tersebut tidak diperoleh si pemilik hak.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>16. Bertindak Tidak Adil<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik melakukan tindakan memihak, melebihi atau mengurangi dari yang sewajarnya, sehingga masyarakat memperoleh pelayanan tidak sebagaimana mestinya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>17. Intervensi<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Seorang pejabat publik melakukan campur tangan terhadap kegiatan yang bukan menjadi tugas dan kewenangannya sehingga mempengaruhi proses pemberian pelayanan umum kepada masyarakat.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>18. Nyata-nyata Berpihak<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik bertindak berat sebelah dan lebih mementingkan salah satu pihak tanpa memperhatikan ketentuan berlaku sehingga keputusan yang diambil merugikan pihak lainnya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>19. Pelanggaran Undang-Undang.<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik secara sengaja melakukan tindakan menyalahi atau tidak mematuhi ketentuan perundangan yang berlaku sehingga masyarakat tidak memperoleh pelayanan secara baik.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>20. Perbuatan Melawan Hukum<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam proses pemberian pelayanan umum, seorang pejabat publik melakukan perbuatan bertentangan dengan ketentuan berlaku dan kepatutan sehingga merugikan masyarakat yang semestinya memperoleh pelayanan umum.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dalam bab VIII UU nomor 25 tahun 2009 mengenai Pelayanan Publik diatur bahwa pengaduan bisa menggunakan tiga jalur; internal, eksternal (melalui Ombudsman) dan melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Khusus mengenai penyelesaian pengaduan oleh Ombudsman, UU No. 25 tahun 2009 melalui pasal 50 ayat 5 mengatur satu pasal yang sifatnya memperkuat UU Ombudsman Republik Indonesia (ORI), No. 37 tahun 2008 khususnya mengenai tugas dan kewenangan ombudsman. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>UU nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik cukup tegas dan lengkap mengatur mengenai sanksi terhadap pelanggaran beberapa pasal yang cukup krusial. Jenis sanksi yang diberikan berjenjang, mulai dari sanksi yang ringan hingga berat. Misalnya, bagi penyelenggara yang tidak menyusun standar pelayanan dan tidak melibatkan masyarakat dalam penyusunan standar pelayanan dikenakan sanksi paling rendah penurunan jabatan dan paling tinggi pemberhentian. Begitu juga untuk pelanggaran terhadap pasal kewajiban penyelenggara dapat dikenakan sanksi penjacabutan izin. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Jenis hukuman disiplin,</strong> yaitu :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Hukuman disiplin ringan terdiri dari :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Teguran lisan.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Teguran tertulis.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Hukuman disiplin sedang, terdiri dari :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. Hukuman disiplin berat, terdiri dari :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 28pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 28pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Pembebasan dari jabatan.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 28pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 28pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sanksi administrasi berbeda dengan sanksi pidana. Perbedaan antara sanksi administrasi dan sanksi pidana dapat dilihat dari tujuan pengenaan sanksi itu sendiri. Sanksi administrasi ditujukan kepada perbuatan pelanggarannya, sedangkan sanksi pidana ditujukan kepada si pelanggar dengan memberi hukuman berupa nestapa.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sanksi administrasi dimaksudkan agar perbuatan pelanggaran itu dihentikan. Sifat sanksi adalah "<em>reparatoir</em>" artinya memulihkan pada keadaan semula. Di samping itu perbedaan antara sanksi pidana dan sanksi administrasi ialah tindakan penegakan hukumnya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sanksi administrasi diterapkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara tanpa harus melalui prosedur peradilan sedangkan sanksi pidana hanya dapat dijatuhkan oleh hakim pidana melalui proses peradilan Pegawai yang mendapat sanksi administrasi tentu akan mendapat pengurangan jumlah tunjangan khusus yang diterimanya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Besarnya pengurangan Tunjangan Khusus terhadap peringatan lisan diatur sebagai berikut:<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Kepada pegawai yang terlambat masuk bekerja atau pulang sebelum waktunya dibayarkan tunjangan dengan perhitungan dikurangi 1% (satu per seratus) untuk tiap kali terlambat masuk bekerja atau pulang sebelum waktunya dengan tidak memperhatikan dalam hubungan atau alasan apapun, kecuali karena dinas yang menyebabkan ia terlambat masuk atau meninggalkan tempat kerja sebelum waktunya.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Kepada pegawai yang tidak masuk bekerja dibayarkan tunjangan dengan perhitungan dikurangi 5% (lima per seratus) untuk tiap satu hari tidak masuk bekerja dengan tidak memperhatikan dalam hubungan atau alasan apapun, kecuali karena ditugaskan secara kedinasan atau menjalankan cuti tahunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pengurangan Tunjangan Khusus berupa pengurangan 5% (lima per seratus) untuk satu hari tidak masuk bekerja dengan tidak memperhatikan dalam hubungan atau alasan apapun, kecuali karena ditugaskan secara kedinasan atau menjalankan cuti tahunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebenarnya merupakan hal yang sedikit aneh mengingat setiap orang pasti akan mengalami sakit dalam hidupnya.<br /></span></p></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sementara itu besarnya pengurangan Tunjangan Khusus terhadap peringatan tertulis diatur sebagai berikut :<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hakim dan Pegawai Negeri yang mendapat peringatan tertulis pertama dikurangi sebesar 25% (dua puluh lima per seratus) dari jumlah tunjangan selama satu bulan.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hakim dan Pegawai Negeri yang mendapat peringatan tertulis kedua dikurangi sebesar 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah tunjangan selama satu bulan.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Hakim dan Pegawai Negeri yang mendapat peringatan tertulis ketiga dan atau dalam batas waktu antara hal yang menyebabkan diberikannya peringatan tertulis kedua dengan hal yang menyebabkan dikeluarkannya peringatan tertulis pertama kurang dari 31 (tiga puluh satu) hari, maka Hakim dan Pegawai Negeri tersebut dikurangi sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari jumlah tunjangan selama satu bulan.<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Besarnya pengurangan Tunjangan Khusus terhadap Hakim dan Pegawai Negeri yang dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980, dikurangi dari jumlah tunjangan khusus kinerja sebagai berikut :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Hukuman Disiplin Ringan.<br /></span></p></li></ol><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Selama 2 (dua) bulan sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman peringatan lisan yang telah diberitahukan secara tertulis kepada pejabat yang menangani kepegawaian.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Selama 3 (tiga) bulan sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman peringatan tertulis.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Selama 6 (enam) bulan sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman berupa pernyataan tidak puas secara tertulis.<br /></span></div></li></ul><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>b. Hukuman Disiplin Sedang<br /></span></p><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesuai dengan lamanya hukuman disiplin yang dijatuhkan sebesar 90% (sembilan puluh per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman berupa penundaan kenaikan gaji berkala sampai dengan kenaikan gaji berkala berikutnya.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesuai dengan lamanya hukuman disiplin yang dijatuhkan sebesar 90% (sembilan puluh per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman berupa penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala sampai dengan kenaikan gaji berkala berikutnya.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesuai dengan lamanya hukuman disiplin yang dijatuhkan sebesar 90% (sembilan puluh per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman berupa penundaan kenaikan pangkat sampai dengan kenaikan pangkat berikutnya.<br /></span></div></li></ul><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Hukuman Disiplin Berat.<br /></span></p><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sesuai dengan lamanya hukuman disiplin yang dijatuhkan sebesar 100% (seratus per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Selama 12 (dua belas) bulan sebesar 100% (seratus per seratus) tiap bulan, jika dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan terhitung mulai akhir bulan dijatuhkan hukuman disiplin.<br /></span></div></li></ul><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bila ada pegawai di lingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara yang melakukan pelanggaran seperti yang telah diatur dalam berbagai peraturan perundang – undangan tentu saja harus mendapatkan sanksi yang setimpal dengan kesalahan atau pelanggaran yang dilakukannya. Tahap pertama sanksi administrasi yang diberikan berupa teguran lisan. Alasan pemberian teguran lisan biasanya karena alasan kelebihan hari cuti, jam masuk kantor yang terlambat atau pulang kantor yang lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan, dan terlambatnya penyampaian berkas perkara. Setelah mendapat teguran lisan tersebut, para pegawai biasanya tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pemberian sanksi bagi seorang Pegawai Negeri Sipil sepertinya lebih mengalami kelonggaran dibandingkan dengan Pegawai Swasta. Seorang Pegawai Swasta bisa langsung dijatuhi hukuman berat ketika dia melakukan kesalahan. Namun seorang Pegawai Negeri Sipil harus menunggu prosedur yang cukup lama. Peraturan disiplin Pegawai Negeri tersebut tentu saja mempunyai konsekuensi yang harus ditaati oleh setiap Pegawai Negeri Sipil.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pelanggaran terhadap peraturan tersebut berakibat pelaku pelanggaran tersebut harus menjalani suatu hukuman tertentu, diantaranya adalah sanksi administrasi. Tujuan sanksi administrasi diberikan agar perbuatan pelanggaran tersebut dihentikan. Sebagai contoh adalah seorang PNS tidak hadir selama beberapa hari tanpa alasan yang jelas. Kemudian ia memperoleh teguran lisan dari atasannya dengan tujuan Pegawai tersebut tidak mengulangi kesalahannya.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pemberian sanksi administrasi akan menimbulkan dampak baik bagi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan yang langsung memperoleh sanksi administrasi tersebut maupun Pegawai Negeri Sipil lainnya. Adanya pemberian sanksi tersebut setidaknya akan memberikan efek kepada PNS tersebut dimana akan timbul kekhawatiran adanya sanksi lebih lanjut yang lebih berat. <br /></span></p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-4004538498219727472011-06-23T07:20:00.001-07:002011-06-23T07:20:11.610-07:00Analisis terhadap ACFTA<span xmlns=''><p style='text-align: justify'>Masalah perekonomian merupakan masalah yang tiada batasnya. Indonesia merupakan salah satu dari 3 negara Asia, disamping China dan India yang tetap tumbuh positif saat Negara lain terpuruk akibat krisis finansial global. Ini merupakan suatu prestasi dan optimisme bagi masa depan perekonomian Indonesia. Dengan kondisi ini, pemerintah mengadakan Asean-China Trade Agreement (ACFTA) guna menghadapi persaingan global.<br /></p><p style='text-align: justify'>ACFTA(ASEAN-China Free Trade Area) adalah sebuah persetujuan kerjasama ekonomi regional yang mencakup perdagangan bebas antara negara anggota ASEAN (Assosiation of South East Asian Nation) dengan China. Persetujuan ini telah disetujui dan ditandatangani oleh negara-negara ASEAN dan China pada tanggal 29 November 2004. Dalam kerjasama ini, hambatan-hambatan tarif dan non-tarif dihilangkan atau dikurangi dalam rangka mewujudkan perdagangan bebas dalam kawasan regional ASEAN dan China. Namun, tidak semua anggota ASEAN menyetujui penghapusan tarif dalam waktu bersamaan. ASEAN6 yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan Filipina menyetujui penghapusan per 1 Januari 2010 sedangkan CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos,dan Vietnam) baru akan mengeliminasi dan menghapus tarif 1 Januari 2015.<br /></p><p style='text-align: justify'>Tidak hanya itu, negara-negara yang telah menyetujuinya juga akan meningkatkan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi serta meningkatkan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para Pihak ACFTA. Di dalam <em>Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People's Republic of China</em>, kedua pihak sepakat akan melakukan<em><br /> </em>kerjasama yang lebih intensif di beberapa bidang seperti pertanian, teknologi<em><br /> </em>informasi, pengembangan SDM, investasi, pengembangan Sungai Mekong, perbankan, keuangan, transportasi, industri, telekomunikasi, pertambangan, energi, perikanan, kehutanan, produk-produk hutan dan sebagainya. Kerjasama ekonomi ini dilakukan untuk mencapai tujuan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China.<br /></p><p style='text-align: justify'>Dalam Framework Agreement, para pihak menyepakati untuk memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi melalui:<br /></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Penghapusan tarif dan hambatan non tarif dalam perdagangan barang;<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Liberalisasi secara progressif barang dan jasa;<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Membangun regim investasi yang kompetitif dan terbuka dalam rangka ASEAN-China FTA.<br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'><strong>Landasan Hukum<br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Dalam membentuk ACFTA, para Kepala Negara Anggota ASEAN dan China telah menandatangani <em>ASEAN - China Comprehensive Economic Cooperation </em>pada tanggal 6 Nopember 2001 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam. Sebagai titik awal proses pembentukan ACFTA para Kepala Negara kedua pihak menandatangani <em>Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People's Republic of China </em>di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4 Nopember 2002. Protokol perubahan <em>Framework Agreement </em>ditandatangani pada tanggal 6 Oktober 2003, di Bali, Indonesia. Protokol perubahan kedua <em>Framework Agreement </em>ditandatangani pada tanggal 8 Desember 2006.<br /></p><p style='text-align: justify'>Indonesia telah meratifikasi Ratifikasi <em>Framework Agreement ASEAN-China FTA </em>melalui Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2004 tanggal 15 Juni 2004. Setelah negosiasi tuntas, secara formal ACFTA pertama kali diluncurkan sejak ditandatanganinya <em>Trade in Goods Agreement </em>dan <em>Dispute Settlement Mechanism Agreement </em>pada tanggal 29 November 2004 di Vientiane, Laos.<br /></p><p style='text-align: justify'>Persetujuan Jasa ACFTA ditandatangani pada pertemuan ke-12 KTT ASEAN di Cebu, Filipina, pada bulan Januari 2007. Sedangkan Persetujuan Investasi ASEAN China ditandatangani pada saat pertemuan ke-41 Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN tanggal 15 Agustus 2009 di Bangkok, Thailand.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>Peraturan Nasional terkait ACFTA<br /></strong></p><ul><li><div style='text-align: justify'>Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2004 tanggal 15 Juni 2004 tentang Pengesahan Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the Associaton of Southeast Asean Antions and the People's Republic ofChina.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Keputusan Menteri Keuangan Republi Indonesia Nomor 355/KMK.01/2004 tanggal 21 Juli 2004 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Impor Barang dalam rangka Early Harvest Package ASEAN-China Free Trade Area.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 57/PMK.010/2005 tanggal 7 Juli 2005 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka Normal Track ASEANChina Free Trade Area.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 21/PMK.010/2006 tanggal 15 Maret 2006 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka Normal Track ASEAN-China Free Trade Area.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 04/PMK.011/2007 tanggal 25 Januari 2007 tentang Perpanjangan Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka Normal Track ASEAN-China Free Trade Area.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.011/2007 tanggal 22 Mei 2007 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 235/PMK.011/2008 tanggal 23 Desember 2008 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area.<br /></div></li></ul><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'>Secara lebih spesifik, ACFTA antara lain bertujuan untuk :<strong><br /> </strong></p><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara negara-negara anggota.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa<br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>serta menciptakan suatu sistem yang transparan dan untuk mempermudah investasi.<br /></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan mengembangkan kebijaksanaan<br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>yang tepat dalam rangka kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota.<br /></span></p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota ASEAN baru<br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>(Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam– CLMV) dan menjembatani kesenjangan pembangunan ekonomi diantara negara-negara anggota.<br /></span></p></li></ul><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>Dampak ACFTA terhadap perekonomian Indonesia<br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Di dalam tabel berikut ini disajikan data mengenai jumlah ekspor impor Indonesia ke negara-negara ASEAN dan China.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><strong>Tabel 2.2 Ekspor Impor Indonesia ke Negara-negara ASEAN China<br /></strong></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'>Merujuk pada data diatas, terlihat bahwa Indonesia sangat bergantung pada impor dari negara ASEAN lainnya, terlebih lagi bergantung pada China. Perbandingan antara jumlah ekspor dan impor yang dilakukan Indonesia masih jauh timpang. Contohnya hubungan dagang yang dilakukan dengan Singapura, Indonesia melakukan ekspor yang terus naik mulai dari bulan Januari 2009 hingga Januari 2010, namun sebaliknya angka impor turut naik berbanding lurus dengan angka ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masih sangat bergantung pada impor yang dilakukan dengan negara lain.<br /></p><p style='text-align: justify'>Dalam hal ini, terdapat dampak positif dan negatif dari adanya ACFTA yang diberlakukan oleh Indonesia.<br /></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Dampak Negatif<br /></div><ol><li><div style='text-align: justify'>Serbuan produk asing terutama dari Cina dapat mengakibatkan kehancuran<em><br /> </em>sektor-sektor ekonomi yang diserbu.<em><br /> </em></div></li><li><div style='text-align: justify'>Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing dengan kualitas dan harga yang<em><br /> </em>sangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di berbagai sektor ekonomi menjadi importir atau pedagang saja. Sebagai contoh, harga tekstil dan produk tekstik (TPT) Cina lebih murah antara 15% hingga 25%. <em><br /> </em></div></li><li><div style='text-align: justify'>Karakter perekomian dalam negeri akan semakin tidak mandiri dan lemah karena segalanya bergantung pada asing dan sektor-sektor vital ekonomi dalam negeri juga sudah dirambah dan dikuasai asing.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Peranan produksi terutama sektor industri manufaktur dan IKM dalam pasar nasional akan terpangkas dan digantikan impor. Dampaknya, ketersediaan lapangan kerja semakin menurun.<br /></div></li></ol></li><li><div style='text-align: justify'>Dampak Positif dari adanya ACFTA<br /></div><ol><li><div style='text-align: justify'>ACFTA akan membuat peluang kita untuk menarik investasi.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Dengan adanya ACFTA dapat meningkatkan voume perdagangan.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>ACFTA akan berpengaruh positif pada proyeksi laba BUMN 2010 secara agregat<strong>.</strong><br /> </div></li></ol></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>Langkah Pemerintah Indonesia dalam Mengambil Keputusan Bergabung dengan ACFTA<br /></strong></p><p style='text-align: justify'>Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia cenderung belum siap dengan keputusannya bergabung dengan ASEAN-6 untuk melakukan perdagangan bebas dalam ACFTA per 1 Januari 2010. Namun demikian, pemerintah tetap memberlakukan kebijakan tersebut. Pertanyaan yang muncul adalah apa alasan pemerintah Indonesia dibalik keputusan bergabung dengan ASEAN-6 dalam memberlakukan ACFTA per 1 Januari 2010 dan bukan bergabung dengan CLMV yang memberlakukan ACFTA per 1 Januari 2015.<br /></p><p style='text-align: justify'>Adapun kebijakan Indonesia untuk bergabung dengan ASEAN-6 dirasakan sebagai sebuah upaya yang dinilai cukup efektif untuk membangun dan mempertahankan citra positifnya di forum internasional, terutama citra positif yang terkait dengan aspek ekonomi. <br /></p><p style='text-align: justify'>Dengan menyetujui ACFTA dan bergabung dengan ASEAN-6 yang notabene dinilai lebih siap dari CLMV, Indonesia dapat menciptakan citra kematangan ekonominya. Hal ini disebabkan karena forum internasional akan melihat bahwa Indonesia telah siap secara ekonomi untuk bersaing dan stabil secara ekonomi sehingga peluang investasi akan lebih besar. Disini kita dapat melihat<em> interest</em> Indonesia terutama dalam bidang ekonomi untuk menciptakan citra positif agar dapat mendorong iklim investasi yang baik dan pada akhirnya dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada Indonesia. <br /></p><p style='text-align: justify'><h2><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><em>Secara Hukum, Indonesia Sulit Mundur dari ACFTA <br /></em></span></h2></p><p style='text-align: justify'>Ketentuan yang menyebutkan ACFTA akan diberlakukan pada tahun 2010 terdapat pada Pasal 8 Ayat (1) Kerangka Perjanjian. Meskipun penundaan keberlakuan ACFTA dimungkinkan, tetapi akan sulit dilakukan oleh Indonesia, karena :<br /></p><ol><li><div style='text-align: justify'>Indonesia menandatangani Perjanjian Perdagangan Barang bersama negara-negara ASEAN yang telah tergabung dalam Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA). Artinya, Indonesia tidak dalam kapasitas sebagai sebuah negara di ASEAN, tetapi atas dasar bagian dari AFTA. Oleh karena itu, penundaan, bila diinginkan, harus melalui dua tahapan, antara lain :<br /></div><ol><li><div style='text-align: justify'>Meyakinkan negara-negara ASEAN agar ASEAN mau meminta penundaan kepada China.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>ASEAN yang telah satu suara dalam penundaan untuk Indonesia bernegosiasi dengan China agar Perjanjian Perdagangan Barang ditunda keberlakuannya. Proses ini akan sangat sulit dan memakan waktu, padahal keberlakuan dari Perjanjian Perdagangan Barang saat ini sudah berlangsung.<br /></div></li></ol></li><li><div style='text-align: justify'>Penundaan akan masuk dalam klausul amandemen. Keinginan Indonesia untuk menunda jangka waktu ataupun sektor tertentu akan masuk dalam kategori mengamandemen ketentuan Pasal 8 Kerangka Perjanjian. Dalam Kerangka Perjanjian memang diatur apabila ada pihak yang hendak mengamandemen isi dari perjanjian. Ini diatur dalam Pasal 14 yang menyebutkan, "Ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini dapat dimodifikasi melalui amandemen yang disetujui bersama secara tertulis oleh para pihak". Kesulitan terletak pada kenyataan bahwa amandemen harus dilakukan oleh semua negara ASEAN dengan China meskipun untuk hubungan yang bersifat bilateral. Preseden mengenai hal ini pernah terjadi. Pada 8 Desember 2006, kerangka Perjanjian telah diamandemen terkait masalah bilateral antara Vietnam dan China. Amandemen ini tertuang dalam Protokol untuk Amendemen Kerangka Perjanjian mengenai Kerja Sama Ekonomi Komprehensif antara Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara dan Republik Rakyat China (Protocol to Amend the Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-operation between Association of South East Asian Nations and People's Republic of China). Meskipun yang diatur bersifat bilateral, tetapi perjanjian untuk mengamandemen harus dilakukan oleh semua negara ASEAN dengan China.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Apabila Indonesia berkeras untuk tidak memberlakukan Perjanjian Perdagangan Barang, sementara China tidak menyetujuinya, ini bisa berujung pada sengketa. Sengketa terkait dengan Perjanjian Perdagangan Barang telah mendapat pengaturan, yaitu dalam Pasal 21 yang menyebutkan, "Perjanjian tentang Mekanisme Penyelesaian Sengketa antara ASEAN dan China akan berlaku untuk Perjanjian ini". Mekanisme penyelesaian sengketa telah mendapat pengaturan dalam Perjanjian Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Agreement) yang ditandatangani pada tanggal 29 November 2004 oleh ASEAN dan China. Kendati belum pernah dimanfaatkan, penyelesaian sengketa tentu akan memakan waktu dan energi. Bagi Indonesia, pilihan yang realistis—meski harus dibayar mahal—tampaknya adalah memberlakukan ACFTA sesuai Kerangka Perjanjian dan Perjanjian Perdagangan Barang. Namun, Indonesia harus dapat memanfaatkan ACFTA untuk keuntungannya dan tidak sebaliknya. Indonesia juga harus memanfaatkan ketentuan-ketentuan yang tersedia untuk melindungi industri dalam negerinya.<br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'>Negosiasi yang dilakukan Pemerintah atas pemberlakuan <em>ASEAN-China Free Trade Agreement</em> (ACFTA) tidak akan mengubah keberlakuan perjanjian internasional tersebut. Kalaupun China setuju atas usul Indonesia, pembatalan perjanjian tak mungkin dilakukan jika negara anggota ASEAN lainnya tidak setuju.<br /></p><p style='text-align: justify'>Pandangan itu disampaikan dua guru besar hukum internasional, Huala Adolf dan Hikmahanto Juwana. Menurut Huala, Guru Besar di bidang Hukum Privat Internasional Universitas Padjadjaran Bandung, yang bisa dilakukan Pemerintah adalah negosiasi. Tetapi bukan untuk membatalkan perjanjian, melainkan untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi produk lokal akibat perdagangan bebas ASEAN dan China. Perjanjian itu membuka keras seluas-luasnya bagi produk China dan negara ASEAN lain ke pasar domestik Indonesia.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><strong>Saran</strong><br /> </p><ol><li><div style='text-align: justify'>Pemerintah sepatutnya melakukan langkah antisipatif untuk memberikan kesempatan industri lokal berkembang, peningkatan kapasitas terpasang di seluruh cabang industrimanufaktur, deregulasi perizinan, perbaikan infrastruktur listrik, jalan, dan pelabuhan,serta akses intermediasi perbankan yang menarik bagi investor dan peduli terhadap Market Domestic Obligation (MDO).<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>UKM (usaha kecil menengah) perlu ditingkatkan guna memajukan daya saing produkyang semakin ketat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan keringanan terhadap para wirausahawan dalam memperoleh kredit usaha.<br /></div></li><li><div style='text-align: justify'>Pemerintah harus tetap konsisten dengan kewajiban penggunaan bahan baku local untuk berbagai sektor infrastruktur.<br /></div></li></ol><p style='text-align: justify'>Beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah dalam menghadapi kondisi negatif ACFTA adalah:<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'>1. Restrukturisasi skema perdagangan bebas ASEAN-China.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'>2. Proteksi terhadap pasar domestik dengan menetapkan standar untuk barang-barang tertentu.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'>3. Meningkatkan produksi dalam negeri, terutama untuk produk-produk olahan.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'>4. Melakukan kebijakan substitusi impor untuk komoditi tertentu.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'>5. Merubah arah industrialisasi berbasis pertanian.<br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'>6. Meningkatkan ekspor produk-produk unggulan. <br /></p><p style='text-align: justify; margin-left: 14pt'>7. Lebih memperhatikan kekuatan lobi politik atau daya tawar pemerintah dalam <em>deal-deal </em>politik tingkat internasional.<br /></p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-20090460296543491812011-06-23T07:17:00.001-07:002023-02-15T18:56:20.035-08:00PPn dan PPnBM<span xmlns=''><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB I<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>PENDAHULUAN<br /></strong></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Latar Belakang<br /></strong></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pajak merupakan sumber penerimaan Negara disamping penerimaan dari sumber migas dan non migas. Dengan posisi yang sedemikian itu pajak merupakan penerimaan strategis yang harus dikelola dengan baik . Dalam struktur keuangan Negara tugas dan fungsi penerimaan pajak dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pajak dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Latar Belakang Diberlakukannya Pajak Penjualan atas Barang Mewah <br/>Setiap pemungutan pajak termasuk pemungutan Pajak Pertambahan Nilai diharapkan mencerminkan keadilan baik secara horizontal maupun vertikal. Untuk mencapai sasaran agar pemungutan Pajak Pertambahan Nilai mencerminkan keadilan tersebut maka diberlakukan pemungutan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), di samping diberlakukan tarif proporsional dan progresif.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 18pt'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB II<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>PERUMUSAN MASALAH<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Permasalahan yang kami bahas dalam makalah ini adntara lain :<br /></span></p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa pengertian dari PPn BM dan dasar hukumnya?<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa karakteristik Pajak Pertambahan Nilai(PPn)?<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bagaimana cara menghitung PPn BM?<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bagaimana tata cara pembayaran dan pelaporan PPn/PPn BM?<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB III<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>PEMBAHASAN<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><br /> </p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Definisi dan Dasar Hukumnya<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Dalam bahasa Inggris, PPN disebut Value Added Tax (VAT) atau Goods and Services Tax (GST). PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mekanisme pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN ada pada pihak pedagang atau produsen sehingga muncul istilah Pengusaha Kena Pajak yang disingkat PKP. Dalam perhitungan PPN yang harus disetor oleh PKP, dikenal istilah pajak keluaran dan pajak masukan. Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya, sedangkan pajak masukan adalah PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh, atau membuat produknya.<br /></span></p></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10 persen. Dasar hukum utama yang digunakan untuk penerapan PPN di Indonesia adalah Undang-Undang No. 8/1983 berikut revisinya, yaitu Undang-Undang No. 11/1994 dan Undang-Undang No. 18/2000.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Barang tidak kena PPN:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya, meliputi:<br /></span></p><ol style='margin-left: 72pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Minyak mentah.<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. Gas bumi.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. Panas bumi.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>4. Pasir dan kerikil.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>5. Batu bara sebelum diproses menjadi briket batu bara.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>6. Bijih timah, bijih besi, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, dan bijih bauksit.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>7. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat<br/>Objek Pajak Pertambahan Nilai.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>Apabila ditinjau dari jenis penyerahan yang menjadi objek PPN, maka terdapat 6 (enam) jenis PPN. Dari keenam jenis PPN, 2 (dua) jenis di antaranya dibatasi dengan unsur untuk dapat mengenakan PPN, yaitu PPN Barang dan PPN Jasa. <br/><br /> </span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 53pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Unsur-unsur yang harus dipenuhi untuk dapat dikenakan PPN adalah: <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 53pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. adanya penyerahan;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 53pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>2. yang diserahkan adalah Barang Kena Pajak (BKP);<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 53pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>3. yang menyerahkan adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP); <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 53pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>4. penyerahannya harus di Daerah Pabean, yaitu daerah Republik Indonesia; <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 53pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>5. PKP yang menyerahkan harus dalam lingkungan perusahaan /pekerjaannya terhadap barang yang dihasilkan.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>Penyerahan yang dikenakan PPN meliputi: <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. penyerahan hak karena suatu perjanjian;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>2. pengalihan barang karena suatu perjanjian sewa-beli dan perjanjian leasing; <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. penyerahan kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>4. pemakaian sendiri dan pemberian cuma-cuma; <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>5. penyerahan likuidasi atas aktiva yang tujuan semula tidak untuk diperjuabelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran, sepanjang PPN sewaktu memperoleh aktiva dapat dikreditkan menurut perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 54pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>6. penyerahan dari cabang ke cabang lainnya, atau dari pusat ke cabang atau sebaliknya;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>PPNBM<br/>PPnBM merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai. Namun demikian, mekanisme pengenaan PPnBM ini sedikit berbeda dengan PPN. Berdasarkan Pasal 5 Ayat (1) Undang-undang PPN, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dikenakan terhadap :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah di dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. impor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Dengan demikian, PPnBM hanya dikenakan pada saat penyerahan BKP Mewah oleh pabrikan (pengusaha yang menghasilkan) dan pada saat impor BKP Mewah. PPnBM tidak dikenakan lagi pada rantai penjualan setelah itu. Adapun fihak yang memungut PPnBM tentu saja pabrikan BKP Mewah pada saat melakukan penyerahan atau penjualan BKP Mewah. Sementara itu, PPnBM atas impor BKP mewah dilunasi oleh importir berbarengan dengan pembayaran PPN impor dan PPh Pasal 22 Impor.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>Dasar Pertimbangan Pengenaan PPnBM:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. perlu keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang berpenghasilan rendah dengan konsumen yang berpenghasilan tinggi;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil atau tradisional;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>4. perlu untuk mengamankan penerimaan negara;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pengertian BKP Mewah:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>1. bahwa barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atau<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi; atau<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>4. barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>5.apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat, seperti minuman beralkohol.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Pengertian Menghasilkan PPnBM dikenakan pada saat Pengusaha yang menghasilan BKP Mewah menyerahkan kepada fihak lain. Termasuk dalam pengertian menghasilkan adalah sebagai berikut ;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. merakit : menggabungkan bagian-bagian lepas dari suatu barang menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, seperti merakit mobil, barang elektronik, perabot rumah tangga, dan sebagainya;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. memasak : mengolah barang dengan cara memanaskan baik dicampur bahan lain atau tidak;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. mencampur : mempersatukan dua atau lebih unsur (zat) untuk menghasilkan satu atau lebih barang lain;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>4. mengemas : menempatkan suatu barang ke dalam suatu benda yang melindunginya dari kerusakan dan atau untuk meningkatkan pemasarannya;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>5. membotolkan : memasukkan minuman atau benda cair ke dalam botol yang ditutup menurut cara tertentu;<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tarif, Kelompok dan Jenis BKP Mewah Berdasarkan Pasal 8 Undang-undang PPN, ditentukan :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah adalah paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen).<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. Atas ekspor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah dikenakan pajak dengan tarif 0% (nol persen).<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. Dengan Peraturan Pemerintah ditetapkan kelompok Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah yang dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>4. Jenis Barang yang dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atas Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan."<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Contoh soal PPN DAN PPN BM :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>PT. Korindo Motors mendapatkan tagihan dari PT. Suzuki atas pembelian mobil Rp 375.000.000,- termasuk PPN dan PPN BM 40%<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>PPN BM 50/150 x Rp 375.000.000,- = Rp 125,000,000<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>PPN 10/150 x Rp 375.000.000,- = Rp 25,000,000<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>Rp 150,000,000<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>Harga Rp 375,000,000 <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>PPN BM Rp (125,000,000)<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>PPN Rp (25,000,000)<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Rp 225,000,000<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'> <br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong><br/>B. Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai(Ppn)</strong><br /> </span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sebagai pajak yang dikenakan terhadap kegiatan konsumsi, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) memiliki karakteristik: Pajak Obyektif. PPN tergolong sebagai pajak yang obyektif, karena penekanannya mula-mula kepada obyeknya terlebih dahulu, baru kemudian kepada subyeknya. Siapapun subyeknya (masyarakat yang mampu maupun yang kurang mampu), akan dikenakan PPN, selama mereka mengonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, di dalam daerah pabean. <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Perlakuan PPN yang sama terhadap semua kelompok masyarakat inilah, baik yang mungkin maupun yang kaya, yang menimbulkan sifat tidak adil. Kelemahan ini kemudian diatasi dengan pemberian pajak tambahan yaitu Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) terhadap konsumsi atas BKP tertentu yang digolongkan oleh pemerintah sebagai BKP mewah, yang umumnya hanya dikonsumsi oleh golongan masyarakat yang telah mampu secara ekonomi.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan barang kena pajak atau penyerahan jasakena pajak atau bukti pungutan pajak karena impor barang kena pajak yang digunakan oleh Direktorat jenderal Pajak. Bagi pengusaha kena pajak (PKP) faktur pajak ini merupakan bukti dari pemenuhan kewajiban perpajakannya. Bagi pembeli atau penerima jasa faktur pajak ini digunakan sebagai sarana pengkreditan pajak masukan.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Faktur pajak dapat digunakan sebagai sarana pengkreditan jika faktur pajak tersebut tidak cacat. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bilamana faktur pajak itu dinyatakan sebagai faktur pajak yang cacat. Berikut ini adalah cirri-ciri faktur pajak standar:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>1. Diisi dengan data yang tidak benar. Pengisisan data yang tidak benar bias berupa NPWP salah, nomor seri faktur pajak yang tidak benar. Data yang tidak benar juga bias karena kesalahan penulisan nama pembeli atau nama perusahaan yang tercantum dalam faktur pajak.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Diisi tidak lengkap. Pengisian faktur pajak standar tidak lengkap karena ada kolom atau barus yang ternyata tidak diisi kecuali kolom "PPnBM" yang disediakan untuk diisi oleh pabrikan atau importir Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah. Pengisian tidak lengkap dapat berupa:<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>• Baris "NPWP" pembeli BKP atau penerima JKP tidak diisi<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>• "jabatan" penandatangan faktur pajak tidak diisi<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>• Pada baris "jumlah harga jual/penggantian/uang muka/termijn" tidak dicoret pada bagian kalimat yang tidak perlu sebagaimana diminta dalam catatan bagian bawah sebelah kiri.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>• Tanda tangan menggunakan cap tanda tangan<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 72pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>• Dalam lampiran II butir 13 Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-549/PJ./2000 digariskan bahwa cap tanda tangan tidak diperkenankan dibubuhkan pada faktur pajak.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. Pengisian atau pembetulan dilakukan dengan cara yang tidak benar<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>4. Faktur pajak dibuat melampaui batas waktu yang telah ditentukan<br/>Mengenai batas waktu pembuatan faktur pajak akan dibahas dalam tulisan yang lain<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><br /> </p><ol style='margin-left: 49pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Faktur pajak dibuat oleh pengusaha yang belum atau tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP)<br /></span></div></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Berdasarkan pasal 14 Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN 1984) orang atau badan yang tidak dikukuhkan sebagai PKP dilarang untuk membuat faktur pajak. Faktur pajak yang dibuat oleh pengusaha non PKP secara yuridis tidak sah. Oleh karena itu pajak masukan yang tercantum di dalamnya tidak dapat dikreditkan oleh PKP pembeli atau penerima JKP. Bahkan bagi pengusaha yang belum dikukuhkan sebagai PKP namun menerbitkan faktur pajak maka menurut Ketentuan Umum Perpajakan akan dikenai sanksi pidana sebagaimana diatur dalam pasal 39A sebagai berikut yang intinya adalah bahwa Setiap orang yang dengan sengaja menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6 (enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Cara menghitung PPn BM<br /></strong></span></div><p style='text-align: justify'><br /> </p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tarif Pajak Dan Cara Menghitung PPN/PPnBM <br/>Berapa tarif PPN/PPnBM ?<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. Tarif PPN adalah 10% (sepuluh persen)<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. Tarif PPn BM adalah serendah-rendahnya 10% (sepuluh persen) dan setinggi-tingginya 50% (lima puluh persen). Perbedaan kelompok tarif tersebut didasarkan pada pengelompokan Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah yang atas penyerahan/impor BKP-nya dikenakan PPn BM.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>3. Tarif PPN/ PPn BM atas ekspor BKP adalah 0% (nol persen). <br/><br /> </span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa saja yang termasuk DPP ?<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 13pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>1. Harga jual/ penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual/ pembeli jasa karena penyerahan BKP/ Jasa Kena Pajak (JKP), tidak termasuk PPN/ PPn BM dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 13pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>2. Nilai Impora dalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan Bea Masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan Pabean untuk Impor BKP, tidak termasuk PPN/ PPn BM.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 13pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. Nilai Ekspora adalah nilai berupa uang, termasuk semau biaya yang diminta oleh Eksportir.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 13pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>4. Nilai lain adalah nilai yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Nilai lain tersebut diatur oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor :642/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>a. Untuk pemakaian sendiri/ pemberian cuma-cuma BKP dan/atau JKP adalah harga jual atau penggantian, tidak termasuk laba kotor <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>b. Untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-rata; <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>c. Untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>d. Untuk persedian BKP yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan adalah harga pasar wajar;<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>e. Untuk aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan adalah harga pasar wajar;<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>f. Untuk penyerahan jasa biro perjalanan/ parawisata adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih; <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>g. Untuk jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> <br/>h. Untuk PKP Pedagang Eceran (PE) :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 13pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>o PPN yang terutang adalah sebesar 10% (sepuluh persen) x harga jual BKP. <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 13pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>o PPN yang harus dibayar adalah sebesar : 10%x20%x jumlah seluruh barang dagangan. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>i. Jasa anjak piutang adalah 5% dari seluruh jumlah imbalan yang diterima berupa service charge, provisi, dan diskon. Bagaimana cara menghitung PPN ? <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>PPN yang terutang = tarif x DPP</strong><br /> </span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>PPN yang terutang merupakan Pajak Keluaran (PK) yang dipungut oleh PKP penjual dan merupakan Pajak Masukan bagi PKP pembeli.<br /></span></p><p style='margin-left: 34pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Contoh :<br/>1. PKP "A" bulan Januari 1996 menjual tunai kepada PKP "B"<br/>100 pasang sepatu @ Rp.100.000,00 = Rp.10.000.000,00<br/>PPN terutang yang dipungut oleh PKP"A"<br/>10% x Rp.10.000.000,00 = Rp. 1.000.000,00<br/>Jumlah yang harus dibayar PKP "B" = Rp.11.000.000,00<br /></span></p><p style='margin-left: 34pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>2. PKP "B" dalam bulan Januari 1996 :<br/>o Menjual 80 pasang sepatu @ Rp.120.000,00 = Rp. 9.600.000,00 <br/>o Memakai sendiri 5 pasang sepatu untuk pemakaian sendiri, <br/>DPP adalah harga jual tanpa menghitung laba kotor, yaitu Rp 100.000,- per pasang = Rp 500.000,00<br/>PPN yang terutang :<br/>o Atas penjualan 80 pasang sepatu<br/>10% x Rp.9.600.000,00 = Rp 960.000,00<br/>o Atas pemakai sendiri<br/>10% x Rp.500.000,00 = Rp 50.000,00 <br/>Jumlah PPN terutang = Rp 1.010.000,00<br/><br/>3. PKP Pedagang Eceran (PE) "C" menjual<br/>o BKP seharga = Rp.10.000.000,00 <br/>o Bukan BKP = Rp. 5.000.000,00 <br/>Rp.15.000.000,00<br/>PPN yang terutang<br/>10% x Rp.10.000.000,00 = Rp. 1.000.000,00<br/>PPN yang harus disetor<br/>10% x 20% x Rp.15.000.000,00 = Rp. 300.000,00<br/><br /> </span></p><p style='margin-left: 34pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>4. PKP "D" pabrikan yang menghasilkan mesin cuci pakaian. Mesin cuci pakaian dikategorikan sebagai BKP yang tergolong mewah dan dikenakan PPn BM dengan tarif sebesar 20%. Dalam bulan Januari 1996 PKP "D" menjual 10 buah mesin cuci kepada PKP "E" seharga Rp.30.000.000,00.<br/>o PPN yang terutang<br/>10% x Rp.30.000.000,00 = Rp 3.000.000,00<br/>o PPn BM yang terutang<br/>20% x Rp. 30.000.000,000 = Rp 6.000.000,00 <br/>PPN dan PPn BM yang terutang PKP "D" = Rp. 9.000.000,00<br/><br /> </span></p><p style='margin-left: 34pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>5. PKP "E" bulan Januari 1996 menjual 10 buah mesin cuci tersebut diatas seharga Rp.40.000.000,00<br/>PPN yang terutang<br/>10% x Rp.40.000.000,00 = Rp. 4.000.000,00<br/>Catatan :<br/>PKP "E" tidak boleh memungut PPn BM, karena PKP "E" bukan pabrikan dan PPn BM dikenakan hanya sekali.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Menghitung PPN Pajak Masukan Sasaran Pajak Pertambahan Nilai bukan harga jual atau penggantian, atau nilai impor, atau nilai ekspor, melainkan nilai tambah atas penyerahan BKP, atau pemberian JKP dan seterusnya. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tetapi untuk mencari nilai tambah tidak semudah diduga, bahkan sulit, karena antara barang yang dibeli tidak harus sama dengan barang yang dijual dan faktor lainnya. Untuk memudahkan dalam perhitungannya maka yang ditunjuk sebagai dasar pengenaan adalah harga jual untuk PPN Barang, penggantian untuk PPN Jasa, Nilai Impor untuk impor barang dan sebagainya. Tetapi pelaksanaannya menimbulkan pajak berganda<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan PPn/PPn BM<br /></strong></span></div><ol><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Yang wajib membayar/menyetor & melaporkan PPN/PPnBM ?<br /></span></div></li></ol></li></ol><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pengusaha Kena Pajak (PKP)<br/>2. Pemungut PPN/PPn BM, adalah :<br/>o KPKN <br/>o Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah <br/>o Direktorat Jenderal Bea dan Cukai <br/>o Pertamina <br/>o BUMN/ BUMD <br/>o Kontraktor Bagi Hasil dan Kontrak Karya bidang Migas dan Pertambangan Umum lainnya <br/>o Bank Pemerintah <br/>o Bank Pembangunan Daerah <br/>o Perusahaan Operator Telepon Selular. <br/><br /> </span></p><p style='margin-left: 35pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Apa saja yang wajib disetor oleh PKP dan pemungut PPN & PPnBM <br/>1. Oleh PKP adalah :<br/>a. PPN yang dihitung sendiri melalui pengkreditan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran.Yang disetor adalah selisih Pajak Masukan dan Pajak Keluaran, bila Pajak Masukan lebih kecil dari Pajak Keluaran. <br/>b. PPn BM yang dipungut oleh PKP Pabrikan Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah. <br/>c. PPN/ PPn BM yang ditetapkan oleh DJP dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat Tagihan Pajak (STP). <br/>2. Oleh Pemungut PPN/PPn BM adalah PPN/PPn BM yang dipungut oleh Pemungut PPN/ PPn BM <br/><br /> </span></p><p style='margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Tempat pembayaran/penyetoran pajak <br/>1. Kantor Pos dan Giro <br/>2. Bank Pemerintah, kecuali BTN <br/>3. Bank Pembangunan Daerah <br/>4. Bank Devisa <br/>5. Bank-bank lain penerima setoran pajak <br/>6. Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Khusus untuk impor tanpa LKP <br/><br /> </span></p><p style='margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Saat pembayaran/penyetoran PPN/PPnBM <br/>1. PPN dan PPn BM yang dihitung sendiri oleh PKP harus disetorkan paling lambat tanggal 15 bulan takwim berikutnya setelah bulan Masa Pajak.<br /></span></p><p style='margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Contoh : Masa Pajak Januari 1996, penyetoran paling lambat tanggal 15 Pebruari 1996.<br/>2. PPN dan PPn BM yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP harus dibayar/ disetor sesuai batas waktu yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP tersebut.<br/>3. PPN/ PPn BM atas Impor, harus dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea Masuk, dan apabila pembayaran Bea Masuk ditunda/ dibebaskan, harus dilunasi pada saat penyelesaian dokumen Impor.<br/>4. PPN/PPn BM yang pemungutannya dilakukan oleh:<br/>a. Bendaharawan Pemerintah, harus disetor selambat-lambatnya tanggal 7 bulan takwim berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. <br/>b. Pemungut PPN selain Bendaharawan Pemerintah, harus disetor selambat-lambatnya tanggal 15 bulan takwim berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. <br/>c. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memungut PPN/ PPn BM atas Impor, harus menyetor dalam jangka waktu sehari setelah pemungutan pajak dilakukan. <br/>5. PPN dari penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh Badan Urusan Logistik (BULOG), harus dilunasi sendiri oleh PKP sebelum Surat Perintah Pengeluaran Barang (D.O) ditebus. <br/>Catatan:<br/>Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran jatuh pada hari libur, maka pembayaran harus dilaksanakan pada hari kerja berikutnya.<br/><br /> </span></p><p style='margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Saat pelaporan PPN/PPnBM <br/>1. PPN dan PPn BM yang dihitung sendiri oleh PKP, harus dilaporkan dalam SPT Masa dan disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat selambat-lambatnya 20 hari setelah Masa Pajak berakhir.<br/>2. PPN dan PPn BM yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP yang telah dilunasi segera dilaporkan ke KPP yang menerbitkan.<br/>3. PPN dan PPn BM yang pemungutannya dilakukan oleh :<br/>a. Bendaharawan Pemerintah harus dilaporkan selambat-lambatnya 14 hari setelah Masa Pajak berakhir. <br/>b. Pemungut Pajak Pertambahan Nilai selain Bendaharawan Pemerintah harus dilaporkan selambat-lambatnya 20 hari setelah Masa Pajak berakhir. <br/>c. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atas Impor, harus dilaporkan secara mingguan selambat-lambatnya 7 hari setelah batas waktu penyetoran pajak berakhir. <br/>4. Untuk penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh BULOG, maka PPN dan PPn BM dihitung sendiri oleh PKP, harus dilaporkan dalam SPT Masa dan disampaikan kepada KPP setempat selambat-lambatnya 20 hari setelah Masa Pajak berakhir. <br/>Catatan :<br/>Apabila tanggal jatuh tempo pelaporan jatuh pada hari libur, maka pelaporan harus dilaksanakan pada hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo.<br/><br /> </span></p><p style='margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sarana yang digunakan untuk melakukan pembayaran/penyetoran pajak:<br/>1. Untuk membayar/menyetor PPN dan PPn BM digunakan formulir Surat Setoran Pajak yang tersedia gratis di Kantor-kantor Pelayanan Pajak dan Kantor-kantor Penyuluhan Pajak di seluruh Indonesia.<br/>2. Surat Setoran Pajak menjadi lengkap dan sah bila jumlah PPN/PPnBM yang disetorkan telah diberi teraan oleh : Bank, Kantor Pos dan Giro, atau Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai penerima setoran. <br /></span></p><p style='margin-left: 49pt'><br /> </p><p style='margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk menghindari pemungutan pajak berganda dapat dilakukan beberapa cara, yaitu: <br/>1. menerapkan kredit PPN atas bahan baku atau bahan pembantu termasuk faktor produksi lainnya; <br/>2. mencari nilai tambah pada setiap produksi; <br/>3. menerapkan tarif yang berbeda-beda dengan memperhatikan tingkat tahapan produksi seperti barang jadi, barang setengah jadi dan barang esensial; <br/>4. menentukan dasar pengenaan dengan memperhatikan pertambahan nilainya; <br/>5. menerapkan pemungutan sekali. <br/><br /> </span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 49pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Mengkredit Pajak Masukan <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Yang melatarbelakangi sistem kredit pajak adalah upaya untuk menghindari pengenaan pajak berganda, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai bahwa sasaran pengenaannya adalah pertambahan nilai. Sedangkan untuk menghitung besarnya pertambahan nilai untuk setiap unit produksi adalah sulit sekali. Oleh karena itu, untuk memudahkan (menyederhanakan) cara perhitungan pajaknya maka ditetapkan harga jual sebagai dasar pengenaan, dengan ketentuan bahwa PPN yang terutang dan telah dibayar sewaktu membeli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikreditkan dari PPN yang akan dibayar sewaktu melakukan penjualan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'> <br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Meskipun demikian, agar tercegah adanya pengkreditan pajak yang tidak semestinya, maka tidak setiap pajak masukan dapat dikreditkan, melainkan terbatas yang telah memenuhi persyaratan.<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Melalui sistem pengkreditan pajak masukan tersebut, akan menghasilkan 3 (tiga) alternatif: <br/>1. masih harus membayar PPN, dalam hal pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan; <br/>2. terjadi kelebihan pembayaran pajak, dalam hal Pajak Keluaran lebih kecil daripada Pajak Masukan; <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>3. tidak kurang bayar dan tidak terjadi kelebihan pembayaran PPN, dalam Pajak Keluaran sama dengan Pajak Masukan. <br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>MEKANISME PEMBAYARAN PPN<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 21pt'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pembayaran PPN dapat dilakukan dengan cara menitipkan uang pajak kepada pihak penjual (pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak) yang telah berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak, atau dengan cara membayarkannya secara langsung ke negara.<br /></span></p><ol style='margin-left: 39pt'><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pembayaran PPN dengan Menitipkan Ke Pihak Penjual<br /></span></div><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pembayaran PPN dengan cara menitipkan uang pembayarannya kepada pihak penjual, yaitu pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dan telah berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak, dilakukan dalam hal terjadi konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak oleh siapapun dari pihak penjual atau pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak tersebut. Cara seperti ini merupakan cara yang paling umum dilakukan dan dikenal dengan mekanisme umum. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dengan mekanisme ini, pihak penjual atau pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak tersebut akan mendapatkan aliran uang masuk (cash inflow) berupa Pajak Pertambahan Nilai (Pajak Keluaran). Pajak Keluaran yang telah <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>diterima dan merupakan cash inflow tersebut, akan disetorkan atau tidak disetorkan ke negara, tergantung kepada hasil pertandingan antara Pajak Keluaran tersebut dengan Pajak Masukan atau Cash Outflow. <br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br/>Pembayaran PPN Secara Langsung ke Negara Mekanisme pembayaran Pajak Pertambahan Nilai dengan cara membayarkan secara langsung ke negara, dilakukan apabila: <br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>a. Dalam hal Pengusaha Kena Pajak menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak kepada Instansi Pemerintah, dimana instansi pemerintah tidak menitipkan uang pembayaran PPN kepada pihak penjual, melainkan langsung menyetorkannya ke negara;<br/>b. Dalam hal terjadi impor Barang Kena Pajak, dimana pihak yang melakukan impor akan membayar PPN secara langsung ke negara sebagai bagian dari persyaratan untuk menebus Barang Kena Pajak yang diimpornya;<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>c. Dalam hal terjadi pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean, dimana pihak yang memanfaatkan Jasa Kena Pajak akan menyetor sendiri PPN yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak yang berfungsi sebagai Faktur Pajak Standar;<br/>d. Dalam hal terjadi pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean, dimana pihak yang memanfaatkan Barang Kena Pajak tidak berwujud tersebut akan menyetor sendiri PPN yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak yang berfungsi sebagai Faktur Pajak Standar;<br/>e. Dalam hal terjadi kegiatan membangun bangunan yang dilakukan sendiri, apabila persyaratan-persyaratannya dipenuhi;<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>f. Dalam hal terjadi penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, apabila persyaratan-persyaratannya dipenuhi;<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>g. Dalam hal SPT Masa PPN berstatus kurang bayar yang disebabkan oleh jumlah Pajak Keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah Pajak Masukan, dimana batas paling lambat untuk menyetorkan selisihnya (Pajak Keluaran –VS- Pajak Masukan) adalah pada tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya. Terdapat Pengusaha Kena Pajak tertentu yang Dasar Pengenaan Pajaknya menggunakan Nilai Lain, artinya jumlah Pajak Masukannya dianggap (deemed) selalu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah Pajak Keluarannya, sehingga SPT Masa PPN-nya selalu berstatus kurang bayar.<br /></span></p></li></ol><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>BAB IV<br /></strong></span></p><p style='text-align: center'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:16pt'><strong>PENUTUP<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><strong>Kesimpulan:<br /></strong></span></p><ul><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>PPnBM merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai yang hanya dikenakan pada saat penyerahan BKP Mewah oleh pabrikan (pengusaha yang menghasilkan) dan pada saat impor BKP Mewah.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>PPN tergolong sebagai pajak yang obyektif, karena penekanannya mula-mula kepada obyeknya terlebih dahulu, baru kemudian kepada subyeknya.<br /></span></div></li><li><div style='text-align: justify'><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Pembayaran PPN dapat dilakukan dengan cara menitipkan uang pajak kepada pihak penjual (pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak) yang telah berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak, atau dengan cara membayarkannya secara langsung ke negara.<br /></span></div></li></ul></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1290759893185574920.post-74139620027903257412011-06-23T07:15:00.001-07:002011-06-23T07:15:20.854-07:00Pajak Negara<span xmlns=''><p><br /> </p><p><br /> </p><p><br /> </p><p><a title='Pajak Negara' href='http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_Negara'><span style='color:blue; font-family:Times New Roman; font-size:13pt; text-decoration:underline'><strong>Pajak Negara</strong></span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:13pt'><strong><br /> </strong></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Sering disebut juga Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat yang terdiri dari:<br /></span></p><ul><li><div><a title='Pajak Penghasilan' href='http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_Penghasilan'><span style='color:blue; font-family:Times New Roman; font-size:12pt; text-decoration:underline'>Pajak Penghasilan</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span></div><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Diatur dalam UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang diubah terakhir kali dengan UU Nomor 36 Tahun 2008<br /></span></p></li><li><div><a title='Pajak Pertambahan Nilai' href='http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_Pertambahan_Nilai'><span style='color:blue; font-family:Times New Roman; font-size:12pt; text-decoration:underline'>Pajak Pertambahan Nilai</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'> dan <a title='Pajak Penjualan atas Barang Mewah (halaman belum tersedia)' href='http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pajak_Penjualan_atas_Barang_Mewah&action=edit&redlink=1'><span style='color:#ba0000; text-decoration:underline'>Pajak Penjualan atas Barang Mewah</span></a><br /> </span></div><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Diatur dalam UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang diubah terakhir kali dengan UU No. 42 Tahun 2009<br /></span></p></li><li><div><a title='Pajak Bumi dan Bangunan' href='http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_Bumi_dan_Bangunan'><span style='color:blue; font-family:Times New Roman; font-size:12pt; text-decoration:underline'>Pajak Bumi dan Bangunan</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span></div><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Diatur dalam UU No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang diubah terakhir kali dengan UU No. 12 Tahun 1994<br /></span></p></li><li><div><a title='Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (halaman belum tersedia)' href='http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bea_Perolehan_Hak_Atas_Tanah_dan_Bangunan&action=edit&redlink=1'><span style='color:#ba0000; font-family:Times New Roman; font-size:12pt; text-decoration:underline'>Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span></div><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Diatur dalam UU No. 21 tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang diubah oleh Undang-Undang No. 20 Tahun 2000<br /></span></p></li><li><div><a title='Bea Materai (halaman belum tersedia)' href='http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bea_Materai&action=edit&redlink=1'><span style='color:#ba0000; font-family:Times New Roman; font-size:12pt; text-decoration:underline'>Bea Materai</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span></div><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai<br /></span></p></li></ul><p><br /> </p><p>Pajak penjualan adalah pajak yang dibayarkan pada waktu terjadinya penjualan barang / jasa yang dikenakan kepada pembeli<br /></p></span>esra stephanihttp://www.blogger.com/profile/10665876129266264652noreply@blogger.com0