Rabu, 11 Maret 2009

Tertib Berlalu Lintas di Indonesia Masih Sulit Diterapkan

Tertib Berlalu Lintas di Indonesia Masih Sulit Diterapkan


Esra Stephani ;)


Di zaman yang modern ini, teknologi adalah hal yang penting sekali. Dengan teknologi yang semakin maju, terciptalah transportasi yang beragam, contohnya saja sepeda motor. Sekarang sepeda motor sudah tidak lagi menjadi barang yang terlalu mewah untuk kalangan menengah ke bawah. Rata-rata di setiap rumah memilikinya. Entah itu didapat karena mencicil setiap bulannya atau membeli sepeda motor yang bekas, tapi maih layak digunakan. Meningkatnya jumlah sepeda motor di Indonesia yang sangat drastis ini bisa menimbulkan kemacetan dan kecelakaan serta polusi.
Kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi sebenarnya tidak hanya timbul karena meningkatnya jumlah kendaraan di Indonesia, melainkan juga karena perilaku pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor.mereka sudah biasa melanggar tata tetib lalu lintas yag seharusnya dipatuhi. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman akan perlunya tertib berlalu lintas dan juga keadaan lingkungan sekitar yang mendukungnya.
Salah satu contoh yang sudah sering kita lihat di kehidupan sehari-hari yang tidak tertib berlalu lintas adalah penggunaan sepeda motor oleh anak-anak di bawah 17 tahun. Mengapa hal ini bias terjadi? Padahal hanya yang sudah mempunyai SIM (Surat Izin Mengemudi)lah yang boleh mengendarainya. Melihat hal ini, ternyata orangtua para anak tidak terlalu pusing karenanya. Mereka sendiri berkelit bahwa hal itu penting dan perlu karena sekolah anak mereka jauh dari rumah, sehingga untuk mempercepat sampainya di sekolah perlu menggunakan kendaraan yang lebih cepat, yaitu sepeda motor. Pendapat lain adalah anak-anak perlu/boleh saja menggunakan motor karena untuk membantu orangtua membelikan sesuatu dan sebagainya.
Sebenarnya ini adalah sebagian dari kesalahan orangtua karena membiarkan anaknya. Biasanya anak mereka saat mengendarai motor tidak menggunakan helm dan tak jarang saat berkumpul dengan teman-temannya adu kebut-kebutan. Inilah yang menyebabkan kecelakaan sering terjadi khususnya di Jakarta. Padahal, mereka kurang sekali dalam pemahaman berlalu lintas yang baik dan benar.
Namun, tidak hanya anak-anak yang melanggar tata tertib berlalu lintas, melainkan orang dewasa pun sering melanggarnya. Contohnya saja saat lampu lalu lintas berwarna merah, tidak hanya pengguna motor, tapi juga mobil, mereka sering tidak berhenti sebelum tanda zebra cross, malah melewatinya. Kalau begini, dimana lagi tempat bagi pejalan kaki untuk menyeberang? Tentu tidak ada, bukan? Lalu, sebelum lampu hijau benar-benar menyala, mereka sudah tancap gas saja. Mereka seakan-akan terburu-buru mencapai tujuan, sehingga orang disekitarnya menjai korban. Apalagi jika di perempatan jalan hal ini terjadi. Kejadian ini sudah tak terelakkan lagi.
Contoh lain adalah sejumlah kendaraan yang berhenti di palang rambu stop. Apakah mereka tidak mengetahui arti tanda rambu itu? Tapi, menurut saya tidak. Namun, mengapa mereka tetap melakukannya? Padahal ini juga menyebabkan kemacetan. Kemudian, saat mereka hendak ditilang, ada saja bantuan untuk lolos dari kasus tersebut. Ini bisa tejadi karena si pemilik kendaraan benegosiasi dengan polisi dengan cara memberikan sejumlah uang suap. Apakah ini benar tugas polisi? Hal ini selalu terjadi berulang-ulang dimanapun, kapanpun. Dan pada siapapun. Tak ada yang menyalahkan perbuatan ini. Bahkan ditilang untuk kasus tidak menggunkan helm pun penyelesaiannya seperti itu. Padahal jika terjadi kecelakaan, pengendara motor bisa meninggal karenanya.
Inilah yang menyebabkan tertib berlalu lintas di Indonesia masih sulit untuk diterapkan. Tidak hanya pengguna jalan yang salah, melainkan polisi yang bertugas pun seakan mendukung pelanggaran ini untuk mendapatkan “uang tambahan”. Hal ini sebaiknya perlu diperhatikan lebih lanjut oleh Bapak Menteri Transportasi dan Perhubungan dan Kepolisian sekitar, karena jika tidak, mau berapa korban jiwa lagi yang direlakan untuk kecelakaan yang seharusnya bisa dicegah? Dan sebaiknya orangtua pun harus memperhatikan dan mengawasi anaknya. Serta pengguna jalan pun diharapkan lebih sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan.

***Thanx for your attention ^_^

Tidak ada komentar: